Di dalam dunia teknik sipil, terdapat berbagai macam konstruksi bangunan seperti gedung,
jembatan, drainase, waduk, perkerasan jalan dan sebagainya. Semua konstruksi bangunan tersebut akan
direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada tahap
perencanaan dan pelaksanaan diperlukan suatu disiplin ilmu (teknik sipil) yang mantap supaya
menghasilkan suatu konstruksi bangunan yang aman dan ekonomis. Pada kesempatan ini, saya
mencoba untuk merencanakan dan mendesain suatu konstruksi bangunan gedung dua lantai.
Pada perencanaan kuda – kuda kayu, akan dihitung pembebanan pada konstruksi kayu,
perhitungan panjang batang, perencanaan gording, pendimensian batang, perhitungan
sambungan serta perhitungan kubikasinya.
Untuk perhitungan kombinasi gaya – gaya batang akibat pembebanan pada masing-
masing titik buhul dan beban gabungan serta perhitungan sambungan dapat dilihat secara
rinci pada lampiran Perencanaan Konstruksi Kuda – kuda Kayu.
1.3 Tujuan
Tujuan perhitungan dari konstruksi gedung ini adalah untuk menerapkan ilmu-ilmu
yang telah dipelajari agar dapat dipergunakan di lapangan dan juga sebagai perbandingan
antara teori dengan penerapannya di lapangan, sehingga memberikan wawasan yang lebih
luas bagi para mahasiswa.
• Batang Mendatar
Batang H1 = H2 = H3 = 1.24
H1 1.24
A1 = = = 1.691 m
cos α cos 43 ˚
• Batang Tegak Lurus
Batang V1 = A1 Sin α = 1.69 sin 43 ˚ = 1.153 m
Batang V3 = h = 3.46 m 1
• Panjang Diagonal
D1 =√ V1² + H1² = √ 1.153 ² + 1.237 ² = 1.69 m
Kayu yang di pakai adalah kayu jenis kelas I jenis JATI dengan berat jenis 0,700 g/cm³. beban yang di
perhitungkan pada gording adalah beban mati, beban hidup dan beban angim.
2.3.1 Perhitungan Gaya Dalam
A. Beban mati
Beban mati merupakan gaya berat pada suatu posisi tertentu. Beban mati yang di perhitungkan di sini
adalah jenis kayu Jati dengan berat jenis 700kg/m³ (PPKI 1961)
Berat Gording = 0.08 x 0.12 x 700 = 6.72 kg/m
Berat Penutup Atap = 0.6 x 10 = 6 kg/m +
q = 12.72 kg/m
qy
1.2367
qx q
B. Beban Hidup
###############################################################################################
1. Beban terpusat
Berdasarkan PPI-1983 (Bab-3 Pasal 3.2 ayat 2.b), akibat beban terpusat dari seorang pekerja atau seorang
pemadam kebakaran yang bekerja di tengah batang merupakan beban hidup sebesar.
P = 100 kg
`````````````````````````` `````````````````````````````````````
Pᵪ = p sin α = 100 x sin 43 = 68.200 kg/m
Pᵧ = p cos α = 100 x cos 43 = 73.135 kg/m
Dari kedua beban hidup atas, momen yang menentukan adalah momen yang terbesar, yaitu akibat pekerja
dan peralatannya P = 100 kg
C. Beban Angin
Beban Angin Di perhitungkan dengan mengannggap adanya tekanan positif dan negatif (hisap). Tekanan
angin bekerja tegak lurus pada bidang atap sebesar ὼ = 40 kg/m² dengan demikian tekanan angin hanya
bekerja pada sumbu y saja sedangkan sumbu x = 0.
jadi :
qᵪ = 0
qᵧ = CT x L₁ x ὼ = 0.5 x 0.6 x 40 = 11.04 kg/m
Mᵧ = 0
2. Angin Hisap
Koefisien angin hisap CH = -0.4 ( PPI 1983 )
qᵪ = 0
qᵧ = CH x L₁ x ὼ = -0.4 x 0.6 x 40 = -9.6 kg/m
Mᵪ = 1/8 x qᵧ x L² = 0.125 x -9.6 x 1.2367 ² = -1.835 kg.m
Mᵧ = 0
Didalam Perhitungan hanya angin tekan saja yang di perhitungkan karna angin hisap malah akan
memperkecil tegangan pada batang.
