Pelemahan sinyal pada saat transmisi suatu sinyal merupakan hal yang sering
terjadi Penurunan sinyal sepanjang serat optik dapat menyebabkan terjadinya :
- Penurunan daya (atenuasi)
- Penurunan lebar pita (dispersi)
Penurunan Daya
Besaran penurunan daya (rugi-rugi) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
10 P
log in dB/km
L Pout
(3.1)
dengan
L = panjang serat optik
Pin = daya yang memasuki serat optik
Pout = daya yang keluar dari serat optik
Contoh 3.1
Diketahui serat optik memiliki panjang 20 km dengan daya masukan 100 mW dan
daya keluaran 50 mW. Berapa pelemahannya ?
ThomAS 3-1
Setiap panjang gelombang yang digunakan pada serat optik mempunyai harga
pelemahan yang berbeda seperti pada gambar 3.1.
ThomAS 3-2
Hamburan pada serat optik terjadi karena : variasi mikroskopik pada kerapatan
material serat optik, fluktuasi komposisi, dan struktur yang tidak homogen
atau cacat dalam fabrikasi.
Untuk gelas komponen tunggal :
8 3 2
ham 4 (n 1) 2 k B Tf T (3.2a)
3
8 3 2
ham 4 (n 1) 2 k B Tf T (3.2b)
3
Dengan
kB = konstanta Boltzman
βT = kompresibilitas isotermal
p = koefisien fotolistrik
ThomAS 3-3
Gambar 3.2 Karakteristik Pelemahan Serat Optik
Gambar 3.2 memperlihatkan karakteristik pelemahan serat optik untuk serat optik
yang di dope GeO2.
- Gelombang bocor keluar (Radiasi keluar)
Kerugian radiasi disebabkan karena ”kegagalan” pantulan dalam sempurna
karena adanya lengkungan atau bengkokan. Hal itu terjadi pada kondisi :\
a. Kerugian Macrobending
Gambar 3.3
b. Kerugian Microbending
ThomAS 3-4
Gambar 3.4
ThomAS 3-5