BAB 9
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
Tutorial PowerPoint
Untuk mendampingi
oleh
Chapter Nine Mannig J. Simidian 1
Fluktuasi jangka-pendek dalam output dan kesempatan kerja
(employment) disebut siklus bisnis. Pada bab-bab sebelumnya, kita
mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan bagaimana
perekonomian bergerak dalam jangka-panjang; sekarang kita akan
mencoba memahami bagaimana perekonomian bergerak dalam
jangka-pendek.
Chapter Nine 2
GDP adalah tempat pertama untuk mulai ketika menganalisis siklus
bisnis, karena merupakan ukuran terbesar dari kondisi perekonomian.
Chapter Nine 5
1) Hari kerja rata-rata per minggu pekerja produksi industri manufaktur
2) Klaim mingguan awal rata-rata untuk asuransi pengangguran
3) Pesanan baru barang konsumen dan material disesuaikan untuk inflasi
4) Pesanan baru, barang modal non pertahanan
5) Kinerja produsen
6) Pemberian izin gedung baru
7) Indeks harga saham
8) Jumlah uang beredar (M2) disesuaikan untuk inflasi
9) Penyebaran tingkat bunga : sebaran hasil antara surat utang
berjangka 10 tahun dan surat utang berjangka 3 bulan
10) Indeks harapan konsumen
Chapter Nine 6
Teori makroekonomi klasik berlaku pada jangka panjang tapi tidak
pada jangka pendek–MENGAPA ?
AD AD AD
Y Y Y Y Y Y
AD AD AD
Y Y Y Y Y Y
Chapter Nine 8
Model makroekonomi ini memungkinkan kita memeriksa bagaimana
tingkat harga agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam
jangka pendek. Ini juga menyediakan suatu cara untuk membedakan
bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka panjang dan dalam
jangka pendek.
P LRAS
Jangka panjang
SRAS
Jangka pendek
AD
Y Y
Chapter Nine 9
Permintaan Agregat (Aggregate demand, AD) adalah hubungan antara
jumlah output diminta dan tingkat harga agregat. Ini menyatakan jumlah
barang dan jasa yang orang ingin beli pada tiap tingkat harga tertentu.
Ingat Teori Kuantitas Uang (MV=PY), di mana M adalah jumlah uang
beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan Y adalah
jumlah output. Tidak realistis, namun asumsi yang memudahkan yaitu
perputaran uang adalah konstan. Juga, ketika memahami persamaan ini,
ingat persamaan kuantitas dapat ditulis ulang dalam istilah penawaran
dan permintaan untuk keseimbangan uang riil : M/P = (M/P)d = kY, di
mana k = 1/V adalah parameter penentu berapa banyak uang orang ingin
pegang untuk tiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa
penawaran keseimbangan uang M/P sama dengan permintaan dan bahwa
permintaan adalah proporsional terhadap output. Asumsi perputaran
konstan sebanding dengan asumsi permintaan konstan akan
keseimbangan uang riil per unit output.
Chapter Nine 10
Kurva Permintaan Agregat (AD) menunjukkan hubungan negatif antara
tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y, digambarkan
untuk nilai jumlah uang beredar M tertentu. Kurva ini miring ke bawah :
semakin tinggi tingkat harga P, semakin rendah tingkat keseimbangan
riil M/P, dan karenanya semakin rendah jumlah barang dan jasa yang
Tingkat harga
diminta Y.
Seiring tingkat harga menurun, kita
bergerak ke bawah sepanjang kurva AD.
Tiap perubahan pada M atau V akan
menggeser kurva AD.
Ingat permintaan output riil bervariasi
berbanding terbalik dengan tingkat
AD harga.
Chapter Nine 12
Kurva permintaan agregat digambar untuk nilai tertentu dari jumlah
uang beredar. Dengan kata lain, ini menyatakan kombinasi-kombinasi
yang mungkin dari P dan Y untuk nilai M tertentu. Jika Bank Sentral
mengubah jumlah uang beredar, maka kombinasi yang mungkin dari
P dan Y berubah, yang berarti kurva permintaan agregat bergeser.
Chapter Nine 13
Penurunan
Penurunanjumlah
jumlahuang
uangberedar
beredarM M
Tingkat harga
mengurangi
menguranginilai
nilaioutput
outputnominal
nominalPY.
PY.
