BUILDING
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Daru
Susanto
0
DEFINISI HIGH RISE
1 BUILDING
GEDUNG BERTINGKAT
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI
DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG
DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
JUKLAK LAIN
LAIN
1. MASTER SCHEDULE
2. WORK METHOD STATEMENT 1. ASURANSI CAR & BPJS
3. SHOP DRAWING SCHEDULE 2. SOIL INVESTIGATION
4. WORK PROCEDURE 3. REVIEW DESIGN STRUKTUR
5. MSCS (Material Schedule ATAS DAN STRUKTUR BAWAH
Control Sheet) 4. REVIEW VOLUME GAMBAR VS
6. SCHEDULE ALAT DAN TENAGA BOQ
KERJA
STRUKTUR
ORGANISASI
HSE
HSE PLAN
KEBIJAKAN
PERUSAHAAN
HSE PLAN
GOLDEN RULES
PT PP (PERSERO) TBK
HSE PLAN
1.
IDENTIFKASI
KEBUTUHAN
PELATIHAN
IDENTIFICATION OF
TRAINING NEEDS
HSE Tindakan
Koreksi/
Preventif
PLAN
Persyaratan
Perundangan/K
Corrective /
Preventive 2.
ien Daftar actions
PENGEMBANGAN
Pemenuhan PROGRAM
Legal / Client
PELATIHAN
requirements INPUT DEVELOPMENT OF
Compliance
TRAINING
Register
PROGRAMME
Diagram
Pelatihan Toolbox Talks
Statements Training
Identifikasi
REVIEW
OUTPUT Pelatihan
Kebutuhan 5. Eksternal
External Training
EVALUASI
Pelatihan/Tr
PELATIHAN Jad wal
Eveluasi
DITERIMA Pelatihan
Pelatihan
EVALUATION OF Evaluation of Terbaru
aining
TRAINING RECEIVED Training Training Matrix
Updated
DOKUMENTASI
PELATIHAN
DOCUMENTATION
OF TRAINING
4.
PROSES DAFTAR RISIKO
Ruang Lingkup
Proyek
INPUT Persyaratan Klien/owner
HSE
Client / Owner Requirements
Persyaratan Perundang-
PLA
Menyiapkan & INPUT undangan Nasional, Propinsi,
Mengurus Daftar Daftar daerah
N Risiko
Prepared and
Perundang-
Standar PT PP ( Persero)
OUTPUT
Persyaratan Lain
Other Requirements
HSE Plan Proyek
Project HSE Plan
Pondasi dalam : pondasi tiang pancang (driven pile & injection pile),
pondasi tiang bor (bored pile).
Pondasi Borepile
Borepile merupakan pondasi yang termasuk ketegori pondasi dalam, bersama dengan pondasi tiang pancang
metode pekerjaan pondasi ini yang paling umum digunakan saat ini untuk berbagai tipe bangunan. Mulai dari
pondasi rumah tinggal, ruko, gedung sekolah, kampus, rumah sakit, perkantoran, hotel, pergudangan, pabrik,
apartemen dsb.
DIAMETER BOREPILE:
Ø1200 (L = 28m) = 226 titik
Ø1200 (L = 29.3m) = 127 titik A
Ø1200 (L = 25.8m) = 6 titik
Ø1200 (L = 25m) = 8 titik D
Ø1200 (L = 26.5m) = 6 titik
Ø1200 (L = 32m) = 9 titik B
Ø400 (L = 18m) = 2 titik +
= 384
TOTAL titik
C
MUTU BETON: fc’ = 25 Mpa
START
Pekerjaan Persiapan A
YA FINISH
Pemasangan Besi
Perbaiki
TIDAK
Inspeksi
YA
A
Pek. Borepile
MATERIAL ALAT
• Material yang digunakan pada pekerjaan guide wall dan jalan
kerja adalah sebagai berikut: 1. Hydraulic Drilling Rig
1. Beton Readymix fc’ = 25 Mpa 2. Service Crane
2. Baja Tulangan (D13, D25)
3. Bentonite Slurry
1 2
1 2
3
Pek. Borepile
ALAT (lanjutan)
5 6 7
Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile
1 Pekerjaan Persiapan a b c
d
a. Penentuan subkontraktor
b. Persiapan lahan
c. Fabrikasi rangkaian
besi d. Perlengkapan K3
✓
Setting alat bore pile pada titik yang
telah ditentukan sebelumnya
✓
Cek tegak lurusnya (verticality)
posisi kelly bar
✓
Pasang besi vertical di depan alat
bored pile, pasang besi arah
horizontal agar posisi alat bored
pile tidak berubah
4 Pemasangan Casing
Borepile
12 Pembuangan Lumpur
a. Selama pekerjaan pengeboran berjalan, maka tanah
hasil pengeboran dikumpulkan dengan menggunakan
alat excavator pada lokasi yang memungkinkan.
b. Pembuangan tanah dapat dilakukan pada malam hari,
agar tidak menggangu lalu lintas atau pekerjaan bored
pile.
`
Pondasi Tiang Pancang (HSPD)
Metoda ini menjelaskan pekerjaan pemancangan dengan System Press In atau Jack In Pile dengan alat
Hydraulic Static Pile Driver (HSPD).
1 Pekerjaan Persiapan
Setelah titik pemancangan sudah ditentukan selanjutnya Alat HSPD (Hydraulic Static Pile Driver) diarahkan menuju
titik pemancangan, selanjutnya dimulai pemancangan dengan urutan sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukan pemancangan pihak kontraktor diwajibkan melakukan uji test P.I.T untuk menentukan kedalaman
pemancangan. Dan tiang test P.I.T (Pile Integrated Test) tersebut bisa dijadikan/digunakan sebagai pondasi.
2. Mengangkat tiang pancang dengan crane yang dmasukkan ke dalam penjepit HSPD.
3. Periksa vertikalitas tiang pile (terutama untuk segmen kutub pertama) menggunakan garis tegak lurus dalam 2 (dua) sisi
tegak lurus atau dengan menggunakan waterpass yang menempel pada permukaan tumpukan. Toleransi yang diijinkan
untuk ketidak tepatan lokasi dan ketidak kelurusan atau verticality adalah 75 mm dan 1/80. Tiang-tiang harus diarahkan
selama pemancangan dan bila perlu harus dibantu untuk dapat menjaga posisi yang benar. Apabila ada tiang yang
berubah bentuk atau bengkok, maka tidak boleh dipaksa untuk meluruskannya kembali kecuali dengan persetujuan
tertulis dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.