Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : SOP Perawatan Tali Pusat


Sub topik : Pembuatan SOP Perawatan Tali Pusat
Sasaran : Petugas Kesehatan di Puskesmas Beruntung Raya
Hari/tanggal :
Waktu : 30 Menit
Tempat :
Penyuluhan :
Jumlah sasaran :
I. Tujuan Umum
Mensosialisasikan SOP perawatan tali pusat kepada petugas
kesehatan Puskesmas Beruntung Raya.

II. Tujuan Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan ini petugas kesehatan mampu
menerapkan SOP perawatan tali pusat dalam pelayanan

III. Materi ( Terlampir )

IV. Metode : Ceramah, Tanya Jawab

V. Media : PPT

VI. Strategi Pelaksanaan


No Kegiatan Penyuluh Pasien
1 Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab
(5 menit) salam salam
2. Menjelaskan alasan 2. Menyimak
pembuatan SOP dengan baik
2 Kegiatan inti 1. Memberikan 1. Menyimak
(15 menit) penyuluhan tentang dengan baik
SOP perawatan tali 2. Mengajukan
pusat beberapa
2. Memberikan pertanyaan
kesempatan kepada 3. Menyimak
petugas kesehatan dengan baik
untuk bertanya
3. Menjawab
pertanyaan dari
petugas kesehatan
3 Evaluasi Menanyakan kepada Menjawab
(5 menit) petugas kesehatan pertanyaan
tentang SOP
perawatan tali pusat
yang telah
disosialisasikan
3 Penutup Mengucapkan salam Menjawab salam
(5 menit)

VII. Evaluasi
Apakah SOP perawatan tali pusat ini bisa di terapkan di Puskesmas
Beruntung Raya?
MATERI PENYULUHAN

Referensi Pembuatan SOP Perawatan Bayi Baru Lahir

A. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal


tahun 2002 halaman N-31
1. Jangan mengoleskan salep apapun, atau zat lain ke tampuk tali
pusat.
2. Hindari pembungkusan tali pusat
3. Tampuk tali pusat yang tidak tertutup akan mengering dan puput
lebih cepat dengan komplikasi yang lebih sedikit.

B. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal (Asuhan Esensial Bagi Ibu


Bersalin Dan Bayi Baru Lahir Serta Penatalaksanaan Komplikasi
Segera Pascapersalinan Dan Nifas) tahun 2012 halaman 120
1. Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan
atau bahan apapun ke puntung tali pusat.
2. Mengoleskan alcohol absolut 70 % masih diperkenankan, tetapi
tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau
lembab.
3. Lipat popok di bawah puntung tali pusat
4. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT
dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan
menggunakan kain bersih.

C. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun


2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial halaman 17
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat.
2. Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan
atau bahan apapun ke puntung tali pusat. Nasihatkan hal ini juga
kepada ibu dan keluarganya.
3. Mengoleskan alkohol atau povidon yodium masih diperkenankan
apabila terdapat tanda infeksi, tetapi tidak dikompreskan karena
menyebabkan tali pusat basah atau lembab.
4. Berikan nasihat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi:
a. Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
b. Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai
sisa tali pusat mengering dan terlepas sendiri.
c. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air
DTT dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan
menggunakan kain bersih.
d. Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit
sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat
tanda infeksi, nasihati ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas
kesehatan.

D. Artikel Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir di Website IDAI (Ikatan
Dokter Anak Indonesia) tahun 2016
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-tali-
pusat-bayi-baru-lahir
1. Usahakan tali pusat tetap kering, jaga agar tidak basah dan lembab
karena kondisi lembab memicu pertumbuhan kuman yang
menyebabkan infeksi.
2. Saat lahir tali pusat akan dipotong oleh tenaga kesehatan dan ujung
tali pusat akan dibersikan menggunakan alkohol swab dengan
kadar alkohol 70%.
3. Bila bayi sudah dipulangkan sebelum tali pusat puput lakukan
perawatan tali pusat dirumah dengan cara tepat.
4. Upayakan tali pusat dalam kondisi tidak basah dan tetap menjaga
kebersihan.
5. Tali pusat tidak perlu dibersihkan oleh sabun ataupun cairan lainnya
dan biarkan terbuka tanpa ditutup dengan kasa kering.
6. Saat memakaikan popok bayi, usahakan tali pusat tidak tertutup
popok (seperti pada gambar di bawah ini). Tujuan tali pusat tidak
tertutup popok agar tidak terkena atau tercemar air seni dan tinja
untuk menghindari terjadinya infeksi tali pusat.

7. Saat memandikan bayi dirumah, usahakan tali pusat tidak basah.


Minyak, bedak, atau jamu-jamuan tidak perlu diberikan pada tali
pusat karena akan membuat basah dan lembab.
8. Apabila ditemukan adanya infeksi pada tali pusat, langkah pertama
yang dapat dilakukan di rumah adalah orangtua jangan panik,
bersihkan ujung tali pusat menggunakan alkohol swab 70%, bayi
tetap diminumkan ASI selama bayi sadar, dan segera dibawa ke
dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

E. Modul Bahan Ajar Cetak Praktikum Asuhan Kebidanan Persalinan Dan


Bayi Baru Lahir tahun 2016 halaman 112
Lakukan pencegahan infeksi
1. Potong tali pusat secara aseptik dan antiseptik.
2. Ikat tunggul tali pusat dengan simpul mati /menggunakan klem tali
pusat.
3. Jangan membungkus tali pusat atau mengoleskan bahan apapun
ke tunggul tali pusat.
4. Masih diperbolehkan mengusap alkohol/betadin sepanjang tali
pusat tidak basah/lembab.
5. Lipat popok di bawah tunggul tali pusat.
F. Jurnal Perawatan Tali Pusat Terbuka Sebagai Upaya Mempercepat
Pelepasan Tali Pusat tahun 2017
G. Jurnal Perbedaan Perawatan Tali Pusat Terbuka Dan Kasa Kering
Dengan Lama Pelepasan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir tahun 2018
H. Buku acuan midwifery update tahun 2019 halaman 141
Klem, potong dan ikat tali pusat dengan dua ikatan. Untuk menjaga sisa
tali pusat bersih dan kering. Periksa perdarahan dari tali pusat setiap
15 menit. Jika ada perdarahan, ikat ulang kembali tali pusat lebih erat.
Studi menunjukkan bahwa tali pusat harus dibiarkan bersih dan kering.

Anda mungkin juga menyukai