Untuk
Untuktiap
tiaptingkat
tingkatharga
hargaPPtertentu,
tertentu,
output
outputYYjadi
jadilebih
lebihrendah.
rendah.Jadi,
Jadi,
penurunan
penurunanjumlah
jumlahuang
uangberedar
beredar
menggeser
menggeserkurva
kurvaAD ADkekedalam
dalamdari
dari
AD
ADke
keAD'.
AD'.
AD
AD'
Output (Y)
Chapter Nine 14
Peningkatan
Peningkatanjumlah
jumlahuanguangberedar
beredarMM
Tingkat harga
meningkatkan
meningkatkannilainilaioutput
outputnominal
nominalPY.PY.
Untuk
Untuktiap
tiaptingkat
tingkatharga
hargaPPtertentu,
tertentu,
output
outputYYjadi
jadilebih
lebihtinggi.
tinggi.Jadi,
Jadi,
peningkatan
peningkatanjumlah
jumlahuanguangberedar
beredar
menggeser
menggeserkurva
kurvaAD ADke keluar
luardari
dariAD
AD
ke
keAD'.
AD'.
AD
AD'
Output (Y)
Chapter Nine 15
Penawaran Agregat (Aggregate Supply, AS) adalah
hubungan antara jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan
yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga
fleksibel dalam jangka panjang tapi harga kaku
dalam jangka pendek, hubungan-hubungan pada
penawaran agregat bergantung pada horizon waktu.
Ada dua kurva penawaran agregat berbeda : kurva penawaran agregat
jangka-panjang (long-run aggregate supply curve, LRAS) dan kurva
penawaran agregat jangka-pendek (short-run aggregate supply curve,
SRAS). Kita juga harus mendiskusikan bagaimana perekonomian
membuat transisi dari jangka pendek ke jangka panjang.
Tapi, pertama-tama, kita buat kurva penawaran jangka-panjang (LRAS).
Chapter Nine 16
Karena model klasik menggambarkan bagaimana perekonomian berjalan
dalam jangka panjang, kita dapat mengambil kurva penawaran agregat
jangka-panjang dari model klasik.
Mari kita pikirkan tentang anggapan proses kliring pasar ini dalam
pasar tenaga kerja, komponen “L” dari fungsi produksi.
Chapter Nine 17
Kita mulai pada kesempatan kerja penuh, n*, dengan upah W/P0.
Sekarang kita lihat bagaimana pekerja bereaksi ketika
ada kenaikan tiba-tiba pada tingkat harga.
Pada upah riil baru yang lebih rendah ini,
pekerja akan mengurangi jam kerja.
Upah riil, ns
W/P (Karyawan)
Tapi, pada saat yang sama,
W/P0 pemberi kerja meningkatkan
permintaan mereka
pada pekerja
W/2P0 (Pemberi Kerja)
nd
Chapter Nine
n′ n * n′′ What will happen next? 18
Jam Kerja
Jadi, sekarang pasar tenaga kerja ada pada “disekuilibrium” di mana
jumlah yang diminta melebihi jumlah yang ditawarkan.
Kita akan melihat bagaimana “upah fleksibel” akan memungkinkan
pasar tenaga kerja kembali ke ekuilibrium, pada kesempatan kerja penuh,
n*.
Untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja, pemberi kerja harus
meningkatkan upah riil ke 2W.
Sebagai hasil dari 2W,
W/P n s
lebih banyak pekerja diterima,
(Karyawan)
dan pasar tenaga kerja dapat
bergerak...
2W/2P0
Kurvavertikal
Kurva vertikalmenyatakan
menyatakan
bahwaperubahan
bahwa perubahantingkat
tingkatharga
harga
tidakakan
tidak akanberdampak
berdampaklama
lama
padakesempatan
pada kesempatankerja
kerjapenuh.
penuh.
Y Y
Chapter Nine
Y=F (K, L) 20
Kurva penawaran agregat-vertikal memenuhi dikotomi klasik,
karena menunjukkan tingkat output tak tergantung jumlah uang
beredar. Tingkat output jangka-panjang ini, Y, disebut kesempatan
kerja penuh (full-employment) atau tingkat output alami (natural).
Ini adalah tingkat output di mana sumber-sumber daya perekonomian
dikaryakan sepenuhnya, atau lebih realistis, di mana pengangguran
P berada pada tingkat wajarnya.