besarnya momen akibat variasi dan kombinasi beban, di perlihatkan pada tabel berikut :
Tabel 2.2 Besarnya Momen Akibat Variasi dan Kombinasi
Beban Hidup Beban Angin Kombinasi Beban
Beban Mati Beban Beban
Angin Tekan Angin Hisap Primer Sekunder
Terpusat Terbagi rata
1 2 3 4 5 6 7=2+3 8=2+3+5
Mᵪ (kg.m) 1.778 22.61 0.470 2.111 1.835 24.390 26.50
Mᵧ (kg.m) 1.658 21.09 0.438 0.000 0.000 22.744 22.74
12 cm
σ lt = β x δ x σlt 8 cm
Untuk ukuran gording yang direncanakan 8/12 maka, di peroleh :
Wᵪ = 1/6 x b x h² = 0.167 x 8 x 12 ² = 192 m²
Wᵧ = 1/6 x b² x h = 0.167 x 8 ² x 12 = 128 m²
Iᵪ = 1/12 x b x h³ = 0.083 x 8 x 12 ³ = 1152 m²
Iᵧ = 1/12 x b³ x h = 0.083 x 8 ³ x 12 = 512 m²
2.4 Kontrol Keamanan
di peroleh :
Mx My 2439 2274.416024
σ₁tyb < σ lt
di peroleh :
Mx My 2650.1 2274.416024
σ₁tyb = + = + = 31.571 kg/cm²
Wᵪ Wᵧ 192 128
σ₁tyb < σ lt
• Lendutan Gording
5 qᵪ L⁴ 5 0.086750191 x 123.67 ⁴
fy₁ = x = x = 0.004 cm
5 qᵧ L⁴ 5 0.093028191 x 123.67 ⁴
fx₁ = x = x = 0.002 cm
384 E Iᵪ 384 125000 x 1152
• Lendutan Gording
1 Pᵪ L³ 1 0.68199836 x 123.67 ³
fy₂ = x = x = 0.0004 cm
48 E Iᵧ 48 125000 x 512
1 Pᵧ L³ 1 0.731353702 x 123.67 ³
fx₂ = x = x = 0.0002 cm
48 E Iᵪ 48 125000 x 1152
C. Akibat Beban Angin
1. Angin Tekan
qᵪ = 0
qᵧ = CT x L₁ x ὼ = 0.5 x 0.6 x 40 = 11.04 kg/m
• Lendutan Gording
fy₃ = 0
5 qᵧ L⁴ 5 11.04 x 123.67 ⁴
fx₃ = x = x = 0.0019 cm
384 E Iᵪ 384 125000 x 1152
2. Angin Hisap
Lendutan akibat angin hisap tidak perlu di perhitungkan, karena angin hisap hanya memperkecil
lendutan.
fytotal = fy₁ + fy₂ + fy₃ = 0.0041 + 0.000419909 + 0.000 = 0.005 cm
fxtotal = fx₁ + fx₂ + fx₃ = 0.002 + 0.000200132 + 0.002 = 0.004 cm
fytb =
√ fxtotal ² + fytotal ² =
√ 0.004 ² + 0.005 ²
= 2E-05 + 2E-05
√
= 0.006094113 cm
fytb ˂ F
fytb = 0.006 cm ˂ 0.6184 cm ……………………………………….. ( aman )
Dari Perhitungan dapat di simpulkan bahwa gording yang di rencanakan dengan ukuran 8/12 cm dapat
digunakan, karna telah memenuhi syarat kontrol tegang dan lendutan.
