Aplikasi Pupuk Kandang Kotoran Ayam Pada Tanaman K
Aplikasi Pupuk Kandang Kotoran Ayam Pada Tanaman K
Biosaintifika
Journal of Biology & Biology Education
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika
DOI: 10.15294/biosaintifika.v7i2.3957
1
Fakultas Pertanian Universitas Palembang, Indonesia
2
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang, Indonesia
3
Universitas Kader Bangsa Palembang, Indonesia
Abstract
Poultry manure is expected to improve soil physical, chemical and biological properties. It can improve
soil fertility and help in nutrients contribution that can be used to increase the yield of peanut. This study
aimed to get the right dose of poultry manure fertilizer in increasing the production of ground peanut
plants. This research was conducted in farmyard in the North Indralaya Payakabung District of Ogan
Ilir from January to April 2014. The design used in this study was a randomized block design with three
treatments and eight groups, thus consisting 24 research plots and each plot was taken as a sample of 10
plants. The treatments of poultry manure fertilizer rate 5, 10 and 15 ton ha-1. The results showed that
poultry manure fertilizer rate as much as 10 tons ha-1 gave the best growth and production of 2.73 kg per
plot.
137
Neni Marlina, et al. / Biosaintifika 7 (2) (2015)
kemudian dicangkul sedalam 25-30 cm, digem- uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui
burkan dan dilanjutkan dengan membuat peta- perbedaan pengaruh tiap perlakuan terhadap pa-
kan dengan ukuran 1,5 m x 2,0 m sebanyak 24 rameter pengamatan.
petakan dengan jarak antar petakan 0,5 m dan
jarak antar ulangan 1,0 m. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemberian pupuk kandang kotoran ayam
diberikan sesuai dengan perlakuan yaitu 5 ton Hasil analisis statistik uji F menunjukkan
ha-1 (1,5 kg petak-1), 10 ton ha-1 (3,0 kg petak-1) bahwa aplikasi takaran pupuk kandang kotoran
dan 15 ton ha-1 (4,5 kg petak-1). Setelah itu tanah ayam berpengaruh nyata terhadap jumlah ca-
dicangkul kembali dan diaduk sehingga pupuk bang, persentase polong isi, berat kering polong
kandang kotoran ayam bercampur dengan tanah, per tanaman, berat 100 biji dan produksi per pe-
lalu dibiarkan selama satu minggu sebelum ta- tak tanaman kacang tanah.
nam. Hasil uji BNT jumlah cabang, persentase
Penanaman dilakukan dengan jarak ta- polong isi, berat kering polong per tanaman, be-
nam 30 x 20 cm. Lubang tanam dibuat sedalam rat 100 biji dan produksi per petak pada aplikasi
3 cm dengan cara ditugal. Kedalam setiap lubang pemberian pupuk kandang kotoran ayam seba-
tanam dimasukkan 4 biji kacang tanah lalu ditu- gai sumber unsur hara pada taraf 5 % ditampil-
tup dengan tanah. kan pada Tabel 1.
Pemeliharaan. Pemeliharaan meliputi pe- Hasil uji BNT pada taraf 5 % menunjuk-
nyulaman, penyiraman, penjarangan, pembum- kan bahwa perlakuan takaran pupuk kandang
bunan, penyiangan dan pengendalian hama dan kotoran ayam 10 ton/ha berbeda nyata dengan
penyakit tanaman. Penyulaman dilakukan sete- perlakuan takaran pupuk kandang ayam 5 ton/
lah tanaman berumur 1 minggu setelah tanam ha dan 15 ton/ha pada setiap peubah jumlah ca-
bersamaan dengan itu dilakukan penjarangan ta- bang tanaman, persentase polong isi, berat ke-
naman dengan meninggalkan satu tanaman saja. ring polong per tanaman, berat 100 biji dan pro-
Penyiraman dilakukan secara rutin pagi dan sore duksi per petak.
