Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI KESEHATAN

NAMA : SITI AFIFATUL MILLAH


NIM : N1A118135
KELAS : 2D
DOSEN PENGAMPU: M.RIDWAN,SKM, M.Ph

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Dasar – Dasar Komunikasi


A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah proses interaksi yang dilakukan seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat untuk menyampaikan ataupun memberikan
informasi. Proses komunikasi biasanya melibatkan dua pihak, baik antar individu
dengan individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok dengan kelompok
yang berinteraksi dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.

Komunikasi dapat dilakukan dengan satu arah atau dua arah. Komunikasi satu arah
adalah seorang komunikator memberikan pesan atau gagasannya kepada orang yang
mendengarkan (komunikan) dan komunikan tidak dapat memberikan tanggapan
ataupun sanggahan. Dengan kata lain komunikasi satu arah ialah komunikasi yang
tidak memberi kesempatan kepada pendengarnya untuk memberikan tanggapan atau
sanggahan. Contoh komunikasi satu arah: ceramah

Sedangkan, komunikasi dua arah merupakan kebalikan dari komunikasi satu arah.
Komunikasi dua arah yaitu komunikator dan komunikan saling bergantian memberikan
pesan atau informasi. Contoh komunikasi dua arah: ketika sedang melangsungkan
perkuliahan

● Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

- Menurut Liliweri (2008), komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan suatu


pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
- Menurut James A. F. Stoner, komunikasi adalah suatu proses pada seseorang
yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara
menyampaikan pesan kepada orang lain.
- Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, komunikasi adalah hubungan kontak antar
dan antara individu maupun kelompok.

B. Karakteristik Komunikasi
1. Komunikasi memerlukan sedikitnya dua orang.
2. Hubungan yang terbentuk merupakan hasil kegiatan komunikasi.
3. Komunikasi terjadi secara kontinu dan berulang-ulang.
4. Seseorang yang melakukan komunikasi, melakukan pertukaran pesan
secara verbal dan non verbal.
5. Komunikasi verbal dan non verbal berlangsung simultan.
6. Seseorang yang melakukan komunikasi berespons terhadap pesan yang
mereka dapat.
7. Pesan yang diterima (oleh komunikan) tidak selalu sama dengan arti
pesan yang di maksud sebelumnya (oleh komunikator) atau seperti yang
diharapkan komunikator.
8. Pertukaran pesan memerlukan pengetahuan.
9. Pengalaman masa lalu mempengaruhi pengiriman pesan dan interpretasi
pesan oleh penerima pesan dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu.
10. Komunikasi dipengaruhi oleh cara seseorang menilai dirinya sendiri dan
oleh materi yang dikomunikasikan.

C. Unsur- Unsur Komunikasi


1. Komunikator dan Komunikan
Komunikator adalah orang yang memberi informasi, sedangkan komunikan
adalah orang yang menerima informasi.
2. Pesan
Pesan adalah informasi, ide, gagasan, atau perasaan yang disampaikan oleh
komunikator atau diterima oleh komunikan.
3. Saluran
Saluran merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan antara
komunikator dan komunikan. Saluran juga bisa dengan bertatap muka, akan tetapi jika
berbeda jarak yang jauh dapat menggunakan bantuan alat komunikasi seperti telepon,
televise, radio, dan lain sebagainya.
4. Konteks
Artinya, suatu komunikasi tidak terlepas dari tempat, waktu, dan situasi.
5. Umpan balik (feedback)
Respon atau tanggapan yang muncul dari penerima atau penanggap pesan.
6. Gangguan atau Interferensi
Segala sesuatu yang mengganggu atau menghambat ketersampaian pesan dari
komunikator ke komunikan. Ada tiga bentuk gangguan:
a. Interferensi internal, berasal dari diri penyampai dan penerima pesan.
b. Interferensi eksternal, berasal dari luar lingkungan atau luar dari penerima
pesan. Contohnya tulisan yang tidak jelas.
c. Interferensi sernatik, penyampai atau penerima pesan menggunakan
bahas yang terlalu tinggi, tidak jelas, dan kurang sopan.
D. Fungsi Komunikasi
1. Informasi
Artinya, dengan adanya komunikasi akan memudahkan kita untuk mendapatkan
dan memberikan informasi-informasi.
2. Pendidikan
Artinya, dari penyebarluasan informasi penerima dapat menambah
pengetahuan/wawasannya.
3. Menghibur
Artinya, dengan adanya interaksi terhadap beberapa orang dapat memberikan
hiburan tersendiri didalam diri seseorang tersebut. Dengan adanya komunikasi juga
dapat memberikan hiburan terhadap penerima. Contohnya menonton TV.
4. Persuasi
Artinya, melalui persuasi setiap individu mencoba berusaha mempengaruhi
kepercayaan dan harapan orang lain. Contoh: iklan.

