Anda di halaman 1dari 2

TUJUAN UMUM

BIAS
Mempertahankan pencapaian Eliminasi
Tetanus Maternal Neonatal dan diperolehnya
Salah satu bentuk kegiatan operasional dari perlindungan anak terhadap penyakit Difteri,
imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang Tetanus dan Campak dalam jangka panjang.
dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunnya.
TUJUAN khusus
BIAS Semua anak SD/MI/SDLB mendapatkan
imunisasi:
(BULAN IMUNISASI
ANAK SEKOLAH) MR untuk
TT lengkap (5 mendapatkan
DT untuk
dosis) untuk perlindungan
mendapatkan
memberi terhadap
perlindungan
perlindungan Measles
selama 10 (Campak) and
selama 25
tahun terhadap Rubela (Campak
tahun terhadap
SASARAN Difteri Jerman) selama
Tetanus
10 tahun
Seluruh anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) atau
sederajat (MI/SDLB) kelas 1 (Imunisasi MR), kelas 2,
dan 3 (Imunisasi TT & DT) di seluruh Indonesia
Mengapa Imunisasi harus
diberikan LAGI pada anak
sekolah ?

Tim Promkes
UPTD Puskesmas Aur Duri
Sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar • Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
terjadi penurunan terhadap tingkat kekebalan yang suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
diperoleh saat imunisasi ketika bayi. IMUNISA atau hanya mengalami sakit ringan. Penyebab : Corynebacterium diphtheriae
SI Gejala :
 Dapat tidak ada
BIAS • Antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang  Membran dalam rongga hidung ringan -
telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah
menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan berat – kematian
kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik
VAKSIN secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.  Pembengkakan kelenjar sekitar leher
Untuk mempertahankan tingkat kekebalan diatas
ambang perlindungan atau memperpanjang masa
perlindungan.

PERBEDAAN VAKSIN DT & Td


IMUNISASI YANG DIBERIKAN Vaksin toksoid Difteri = 20 Lf
Difteri
Tetanus toxoid tetanus murni = 7,5 Lf
Vaksin MR Vaksin Difteri Tetanus (DT) Vaksin Tetanus Toksoid (Td) (DT)
• Kelas 1 SD atau sederajat (MI/SDLB)
• Agustus
• Kelas 1 SD atau sederajat (MI/SDLB)
• November
• Kelas 2 dan 3 SD atau sederajat
(MI/SDLB). Vaksin toksoid difteri = 2 Lf
• November
Td
toksoid tetanus = 7,5 lf

PELAKSANAAN
Dikoordinir oleh tim pembina UKS – Guru
 Penyebabnya Virus Morbilli / Virus Rubeola, ditularkan melalui  Penyebabnya kuman Clostridium tetani
Tenaga Kesehatan Puskesmas
batuk, bersin dan tangan yang kotor oleh cairan hidung.  Gejala khas berupa kejang rangsang atau kejang
 Gejala awal menyerupai selesma disertai kunjungtivitis, spontan, muka tampak menyeringai, pada bayi
sedang tanda khas berupa bintik koplik, timbul dimulai dari mulut terkancing. Keluhan awal Tetanus
dahi dan belakang telinga kemudian menyebar ke muka, Neonatorum adalah bayi tidak mau menetek dan
badan dan anggota badan, pada kulit gelap sulit dilihat. mulut mencucut seperti ikan bila tidak diobati
Komplikasi terjadi pada 30 % penderita berupa kunjungtivitis bayi akan menderita kejang sehingga bayi
berat dan Pneumonia. tampak biru hal ini dapat menyebabkan
 Pencegahan dengan Imunisasi MR
kematian.

Anda mungkin juga menyukai