Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu budaya manusia yang sangat tinggi

nilainya karena dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dan berinteraksi

dengan masyarakat sekitar. Dengan bahasa pula manusia dimungkinkan dapat

berkembang dan mengabstraksikan berbagai gejala yang muncul di

sekitarnya. Jelas bahwa bahasa sangat penting peranannya dalam kehidupan

sosial dan boleh dikatakan manusia berbahasa setiap hari mulai dari bangun

tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

Bahasa tumbuh dan dibutuhkan dalam segala aspek krhidupan

masyarakat yang meliputi kegiatan bermasyarakat seperti perdagangan,

pemerintahan, kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan sebagainya. Bahasa

mampu menransfer keinginan, gagasan, kehendak, dan emosi dari seseorang

kepada orang lain (Chaer, 2003:38).

Menurut Sudaryanto (1990:21) bahasa pada dasarnya memang

merupakan alat atau sarana untuk komunikasi antarmanusia. Bahasa juga

merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain.

Hal itu disebabkan karena manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir

dan kemampuan untuk mengembangkan akal budinya. Dengan kemampuan

itu manusia mengembangkan suatu alat untuk berkomunikasi, guna

mengungkapkan pikirannya, perasaannya, ataupun keinginannya, yaitu

bahasa.

1
2

Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati

sebagai bahasa, sebagaimana dilakukan oleh linguistik umum, melainkan

dilihat atau didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam

masyarakat manusia. Setiap kegiatan kemasyarakatan manusia, mulai dari

upacara pemberian nama bayi yang baru lahir sampai upacara pemakaman

jenazah tentu saja tidak terlepas dari penggunaan bahasa.

Dalam belajar bahasa tidak cukup hanya mempelajari pengetahuan

tentang bahasa, tetapi lebih dari itu bagaimana bahasa itu digunakan. Bidang

bahasa yang mengkaji bahasa beserta konteksnya disebut pragmatik.

Ketika seseorang berkomunikasi, ia juga harus melihat situasi dan

kondisi saat berbicara, serta unsur-unsur yang terdapat di dalam situasi tutur.

Subyakto (1992:1) mendefinisikan unsur-unsur yang terdapat dalam tindak

tutur dan kaitannya dengan bentuk dan pemilihan ragam bahasa, antara lain

siapa berbicara, dengan siapa berbicara, tentang apa, dengan jalur apa, dan

ragam bahasa yang mana.

Bahasa biasa digunakan oleh siapa saja dan di mana saja, dari situasi

formal maupun non formal dan dari tempat menuntut ilmu sampai tempat

mencari nafkah. Sebagai contoh bahasa digunakan di sekolah, pasar, kantor

dan lain-lain.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih pasar sebagai subjek penelitian.

Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk

melakukan transaksi. Sarana yang digunakan dalam melakukan transaksi


3

adalah bahasa. Dengan digunakannya bahasa, penjual dan pembeli dapat

melakukan interaksi seperti tawar-menawar.

Peristiwa tindak tutur dalam wacana jual-beli di pasar mempunyai

peranan yang sangat penting, yaitu menyampaikan maksud dan tujuan

berbagai pihak. Penjual dan pembeli sama-sama menggunakan bahasa

sebagai sarana untuk menyampaikan maksud agar tercapai kesepakatan.

Interaksi antara penjual dan pembeli di Pasar Satwa dan Tanaman Hias

Yogyakarta atau yang disingkat dengan PASTY pada waktu tertentu dengan

menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya disebut dengan peristiwa

tutur.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan mengkaji tindak tutur yang

digunakan oleh penjual dan pembeli di pasar satwa dan tanaman hias

Yogyakarta atau yang disingkat dengan PASTY dengan pendekatan

pragmatik, yaitu mengkaji hubungan antara lambang dengan penafsiran. Hal

yang dimaksud dengan lambang di sini adalah suatu ujaran baik berupa satu

kalimat atau lebih yang membawa makna tertentu, yang di dalam pragmatik

ditentukan atas hasil penafsiran si pendengar.

PASTY diresmikan sejak tanggal 22 Maret 2010. Salah satu alasan

PASTY dijadikan lokasi penelitian adalah PASTY masih baru dan belum

pernah ada yang melakukan penelitian tindak tutur di PASTY sebagai tugas

akhir mahasiswa atau skripsi. Tidak seluruh komplek PASTY dijadikan

subjek penelitian. Peneliti hanya melakukan penelitian di komplek hewan

yaitu ayam, burung, ikan, anjing, kucing, hamster, dan kura-kura. Hal tersebut
4

dilakukan dengan pertimbangan jika mengambil data dari komplek hewan

dan tanaman sekaligus akan terlalu luas. Namun, jika hanya mengambil

komplek tanaman saja akan sangat minim data yang diperoleh sehingga

penelitian menjadi kurang akurat. Jadi peneliti memutuskan untuk mengambil

data pada komplek hewan saja. Data yang diperoleh peneliti sebagian besar

berupa bahasa Jawa. Hal tersebut disebabkan mayoritas pengunjung di

PASTY menggunakan bahasa Jawa. Ada beberapa data yang menggunakan

bahasa Indonesia namun hanya sedikit sekali.