E. Model Komunikasi Linear


● Pengertian
Komunikasi linear merupakan komunikasi satu arah dimana tidak terjadi timbal balik
terhadap pesan yang disampaikan.

● Unsur-unsur
1. Sumber (Source)
Sumber merupakan asal dari mana pesan disampaikan, dalam hal ini yang menjadi
sumber pesan tentunya komunikator. Sumber pesan juga dapat berupa
media masa dan lain sebagainya. Sumber pesan sangat penting dalam
komunikasi linear, jika yang menjadi sumber pesan tidak ada maka
komunikasi tidak akan terjadi.
2. Pesan
Pesan terjadi secara satu arah dimana tidak terjadinya timbal balik.
3. Media
Dalam komunikasi linear media digunakan pada komunikasi yang tidak langsung
yakni melalui media elektronik maupun media cetak bahkan media digital
berupa internet.
4. Penerima
Penerima pada komunikasi linear tidak bisa memberikan timbal balik atas pesan
yang diberikan komunikator, jadi komunikan hanya menerima pesan saja.
5. Efek
Dalam hal ini tentunya efek yang dihasilkan adalah efek tidak langsung.

F. Model Komunikasi Interaksi


Komunikasi interaksi merupakan komunikasi yang terjadi karena adanya proses
pertukaran informasi. Dapat diartikan bahwa komunikasi interaksi merupakan
komunikasi dua arah dimana terjadinya timbal balik.

G. Model Komunikasi Transaksional


Model komunikasi transaksional menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan
yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.
Komunikasi bersifat transaksional mengatakan bahwa proses tersebut
kooperatif, yakni pengirim dan penerima sama-sama bertanggung jawab
terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.

Konteks Komunikasi
A. Komunikasi Interpersonal / antar Personal
Komunikasi interpersonal mengharuskan pelaku untuk bertatap muka antara dua
orang atau lebih dengan membawakan pesan verbal maupun non verbal sehingga
masing-masing bisa memahami satu sama lain dan berinteraksi secara efektif.

B. Komunikasi Kelompok
● Pengertian
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan kelompok.
Michael burgoon mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara
tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti
berbagai informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.
● Sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:
a. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka
b. Kelompok memiliki sedikit partisipan
c. Kelompok bekerja dibawah arahan seorang pemimpin
d. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama
e. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas sama lain
● Jenis-jenis komunikasi kelompok
a. Komunikasi kelomopok kecil
Komunikasi kelompok kecil (small group communication) merupakan komunikasi
yang berlangsung secara tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam
situasi saling berhadapan dan saling melihat. Para anggotanya saling berinteraksi satu
sama lain dan lebih intens. Komunikan bersifat homogeny.
b. Komunikasi kelompok besar
Komunikasi kelompok besar adalah pesan yang disampaikan oleh komunikator
ditujukan kepada afeksi komunikan, kepada hatinya atau kepada perasaannya.
Komunikan bersifat heterogen.

C. Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi adalah komunikasi antar manusia yang terjadi dalam
konteks organisasi, terjadi jaringan pesan satu sama lain yang bergantung satu sama
lain. Menurut Wiryanto (2005), Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari
suatu organisasi.

D. Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah penyampaian informasi, ide, gagasan, ajakan, dan lain
sebagainya kepada orang banyak (publik). Komunikasi publik berisi pesan yang penting
diketahui publik. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat
umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di
website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun
yang bisa menjangkau publik.

E. Komunikasi Massa
● Pengertian
Komunikasi yang dilakukan menggunakan alat atau sarana bantu, biasanya
menggunakan media elektronik seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, internet,
dan lain sebagainya.
● Sifat-sifat komunikasi massa
a. Pesan yang didapatkan bersifat umum karena ditujukan pada khalayak umum
b. Bersifat heterogen karena menyediakan acara khusus yang tertuju kepada
dewasa, remaja, dan anak-anak
c. Tidak terjadi timbal balik (komunikasi satu arah)

Peranan Komunikator
A. Peranan Komunikator
Peranan utama seorang komunikator adalah mempengaruhi sikap penerima.
Peran tersebut disebt juga komunikasi persuasif dapat diartikan sebagai proses untuk
mengubah sikap, kepercayaan, pendapat, perilaku, suatu kemauan yang disadari dari
seorang komunikatoruntuk memodifikasi pikiran dan tindakan komunikan melalui
manipulasi motif dari komunikan agar komunikan dapat berubahpikiran dan tindakan
sebagaimana yang dikehendaki oleh sumber. Persuasif dapat terjadi karena hubungan
antara komunikator dengan komunikan, dalam artian bahwa persuasi dapat terjadi
hanya karena adanya kerjasama antara sumber dengan penerima pesan.

B. Peranan Komunikator Berdasarkan Retorika


Menurut Aristoteles perbedaan cara berpikir dan bertindak itu dapat dipersatukan
melalui retorika yg dalam prakteknya tergantung dari bagaimana menerapkan jenis
kemampuan utk mengungkapkan pendapat, yaitu : ethos, pathos dan logos.
1. Etos
Menurut Aristoteles, jika seseorang diibaratkan komukinan maka akan
dipengaruhi oleh seorang pembicara karena ia menampilkan diri sebagai seorang yang
dilihat dan dirasakan audiens sebagai orang ( sumber, pengirim, komunikator) yang :
- Inteligence – komunikator yang tampil sebagai seorang yang pandai, atau
cakap, percaya diri, mengetahui fakta, berbicara yang jelas, berdiri atau
duduk dengan postur tubuh yang menunjukan orang cakap.
- Karakter – komunikator yang tampil dengan karakter yang jujur, adil,
memiliki reputasi sehingga kita merasa orang itu berkata benar dan jujur.
- Goodwill – komunikan juga lebih percaya kepada komunikator yang
menunjukan kemauan baik, pernyataan yang pasti, kontak mata, gerakan
yang meyakinkan, ada kesan melindungi kita.
Dengan demikian aristoteles menekankan aspek reputasi yang tergambar dari
komunikasi sebagai berikut :
- Seorang pribadi yang jujur, mampu mengantar dan mengatur pembicaraan,
terlatih, mempunyai keahlian dan berpengalaman.
- Seorang pribadi yang ketika berbicara mampu menggunakan bahasa isyarat,
memainkan kontak mata dan melantunkan suara secara bervariasi.

