Anda di halaman 1dari 26

02

PEK. PONDASI
Pekerjaan pondasi
Bagian yang paling mendasar dari suatu bangunan yakni pondasi.
Dalam ilmu bangunan dan realita pekerjaan bangunan memiliki jenis-
jenis pondasi yang harus disesuaikan dengan bangunan direncanakan.

Pondasi dalam : pondasi tiang pancang (driven pile & injection pile),
pondasi tiang bor (bored pile).
Pondasi Borepile
Borepile merupakan pondasi yang termasuk ketegori pondasi dalam, bersama dengan pondasi tiang pancang
metode pekerjaan pondasi ini yang paling umum digunakan saat ini untuk berbagai tipe bangunan. Mulai dari
pondasi rumah tinggal, ruko, gedung sekolah, kampus, rumah sakit, perkantoran, hotel, pergudangan, pabrik,
apartemen dsb.
DIAMETER BOREPILE:
Ø1200 (L = 28m) = 226 titik
Ø1200 (L = 29.3m) = 127 titik A
Ø1200 (L = 25.8m) = 6 titik
Ø1200 (L = 25m) = 8 titik D
Ø1200 (L = 26.5m) = 6 titik
Ø1200 (L = 32m) = 9 titik B
Ø400 (L = 18m) = 2 titik +
= 384
TOTAL titik
C
MUTU BETON: fc’ = 25 Mpa

TULANGAN UTAMA: Deformed

TULANGAN GESER: Spiral D13-150 D13-150 D13-150

SAMB. RANGKAIAN TULANGAN: Las D10-150

28 D25 20 D25 14 D25

(PROYEK MENARA BRI GATOT SUBROTO 14 D25


JAKARTA)
Flowchart Pek. Borepile

START

Pekerjaan Persiapan A

Pengukuran dan Pekerjaan Pengecoran


Penentuan titik bore pile Perbaiki
TIDAK
Pekerjaan Pengeboran Inspeksi
Perbaiki YA
TIDAK Pembuangan Lumpur
Inspeksi

YA FINISH
Pemasangan Besi
Perbaiki
TIDAK
Inspeksi
YA
A
Pek. Borepile
MATERIAL ALAT
• Material yang digunakan pada pekerjaan guide wall dan jalan
kerja adalah sebagai berikut: 1. Hydraulic Drilling Rig
1. Beton Readymix fc’ = 25 Mpa 2. Service Crane
2. Baja Tulangan (D13, D25)
3. Bentonite Slurry
1 2
1 2

3
Pek. Borepile
ALAT (lanjutan)

3. Temporary Single Wall 3


Casings 4
4. Auger
5. Bucket
6. Cleaning Bucket
7. Rock Drilling Bucket

5 6 7
Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile

1 Pekerjaan Persiapan a b c
d

a. Penentuan subkontraktor
b. Persiapan lahan
c. Fabrikasi rangkaian
besi d. Perlengkapan K3

2 Penentuan Titik Bor (Surveying)

Pekerjaan survey ditujukan untuk menentukan titik-titik yang akan


dibor. Penandaan titik bor dipakai potongan besi atau kayu, titik-titik ini
merupakan hasil perhitungan dan pengukuran dari gambar di lapangan
dengan menggunakan alat theodolite. Titik-titik yang telah dibuat dijaga
agar tidak bergerak atau bergeser, maka sebaiknya patok tersebut ditanam
rata tanah dan diikat rafia/tambang sehingga titik tersebut dapat dengan
mudah didapat kembali.
Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile

3 Set-up Alat Berat


Setting alat bore pile pada titik yang
telah ditentukan sebelumnya

Cek tegak lurusnya (verticality)
posisi kelly bar

Pasang besi vertical di depan alat
bored pile, pasang besi arah
horizontal agar posisi alat bored
pile tidak berubah

4 Pemasangan Casing

Pemasangan casing digunakan dengan


menggunakan crane service dan dibantu
dengan vibro kemudian jacking dengan
jack hydraulic dari mesin bor. Pada
pemasangan casing harus dichek
verticality-nya karena hal ini yang
menentukan kelurusan hasil pengeboran.

Berat casing : 800 kg = 0,8 ton


Kapasitas service crane: 30
ton 0,8 ton < 30 ton (OK!)
Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile

5 Pengeboran hingga kedalaman rencana


Auger set akan di pakai untuk lapisan tanah keras,
setelah itu menggunakan bucket set untuk
mengangkat lapisan tanah lunak, setelah mencapai
kedalaman pengeboran, cleaning set akan
digunakan untuk mengambil sisa sisa tanah
pengeboran. Apabila pada saat pengeboran
menemukan lapisan beton/batu, maka drilling set
diganti menggunakan rock bucket set.