hari. Pembumbunan dan penyiangan dilakukan Berdasarkan analasis statistik uji BNT
pada saat tanaman berumur 3 dan 6 minggu. pada taraf 5 % yang dilakukan setelah hasil uji
Pengendalian hama dengan menggunakan insek- F yang menunjukkan bahwa aplikasi takaran pu-
tisida Sevin 85-S, dan pengendalian penyakit den- puk kandang kotoran ayam berpengaruh nyata
gan fungisida Dithane M-45 sesuai dosis anjuran terhadap jumlah cabang, persentase polong isi,
Panen. Panen dilakukan setelah tanaman berat kering polong per tanaman, berat 100 biji
berumur 90 hari dengan ciri-ciri daunnya mulai dan produksi per petak. Aplikasi takaran pupuk
mengering, polong keras, bijinya mengisi penuh kandang kotoran ayam 10 ton ha-1 merupakan
dan kulit biji menipis. perlakuan terbaik dibanding dengan takaran
Pengamatan. Pengamatan meliputi jum- pupuk kandang kotoran ayam 5 dan 15 ton ha-
lah cabang (cabang), persentase polong isi per 1
. Hal ini disebabkan karena takaran pupuk
tanaman (%), berat kering polong per tanaman kandang kotoran ayam sebanyak 10 ton ha-1 me-
(g), berat 100 bij (g), dan produksi per petak (kg). rupakan takaran yang cukup dalam memenu-
Analisis data dilakukan dengan menggu- hi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh
nakan program S.A.S 9.1.3 Portable untuk anali- tanaman kacang tanah. Dengan takaran pupuk
sis sidik ragam atau uji F dan dilanjutkan dengan kandang kotoran ayam yang cukup maka sifat fi-
Tabel 1. Hasil uji BNT jumlah cabang, persentase polong isi, berat kering polong per tanaman, berat
100 biji dan produksi per petak pada berbagai perlakuan
Takaran pupuk Jumlah Berat kering
Persentase Produksi per
kandang kotoran cabang polong per Berat 100 biji (g)
polong isi (%) petak (kg)
ayam (ton/ha) (cabang) tanaman (g)
138
Neni Marlina, et al. / Biosaintifika 7 (2) (2015)
sik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik organ fotosintesis sangat berpengaruh pada hasil
seperti memberi keuntungan terhadap sifat fisik fotosintesis. Hasil fotosintesis yang berupa gula
tanah dan meningkatkan strukturisasi. Dengan reduksi digunakan sebagai sumber energi untuk
meningkatnya strukturisasi akan menyebabkan memelihara kehidupan tanaman, dibentuk se-
akar tanaman dapat berkembang dengan baik ka- bagai tubuh tanaman (akar, batang, daun) serta
rena terciptanya suasana tanah yang remah dan diakumulasikan dalam buah, biji atau organ pe-
gembur. Apabila sifat fisik tanah baik, perkem- nimbun yang lain (sink). Selanjutnya hasil foto-
bangan akar akan semakin dalam dan ekspansif sintesis yang tertimbun dalam bagian vegetatif
sehingga penyerapan unsur hara dan air yang di- sebagian diremobilisasikan ke bagian generatif
perlukan tanaman juga semakin baik yang pada (polong) setelah bagian tersebut terbentuk dan
gilirannya akan meningkatkan produktivitas ta- tumbuh. Dengan demikian pengisian polong ter-
naman seperti pertumbuhan tanaman (dalam hal jadi dengan merebolisasikan fotosintat dari bagi-
ini jumlah cabang yang meningkat) dan produksi an vegetatif. Fotosintat di bagian vegetatif tere-
tanaman meningkat (persentase polong isi, berat kam dalam berat kering berangkasan, sedangkan
kering polong per tanaman, berat 100 biji dan fotosintat yang terakumulasi di polong tercermin
produksi per petak). dalam berat kering biji.
Hal ini sejalan dengan pendapat Maya- Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
dewi (2007), pemberian pupuk kandang dapat Subhan et al. (2005) dan Suwardjono (2001) yang
memperbaiki struktur tanah juga menambah menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kandang
tersedianya unsur hara dan pertumbuhan mikro- dapat meningkatkan bobot buah per petak pada
organisme. Selanjutnya Suwardjono (2001) me- tanaman tomat, bobot isi, jumlah polong total
nambahkan bahwa pemberian pupuk kandang dan berat kering akar serta tajuk pada tanaman
dapat meningkatkan jumlah polong isi penuh kacang tanah. Selain itu menurut Wididana
pada kacang tanah. (1993), bahwa pemberian bahan organik yang te-
Ditambahkan Purnawanto dan Bambang pat dapat menggantikan atau mengurangi pupuk
(2003), jumlah polong, jumlah ginofor gagal dan kimia serta memberikan hasil atau produksi yang
bobot kering polong secara nyata dipengaruhi optimum .