2. Pathos
Pathos berkaitan dengan emosi, artinya bagaimana komunikator mampu
menampilkan daya tarik emosional sehingga mampu membangkitkan perasaan
komunikan. Kemampuan itu ditunjukan oleh manipulasi :
- making and calming – anger > mampu membuat komunikan merasa sejuk dan
marah.
- love – hate > mampu membuat komunikan mencintai dan membenci.
- fear – confidence > mampu membuat komunikan merasa takut atau
membangkitkan kepercayaan diri.
- shame – shamelessness > mampu membuat komunikan merasa malu atau
membangkitkan keberanian.
- indignation- envy > mampu membangkitkan rasa berkuasa atau kehilangan
kekuasaan/pengruh.
- admiration – envy > mampu membangkitkan semangat kerja atau mendorong
orang lain bekerja keras atau tidak bekerja keras.

3. Logos
Kemampuan komunikator yang secara intelek ( cerdik atau pandai ) mengatakan
sesuatu secara rasional dan argumentatif, misalnya menyampaikan informasi dengan
data statistik memberikan contoh dengan kesaksian.
Logos meliputi :
- invention – kemampuan menyampaikan sebuah informasi yang menampilkan
hukum-hukum logika (masuk akal).
- arrangement – kemampuan menyampaikan sebuah topik informasi secara
sederhana sesuai posisi komunikator.
- style – kemampuan menampilkan gaya berbicara yang menyenangkan
komunikan.
- memory – kemampuan menampilkan informasi dengan gambaran sesuatu
informasi yang diingat dan informasi itu berkaitan dengan apa yang anda
ucapkan.
- delivery – kemampuan berbicara efektif.

C. Prinsip Umum Kredibilitas Komunikator


Beberapa prinsip yakni : daya tarik, motif, kesamaan, dapat dipercayai,
kepakaran dan keaslian pesan.
● Daya tarik
Misalnya, komunikan akan lebih mudah tertarik jika sama suku, sama agama, hobi yang
sama atau komunikator tampil dengan pakaian dan asesoris yang menawan.

● Daya tarik sosiologis antropologis.


Komunikan tertarik pada komunikator karena mereka mempunyai status sosial yang
sama contoh ibu hamil istri prajurid akan lebih suka jika istri komandan menjadi
komunikator ketika menerangkan 4 sehat 5 sempurna.
- Daya tarik psikologis.antara lain:
1. Daya tarik fisik.
Misalnya, orang yang bertubuh tinggi, tegap, gagah lebih disenangi dari yang
bertubuh pendek.
2. Kesamaan.
3. Keyakinan dan kepercayaan.
4. Sikap.
5. Kemampuan untuk dibandingkan misalnya dalam sikap, kepribadian dan lain2.
6. Derajad perbedaan.
7. Kedekatan lokasi geografis.
8. Kedekatan personal.
● Faktor dinamis, contoh audiens
Akan lebih mudah menerima pesan dari komunikator yang tampil dengan dinamika
tinggi ( dalam komunikasi disebut faktor movement ) artinya audiens lebih mudah
menerima informasi dari komunikator yang tampil energik,aktif dan hidup dan
menampilkan fisik yang berdaya tahan tinggi.
● Motif
Faktor motif atau alasan pendorong komunikasi turut menentukan persuasi atau
berpengaruh terhadap penerimaan pesan oleh audiens, audiens lebih suka
menerima informasi dari komunikator yang secara terus terang terbuka jujur
menyatakan maksud berkomunikasi.
● Dapat dipercayai.
● Kepakaran, contoh orang lebih percaya informasi tentang kesehatan masyarakat
dari sarjana kesehatan masyarakat.
● Keaslian sumber pesan.
Keaslian sumber pesan sangat berpengaruh untuk meyakinkan audiens, contoh orang
lebih percaya informasi ilmiah kesehatan yang bersumber dari jurnal kesehatan
dari pada dari surat kabar.

D. Tipe Kredibilitas
De vito mengemukakan bahwa ada tiga tipe kredibilitas komunikator yaitu :
1. Initial credibility, yaitu inisial yang menunjukan status atau posisi
seseorang, misalnya jabatan, pangkat, gelar akademik atau
kebangsawanan dll.

2. Derived credibility, yaitu sesuatu yang mengesankan bagi komunikan


ketika komunikasi sedang berlangsung misalnya tentang kemampuan
intelektual, moral komunikator, tentang kompotensi hingga ke kemampuan
untuk mengekspresikan kata-kata melalui bahasa isyarat (non verbal).
3. Terminal credibility, yaitu hasil yang diperoleh akibat dua tipe kredibilitas (
initial and derived) tingkat keterpengaruhan.

Komunikasi Kesehatan
A. Definisi Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk
mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang
mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
Komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian informasi mengenai kesehatan.
Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar manusia yang
memiliki fokus pada bagaimana seorang individu dalam suatu kelompok/masyarakat
menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan serta berupaya untuk
memelihara kesehatannya (Northouse dalam Notoatmodjo, 2005).
Komunikasi kesehatan meningkatkan kesadaran individu tentang isu-isu kesehatan,
masalah kesehatan, resiko kesehatan serta solusi kesehatan.

B. Tujuan Komunikasi Kesehatan


a. Tujuan Strategis
1. Relay information - meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber
kepada pihak lain secara berangkai ( hunting ).
2. Enable informed decision making - memberikan informasi akurat untuk
memungkinkan pengambilan keputusan.
3. Mendukung pertukaran pertama dan mendukung secara emosional
pertukaran informasi kesehatan.
4. Promote healthy behavior – informasi untuk memperkenalkan perilaku hidup
sehat.
5. Promote self care – memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri.
6. Manage demand for health services - memenuhi permintaan layanan
kesehatan.

b. Tujuan Praktis
1. Meningkatkan pengetahuan yang mencakup :
- Prinsip2 dan proses komunikasi manusia .
- Menjadi komunikator – yang memiliki etos, patos, logos kredibilitas dll.
- Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi kesehatan.
- Memilih media yang sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.
- Menentukan segmen komunikasi yang sesuai dengan konteks
komunikasi kesehatan.
- Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yang sesuai
dengan kehendak komunikator dan komunikan.
- Mengelola hambatan dalam komunikasi kesehatan.
- Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan.
- Prinsip-prinsip riset.
2. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
3. Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi.
- Berkomunikasi yang menyenangkan, empati.
- Berkomunikasi dengan kepercayaan pada diri.
- Menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik.
- Membuat pertukaran gagasan dan informasi makin menyenangkan.
- Memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yang baik.

C. Manfaat Kesehatan Komunikasi


1. Memahami interaksi antara kesehatan dengan perilaku.
2. Meningkatkan kesadaran tentang isu kesehatan.
3. Memperkuat infrastruktur di masa yang akan datang.
4. Menambah pengetahuan tentang risiko ataupun cara pencegahan terhadap
penyakit.
5. Menampilkan ilustrasi keterampilan, menggambarkan berbagai jenis
keterampilan untuk memelihara kesehatan, pencegahan, advokasi atau
sistem layanan kesehatan kepada masyarakat.
6. Memperbarui peran para professional di bidang kesehatan masyarakat.

1. Bagaimana etika komunikator dalam berkomunikasi?


Jawaban:
- Tatap mata orang yang diajak berkomunikasi
- Jangan memotong pembicaraannya, jika sangat mendesak bilang maaf terlebih
dahulu.
- Dengarkan dengan serius agar orang merasa dihargai.

2. Bagaimana cara menjadi komunikator yg dapat diterima dengan baik oleh


komunikan?
Jawaban:
- Mengetahui latar belakang komunikan
- Kuasailah topik pembicaraan.
- Gunakan kalimat yang singkat dan mudah dipahami.
- Berbicaralah dengan jelas dan sistematis

3. Bagaimana seharusnya peran komunikator agar tercipta komunikasi yang efektif


Jawaban:
- Menciptakan suasana yang menguntungkan.
- Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
- Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak
komunikan.
- Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya.
- Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk
komunikan.

Anda mungkin juga menyukai