USULAN PENELITIAN
200110160273
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN
Menyetujui :
Mengesahkan :
ii
KATA PENGANTAR
Ta’ala yang telah memberikan berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal usulan penelitian yang berjudul “Kadar Glukosa dan
Trigliserida Ayam Ras Petelur Fase Layer Yang Diberi Ransum Mengandung
Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica L)”. Tujuan penulisan ini adalah untuk
Universitas Padjadjaran.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. Denny Rusmana, S.Pt.,
M.Si., IPM. selaku pembimbing utama sekaligus Ketua Program Studi Fakultas
Peternakan dan pembimbing anggota Ir. Andi Mushawwir, S.Pt., M.P., IPM. yang
telah membimbing penulis dalam penyusunan usulan penelitian ini. Tidak lupa
penulis menyampaikan terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Husmy Yurniarty, M.Si.,
IPU. Dekan Fakultas peternakan dan Wakil Dekan Dr. Ir. H. Iman Hernaman,
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. Diding Latipudin, M.Si.
selaku pemilik kandang ayam ras petelur dan terimakasih penulis ucapkan kepada
para pembahas.
Terimakasih kepada orangtua tercinta Ibu Neneng Atih Suryati dan Bapak
Sobar Warsoni (Alm), serta kakak Rifkiani Fauziah, Yudi Arianto dan Vani
Restiana Nurmalina yang telah memberikan kasih sayang, dukungan dan doa
iii
teman angkatan 2016 dan tim penelitian yang telah memberikan semangat dan
dukungannya.
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang memerlukannya.
Semoga amal dan segala budi yang telah diberikan semua pihak mendapat imbalan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Bab Halaman
I PENDAHULUAN
v
Bab Halaman
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 15
LAMPIRAN ............................................................................. 17
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Kandungan Nutrien dan EM Ransum ......................................... 8
2. Prosedur Pengukuran Kadar Glukosa Darah .............................. 11
3. Prosedur Pengukuran Kadar Trigliserida Darah ......................... 12
4. Koefisien Ortogonal Polinomial untuk Empat Perlakuan ............ 14
5. Analisis Sidik Ragam Ortogonal Polinomial .............................. 14
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Proses Pembuatan Ekstrak Daun Pegagan .................................. 17
2. Rencana Biaya Penelitian .......................................................... 18
3. Rencana Jadwal Kegiatan .......................................................... 19
viii
I
PENDAHULUAN
Ayam ras petelur merupakan salah satu jenis ternak unggas yang mampu
memproduksi telur dalam jumlah yang banyak. Telur ayam merupakan komoditas
yang cukup mudah diperoleh atau merupakan barang yang banyak dikonsumsi oleh
telur yang terjangkau dan pemeliharaan yang relatif mudah, peternakan ayam
didalam darah, apabila kadar glukosa didalam darah berlebih maka sisa glukosa
didalam darah tersebut akan dirubah menjadi glikogen dan asam lemak. Asam
lemak tersebut akan diubah menjadi lemak atau disebut juga sebagai trigliserida.
Oleh karena itu, kadar trigliserida tidak boleh terlalu tinggi karena akan berbahaya.
Sel lemak yang terlalu banyak menumpuk disekitar organ-organ tubuh sangat
pembuluh darah akan meningkatkan jumlah deposit lemak abdomen yang diduga
dapat memicu penebalan pada dinding pembuluh darah dan saluran reproduksi,
mempunyai khasiat yang baik sebagai herbal atau obat untuk pemeliharaan
kesehatan. Salah satu manfaat daun pegagan yaitu dapat memperbaiki sel yang
2
Ayam Ras Petelur Fase Layer Yang Diberi Ransum Mengandung Ekstrak Daun
(1) Adakah pengaruh dari ekstrak daun pegagan dalam ransum terhadap kadar
(2) Berapa dosis ekstrak daun pegagan dalam ransum yang dapat
mempertahankan kadar glukosa dan trigliserida ayam ras petelur fase layer.
(1) Mengetahui adakah pengaruh dari ekstrak daun pegagan dalam ransum
terhadap kadar glukosa dan trigliserida ayam ras petelur fase layer.
(2) Mengetahui berapa dosis ekstrak daun pegagan dalam ransum yang dapat
mempertahankan kadar glukosa dan trigliserida ayam ras petelur fase layer.
mengenai kadar glukosa dan trigliserida ayam ras petelur fase layer yang diberi
untuk diambil telurnya. Ayam petelur adalah ayam yang sangat efisien untuk
menghasilkan telur dan mulai bertelur umur ± 5 bulan dengan jumlah telur sejitar
Glukosa merupakan sumber dasar dari energi pada hewan. Sejumlah kecil
dari cadangan karbohidrat dalam tubuh hewan terdapat dalam hati dan urat daging
dalam bentuk glikogen yang mempunyai pati dalam sifat-sifat tertentu maupun
dalam fungsinya. Glukosa dalam peredaran darah umumnya secara terus menerus
dikeluarkan untuk memberi makan jaringan tubuh (Anggorodi, 1980). Glukosa
merupakan salah satu bentuk hasil metabolisme karbohidrat yang paling sederhana
atau monosakarida. Bentuk monosakarida yang lain adalah fruktosa dam galaktosa
(Sherwood, 2001).
berbagai proses metabolik; suatu fungsi yang hampir sama dengan karbohidrat.