oleh perlakuan pemberian pupuk organik (pupuk Menurut Sutanto (2002) penggunaan ba-
kandang kotoran ayam dan jerami padi). Pem- han organik memberi keuntungan antara lain
berian pupuk organik ke dalam tanah sangat ber- struktur tanah menjadi lebih baik, mengandung
manfaat untuk perbaikan sifat fisik tanah, seper- kurang lebih 16 macam unsur hara yang diper-
ti struktur, porositas, aerasi tanah dan lain-lain. lukan bagi pertumbuhan tanaman, aktifitas mik-
Dengan adanya sifat fisik tanah yang lebih baik roorganisme menguntungkan lebih baik, dan
maka terdapat dua manfaat bagi kacang tanah. mudah diperoleh di pedesaan. Hardjowigeno
Pertama, perakaran kacang tanah dapat tumbuh (2003), menambahkan bahwa pemberian bahan
dan berkembang dengan baik sehingga fungsinya organik ke tanah akan berpengaruh terhadap si-
sebagai organ penyerap hara dan air dari dalam fat fisik, kimia dan biologi tanah secara simultan,
tanah dapat berlangsung dengan baik. Kedua, pengaruhnya adalah memperbaiki aerase tanah,
ginofor yang terbentuk setelah mencapai tanah menambah kemamuan tanah menahan unsur
akan dengan mudah tumbuh dan berkembang hara, meningkatkan kapasitas menahan air, me-
membentuk polong, karena tanah yang gembur ningkatkan daya sangga tanah, sebagai sumber
akan memberikan keleluasaan bagi ginofor untuk unsur hara dan sumber energi bagi mikroorganis-
berkembang secara optimal. Selain itu ditinjau me tanah.
dari sisi lain fungsi ginofor di dalam tanah yaitu Selanjutnya hasil penelitian Rusnetty
membantu penyerapan unsur Ca, juga dapat ber- (2000), menunjukkan bahwa pemberian ba-
langsung dengan baik pada kondisi tanah yang han organik dapat meningkatkan pH tanah, P
gembur. tersedia, N total, KTK, Kdd dan menurunkan
Selain itu menurut Sitompul dan Gurit- Al-dd, erapan P, fraksi Al dan Fe dalam tanah,
no (1995) serta Budiastuti (2000), bahwa cabang sehingga dapat meningkatkan kandungan P ta-
tanaman merupakan tempat tumbuhnya daun. naman, pada akhirnya hasil tanaman juga turut
Daun tanaman jumlahnya kecil pada cabang meningkat.
yang jumlahnya juga kecil, dan dapat diduga Menurut Bagaskara (2011), unsur makro
implikasinya pada luas daun seluruh tanaman N, P, dan K mempunyai peranan masing-masing
juga lebih rendah. Sebagai organ tanaman yang untuk tanaman diantaranya unsur nitrogen di-
berfungsi memanen cahaya, luas daun meme- butuhkan untuk pertumbuhan daun dan pem-
gang peranan penting. Daun tanaman sebagai bentukan batang serta cabang. Khusus pada ka-
139
Neni Marlina, et al. / Biosaintifika 7 (2) (2015)
cang-kacangan yang memiliki nodul akar, dapat Akar akan terhambat perkembangannya bila-
memanfaatkan bakteri yang ada di udara. Unsur mana struktur tanahnya kurang baik. Makin
fosfor diperlukan bagi tanaman untuk perkem- sulit akar menembus tanah maka pertumbuhan
bangan biji dan akar. Sementara unsur kalium tanaman secara keseluruhan makin lambat dan
berfungsi untuk membentuk bunga dan buah ser- terhambat serta memberikan hasil yang lebih
ta membantu tanaman melawan penyakit. rendah. Terhambatnya perkembangan peraka-
Menurut Rosmarkam dan Yuwono (2002), ran tanaman menyebabkan rendahnya serapan
unsur hara nitrogen akan menaikkan produksi unsur hara N, P dan K. Apabila kekurangan un-
tanaman, kadar protein dan kadar selulosa, tetapi sur hara tersebut maka akan terganggunya pro-
sering menurunkan kadar sukrosa, polifruktosa, ses pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal ini
dan pati. Hasil asimilasi CO2 diubah menjadi sesuai dengan pendapat Marschner (1989), yang
karbohidrat dan karbohidrat ini akan disimpan menyatakan bahwa apabila tanaman kekurangan
dalam jaringan tanaman. Nitrogen merupakan unsur hara N, P, dan K maka pertumbuhan dan
unsur hara makro utama yang sangat penting perkembangannya akan terhambat.