Penurunanjumlah
Penurunan jumlahuang
uang
beredarmenggeser
beredar menggeserkurva
kurva
permintaanagregat
permintaan agregatkekebawah
bawah
dariAD
dari ADke keAD'.
AD'.Karena
Karenakurva
kurva
A ASvertikal
vertikaldalam
dalamjangka
jangka
AS
panjang,penurunan
panjang, penurunanAD AD
B mempengaruhitingkat
mempengaruhi tingkatharga,
harga,
tapitidak
tapi tidaktingkat
tingkatoutput.
output.
Chapter Nine
Y Y 21
Ingat kurva LRAS vertikal mengasumsikan perubahan tingkat harga tak
berdampak lama pada Y (karena proses kliring-pasar)--yang jadi model
untuk memeriksa jangka panjang. Tapi kita butuh teori untuk jangka
pendek, didefinisikan sebagai interval waktu di mana pasar tidak
sepenuhnya bergerak ke arah keseimbangan.
LRAS Pendekatan sederhana, tapi berguna yaitu
P
asumsi kekakuan harga jangka-pendek
C
berarti kurva penawaran agregat adalah
B datar. Seiring AD bergeser ke AD′ kita
P0 SRAS
A AD′ bergerak pada arah barat-timur ke titik B
AD pada kurva penawaran agregat jangka
pendek (SRAS). Maka, dalam jangkan
Y Y panjang, kita bergerak dari B ke C
Y = F (K,L) (bergerak ke atas sepanjang AD′).
Chapter Nine 22
P LRAS
SRAS
AD
Y Y
Y = F (K,L)
Dalam jangka panjang, perekonomian ada pada perpotongan kurva
penawaran agregat jangka-panjang dan kurva permintaan agregat. Karena
harga-harga telah disesuaikan pada tingkat ini, SRAS memotong titik ini
pula.Chapter Nine 23
P LRAS
SRAS
B A
AD
C AD'
Y Y
Perekonomian mulai pada ekuilibrium jangka-panjang di titik A. Maka,
penurunan permintaan agregat, mungkin disebabkan penurunan jumlah
uang beredar M, menggeser perekonomian dari titik A ke titik B, di mana
output di bawah tingkat alaminya. Seiring harga turun, perekonomian
pulih dari resesi, bergerak dari titik B ke titik C.
Chapter Nine 24
Perubahan eksogen pada penawaran atau permintaan agregat disebut
guncangan (shocks). Guncangan yang mempengaruhi penawaran
agregat disebut guncangan penawaran (supply shock). Guncangan yang
mempengaruhi permintaan agregat disebut guncangan permintaan
(demand shock). Guncangan-guncangan ini yang mengganggu perekono-
mian mendorong output dan pengangguran menjauh dari tingkat alaminya.
Satu tujuan dari model penawaran/permintaan agregat adalah untuk mem-
bantu menjelaskan bagaimana guncangan menyebabkan fluktuasi ekonomi
Ekonom memakai istilah kebijakan stabilisasi (stabilization policy),
merujuk pada aksi kebijakan yang diambil untuk mengurangi tekanan
fluktuasi ekonomi jangka pendek. Kebijakan stabilisasi mencoba memper-
kecil siklus bisnis dengan menahan output dan kesempatan kerja sedekat
mungkin dengan tingkat alaminya. Model pada bab ini adalah versi lebih
sederhana dari model yang akan kita lihat pada bab-bab berikutnya.
Chapter Nine 25
P LRAS
C
B SRAS
A AD'
AD
Y Y
Perekonomian mulai dalam ekuilibrium jangka-panjang di titik A.
Kenaikan permintaan agregat, akibat peningkatan perputaran uang,
menggerakkan perekonomian dari titik A ke titik B, di mana output di atas
tingkat alaminya. Seiring harga naik, output berangsur-angsur kembali ke
tingkat alaminya, dan perekonomian bergerak dari titik B ke titik C.
Chapter Nine 26
P LRAS
B SRAS'
SRAS
A
AD
Y Y
Guncangan penawaran yang memperburuk meningkatkan biaya dan harga.
Jika AD dipertahankan konstan, perekonomian bergerak dari titik A ke
titik B, mengarah pada stagflasi—kombinasi kenaikan harga dan
penurunan tingkat output. Akhirnya, seiring harga turun, perekonomian
kembali ke tingkat alami pada titik A.
Chapter Nine 27
P LRAS
B SRAS'
SRAS
A AD'
AD
Y Y
Chapter Nine 29