6 Penentuan Kedalaman Tiang

a. Penentuan kedalaman di lakukan untuk mengetahui


apakah kedalaman pengeboran sudah sesuai dengan
design.
b. Pengukuran ini juga bertujuan untuk mengetahui
ketinggian endapan yang ada di dalam lubang pengeboran.
c. Pengukuran menggunakan meteran gulung,
d. Pengukuran dilakukan bersama pengawas lapangan.
e. Apabila telah sesuai dengan kedalaman desin, maka akan
dilakukan proses selanjutnya
Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile
7 Memasukkan Bentonite Slurry

a. Saat lubang borepile digali, lubang galian


dimasukkan bentonite slurry.
b. Apabila akan dilakukan pengecoran,
bentonite slurry dikeluarkan kembali

• Untuk mendukung galian terhadap tekanan


hidrostatik di dalam lubang pengeboran
• Mencegah lapisan lumpur sampai ke dasar galian
• Menghindari adanya gumpalan yg
menempel pada besi tulangan
Urutan Pelaksanaan Pek. 3,46 ton < 30 ton (OK!)

Borepile

8 Pemasangan Rangkaian Besi

Berat tulangan borepile maks: 3457,62 kg =


3,46 ton

Kapasitas service crane: 30 ton


a. Fabrikasi dilakukan sebelum dilaksanakan pengeboran, bertujuan untuk stok
keranjang besi di lapangan
b. Keranjang besi diangkat menggunakan crane, dengan secara bertahap per section
besi dan dilakukan secara hati hati
c. Pemasangan beton decking dilakukan untuk memberikan selimut pada beton saat
pengecoran
d. Keranjang besi di masukan ke dalam lubang, lalu di tahan menggunakan potongan
besi, setinggi overlap dengan besi berikutnya.
e. Penyambungan keranjang besi dilakukan dengan cara pengelasan di lapangan.
f. Setelah masuk keranjang besi terakhir, Keranjang besi di tahan dengan
menggunakan besi gantungan dan di tahan oleh chasing.
Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile
9 Pemasangan Tremie 10 Pengecoran

a. Pengecoran bor pile menggunakan tremie pipe.


b. Pengecoran di lakukan secara berkelanjutan secara vertikal sampai
memenuhi ketinggian cor, 1 m di atas cut off level.

c. Tremie harus di naik turunkan pada saat pengecoran untuk


menghindari ada beton yg tersisa di pipa tremie.
d. Pastikan kondisi supplier beton tidak mengalami kendala pada saat
pengiriman.
e. Hal tersebut untuk menjaga workability beton di lapangan. f.
Selama proses pengecoran berlangsung, concrete record harus di
siapkan terkait dengan nilai slump beton, volume beton, waktu
pengiriman, dan ketinggian beton di setiap
selesai pengecoran.
g. Pengambilan sampel beton di lapangan juga harus dilakukan, di
koordinasikan dengan teknisi yang membuat terkait jumlah sampel
yang akan di tes setiap titik bored pile.

h. Hasil pengeboran dan pengecoran dituangkan dalam form Bor Log


yang di tanda tangani kontraktor utama, subkon, dan MK
Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile

11 Pipa Tremie dan Casing Dicabut


Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile

12 Pembuangan Lumpur
a. Selama pekerjaan pengeboran berjalan, maka tanah
hasil pengeboran dikumpulkan dengan menggunakan
alat excavator pada lokasi yang memungkinkan.
b. Pembuangan tanah dapat dilakukan pada malam hari,
agar tidak menggangu lalu lintas atau pekerjaan bored
pile.

`
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)

Metoda ini menjelaskan pekerjaan pemancangan dengan System Press In atau Jack In Pile dengan alat
Hydraulic Static Pile Driver (HSPD).

1 Pekerjaan Persiapan

Pada pekerjaan persiapan ini, terdapat beberapa item pekerjaan seperti;


- Pembuatan ijin kerja (SIKA), shop drawing, Job Safety Analisis, ITP dan dokumen lain yang harus
disetujui oleh Pengawas dan Owner.
- Pemancangan bisa dilakukan overlapping dengan pekerjaan penimbunan dan pemadatan lahan proyek
- Pembuatan rencana kerja (rute alur pekerjaan) dan Posisi PDA test
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)

2 Penentuan Titik Pancang


Pekerjaan survey ditujukan untuk menentukan titik-titik yang akan dipancang. Penandaan titik pancang dipakai
potongan besi atau kayu, titik-titik ini merupakan hasil perhitungan dan pengukuran dari gambar di lapangan
dengan menggunakan alat theodolite. Titik-titik yang telah dibuat dijaga agar tidak bergerak atau bergeser, maka
sebaiknya patok tersebut ditanam rata tanah dan diikat rafia/tambang sehingga titik tersebut dapat dengan mudah
didapat kembali.
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)

3 Pemancangan dengan Alat HSPD

Setelah titik pemancangan sudah ditentukan selanjutnya Alat HSPD (Hydraulic Static Pile Driver) diarahkan menuju
titik pemancangan, selanjutnya dimulai pemancangan dengan urutan sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukan pemancangan pihak kontraktor diwajibkan melakukan uji test P.I.T untuk menentukan kedalaman
pemancangan. Dan tiang test P.I.T (Pile Integrated Test) tersebut bisa dijadikan/digunakan sebagai pondasi.
2. Mengangkat tiang pancang dengan crane yang dmasukkan ke dalam penjepit HSPD.
3. Periksa vertikalitas tiang pile (terutama untuk segmen kutub pertama) menggunakan garis tegak lurus dalam 2 (dua) sisi
tegak lurus atau dengan menggunakan waterpass yang menempel pada permukaan tumpukan. Toleransi yang diijinkan
untuk ketidak tepatan lokasi dan ketidak kelurusan atau verticality adalah 75 mm dan 1/80. Tiang-tiang harus diarahkan
selama pemancangan dan bila perlu harus dibantu untuk dapat menjaga posisi yang benar. Apabila ada tiang yang
berubah bentuk atau bengkok, maka tidak boleh dipaksa untuk meluruskannya kembali kecuali dengan persetujuan
tertulis dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)

