Anda di halaman 1dari 4

Tatalaksana Pajanan Benda Tajam dan

Bahan Infeksius
No. Dok :
SOP Tanggal : 02 Mei 2019
Halaman : 1/3
UPTD
dr. Muhammad Hidayanto
Puskesmas NIP. 197407122003121004
Srondol

1. Pengertian : Tatalaksana pajanan benda tajam dan bahan infeksius adalah


salah satu upaya pencegahan dan pengendalian infeksi yang
dilakukan oleh petugas setelah tertusuk benda yang memiliki
sudut tajam atau runcing yang menusuk, memotong, melukai
kulit seperti jarum suntik bekas pakai, jarum jahit bedah, pisau,
skalpel, gunting, atau benang kawat, serta terpapar cairan
tubuh pasien.
2. Tujuan : Sebagai acuan dalam melaksanakan langkah-langkah
penanganan pertama apabila terpajan benda tajam dan bahan
infeksius.
3. Kebijakan : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Srondol Nomor :
440/C/VIII/SK/I/19/ Tentang Keselamatan Kerja Dan Kewajiban
Penggunaan APD.
4. Referensi : PMK No. 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur : A. Pertolongan Pertama Pada Petugas Apabila Tertusuk
Benda Tajam Atau Cairan Tubuh Pasien
1. Bila tertusuk jarum bekas pakai
a. Petugas segera membilas dengan air mengalir dan
sabun/cairan antiseptik selama 5 menit. Petugas
tidak dianjurkan menekan dan menghisap area yang
tertusuk jarum;
2. Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit yang utuh tanpa
luka atau tusukan
a. Petugas mencuci bagian tubuh yang terpajan dengan
sabun dan air mengalir selama 1 menit;
3. Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut
a. Petugas meludahkan dan kumur-kumur dengan air
beberapa kali selama 1 menit;
Tatalaksana Pajanan Benda Tajam dan
Bahan Infeksius
No. Dok :
SOP Tanggal : 02 Mei 2019
Halaman : 1/3
UPTD
dr. Muhammad Hidayanto
Puskesmas NIP. 197407122003121004
Srondol

4. Bila darah/cairan tubuh terpercik pada mata


a. Petugas mencuci mata dengan air mengalir (irigasi)
selama 15 menit, dengan posisi kepala miring ke
arah mata yang terpercik;
5. Bila darah memercik ke hidung
a. Petugas menghembuskan keluar dan membersihkan
dengan air;
6. Petugas melaporkan kejadian kepada atasan langsung
pada jam kerja atau ke penanggungjawab shift jika di luar
jam kerja;
7. Petugas mengisi form pajanan;
8. Petugas melaporkan kejadian ke Tim PPI dan K3
dengan membawa form pajanan yang sudah diisi dalam
waktu maksimal 1x24 jam;
B. Penanganan Lanjutan
1. Petugas segera ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) bila
terjadi di luar jam kerja, untuk penatalaksanaan
selanjutnya;
2. Petugas segera ke Poliklinik bila terjadi di dalam jam
kerja, dengan membawa surat konsul dari dokter
rungan unit kerja;
C. Laporan dan Pendokumentasian
Tindak Lanjut Tim PPI:
a.
b. Tentukan status pasien sebagai sumber jarum dan benda tajam (
pasien dengan riwayat sakit apa ).
c. Tentukan status petugas yang terpapar : Apakah menderita hepatitis
B, apakah pernah mendapatkan imunisasi Hepatitis B, apakah
sedang hamil/menyusui
d. Jika tidak diketahui sumber paparannya. Petugas yang terpapar
diperiksa status HIV, HBV, HCV
e. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa
inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila
Tatalaksana Pajanan Benda Tajam dan
Bahan Infeksius
No. Dok :
SOP Tanggal : 02 Mei 2019
Halaman : 1/3
UPTD
dr. Muhammad Hidayanto
Puskesmas NIP. 197407122003121004
Srondol

diragukan dapat dilakukan konseling


D.

6. Unit Terkait : Seluruh unit pelayanan dan K3


Tatalaksana Pajanan Benda Tajam dan
Bahan Infeksius
No. Dok :
SOP Tanggal : 02 Mei 2019
Halaman : 1/3
UPTD
dr. Muhammad Hidayanto
Puskesmas NIP. 197407122003121004
Srondol

Anda mungkin juga menyukai