2.5 Pembebanan Pada kuda kuda
Perhitungan beban di sini berpedoman pada peraturan indonesia (PPI-1983) dan untuk konstruk
juga menggunakan Peraturan Konstruksi Kayu indonesia (PKKI-1961)
A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = 1.69 m
3. Balok Vertikal = 8 / 12 cm
V1 = V5 = 1.15 m
V2 = V4 = 2.31 m
4. Balok Diagonal = 8 / 12 cm
D1 = D4 = 1.69 m
D2 = D3 = 2.62 m
5. Ikatan Angin = 2 x 4 / 14
∎ Pelimpahan beban pada masing-masing titik buhul akibat berat batang sendiri :
1. Titik A = B = 1 / 2 A1 + H1 + tritisan
3. Titik D = F = 1 / 2 D1 + H2 + H3 + V2
= 1 / 2 11.363 + 9.696 + 9.696 + 15.5 = 23.127
= 46.984 kg
5. Titik H = L = 1 / 2 A1 + A2 + V1 + D1
= 1 / 2 11.363 + 11.363 + 7.750 + 11.363 = 20.920 kg
6. Titik I = K = 1 / 2 A2 + A3 + V2 + D2
= 1 / 2 11.363 + 11.363 + 15.5 + 17.587 = 27.907
A H
∑MH = 0
RAH 1.69 = 17.037 1.61 + 17.037 1.01 + 17.037 0.41
+ 17.037 -0.19
RAH = 28.653 kg
∑V = 0
RAH = 4 17.037 - 28.653 = 39.495 kg
P1 P2 P3
H I
∑MI = 0
RHI 1.69 = 17.037 2.48 + 17.037 1.88 + 17.037 1.28
RHI = 47.005 kg
∑V = 0
RHI = 3 17.037 - 47.005 = 4.105 kg
P1 P2 P3
I J
∑MJ = 0
RIJ 1.69 = 17.037 1.01 + 17.037 -0.1134 + 17.037 -0.19
RIJ = 7.139 kg
∑V = 0
RJI = 3 49.594 - 7.139 = 141.64 kg
Jadi, Pelimpahan beban penutup atap + gording pada masing-masing titik buhul :
1 Titik A = B = RAH
= 28.653 kg
1 Titik A = B = 1 / 2 H1 x 3.60 x 18
2 Titik C = D = E = F = G = 1 / 2 H1 + H2 x 3.60 x 18
= 27.530 kg
A. Beban Orang/Pekerja
PPI 1983 menegaskan bahwa pada tiap titik Buhul bagian atas Perlu di tambah beban sebesar
kg. yang di akibatkan oleh seorang pekerja dan peralatannya. Tetapi pada kanti leher di tambah be
sebesar 200 kg. demikian juga pada titik buhul bagian bawah di tambah 100 kg sebagai akibat
pemasangan instalasi listrik. penyambungan titik buhul dan ke duanya merupakan bagian dari be
hidup
2. titik H = I = J = K = L
= 1 / 2 A1 x A2 x 1.2367 5.6
= 1 / 2 1.69 x 1.69 x 1.2367 5.6
= 11.711 Kg
dari kedua jenis beban hidup di atas (beban orang /beban pekerja dan beban air hujan, maka
beban yang di perhitungkan adalah beban yang terbesar adalah beban air hujan.
2.6.3 Beban angin
Beban angin angin yang brkerja ὼ = 40 kg/m²
Untuk bangunan yang tertutup menurut PPI-1993 untuk sudut kemiringan Atap
= 43 ˚ maka koefisien angin tekan dan angin hisap.
1. Angin Tekan
C = 0.02 α - 0.4
= 0.02 x 43 - 0.4 = 0.46
= 19.239 kg
2 Angin Hisap
C = -0.4
Beban yang diterima masing-masing titik buhul :
= 28.107 kg (-)
= 33.460 kg (-)
TITIK
JUMLAH DIBULATKAN
BUHUL BERAT BEBAN ATAP + BERAT PLAFOND + PEKERJA HUJAN
SENDIRI GORDING PENGGANTUNG
1 2 3 4 5 6 7 8 9
966
kg
100
ban
dari
ban
an
²
BAB III PENDIMENSIAN
BATANG
3.1 Untuk rangka kuda-kuda digunakan kayu kelas III, yaitu kayu trembesi dengan berat jenis rata-
rata 60 kg/cm2, berdasarkan PKKI-1961 daftar III untuk kayu kelas III adalah :
• σlt = 75 kg/cm²
• σtk I = 25 kg/cm²
• τII = 8 kg/cm²
Alat sambung menggunakan baut dengan pelemahannya 20% sehingga Fnetto = 80% x Fbruto.
Berdasarkan PKKI-1961 bab V pasal 9, batang-batang kayu konstruksi rangka (vakwerk) harus
mempunyai ukuran lebih besar atau sama dengan 4 cm, dan luas penampang lebih besar atau
2
sama dengan 32 cm .
