Penyusun
i
Daftar Isi
ii
Peran dan Fungsi Masjid Kampus
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Masjid bukan sekedar tempat sujud sebagaimana makna harfiahnya, seperti yang
telah kita ketahui, sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Mesjid tidak hanya sebagai
tempat ritual murni (ibadah mahdah seperti shalat dan itikaf). Masjid juga berfungsi
sebagai pusat pemerintahan, sentra pendidikan, markas militer dan bahkan lahan
sekitar masjid pernah dijadikan sebagai pusat perdagangan.
Pada masa Rasulallah mesjid dijadikan sebagai sentra utama seluruh aktivitas
keummatan. Baik untuk kegiatan pendidikan yakni tempat pembinaan dan
pembentukan karakter sahabat maupun aspek-aspek lainnya termasuk politik, strategi
perang hingga pada bidang ekonomi, hukum, sosial, dan budaya. Pendek kata, masjid
difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah ritual juga dijadikan tempat untuk
melaksanakan ibadah muamalah yang bersifat sosial.
Seiring dengan perkembangan zaman maka fungsi masjid juga semakin berkembang,
seperti yang akan kita bahas pada makalah ini yaitu tentang bagaimana fungsi masjid
dikampus, memang kehadiran masjid kampus dapat menjadi angin segar bagi
pengembangan dakwah untuk menciptakan mahasiswa yang berilmu, bertaqwa,
beramal dan berkarakter Islami, sebagaimana peran mesjid kampus selama ini sebagai
media komunikasi dalam rangka pembentukan karakter mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
Ditinjau dari segi etimologi masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid
adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar
dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad
ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau
"tempat sembahan".
Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini berasal dari kata
mezquita dalam bahasa Spanyol. Sebelum itu, masjid juga disebut "Moseak",
"muskey" , "moscey" , dan "mos'key". Diduga kata-kata ini mengandung nada yang
melecehkan [rujukan?]. Contohnya pada kata mezquita yang diduga berasal dari kata
mosquito. Tapi, kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa
Inggris secara luas.
1
Akan tetapi, akar kata masjid yaitu sajada, mengandung makna tunduk dan patuh
serta taat, maka hakekat masjid itu adalah tempat melakukan segala macam aktivitas
yang mengndung kepatuhan kepada Allah Swt. Dengan kata lain, bahwa masjid itu
berarti suatu tempat melakukan segala aktivitas manusia yang mencerminkan nilai-
nilai kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.1
1
Sumber asli: Balimuslim.com
2
fasilitas didekat masjid, dimana lebih diutamakan untuk hal-hal yang jelas makna
ukhrawinya, sementara untuk hal-hal yang berdimensi duniawi, Umar membuat
ruang khusus disamping Masjid. Itulah asal usulnya sehingga pada masa sejarah
islam kelasik hingga sekarang pasar dan sekolah selalu berada di dekat masjid.2
2
Rahmat, Munawar & Syahidin. 2005. Fungsi Masjid. (Modul). Jakarta: Direktorat
Urusan Agama Islam Kemenag hlm, 27-28
3
kehidupan riil umat. Menafasi kehidupan dunia ini dengan nilai-nilai Islam. Proses
islamisasi dalam segala aspek kehidupan secara arif bijaksana digulirkan.
7. Umat Islam berusaha untuk bangkit. Kebangkitan ini memerlukan peran Masjid
sebagai basis perjuangan. Kebangkitan berawal dari Masjid menuju masyarakat
secara luas. Karena itu upaya aktualisasi fungsi dan peran Masjid pada abad lima
belas Hijriyah adalah sangat mendesak (urgent) dilakukan umat Islam. Back to
basic, Back to Masjid.3
Pada zaman sekarang, masjid kampus memang hanya sebuah bagian kecil
dari sebuah kampus. Meskipun begitu, peran masjid kampus dalam membentuk
mahasiswa berintegritas sangat besar. Masjid kampus tidak saja menjadi tempat
shalat, saat ini masjid menjelma menjadi pusat kegiatan mahasiswa yang memiliki
segudang lembaga dan kegiatan.
3
Ibid, hlm. 30
4
Beberapa ciri-ciri masjid radikal ialah masjid yang menyebarkan paham
kebencian dan disetiap dakwah yang di isi megenai kafir demokrasi, akhir zaman,
hijrah, daulah islamiyah, keutamaan jihad, mati syahid, aqidah dan pembahsan
tentang takfiri atau mengkafirkan orang. Dalam konteks kenegaraan, kelompok
ekstremis tersebut dengan berani terang-terangan menolak hormat kepada bendera
merah-putih, dan tidak mau mengakui dasar negara serta lagu kebangsaan. Dengan
kenyataan seperti itu, maka untuk menangkal paham keagamaan radikal dan
fundamentalis seperti itu perlu usaha bersama mempertahankan masjid-masjid
dari penguasaan kelompok-kelompok radikal tersebut dengan melaksanankan
program-program kreatif dan gerakan guna menjaga masjid-masjid kita dari
faham-faham radikalisme dengan cara lebih sering menghadirkan penceramah
yang menyejukan hati umat, mampu menennagkan situasi kondisi agar tetap
kondusif, seminar, dan lain sebagainya untuk melawan dan menolak radikalisme
tumbuh di lingkungan masyarakat maupun akademik.4
4
http://cikassap.blongspot.com/2011/04/makalah-fungsi-dan-peranan-masjid.htm/
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
6
Daftar Pustaka
vii
LAMPIRAN
A. Profile pembuat makalah