Akan tetapi, beberapa lipid, terutama kolesterol, fosfolipid dan sejumlah kecil
trigliserida, dipakai diseluruh tubuh untuk membentuk membran dari semua sel dan
banyak disimpan didalam jaringan adiposa dan berfungsi sebagai sumber energi
yang utama dala tubuh (Muchtadi, dkk, 1993). Trigliserida memiliki fungsi utama
sebagai cadangan energi karena merupakan bentuk lemak yang efisien dan tidak
dibandingkan karbohidrat atau protein dengan jumlah yang sama (Pilliang dan
Djojosoebagio, 2000).
4
Pegagan (Centella asiatica L) adalah salah satu tumbuhan herbal yang dapat
rumputan yang belum banyak dibudidayakan dan hanya tumbuh liar di pekarangan
mental dan dapat merevitalisasi pembuluh darah agar peredaran darah lancar
(Prabowo, 2002). Herba pegagan dapat meningkatkan uptake glucose, merangsang
sel langerhans pangkreas untuk mensekresi hormon insulin (Chauhan et al., 2010).
molekul gula yang terdiri atas dua glukosa dan satu rhamnosa. Aglikon triterpen
pada pegagan disebut asiatikosida yang mempunyai gugus alkohol primer, glikol,
dan satu karboksilat teresterifikasi dengan gugus gula. Asiatikosida bergugus polar
5
karena ikatan glikosida antara molekul gula dan gugus benzene (Pramono S, 1992).
pembuluh darah dan stimultan pertumbuhan jaringan ikat (Prasetyorini dkk, 2012).
Asiatikosida, asam asiatik dan asam madekasik juga berperan penting dalam
jaringan adiposa berfungsi untuk menjaga kadar glukosa darah tetap dalam keadaan
(Puspa A, 2016).
Madekasosida merupakan senyawa triterpenoid glikosida yang dapat
menstimulasi pembentukan protein dan lipid. Trigliserida dibentuk di hati dari lipid
atau karbohidrat yang dikonsumsi dan disimpan sebagai lemak dibawah kulit dan
di organ-organ lainnya (Baraas, 1993). Oleh karena itu, jika pembentukan lipid
terganggu maka akan menurunkan kadar trigliserida. Selain itu, madekasosida juga
antidiabetes sebesar 48% dan 30% pada tikus wistar jantan yang terinduksi aloksan
dosis 120 mg/kg bb (Chauhan et al., 2010). Ekstrak etanol pegagan dosis 600 mg/kg
BB/hari paling efektif dalam menurunkan kadar gula darah dan tikus model
diabetes melitus tipe 2 . Studi pada tikus induksi emulsi lipid menunjukkan bahwa
N, dkk., 2014).
6
pemberian ekstrak daun pegagan pada ransum ayam ras petelur fase layer yang
diberi dosis 0,5% sampai 1,5% akan menyebabkan kadar glukosa dan trigliserida
II
Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam ras petelur berumur
119 minggu sebanyak 60 ekor. Ternak dipelihara selama satu bulan dengan
2.1.3 Ransum
konsentrat 801 MS (PT.Gold Coin Indonesia), jagung dan dedak padi. Konsentrat
801 MS dengan bentuk mash dengan komposisi bahan terdiri atas bungkil kacang
kedelai, tepung batu, DCP, tepung daging dan tulang, asam amino, vitamin, mineral
dan antioksidan.
8
2. Ransum
4. Darah
a. Enzim-Buffer
- Kloro-4-fenol 2 mmol/L
b. Standar
a. Buffer
- Pengawet
b. Enzim
c. Standar
5. Kertas label untuk menandai vakutainer sesuai dengan darah yang diambil.
1. Tahap Persiapan
a. Pembersihan kandang, bahan dan alat yang akan digunakan pada saat
penelitian.
terkena sinar matahari langsung sampai kering kira-kira selama tiga hari.
tepung dan direndam dalam etanol 70% selama dua hari. Kemudian hasil
perlakuan.
11
3. Tahap Pemeliharaan
kode acak pada setiap perlakuan dan ulangan Pemeliharaan ayam ras petelur
pada pagi dan sore hari dan pemberian air minum diberikan secara ad
libitum.
menggunakan alkohol 70%. Darah yang diambil dari setiap ekornya yaitu
pada suhu kamar. Baca absorbansi pada 500 nm (460-560) terhadap reagen
tanpa pelakuan. Warna stabil selama 15-20 menit pada 37°C, kemudian
perlahan-lahan berkurang.
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Kadar glukosa darah (mg/dL) = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 × 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
pada suhu kamar. Catat absorbansi pada 500 nm (480-520) terhadap reagen
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Kadar trigliserida (mg/dL) = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 × 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
13
Peubah yang diukur dalam percobaan ini adalah kadar glukosa dan
trigliserida ayam ras petelur fase layer. Alat yang digunakan untuk mengukur kedua
dengan analisis sidik ragam. Analisis sidik ragam bertujuan untuk melihat
persamaan garis berbeda nyata. Untuk melihat persamaan garis berbeda nyata maka
statistik uji F yang telah dihitung dengan nilai kritis. Penentuan derajat polinomial
hubungan fungsi respon antar perlakuan sesuai derajat ppolinomial yang signifikan
(Widiharih, 2001).
15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daun Pegagan
Pengeringan
Penggilingan
Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei
N
Kegiatan 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019
o
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi kepustakaan
2 Bimbingan up
3 Seminar up
4 Perbaikan draft up
5 Penelitian
6 Bimbingan skripsi
7 Sidang skripsi
8 Perbaikan skripsi
9 Wisuda