Peneliti memilih tindak tutur penjual dan pembeli di PASTY sebagai

subjek penelitian karena pembeli di PASTY memiliki beraneka ragam latar

belakang sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Perbedaan latar belakang

pengunjung tersebut dapat mempengaruhi bentuk tuturan misalnya, intonasi

pengucapan dari penutur yang satu dengan yang lain bisa membedakan

maksud dari tuturan. PASTY juga tidak hanya sekedar pasar pada umumnya

tetapi sudah menjadi pasar objek wisata yang pengunjungnya tidak hanya dari

daerah Yogyakarta tetapi ada yang dari daerah sekitar Yogyakarta bahkan

dari luar kota. Hal tersebutlah yang menyebabkan PASTY memiliki atau

menghasilkan beraneka ragam tindak tutur yang menarik untuk diteliti.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

diidentifikasi sebagai berikut.


5

1. Bentuk tindak tutur yang terdapat dalam komunikasi penjual dan

pembeli di PASTY.

2. Makna tindak tutur yang terdapat dalam komunikasi penjual dan

pembeli di PASTY.

3. Jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam komunikasi penjual dan

pembeli di PASTY.

4. Penyebab terjadinya tindak tutur yang terdapat dalam komunikasi

penjual dan pembeli di PASTY.

5. Komponen-komponen tindak tutur yang muncul dalam setiap peristiwa

komunikasi penjual dan pembeli di PASTY.

6. Pelanggaran prinsip kerjasama dalam tindak tutur penjual dan pembeli

di PASTY.

7. Ragam bahasa yang terjadi pada komunikasi lisan yang digunakan

oleh penjual dan pembeli di PASTY.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka objek penelitian ini

dibatasi pada dua permasalahan yaitu bentuk tindak tutur dan jenis tindak

tutur ilokusi yang terdapat dalam komunikasi penjual dan pembeli di PASTY.

Data yang diambil dibatasi pada tuturan penjual hewan saja, tidak termasuk

dalam penjual tanaman, tukang parkir dan pedagang kaki lima. Hal tersebut

dilakukan dengan pertimbangan jika mengambil data pada semua komplek

hewan dan tumbuhan akan terlalu luas, sedangkan jika hanya mengambil
6

pada komplek tanaman saja data yang diperoleh akan sangat minim. Oleh

karena itu peneliti membatasi subjek penelitian pada komplek hewan saja.

D. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan kajian pragmatik yang pembatasan masalahnya

telah dijelaskan di atas, masalah tersebut perlu dirumuskan dan diwujudkan

dalam sebuah penelitian. Rumusan masalah penelitiannya sebagai berikut.

1. Bentuk tindak tutur apa sajakah yang terdapat dalam komunikasi penjual

dan pembeli di PASTY?

2. Jenis tindak tutur lokusi apa sajakah yang terdapat dalam komunikasi

penjual dan pembeli di PASTY?

3. Jenis tindak tutur ilokusi apa sajakah yang terdapat dalam komunikasi

penjual dan pembeli di PASTY?

4. Jenis tindak tutur perlokusi apa sajakah yang terdapat dalam komunikasi

penjual dan pembeli di PASTY?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah mendeskripsikan bentuk tindak tutur dan jenis tindak tutur lokusi,

ilokusi dan perlokusi yang terdapat dalam komunikasi penjual dan pembeli di

PASTY.
7

F. Manfaat Penelitian

Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat menambah wawasan yang

berhubungan dengan pragmatik. Selain itu, penelitian ini mempunyai manfaat

mengetahui secara kongkrit mengenai bentuk tindak tutur dan jenis tindak

tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam komunikasi penjual dan pembeli di

PASTY.

Secara praktis, penelitian ini mempunyai manfaat untuk mengetahui

kekhasan tuturan komunikasi penjual dan pembeli di PASTY. Kekhasan

tersebut terlihat pada percakapan antara penjual dan pembeli di PASTY.

G. Batasan Istilah

a. Tuturan

Tuturan merupakan suatu hasil produk verbal. Dengan kata lain,

tuturan merupakan hasil bicara.

b. Tindak tutur

Tindak tutur adalah tindakan yang dilakukan seorang dalam berbicara.

Ketika mengucapkan sesuatu, seseorang juga melakukan suatu

tindakan.

c. Komunikasi

Komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan antara dua

orang atau lebih dengan cara yang dimaksud dapat dipahami.


8

d. Penjual

Penjual merupakan orang yang mencari nafkah dengan

memperdagangkan sesuatu, berdagang.

e. Pembeli

Pembeli merupakan orang yang membeli.

f. Pasar

Pasar adalah tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk

melakukan transaksi.

Anda mungkin juga menyukai