Anda di halaman 1dari 4

Daftar Obat High Alert Dan Strategi Pengurangan

Risiko
Permasalahan yang kerap terjadi dalam proses pemberian obat salah satunya
adalah terjadinya tipe kesalahan yang terus terulang. Contoh error medication yang
dapat terjadi antara lain adalah dimana seorang pasien mendapatkan pengobatan
overdosis sejumlah 5-fold insulin U-500 setelah perawat menuliskan dosis
sejumlah U-100 syringe, dan cek ulang oleh perawat lainnya gagal dilakukan. Pada
rumah sakit yang menggunakan obat high alert, banyak kasus yang terjadi dan
terus terulang terkait pengelolaan penggunaan obat high alert tersebut. Hal
tersebut terbukti dalam beberapa literatur dan laporan-laporan yang dikirimkan
pada ISMP National Medication Errors Reporting Program (ISMP MERP).

The Joint Commision memiliki standar yang menyebutkan bahwa rumah sakit harus
mengembangkan sendiri daftar obat high alert, memiliki proses pengelolaan
obat high alert, dan melaksanakan proses tersebut. Namun daftar obat high
alert yang dimiliki suatu rumah saki akan menjadi tidak bermanfaat apabila tidak
di update, diketahui oleh staf klinisi, dan dilengkapi dengan strategi pengurangan
risiko yang lebih efektif dan tidak sekedar sebagai 'awareness', panduan double
check, pendidikan staf, serta 'seruan' untuk berhati-hati. Rumah sakit perlu
memikirkan dengan baik daftar obat high alert dan proses yang efektif
berpengaruh mengurangi risiko kesalahan dengan obat tersebut.

Rekomendasi praktik keselamatan yang dapat dilakukan adalah agar rumah sakit
mengkaji kembali daftar obat high alert yang telah dimiliki dan rencana yang
diberlakukan untuk mengurangi risiko obat tersebut. Berikut adalah panduan yang
dapat dipertimbangkan sebagai acuan:

 Mengembangkan / Memperbaharui Daftar Spesifik di Rumah Sakit


Rumah sakit memerlukan target daftar obat high alert yang cukup komprehensif
untuk mengurangi risiko berbahaya yang dapat terjadi. Banyak rumah sakit
menentukan daftar tersebut dengan mengacu pada Daftar Obat High Alert ISMP
(www.ismp.org/Tools/institutionalhighAlert.asp) yang diupdate secara berkala
berdasarkan berbagai data/ laporan yang diterima ISMP.

Meskipun terdapat daftar obat high alert yang telah ditentukan namun pada
beberapa kondisi tertentu dapat ditambahkan jenis-jenis obat tertentu ke dalam
formularium obat high alert. Selain itu daftar obat high alert harus di perbarui
sesuai kebutuhan dan hasil review setidaknya setiap 2 tahun.
 Pelaksanaan Strategi Pengurangan Risiko
Identifikasi obat high alert dilakukan dengan maksud untuk membangun
perlindungan dan mengurangi risiko. Tujuan utama penerapan startegi
pengurangan risiko adalah:
o Mencegah kesalahan
o Membuat kesalahan yang terjadi dapat diketahui/ terlihat
o Mengurangi bahaya/ kerugian
Agar dapat efektif maka semua komponen interdisipliner ini memerlukan:
o Pemahaman penyebab error / kesalahan
Strategi yang efektif harus dapat mengatasi penyebab kesalahan dari setiap tipe
obat high alert atau obat kelas tertentu. Untuk mempelajari penyebab kesalahan
dapat dilakukan internal review untuk data medication error dan hasil dari analisis
akar masalahnya serta melakukan kajian dengan melihat sumber data atau literatur
terkait. Tools lain dapat juga dipergunakan untuk membantu dalam identifikasi
kesalahan yang dapat terjadi pada penggunaan obat high alert seperti FMEA
dan self assessment. Langkah pertama ini tidak dapat diabaikan karena jika kita
tidak dapat menjelaskan mengapa kesalahan penggunaan obat tersebut dapat
terjadi maka strategi yang kita pergunakan mungkin tidak dapat mengurangi risiko
sama sekali.
o Memastikan tindakan yang komprehensif
Strategi tunggal untuk mencegah kesalahan pengobatan cukup jarang dalam
pencegahan kesalahan yang berbahaya. Berikut adalah kunci agar strategi berhasil
dilakukan:
 Beberapa strategi pengurangan risiko harus dilaksanakan bersamaan
 Strategi pengurangan risiko yang dilakukan harus berdampak pada proses
pengobatan yang dapat menjadi penyebab terjadinya kesalahan, seperti;
pengadaan, penyimpanan, peresepan, transkrip, dan sebagainya.
 Strategi pengurangan risiko rendah harus dilaksanakan menjadi satu dengan
strategi pengurangan risiko tinggi
 Untuk melengkapi informasi dalam proses perencanaan, dapat dilakukan dengan
mencari literatur untuk mengidentifikasi strategi pengurangan risiko yang terbukti
efektif, direkomendasikan oleh ahli, atau telah sukses diimplementasikan di tempat
lain
 Strategi dapat diterapkan di berbagai situasi/ setting
 Pada saat penerapan strategi, harus ada keseimbangan bagaimana sumber daya
akan dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi
 Strategi harus sustainable
 Penilaian Keefektifan Strategi
Penilaian outcome dan proses harus dilakukan secara rutin untuk menilai
keefektivitasan strategi pengurangan risiko obat high alert. Dan hasil penilaian
yang dilakukan di informasikan kepada berbagai pihak terkait di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai