PEMBAHASAN
variabelnya dilakukan sesaat dan ingin melihat apakah ada hubungan antara
dilakukan dengan cara pengisian kuesioner pada responden yang terpilih sesuai
dengan kriteria inklusi. Jawaban yang diberikan oleh responden sangat tergantung
diberikan, hal tersebut merupakan keterbatasan penelitian yang tidak bisa diubah
untuk itu peneliti melakukan observasi dan telaah dokumen untuk beberapa
5.2 Pembahasan
menjawab tidak yaitu 73 orang (89%), pada pertanyaan no. 10 yaitu “Gaji
60
61
(Pegawai Negeri Sipil) selain itu ada pemberian jasa medis yang besarannya
24 orang (29,3%).
memberikan imbalan atau gaji yang sesuai dengan UMR kota Jambi kepada
tenaga keperawatan honor dan pemberian jasa medis yang sesuai sehingga
salah yaitu 72 orang (87,8%), pada pertanyaan no. 7 yaitu “Kapan saja
keperawatan meningkat.
Hasil uji statistik diketahui nilai P-Value = 0,047 lebih kecil dari
0,05 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara
tenaga keperawatan di unit rawat inap RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi
memiliki motivasi yang cukup baik hanya saja ada beberapa hal yang belum
dirasakan cukup untuk memotivasi mereka agar memiliki kinerja lebih baik
65
keperawatan yang memiliki kinerja baik selain itu gaji yang mereka terima
yaitu ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kinerja perawat
di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Kota Tanggerang Selatan tahun
Motif atau motivasi berasal dari kata Latin “moreve” yang berarti
Pengertian motivasi tidak lepas dari kata kebutuhan atau “needs” atau
“want”. Kebutuhan adalah suatu “potensi” dalam diri manusia yang perlu
wishes, desires, needs, drives, and the like”. Yang dapat diartikan sebagai
seimbangan.
antara motivasi dengan kinerja tenaga keperawatan di unit rawat inap RSUD
terwujud kinerja yang lebih baik lagi, untuk itu peneliti menyarankan
kenaikan jabatan atau hadiah dalam bentuk lain untuk tenaga keperawatan
honorer.
Hasil uji statistik diketahui nilai P-Value = 0,023 lebih kecil dari
0,05 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara
unit rawat inap RSUD H. Abdul Manap khususnya yang honorer sangatlah
hasil uji statistik antara variabel insentif dengan kinerja perawat dengan
perusahaan.
adalah upah sebagai pembalas jasa; honorarium; (2) balasan (berupa pujian,
Nasional, 2005).
antara imbalan dengan kinerja tenaga keperawatan di unit rawat inap RSUD
H. Abdul Manap tahun 2016, hal ini didukung hasil observasi dan telaah
sangat kecil yang diterima tenaga keperawatan honorer yaitu sebesar Rp.
68
700.000,-/bulan angka ini masih sangat jauh dari UMR (Upah Minimun
Abdul Manap agar memberikan imbalan atau upah yang sesuai dengan
Hasil uji statistik diketahui nilai P-Value = 0,026 lebih kecil dari
0,05 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang
tersebut masih belum ada, belum ditemukan RTL (Rencana Tindak Lanjut)
keperawatan yang datang terlambat khususnya pada shift sore dan malam
hasil uji statistik antara variabel supervisi dengan kinerja perawat dengan
69
(Ilyas, 2002).
Supervisi berasal dari kata super (latin = diatas) serta vidare (latin =
melihat). Dengan demikian jika ditinjau dari asal kata, supervisi berarti
(Azwar, 2010).
sekali disetiap unit rawat inap serta pembuatan RTL (Rencana Tindak
Abdul Manap yang rusak sehingga tenaga keperawatan lebih disiplin dalam