Anda di halaman 1dari 1

Aplikasi di Indonesia

Dari hasil penelitian di dalam jurnal tersebut sudah diterapkan di Indonesia dapat
dilihat dari jurnal penelitian yang berjudul “Gaya kepemimpinan dan manajemen konflik
kepala ruangan di instalasi rindu A RSUP H. Adam malik Medan” yang didapatkan hasil dari
manajemen konflik dengan menghindar dengan persentase 18,1% cukup tinggi dari pada
manajemen konflik dengan kolaborasi yang berpersentase 12,5%, namun pada hasil
penelitian ini manajemen konflik yang lebih tinggi adalah manajemen konflik dengan
Kompromi yang memiliki persentase 44,4% dengan dipersepsikan oleh perawat pelaksana di
ruang rawat inap instalasi. Hal ini didukung kembali oleh Hendel, Fish dan Galon (2005)
yang mendapatkan bahwa manajemen konflik yang paling umum digunakan oleh manajer
keperawatan di rumah sakit umum Israel adalah kompromi. Pada saat terjadi konflik, perawat
pelaksana mempersepsikan stategi yang dilakukan oleh kepala ruangan berupa kompromi
dimana pemecahan konflik ini bersifat sementara, hal ini dilakukan karena pada pemecahan
masalah dengan kolaborasi tidak terpecahkan dan dalam hal ini tidak ada pihak yang merasa
dirugikan (Marquis & Huston, 2010). Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian
Sportsman dan Hamilton (2007) yang mengatakan bahwa manajemen konflik pada profesi
perawat pada umumnya adalah kompromi. Perbedaan usia antara kepala ruangan dengan
perawat pelaksana berpengaruh signifikan terhadap manajemen konflik.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Havenga (2006) menyimpulkan bahwa individu
yang tergolong usia muda (dibawah 36 tahun) cenderung menggunakan gaya manajemen
konflik dominating dan obliging, sedangkan individu yang tergolong dalam usia yang lebih
tua (36-45 tahun, dan 45 tahun ke atas) cenderung menggunakan gaya manajemen konflik
integrating dan compromising.
Di Indonesia sendiri sudah banyak training manajemen keperawatan di rumah sakit
salah satunya yang diadakan oleh Mitra Prima Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman perawat manager di rumah sakit dalam melakukan peran dan
fungsinya sebagai pengelola pelayanan keperawatan secara berkualitas, efektif dan efisien
dengan salah satu materinya adalah manajemen konflik. Training ini melalui beberapa
metode diantaranya presentasi, diskusi, studi kasus, dan evaluasi yang diadakan di berbagai
kota-kota besar di Indonesia yaitu jakarta, bogor, bandung, dan yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai