KOMKES
KOMKES
Komunikasi adalah proses interaksi yang dilakukan seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat untuk menyampaikan ataupun memberikan
informasi. Proses komunikasi biasanya melibatkan dua pihak, baik antar individu
dengan individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok dengan kelompok
yang berinteraksi dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.
Komunikasi dapat dilakukan dengan satu arah atau dua arah. Komunikasi satu arah
adalah seorang komunikator memberikan pesan atau gagasannya kepada orang yang
mendengarkan (komunikan) dan komunikan tidak dapat memberikan tanggapan
ataupun sanggahan. Dengan kata lain komunikasi satu arah ialah komunikasi yang
tidak memberi kesempatan kepada pendengarnya untuk memberikan tanggapan atau
sanggahan. Contoh komunikasi satu arah: ceramah
Sedangkan, komunikasi dua arah merupakan kebalikan dari komunikasi satu arah.
Komunikasi dua arah yaitu komunikator dan komunikan saling bergantian memberikan
pesan atau informasi. Contoh komunikasi dua arah: ketika sedang melangsungkan
perkuliahan
B. Karakteristik Komunikasi
1. Komunikasi memerlukan sedikitnya dua orang.
2. Hubungan yang terbentuk merupakan hasil kegiatan komunikasi.
3. Komunikasi terjadi secara kontinu dan berulang-ulang.
4. Seseorang yang melakukan komunikasi, melakukan pertukaran pesan
secara verbal dan non verbal.
5. Komunikasi verbal dan non verbal berlangsung simultan.
6. Seseorang yang melakukan komunikasi berespons terhadap pesan yang
mereka dapat.
7. Pesan yang diterima (oleh komunikan) tidak selalu sama dengan arti
pesan yang di maksud sebelumnya (oleh komunikator) atau seperti yang
diharapkan komunikator.
8. Pertukaran pesan memerlukan pengetahuan.
9. Pengalaman masa lalu mempengaruhi pengiriman pesan dan interpretasi
pesan oleh penerima pesan dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu.
10. Komunikasi dipengaruhi oleh cara seseorang menilai dirinya sendiri dan
oleh materi yang dikomunikasikan.
● Unsur-unsur
1. Sumber (Source)
Sumber merupakan asal dari mana pesan disampaikan, dalam hal ini yang menjadi
sumber pesan tentunya komunikator. Sumber pesan juga dapat berupa
media masa dan lain sebagainya. Sumber pesan sangat penting dalam
komunikasi linear, jika yang menjadi sumber pesan tidak ada maka
komunikasi tidak akan terjadi.
2. Pesan
Pesan terjadi secara satu arah dimana tidak terjadinya timbal balik.
3. Media
Dalam komunikasi linear media digunakan pada komunikasi yang tidak langsung
yakni melalui media elektronik maupun media cetak bahkan media digital
berupa internet.
4. Penerima
Penerima pada komunikasi linear tidak bisa memberikan timbal balik atas pesan
yang diberikan komunikator, jadi komunikan hanya menerima pesan saja.
5. Efek
Dalam hal ini tentunya efek yang dihasilkan adalah efek tidak langsung.
Konteks Komunikasi
A. Komunikasi Interpersonal / antar Personal
Komunikasi interpersonal mengharuskan pelaku untuk bertatap muka antara dua
orang atau lebih dengan membawakan pesan verbal maupun non verbal sehingga
masing-masing bisa memahami satu sama lain dan berinteraksi secara efektif.
B. Komunikasi Kelompok
● Pengertian
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan kelompok.
Michael burgoon mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara
tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti
berbagai informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.
● Sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:
a. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka
b. Kelompok memiliki sedikit partisipan
c. Kelompok bekerja dibawah arahan seorang pemimpin
d. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama
e. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas sama lain
● Jenis-jenis komunikasi kelompok
a. Komunikasi kelomopok kecil
Komunikasi kelompok kecil (small group communication) merupakan komunikasi
yang berlangsung secara tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam
situasi saling berhadapan dan saling melihat. Para anggotanya saling berinteraksi satu
sama lain dan lebih intens. Komunikan bersifat homogeny.
b. Komunikasi kelompok besar
Komunikasi kelompok besar adalah pesan yang disampaikan oleh komunikator
ditujukan kepada afeksi komunikan, kepada hatinya atau kepada perasaannya.
Komunikan bersifat heterogen.
C. Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi adalah komunikasi antar manusia yang terjadi dalam
konteks organisasi, terjadi jaringan pesan satu sama lain yang bergantung satu sama
lain. Menurut Wiryanto (2005), Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari
suatu organisasi.
D. Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah penyampaian informasi, ide, gagasan, ajakan, dan lain
sebagainya kepada orang banyak (publik). Komunikasi publik berisi pesan yang penting
diketahui publik. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat
umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di
website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun
yang bisa menjangkau publik.
E. Komunikasi Massa
● Pengertian
Komunikasi yang dilakukan menggunakan alat atau sarana bantu, biasanya
menggunakan media elektronik seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, internet,
dan lain sebagainya.
● Sifat-sifat komunikasi massa
a. Pesan yang didapatkan bersifat umum karena ditujukan pada khalayak umum
b. Bersifat heterogen karena menyediakan acara khusus yang tertuju kepada
dewasa, remaja, dan anak-anak
c. Tidak terjadi timbal balik (komunikasi satu arah)
Peranan Komunikator
A. Peranan Komunikator
Peranan utama seorang komunikator adalah mempengaruhi sikap penerima.
Peran tersebut disebt juga komunikasi persuasif dapat diartikan sebagai proses untuk
mengubah sikap, kepercayaan, pendapat, perilaku, suatu kemauan yang disadari dari
seorang komunikatoruntuk memodifikasi pikiran dan tindakan komunikan melalui
manipulasi motif dari komunikan agar komunikan dapat berubahpikiran dan tindakan
sebagaimana yang dikehendaki oleh sumber. Persuasif dapat terjadi karena hubungan
antara komunikator dengan komunikan, dalam artian bahwa persuasi dapat terjadi
hanya karena adanya kerjasama antara sumber dengan penerima pesan.
2. Pathos
Pathos berkaitan dengan emosi, artinya bagaimana komunikator mampu
menampilkan daya tarik emosional sehingga mampu membangkitkan perasaan
komunikan. Kemampuan itu ditunjukan oleh manipulasi :
- making and calming – anger > mampu membuat komunikan merasa sejuk dan
marah.
- love – hate > mampu membuat komunikan mencintai dan membenci.
- fear – confidence > mampu membuat komunikan merasa takut atau
membangkitkan kepercayaan diri.
- shame – shamelessness > mampu membuat komunikan merasa malu atau
membangkitkan keberanian.
- indignation- envy > mampu membangkitkan rasa berkuasa atau kehilangan
kekuasaan/pengruh.
- admiration – envy > mampu membangkitkan semangat kerja atau mendorong
orang lain bekerja keras atau tidak bekerja keras.
3. Logos
Kemampuan komunikator yang secara intelek ( cerdik atau pandai ) mengatakan
sesuatu secara rasional dan argumentatif, misalnya menyampaikan informasi dengan
data statistik memberikan contoh dengan kesaksian.
Logos meliputi :
- invention – kemampuan menyampaikan sebuah informasi yang menampilkan
hukum-hukum logika (masuk akal).
- arrangement – kemampuan menyampaikan sebuah topik informasi secara
sederhana sesuai posisi komunikator.
- style – kemampuan menampilkan gaya berbicara yang menyenangkan
komunikan.
- memory – kemampuan menampilkan informasi dengan gambaran sesuatu
informasi yang diingat dan informasi itu berkaitan dengan apa yang anda
ucapkan.
- delivery – kemampuan berbicara efektif.
D. Tipe Kredibilitas
De vito mengemukakan bahwa ada tiga tipe kredibilitas komunikator yaitu :
1. Initial credibility, yaitu inisial yang menunjukan status atau posisi
seseorang, misalnya jabatan, pangkat, gelar akademik atau
kebangsawanan dll.
Komunikasi Kesehatan
A. Definisi Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk
mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang
mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
Komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian informasi mengenai kesehatan.
Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar manusia yang
memiliki fokus pada bagaimana seorang individu dalam suatu kelompok/masyarakat
menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan serta berupaya untuk
memelihara kesehatannya (Northouse dalam Notoatmodjo, 2005).
Komunikasi kesehatan meningkatkan kesadaran individu tentang isu-isu kesehatan,
masalah kesehatan, resiko kesehatan serta solusi kesehatan.
b. Tujuan Praktis
1. Meningkatkan pengetahuan yang mencakup :
- Prinsip2 dan proses komunikasi manusia .
- Menjadi komunikator – yang memiliki etos, patos, logos kredibilitas dll.
- Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi kesehatan.
- Memilih media yang sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.
- Menentukan segmen komunikasi yang sesuai dengan konteks
komunikasi kesehatan.
- Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yang sesuai
dengan kehendak komunikator dan komunikan.
- Mengelola hambatan dalam komunikasi kesehatan.
- Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan.
- Prinsip-prinsip riset.
2. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
3. Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi.
- Berkomunikasi yang menyenangkan, empati.
- Berkomunikasi dengan kepercayaan pada diri.
- Menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik.
- Membuat pertukaran gagasan dan informasi makin menyenangkan.
- Memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yang baik.