Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fathia Maisarah

NPM : 1906297062
Kelas : C
Fakultas : Kedokteran Gigi
Mata Kuliah : Agama Islam
Fasilitator: Muhammad Yusuf, S.Pd, M.Si

Dakwah Islam di Indonesia


I.Pendahuluan
Menurut kesepakatan para ahli islam masuk ke Indonesia pada abad ke 15-16
M. (mujilan, 2019: 26). Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai. Tidak ada
perang dalam penyiarannya. Untuk itu pastilah langkah yang diambil dalam
berdakwah lebih menarik dan menyenangkan. Tidak ada tekanan bagi hambanya
untuk membentuk memeluk suatu ajaran agama. Dakwah bagi setiap muslim
adalah kewajiban.

II. Isi
Dalam al-qur’an, dakwah memasukkan aktifitas tabligh (penyiaran), tatbiq
(penerapan/pengamalan) dan tandhim (pengelolaan) (Sulthon, 2003: 15). Kata
dakwah berasal dari bahasa Arab dalam bentuk masdar (infinitif) dari kata kerja
da'â ‫ دعا‬yad'û ‫ يدعو‬da'watan (‫)دعوة‬, di mana kata dakwah ini sekarang sudah umum
dipakai oleh pemakai Bahasa Indonesia, kemudian menambah perbendaharaan
bahasa Indonesia (Abdullah, 2008: 11).
Cara kita berdakwah disuatu tempat tentunya sanagt bergantung pada budaya
orang di sekeliling kita. Dakwah dapat dimulai dari diri kita sendiri maka dari itu
keteladanan. Orang muslim harus berbicara santun, jujur, murah hati, suka
menolong, dll (Mujilan, 2019: 31). Dengan begitu ummat muslim dapat
menunjukkan kepada siapapun yang melihat bahwa islam adalah agama yang
indah. Agama ini adalah agama yang menjunjung tinggi norma-norma
kemanusiaan. Selanjutnya, dalam Islam profil konselor ideal telah diciptakan
Allah yaitu nabi Muhammad SAW. Allah berfirman dalam surat al-ahzab: 21:
َْ ُ ‫ﷲَأ‬
‫ﺳ ََوةَ ﻟَﻘَدْﻛَانََﻟَﻜُﻢْﻓِﻲ‬ ِ‫ل ﱠ‬ َ‫ َواَْﻟﯿََ َْو ََم يَﺮْﺟُ ﱠ‬٢١ : )َ‫ﺧ ََﺮ َو َذَﻛَﺮ‬
َِ ‫وﷲ ﺣَﺴَﻨَﺔﻟِﻤَﻦْﻛَانََ ََرﺳُو‬ َِ ‫ﷲﻛَﺜِﯿﺮَا اﻷ‬
َ‫اﻷﺣﺬاب) ﱠ‬
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S Al-ahzab:21).

Teladan bagi setiap muslim dapat menjadi manfaat bagi hubungan manusia
dengan dirinya sendiri (hablu minannas) yang ditandai oleh kesadaran untuk
melakukanَ amalَ ma’rufَ nahiَ munkar (QS, Ali Imran, 3: 110), hubungan antar
manusia (hablum-minannas)َ denganَ usahaَ membinaَ silaturahmiَ (QS,َ Anَ Nisa’,َ
4: 1) atau memutuskannya (QS,Yusuf, 12: 100), hubungan manusia dengan alam
sekitar (hablu minal alam) yang ditandai upaya pelestarian alam dan pemanfaatan
alam dengan sebaikbaiknya (QS, Hud, 11: 6) atau sebaliknya menimbulkan
kerusakan alam (QS, Ar Ruum, 30: 41) serta hubungan manusia dengan Sang
Pencipta (hablu minallah) dengan kewajiban ibadah kepadaNya ( QS, Adz
Dzaariyat,َ51َ:َ56َ)َatauَmenjadiَingkarَdanَsyirikَkepadaNyaَ(QS,َAnَNisa’,َ4َ:َ
48). (Dianty, 2013: 319).
Selain menjadi teladan, dakwah lain yang dapat dilakukan adalah ceramah.
Ceramah dapat memberikan edukasi dan penalaran seorang muslim untuk
mengikuti apa yang pembicara katakan untuk kedepannya. Ceramah dapat
dilakukan lewat berbagai media seperti media langsung dan tidak langsung. Untuk
media langsung sendiri adalah dengan mendatangi majelis-majelis ilmu yang ada.
Sementara media tidak langsung kita dapat melihatnya dari Televisi, YouTube,
sosial media, dll. Untuk era ini, ceramah yang paling banyak dilakukan di
Indonesia adalah ceramah dengan bertatap muka langsung dan melalui YouTube
serta media sosial. Perlu dipahami, berdasarkan penglihatan saya, Televisi tidak
lagi banyak digunakan masyarajat. Untuk itu, tidak efektif rasanya untuk
berdakwah dengan ceramah di televisi.
Ceramah sering dilakukan dalam kegiatan pendidikan di Indonesia,
pendidikanَ merupakanَ prosesَ “memanusiakanَ manusia”َ dimanaَ manusiaَ
diharapkan mampu memahami dirinya, orang lain, alam dan lingkungan
budayanya serta agamanya. Atas dasar inilah pendidikan tidak terlepas dari
budaya yang melingkupinya sebagai konsekwensi dari tujuan pendidikan yaitu
mengasah rasa, karsa dan karya. Pencapaian tujuan pendidikan tersebut menuai
tantangan sepanjang masa karena salah satunya adalah perbedaan budaya
(Ibrahim, 2013 : 131).
Dakwah islam di Indonesia juga didapat dari metode perkawinan. Hampir
90% muslim yang sedang membaca karya tulis saya lahir dari kelurga muslim
juga. Sebagian besar individu muslim di negeri ini lahir dari keluarga muslim
begitupun dengan agama lain.
Sudah kita ketahui, dari jaman walisongo masuk ke Indonesia. Salah satu
sunan yang berdakwah lewat kesenian adalah Sunan Bonang. Sunan mulai
memasukkan budaya Jawa seperti wayang dan gamelan. Sunan Bonang
memasukkan ajaran agama di pertunjukan besar menggunakan kesenian untuk
menarik manusia tanah air maupun bangsa asing. (Afroni, 2019 : 33).
Yang terakhir ada pendekatan tasawuf. Tasawuf sendiri pernah dilakukan nabi
Muhammad untuk mencari agama yang benar. Tasawuf ini sendiri hamppir mirip
dengan budaya Hindu-Budhha yaitu bertapa. Namun bedanya, tasawuf ummat
islam dilandasi dengan fiqih agar tidak liar dan menyalahi agama. Pedoman untuk
memadukan fikih dengan tasawuf dimulai oleh Imam Mâlik ibn Anas (w. 179 H).
Beliau seorang faqîh, ulama fikih, mujtahid, dan imamَ mazhab,َ ‘âlim,َ seorangَ
yang berpengetahuan luas, dan termasuk salah seorang sufi, pengamal tasawuf.
Imam Mâlik berpendapat, ‫( تزندق ﻓﻘد يتفﻘه وﻟﻢ تصوف مﻦ‬siapa yang mengamalkan
tasawuf tanpa dilandasi pemahaman fikih, maka sungguh ia telah menyimpang).
Beliau memandang bahwa ilmu itu bukan karena menguasai banyak sumber
rujukan (alriwâyah), akan tetapi berdasarkan nûr yang disimpan oleh Allah di
dalam kalbu seseorang (Khaldun, 1966 : 92).
III. Penutup
Bersyukurlah dapat tinggal damai dalam menjalani perintah agama.
Banyak keluarga kita yang bahkan untuk bernafas lega barang sedetik pun tidak
sempat. Jadilah islam yang taat agar dapat menjadi sarana promosi islam atau
dakwah. Etitut baik akan ditiru oleh semua orang yang melihatnya. Sedangkan
etit buruk pasti akan diingat oranglain. Jangan biarkan agama kita dianggap
rendah. Untuk itu bersikap baiklah dan jaga etika.

DAFTAR PUSTAKA:
Abdullah (2008) Hikayat Abdullah (Ed) Sweeney A, Translator. 4th editio. KPG,
Jakarta. 11p.

Dianty,َ A.(2018),َ ‘Urgensi Teori Konseling dan Perspektifnya dalam Islam


Menjawab Tuntutan Konseling Religius di Masa Depan, vol.20, no.1 dilihat 16
September2019.http://journal.tarbiyahiainib.ac.id/index.php/attalim/article/view/2
7/35. 319p.

Ibrahim,َR.َ(2013),َ‘PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Pengertian, Prinsip,


dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam, vol.7, no.1. dilihat 16
september2019.http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Addin/article/view/573/5
86. 131p.

Khaldun I. (1966) Syifa Al Masa’il Tahdzib Al-Masa’il dalam Abd Al-Qadir


Mahmud Al Falsafah Al-Shufiyyah fi al-islam. Dar Al-Fikr Al Arabi, Al
Qarihah.92p.

Mahsyud MS, Khusnuridlo (2003) Manajemen Pondok Pesantren. Diva Pustaka,


Jakarta. 15p.

Mujilan D. (2019) Buku Ajar Matakuliah Pengembangan Kepribadian Agama


Islam Membangun Pribadi Muslim Moderat 4th editio. Midala Rahma Press,
Depok. 11p, 31p.

Anda mungkin juga menyukai