Disusun oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya kami
masih diberi kesempatan dan karunia sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan memberikan pemikirannya sehingga makalah ini dapat tersusun
dengan baik dan selesai.
Makalah dengan judul “Penentuan Ambang Rangsangan” disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Evaluasi Sensori, Program Studi Teknologi Pangan,
Departemen Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian,
Universitas Padjadjaran.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Adanya keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman, diyakini masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan agar untuk kedepannya dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah
sehingga menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai keperluan dalam industri pangan telah meluas dan berkembang,
salah satunya adalah keperluan untuk melakukan uji inderawi pada setiap produk
yang diproduksi. Uji inderawi adalah salah satu bentuk pengujian yang dilakukan
untuk mengetahui ciri khas bahan (pangan) dengan menggunakan indera manusia
sebagai instrumennya. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental atau sensasi
yang dirasakan ketika alat indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau kesan
yang ditimbulkan oleh rangsangan ini dapat berupa sikap untuk mendekati atau
menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan.
Rangsangan penyebab timbulnya kesan dapat dikategorikan dalam
beberapa tingkatan, yang disebut ambang rangsangan (threshold). Dikenal beberapa
ambang rangsangan, yaitu ambang mutlak (absolute threshold), ambang pengenalan
(Recognition threshold), ambang pembedaan (difference threshold) dan ambang batas
(terminal threshold). Ambang merupakan suatu komposisi bahan yang rendah yang
ditambahkan selama proses produksi. Absolute threshold atau ambang mutlak yaitu
jumlah rangsang terkceil yang sudah mulai menimbulkan kesan. Recognition
threshold atau ambang pengenalan yaitu konsentrasi terkecil dimana konsentrasi
dapat terdeteksi. Terminal threshold atau ambang batas adalah tingkat rangsangan
terbesar yang masih dapat dirasakan. Difference threshold atau ambang pembedaan
adalah ambang dimana dapat membedakan stimuli yang terdeteksi. Pentingnya
pengujian ambang rangsang dalam bidang teknologi pangan adalah untuk
memeriksa mutu, proses pengendalian, dan pengembangan produk.
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui hal-hal seputar ambang rangsangan serta dapat mengetahui cara
menentukan nilai ambang rangsangan yang terdiri dari ambang mutlak, ambang
pembedaan, ambang pengenalan, dan ambang batas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Ambang Mutlak
Ambang mutlak yaitu jumlah benda perangsang terkecil yang dapat
menghasilkan kesan atau tanggapan. Misalnya konsentrasi yang terkecil dari
larutan garam yang dapat dibedakan rasanya dari cairan pelarutnya yaitu air murni.
Pengukuran ambang mutlak didasarkan pada konvensi bahwa setengah (50%) dari
jumlah panelis dapat mengenal atau dapat menyebutkan dengan tepat akan sifat
sensoris yang dinilai (Kartika,1988)
Ambang mutlak setiap jenis rangsangan dipengaruhi oleh jenis rangsangan
dan respetor penerima rangsangan. Biasanya ambang mutlak terhadap indra
penciuman lebih rendah dibandingkan inderasa pengecap. Jumlah panelis yang
digunakan untuk menghasilkan absolute threshold yakni sekitar 10% dari jumlah
populasi atau paling sedikit 100 orang yang dapat mewakili populasi. Namun bila
jumlah populasi tidak terlalu banyak maka panelis yang digunakan belum tentu
10%.
Tabel 1. Ambang mutlak untuk pencicipan
Rangsangan Kesan Ambang mutlak
Gula Manis 1 bagian/200 bagian air
Garam Asin 1 bagian/400 bagian air
HCl Asam 1 bagian/15000 bagian air
Strichnin Pahit 1 bagian/2.105 bagian air
4
ambang pengenalan dapat diidentifikasikan sebagai konsentrasi atau jumlah
perbandingan terendah yang dapat dikenali dengan baik (Soekarto, 1985).
5
bisa ditentukan dengan menetapkan rangsangan terkecil yaitu jika kenaikan tingkat
rangsangan tidak lagi mempengaruhi tingkat intensitas kesan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uji threshold merupakan salah satu pengujian inderawi yang dilakukan
untuk mengetahui ambang batas konsentrasi sebuah sampel.
Penentuan threshold digunakan untuk menentukan tingkat konsentrasi terendah
suatu substansi yang masih dapat dideteksi (absolute treshold) atau perubahan
konsentrasi terkecil suatu substansi yang masih dapat dideteksi perubahannya
(difference threshold). Metode ini juga dapat digunakan untuk mengenal macam
stimulus (recognition threshold), seperti asin, manis atau asam. Tujuan
dilakukannya uji threshold yaitu untuk mengetahui nilai ambang batas suatu
substansi guna menentukan range konsentrasi pada suatu penelitian.
Rangsangan penyebab timbulnya kesan, dikategorikan dalam beberapa
tingkatan yang disebut ambang rangsangan (threshold), antara lain ambang
pengenalan (recognition threshold), ambang pembedaan (difference threshold),
ambang mutlak (absolute threshold), dan ambang batas (terminal threshold).
3.2 Saran
Keberhasilan uji ambang rangsangan dapat tergantung pada seorang
panelis, disarankan panelis yang akan melakukan uji ambang rangsangan sebaiknya
panelis yang memiliki sensitivitas yang baik, dalam kondisi prima, dan sudah
makan sesuatu untuk sarapan.
7
DAFTAR PUSTAKA