PEK. PONDASI
Pekerjaan pondasi
Bagian yang paling mendasar dari suatu bangunan yakni pondasi.
Dalam ilmu bangunan dan realita pekerjaan bangunan memiliki jenis-
jenis pondasi yang harus disesuaikan dengan bangunan direncanakan.
Pondasi dalam : pondasi tiang pancang (driven pile & injection pile),
pondasi tiang bor (bored pile).
Pondasi Borepile
Borepile merupakan pondasi yang termasuk ketegori pondasi dalam, bersama dengan pondasi tiang pancang
metode pekerjaan pondasi ini yang paling umum digunakan saat ini untuk berbagai tipe bangunan. Mulai dari
pondasi rumah tinggal, ruko, gedung sekolah, kampus, rumah sakit, perkantoran, hotel, pergudangan, pabrik,
apartemen dsb.
DIAMETER BOREPILE:
Ø1200 (L = 28m) = 226 titik
Ø1200 (L = 29.3m) = 127 titik A
Ø1200 (L = 25.8m) = 6 titik
Ø1200 (L = 25m) = 8 titik D
Ø1200 (L = 26.5m) = 6 titik
Ø1200 (L = 32m) = 9 titik B
Ø400 (L = 18m) = 2 titik +
= 384
TOTAL titik
C
MUTU BETON: fc’ = 25 Mpa
START
Pekerjaan Persiapan A
YA FINISH
Pemasangan Besi
Perbaiki
TIDAK
Inspeksi
YA
A
Pek. Borepile
MATERIAL ALAT
• Material yang digunakan pada pekerjaan guide wall dan jalan
kerja adalah sebagai berikut: 1. Hydraulic Drilling Rig
1. Beton Readymix fc’ = 25 Mpa 2. Service Crane
2. Baja Tulangan (D13, D25)
3. Bentonite Slurry
1 2
1 2
3
Pek. Borepile
ALAT (lanjutan)
5 6 7
Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile
1 Pekerjaan Persiapan a b c
d
a. Penentuan subkontraktor
b. Persiapan lahan
c. Fabrikasi rangkaian
besi d. Perlengkapan K3
✓
Setting alat bore pile pada titik yang
telah ditentukan sebelumnya
✓
Cek tegak lurusnya (verticality)
posisi kelly bar
✓
Pasang besi vertical di depan alat
bored pile, pasang besi arah
horizontal agar posisi alat bored
pile tidak berubah
4 Pemasangan Casing
Borepile
12 Pembuangan Lumpur
a. Selama pekerjaan pengeboran berjalan, maka tanah
hasil pengeboran dikumpulkan dengan menggunakan
alat excavator pada lokasi yang memungkinkan.
b. Pembuangan tanah dapat dilakukan pada malam hari,
agar tidak menggangu lalu lintas atau pekerjaan bored
pile.
`
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)
Metoda ini menjelaskan pekerjaan pemancangan dengan System Press In atau Jack In Pile dengan alat
Hydraulic Static Pile Driver (HSPD).
1 Pekerjaan Persiapan
Setelah titik pemancangan sudah ditentukan selanjutnya Alat HSPD (Hydraulic Static Pile Driver) diarahkan menuju
titik pemancangan, selanjutnya dimulai pemancangan dengan urutan sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukan pemancangan pihak kontraktor diwajibkan melakukan uji test P.I.T untuk menentukan kedalaman
pemancangan. Dan tiang test P.I.T (Pile Integrated Test) tersebut bisa dijadikan/digunakan sebagai pondasi.
2. Mengangkat tiang pancang dengan crane yang dmasukkan ke dalam penjepit HSPD.
3. Periksa vertikalitas tiang pile (terutama untuk segmen kutub pertama) menggunakan garis tegak lurus dalam 2 (dua) sisi
tegak lurus atau dengan menggunakan waterpass yang menempel pada permukaan tumpukan. Toleransi yang diijinkan
untuk ketidak tepatan lokasi dan ketidak kelurusan atau verticality adalah 75 mm dan 1/80. Tiang-tiang harus diarahkan
selama pemancangan dan bila perlu harus dibantu untuk dapat menjaga posisi yang benar. Apabila ada tiang yang
berubah bentuk atau bengkok, maka tidak boleh dipaksa untuk meluruskannya kembali kecuali dengan persetujuan
tertulis dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)
Menekan tiang pancang ke dalam tanah. Ketika tiang pancang ditekan ke dalam
tanah maka ada pembacaan angka loading test yang menunjukkan kekuatan daya
dukung tanah.
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)
Apabila tiang pancang tinggal 1 meter dari permukaan tanah dan belum mencapai maka final set min.
120 ton, maka tiang harus disambung dengan tiang pancang yang lain. Proses penyambungannya
menggunakan las. Karena pada ujung-ujung tiang pancang terdapat plat baja yang gunanya untuk
media penyambungannya. Panjangnya tiang pancang tergantung dari dalamnya tanah keras yang
didapat dari penyelidikan tanah sebelumnya. Sebelum pengelasan pastikan tiang sudah tegak lurus
dan vertikalitas terjaga.
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)
•Apabila tiang pancang telah mencapai final set atau tiang sudah tidak bisa ditekan atau sudah mencapai
kedalaman tiang sesuai dengan rencana/shopdrawing bertanda bahwa sudah mencapai tanah keras maka
proses pemancangan sudah selesai.
03
PEKERJAAN ELEVATOR
(LIFT)
Overview Pek. Elevator
DESKRIPSI
b. Service Lift
Sering juga disebut lift barang, lift ini berfungsi untuk
b
pengangkutan sarana pendukung gedung. Seperti
barang, sampah atau peralatan lain yang berpotensi
mengganggu kenyamanan pemakai lift lainnya.Interor lift
ini cenderung sederhana dengan kecepatan relatif
rendah
c. Car Lift
Merupakan lift yang berfungsi untuk mengangkat
mobil dari saru lantai ke lantai lainnya.
Overview Pek. Elevator
JENIS ELEVATOR/LIFT
Menurut Fungsinya, Lift terbagi atas :
c. Bed Lift c
Merupakan lift yang digunakan untuk keperluan pasien rumah sakit.
Ciri khas lift ini ada pada dimensi sangkarnya, dimana tempat tidur
pasien bisa masuk ke dalam sangkar lift ini beserta perawat dan
pendampingnya
d. Good Lift
Lift yang dikhususkan untuk mengangkut barang, ciri-ciri lift jenis ini
antara lain :
• Kapasitas besar (bisa mencapai 5,000 kg)
• Dimensi sangkar cukup besar (bisa diatas 2x2 m2
• Kecepatan rendah
• Interior lebih tahan terhadap gesekan benda keras.
https://id.scribd.com/document/416681604/Metode-Pelaksanaan-Konstruksi-High-Rise-Building-pdf