Dalam kehidupan sehari-hari, buah-buahan memiliki nilai ekonomis.
Buah biasanya dikumsumsi dalam dalam bentuk segar, dalam bentuk produk awetan atau produk olahan. Buah bentuk segar banyak diminati masyarakat karena banyak mengandung zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena itu, buah dikenal sebagai makanan sehat. Dalam bentuk awetan atau olahan, buah memberikan variasi makanan yang secara alami dibutuhkan manusia. Banyak jenis buah-buahan dapat diolah menjadi selai buah (jam). Untuk keperluan penguasaan kompetensi produksi selai buah (jam), maka akan digunakan komoditas buah nanas sebagai bahan bakunya. Sebagai pertimbangan adalah (1) buah nanas cukup banyak dibudidayakan di Indonesia, (2) buah nanas memenuhi kriteria sebagai bahan baku pembuatan selai buah (jam), (3) memberikan nilai tambah secara ekonomi, (4) masyarakat menyukai selai buah (jam). Buah dapat diolah menjadi berbagai produk olahan. Jenis dan tingkat kematangan buah yang dibutuhkan dalam pengolahan sangat tergantung dari jenis produk yang diinginkan. Pada pengolahan buah menjadi selai buah (jam), proses pembentukan gel pada saat pengolahan sangat ditentukan oleh kombinasi gula, pektin dan asam. Atas dasar itu pada pembuatan selai buah (jam) dibutuhkan buah dengan karakteristik tertentu. as karena praktis dan enak untuk dikonsumsi. Atas dasar itu, pembahasan bahan baku selanjutnya akan kita difokuskan pada bahan baku buah yaitu nanas. Nanas (Ananas comosus L. Merr) merupakan tanaman buah yang banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Buah nanas mempunyai banyak manfaat. Berdasarkan bentuk daun dan buahnya dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu (1) Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), (2) Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), (3) Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) yang biasanya dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. (4) Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris/lonjong atau seperti piramida/kerucut). Pemilihan buah nanas untuk produksi selai buah (jam) mengikuti kriteria yaitu: (1) Nanas matang ditandai dengan mahkota buah terbuka, tangkai buah mengkerut, mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat, bagian dasar buah berwarna kuning, dan aroma nanas yang harum dan khas. (2) Nanas dalam keadaan segar, tidak layu dan tidak rusak. (3) Ukuran nanas relatif besar untuk memudahkan dalam pengkulitan dan meningkatkan rendemen bubur buah. Jumlah nanas yang dibutuhkan sangat tergantung dari jumlah produksi jam. buah nanas termasuk dalam kelompok buah yang kandungan asamnya tinggi dan pektinnya rendah. Dari Tabel 2 Komposisi buah nanas segar dalam 100 Gr terlihat pula bahwa kandungan gula pada nanas relatif rendah, yaitu 13%. Total padatan yang diperoleh dari pektin dan gula dalam nanas kurang lebih 12,82%. Sementara itu, persyaratan total padatan untuk produk selai buah (jam) adalah 62%. Untuk mencapai total padatan selai buah (jam) 62% diperlukan penambahan bahan pembantu. No Factor yang diamati Hasil pengamatan 1 Bahan Baku Tingkat kematangan nanas Matang Tingkat kesegaran nanas Kurang segar Keutuhan nanas utuh Bau/aroma nanas Aroma spesifik nanas Warna nanas Kuning Bentuk nanas lonjong Tekstur nanas keras Kebersihan nanas bersih Jumlah (buah nanas) 2 buah Berat buah nanas dengan 1380 gram kulit 2 penghancuran Berat nanas kupas 740 gram Distribusi buah dalam bubur merata Berat bubur nanas 725 gram Warna kuning flavor Aroma spesifik nanas 3 Penghitungan kebutuhan bahan baku berat gula 725,2 gram berat pektin 4,83 gram jumlah jus lemon/asam sitrat 1 gram 4 pencampuran homogenitas homogen pH bubur buah nanas 3-4 warna kuning flavor Aroma spesifik Total padatan terlarut 54 5 pemasakan suhu 85 C waktu 15 menit total padatan 70 brix 6 pengemasan suhu pengisian 70 adanya head space suhu dan waktu exhausting Suhu 70 C,15 menit, suhu air 90 C isi label Kelompok,netto 7 Penilaian mutu produk konsistensi Semi gel warna Kuning keemasan distribusi buah merata tekstur Agak keras flavor buah Khas buah nanas