3 Pemancangan dengan Alat HSPD

Menekan tiang pancang ke dalam tanah. Ketika tiang pancang ditekan ke dalam
tanah maka ada pembacaan angka loading test yang menunjukkan kekuatan daya
dukung tanah.
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)

3 Pemancangan dengan Alat HSPD

Apabila tiang pancang tinggal 1 meter dari permukaan tanah dan belum mencapai maka final set min.
120 ton, maka tiang harus disambung dengan tiang pancang yang lain. Proses penyambungannya
menggunakan las. Karena pada ujung-ujung tiang pancang terdapat plat baja yang gunanya untuk
media penyambungannya. Panjangnya tiang pancang tergantung dari dalamnya tanah keras yang
didapat dari penyelidikan tanah sebelumnya. Sebelum pengelasan pastikan tiang sudah tegak lurus
dan vertikalitas terjaga.
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)

3 Pemancangan dengan Alat HSPD


Detail dari sambungan harus mengacu pada manufacturer standard an harus terdiri dari :
•Sistem sambungan yang akan dipakai.
•Detail pengelasan dan mutu dari bahan pengelasan.
•Prosedur pengelasan.
•Kualifikasi/kecakapan tukang las.

•Apabila tiang pancang telah mencapai final set atau tiang sudah tidak bisa ditekan atau sudah mencapai
kedalaman tiang sesuai dengan rencana/shopdrawing bertanda bahwa sudah mencapai tanah keras maka
proses pemancangan sudah selesai.
03
PEKERJAAN ELEVATOR
(LIFT)
Overview Pek. Elevator

DESKRIPSI

Elevator atau lift merupakan salah satu jenis pesawat


pengangkat, yang memindahkan penumpang atau barang
dari tempat satu ke tempat yang lain (dalam hal ini adalah
dari lantai yang satu ke lantai yang lain). Sistem Lift yang
paling sering digunakan adalah “roped elevator” dimana
ropes (tali) digunakan untuk mengangkat Lift, Lift bergerak
searah dengan putaran Sheave yang diputar oleh motor.

Sistem elevator yang digunakan merupakan kombinasi


antara teknologi dan material. Dengan kombinasi ini,
terdapat beberapa keuntungan seperti : hemat ruangan,
hemat instalasi dan hemat waktu. Dengan memasuki lift
untuk bisa sampai ketujuannya, hampir sama dengan
menyerahkan nyawa kita ke mesin lift, karena opersional lift
sepenuhnya dijalankan oleh mesin dan ruang yang
digunakan adalah ruangan tertutup rapat.
Overview Pek. Elevator
JENIS ELEVATOR/LIFT
a
Menurut Fungsinya, Lift terbagi atas :
a. Lift Penumpang (passenger lift)
Merupakan lift yang digunakan untuk mengangkut
penumoang atau orang. Ciri yang paling mencolok pada
lift jenis ini adalah nuasa interior dan kecepatan lift.
Dimana interior dibuat bagus dan nyaman untuk
pengguna dengan kecepatan yang cukup tinggi
disesuaiakan dengan jumlah lantai dan jumah orang
yang harus diangkut perharinya.

b. Service Lift
Sering juga disebut lift barang, lift ini berfungsi untuk
b
pengangkutan sarana pendukung gedung. Seperti
barang, sampah atau peralatan lain yang berpotensi
mengganggu kenyamanan pemakai lift lainnya.Interor lift
ini cenderung sederhana dengan kecepatan relatif
rendah

c. Car Lift
Merupakan lift yang berfungsi untuk mengangkat
mobil dari saru lantai ke lantai lainnya.
Overview Pek. Elevator
JENIS ELEVATOR/LIFT
Menurut Fungsinya, Lift terbagi atas :
c. Bed Lift c
Merupakan lift yang digunakan untuk keperluan pasien rumah sakit.
Ciri khas lift ini ada pada dimensi sangkarnya, dimana tempat tidur
pasien bisa masuk ke dalam sangkar lift ini beserta perawat dan
pendampingnya

d. Good Lift
Lift yang dikhususkan untuk mengangkut barang, ciri-ciri lift jenis ini
antara lain :
• Kapasitas besar (bisa mencapai 5,000 kg)
• Dimensi sangkar cukup besar (bisa diatas 2x2 m2
• Kecepatan rendah
• Interior lebih tahan terhadap gesekan benda keras.
https://id.scribd.com/document/416681604/Metode-Pelaksanaan-Konstruksi-High-Rise-Building-pdf

Anda mungkin juga menyukai