Anda di halaman 1dari 4

Perlindungan Hukum Bagi Anak

Yang Dijadikan Sebagai Alat Pencari di Kamal

Nama : Veny Pratiwi Wijayanti

Nim. : 170111100193

Prodi Ilmu Hukum

Universitas Trunojoyo Madura

Tahun Ajaran 2017/208


Latar Belakang

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang didalamnya


terdiri antara suami, istri, dan anak. Keluarga merupakan faktor yang sangat
penting dalam pertumbuhan seorang anak. Sebelum terjun ke dalam masyarakat
anak sangat membutuhkan bimbingan keluarnya. Anak merupakan harta yang
berharga, yang nantinya akan menjadi penerus bagi keluarganya. Dan setiap
keluarga juga mengharapkan agar nantinya anak juga tumbuh menjadi seorang
anak yang cerdas serta berbudi luhur, berguna bagi bangsa dan negara. Tetapi
dalam kenyataannya banyak anak yang dijadikan sebagai alat untuk mencari uang.
Padahal anak yang masih dibawah umur harusnya mendapatkan hak dan
kewajiban mereka, untuk memperoleh pendidikan yang sesuai. Hal tersebut sudah
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU
Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Anak merupakan seseorang
yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Dalam Pasal tersebut dijelaskan bahwa anak adalah mereka yang
masih berumur 18 kebawah. Merekalah yang nantinya wajib untuk memperoleh
perlindungan dari orang tuanya. Mereka memiliki hak kebebasan untuk
menikmati masa kecil dengan berkreasi dengan teman sebagai mereka.

Berkata tentang alat dalam masyarakat anak digunakan untuk tempat


memperoleh uang. Hal tersebut disebabkan karena adanya kesulitan keuangan dari
keluarga anak. Sehingga untuk memperoleh pendidikan yang sesuai orang tua
tidak mempunyai kekuatan untuk memasukan mereka dalam Pendidikan dalam
sekolahan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Talcott Parson bahwa gejala
pekerja anak lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi daripada faktor
budaya. Artinya bahwa faktor anak dibawah umur itu bekerja bukan karena
budaya dari keluarga tetapi karena sulitnya ekonomi dalam keluarganya. Akibat
dari memperkerjakan anak maka akan berdampak negative pada perkembangan
anak baik fisik, emosi, mental, dan intelektual anak tersebut. Hal itu akan
mempengaruhi pergaulan anak yang menjadi semakin bebas dan sulit untuk diatur.
Rumusan Masalah

Bagaimana penegakan hukum terhadap anak yang dijadikan alauntuk mencari


uang didaerah Kamal ?
Metode dan Teori

Metode yang digunakan adalah dengan cara pendekatan secara Yuridis normatif
yang artinya pendekatan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku saat ini. Spesifikasi digunakan untuk melukiskan tentang di daerah
tertentu atau hal tertentu yang sedang terjadi, atau telah terjadi di daerah. Dan hal
tersebut akan dikaitkan dengan teori-teori hukum yang ada dan berkaitan dengan
objek penelitian. Dan ketika berbicara mengenai teori hukum, Prof, Satjipto
Raharjo mengatakan “ dalam dunia ilmu teori menempati kedudukan yang
penting. Ia memberikan sarana kepada kita untuk bisa merangkum serta
memahami masalah yang kita bicarakan secara lebih baik. Hal-hal yang semula
tampak tersebar dan berdiri sendiri bisa disatukan dan ditunjukkan kaitannya satu
sama lain secara bermakna. Teori dengan demikian menjelaskan dengan
dibicarakanya. . Teori dengan demikian memberikan penjelasan dengan cara
mengorganisasikan dan mensistemasikan masalah.” Dan dalam tulisan ini penulis
akan menghubungkan dengan menggunakan Teori Pemidanaan dan Teori Relatif
atau Teori Tujuan. Teori Pemidanaan dihubungkan dengan kasus pelaku
pengeksploitasian atau memanfaatkan anak sebagai tukang meminta didaerah
Pelabuhan Kamal. Yang dimana pengertiaan Pemidanaan itu sendiri terbagi atas 3
golongan besar yakni Teori Absolute atau pembalasan, teori relative atau atau teori
tujuan dan teori menggabungkan. Untuk yang pertama adalah Teori Absolute atau
pembalasan. Teori ini pemidanaan mutlak sebagai suatu pembalasan kepada orang
yang telah melakukan kejahatan. Teori Relatif dan Tujuan bahwa pemidanaan
dilakukan bertujuan untuk hanya sekedar pembalasan namun untuk mewujudkan
ketertiban di dalam masyarakat. Selanjutnya adalah Teori Gabungan bahwa tujuan
pidana selain membalas kesalahan penjahat juga dimaksut untuk melindungi
masyarakat dengan mewujudkan ketertiban. Dengan demikian pidana adalah
perlindungan terhadap masyarakat dan pembalasan terhadap perbuatan melanggar
hukum.

Anda mungkin juga menyukai