untuk pertumbuhan tanaman. Nitrogen diserap Kekurangan nitrogen menyebabkan per-
tanaman dalam bentuk ion NO3- atau NH4+ dari tumbuhan dan perkembangan tanaman tergang-
tanah. Menurut Wijaya (2008), unsur N pada gu dan hasil menurun yang disebabkan oleh
tanaman akan mendorong pertumbuhan organ- terganggunya pembentukan klorofil yang sangat
organ yang berkaitan dengan fotosintesis yaitu penting dalam proses fotosintesis (Wijaya, 2008).
daun. Tanaman yang cukup mendapat suplai N Selain itu kekurangan unsur hara fosfor
akan membentuk daun yang memiliki helaian mengakibatkan banyak polong kacang tanah
lebih luas dengan kandungan klorofil yang lebih yang tidak berisi dan mengurangi jumlah bun-
tinggi, sehingga tanaman mampu menghasilkan ga serta jumlah ginofor akibatnya hasil kacang
karbohidrat/asimilat dalam jumlah yang cukup tanah akan rendah. Kalium dibutuhkan untuk
untuk pertumbuhan vegetatif dan produksi ta- meningkatkan kadar lemak dalam biji disamping
naman. peningkatan daya tahan tanaman terhadap keke-
Fosfor merupakan komponen penting ringan maupun penyakit (Sumampow, 2009).
penyusun senyawa untuk transfer energi (ATP Aplikasi takaran pupuk kandang koto-
dan nukleoprotein) dan kalium membantu me- ran ayam 15 ton ha-1 memberikan pertumbuhan
melihara potensial osmotik dan pengambilan air dan produksi kacang tanah lebih rendah dari ta-
dan berperan penting dalam fotosintesis karena karan pupuk kandang kotoran ayam 10 ton ha-
secara langsung meningkatkan pertumbuhan dan 1
. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah dan
indeks luas daun, karenanya juga meningkatkan aktivitas mikroorganisme sehingga menyebabkan
CO2 serta meningkatkan translokasi hasil fotosin- kompetisi antar mikroorganisme dan tingginya
tesis (Gardner et al., 2008). takaran pupuk kandang kotoran ayam menyebab-
Berdasarkan analasis statistik uji BNT kan keseimbangan unsur hara menjadi terganggu
pada taraf 5 % yang dilakukan setalah hasil uji sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman
F yang menunjukkan bahwa aplikasi takaran pu- kacang tanah mengalami penurunan. Hal ini
puk kandang kotoran ayam 5 ton ha-1 mempero- sejalan menurut pendapat Hanafiah (2005), yang
leh hasil jumlah cabang paling sedikit, persentase menyatakan bahwa didalam tanah terdapat per-
polong isi paling sedikit, berat kering polong per saingan dalam penggunaan energi dan makanan
tanaman, berat 100 biji dan produksi per petak antar mikroorganisme itu sendiri, sehingga unsur
terendah bila dibanding dengan takaran pupuk hara yang ada sedikit tersedia untuk tanaman.
kandang kotoran ayam 10 ton ha-1. Hal ini dise- Hal ini sejalan Menurut Gardner et al.,
babkan karena aplikasi takaran pupuk kandang (2008) menyatakan bahwa tanaman membu-
kotoran ayam 5 ton ha-1 belum cukup mampu un- tuhkan unsur hara yang cukup dan berimbang.
tuk merubah atau memperbaiki sifat fisik, kimia Apabila unsur hara diberikan dalam dosis yang
dan biologi tanah. berlebihan atau dosis rendah akan menyebabkan
Rendahnya pertumbuhan dan produksi berat segar tanaman akan menurun. Kekuran-
tanaman kacang tanah ini karena strukturisa- gan atau kelebihan unsur hara yang diberikan
si tanah menjadi penghambat atau dengan kata pada tanaman mengakibatkan proses fotosintesis
lain kurang terbentuknya strukturisasi tanah tidak berjalan efektif dan fotosintat yang dihasil-
yang baik. Hubungan antara sifat-sifat fisik ta- kan berkurang, menyebabkan jumlah fotosintat
nah dengan tanaman dicerminkan dari perkem- yang ditranslokasikan ke polong menjadi berku-
bangan akar yang selanjutnya akan berpengaruh rang. Ketersediaan unsur hara dalam tanah seca-
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. ra berimbang memungkinkan pertumbuhan dan
140
Neni Marlina, et al. / Biosaintifika 7 (2) (2015)
141