Gempa Padang
Gempa Padang
Berikut ini akan saya uraikan satu kasus hasil pemeriksaan langsung gedung berlantai 7 di Hotel
Bumi Minang (bersebelahan dengan Hotel Ambacang) yang telah mengalami goncangan gempa
selama kurang lebih 3 kali, 2005, 2007 dan 2009. Hasi pemeriksaan ini telah menjadi laporan
resmi PT IDK.
Gempa di tahun 2007 (13,14 September 2007 dg skala 7,7 dan 7.9 skala Richter) hasil
peninjauan ke Hotel tsb bangunan
mengalami keretakan-keretakan yang arsitektural (non structural) dan struktur kolom. Untuk
keretakan non struktur ditemui pada pasangan dinding bata yaitu pada pasangan bata,plesteran,
acian dan pada wall filler, sedangkan strukturnya terjadi keretakan pada kolom (kakinya)
retaknya retak rabut cara memperbaiki struktur ini dengan cara dichipping dulu kemudian baru
diberi grouting ex sika /fosroc.
Di bawah kolom struktur mengalami retak-retak, tapi belum mengurangi kekuatan struktur
kolom tersebut.
Kolom yang retak adalah kolom palsu dari pasangan bata, sedangkan yang utuh adalah kolom
struktur
Dari hasil data-data di lapangan ada beberapa bagian yang mengalami kerusakan struktur yaitu di
daerah plat dekat lift mengalami penurunan lantai sekitar 60 cm, ini disebabkan karena goyangan
yang kuat dari beban gempa sementa desain struktur kolom dan dinding lift menggunakan kolom
pipih dan dinding bata, rencana akan diperbaiki dengan membuat shear wall bebbentuk U dari
beton bertulang. Dari 80 kolom yang ada ada 1 kolom yang mengalami bunting karena gaya
gempa vertikal, mungkin ini disebabkan karena dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan mutu
rencana.
Dari survey di lapangan tim ahli dari UNAND menyimpulkan bahwa bangunan Hotel Bumi
Minang mengalami total loss dan harus dirobohkan.
Sedangkan menurut Perencana Konstruksi yaitu Bp Ir. Suparman,MT Bangunan Hotel Bumi
Minang ini masih layak dihuni dengan mengalami berbagai perbaikan karena Struktur utama
bangunan tersebut masih utuh seperti gambar di bawah ini hasil foto pasca gempa September
2010
Yang hancur adalah kolom palsu
Saat ini proses renovasi bangunan tersebut belum dilakukan, dan menurut Ir. Suparman G
sebagai perencana struktur akan merupakan bangunan yang teringgi di padang karena akan ada
peraturan bahwa bangunan di Padang maksimal hanya 3 lantai, padahal pembatasan tersebut
salah karena yang penting pada saat perencanaan harus mengikuti peraturan gempa yang ada,
seperti Bangunan Hotel Bumi Minang yang dirennakan menggunakan peraturan Gempa th 1983
(dibangun th 1991) ternyata masih kokoh berdiri.