Lk
• λ =
imin
Pὼ
• σytb =
Fbr
≤ σtk II
• i min √=
Imin
√
=
1/12 x b x h ³
= 0.289 h
Fbr b x h
dimana : Lk = panjang tekuk
i min = jari-jari kelembaman
I min = momen lembam minimum
lk 208
λ = = = 90.067
i min 2.309
Dari daftar III PKKI, diperoleh : λ = 89 ὼ = 2.46
λ = 90 ὼ = 2.50
P x ὼ 2928.3 x 2.5019
σ ytb = =
Fbr 8 x 12
b. Batang diagonal
1. D1, D4
Gaya batang yang bekerja P = 555.31 kg (tekan)
i min 2.309
Dari daftar III PKKI, diperoleh : λ = 89 ὼ = 2.46
λ = 90 ὼ = 2.50
P x ὼ 555.31 x 2.5019
σ ytb = =
Fbr 8 x 12
2. D2, D3
Gaya batang yang bekerja P = 751.88 kg (tekan)
lk 275
λ = = = 119.08
i min 2.309
Dari daftar III PKKI, diperoleh : λ = 89 ὼ = 2.46
λ = 90 ὼ = 2.50
P x ὼ 751.88 x 3.3077
σ ytb = =
2.31 8 x 12
σ ytb = =
89.6
Fn
σ ytb = =
76,8
Fn
Zetting (penurunan) yang terjadi pada konstruksi kuda-kuda akibat pembebanan dengan rumus :
Sx LxU
Sf =
FxE
dimana :
dalam perhitungan zetting, digunakan metode cremona untuk mendapatkan gaya batang
akibat beban 1 satuan yang berada ditengah-tengah konstruksi.
1
fmax = x 1080 = 3,6 cm
300
Tabel 3.2. Perhitungan Zetting
S L U E F Sf
Batang 2 2
(kg) (cm) (ton) (kg/cm ) (cm ) (cm)
H1 2538.737 123.67 0,87 100000 112 0,038640491
H2 2538.737 123.67 0,87 100000 112 0,038640491
H3 2056.337 123.67 0,87 100000 112 0,031057975
H4 2113.420 123.67 0,87 100000 112 0,02955014
H5 2654.430 123.67 0,87 100000 112 0,037114619
H6 2654.430 123.67 0,87 100000 112 0,037114619
Panjang maksimum kayu yang ada di pasaran adalah 4-5 m, sehingga untuk batang batang yang lebih
dari 4-5 m harus disambung. Sambungan batang untuk konstruksi kayu kelas III, alat sambung yang di
rencanakan adalak paku.
A3 A4
A2 V3 A5
D2 D3
V2 V4
A1 D1 D4 A6
V1 V5
H1 H2 H3 H4 H5 H6
Gaya Maks
Batang
(KG) Gaya
1 2
A1 -2928.309
A2 -2371.309
A3 -1732.220
Tekan
A4 -1801.009
A5 -2284.700
A6 -2877.852
H1 2538.737
H2 2538.737
H3 2056.337
Tarik
H4 2113.420
H5 2654.430
H6 2654.430
V1 238.000
V2 529.806
V3 1430.160 Tarik
V4 529.806
V5 238.000
D1 -555.309
D2 -751.883
Tekan
D3 -663.690
D4 -489.410
• BATANG H₃
P = 2056.337 kg (Tarik)
1.50 x 2056.3367
σtr = = 55.0804 kg/cm² <σtrII= 75.00 kg/cm² (ok)
4 x 14
2056.3367
n = = 22.31 → digunakan 28 paku
92.17
2 x 12 d = 12 x 0.419 = 10.056 cm
6 x 10 d = 25.14 cm
• BATANG H 5
P = 2654.430 kg (Tarik)
1.50 x 2654.43
σtr = = 71.1008 kg/cm² <σtrII= 75.00 kg/cm² (ok)
4 x 14
2 x 12 d = 12 x 0.419 = 10.056 cm
7 x 10 d = 29.33 cm
= 78.772 ≈ 80 cm
Gambar sambungan
2371.30903
n = = 25.73 → digunakan 28 paku
92.17
2 x 5d = 5x 0.419 = 4.2 cm
10 d = 4.2 cm
Panjang satu sisi = 4.2 + 4.2 = 8.4 cm
Di gunakan kayu ukuran 12 cm → ok
Gambar sambungan
4.2 Sambungan Titik Buhul
A₁ = 2928.309 kg (Tekan)
H₁ = 2538.737 kg (Tarik)
P = 77 x 5 / 4 = 96.25
Jumlah Paku,
2928.30903
n = = 30.42 → digunakan 30 paku
96.25
V₁ = 238.000 kg (tarik)
H₁ = H₂ = 2538.737 kg (tarik)
P = 77 x 5 / 4 = 96.25
Jumlah Paku,
238
n = = 2.47 → digunakan 30 paku (Masing-masing sisi 2 paku)
96.25
Pengaturan Penempatan Paku
a. Arah tegak lurus gaya
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm ≈ 4 cm
b. Arah Sejajar Gaya
12 d = 12 x 0.419 = 5.028 cm
10 d = 4.2 cm
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm
Gambar sambungan
P = 77 x 5 / 4 = 96.25
Jumlah Paku,
555.309026
12 d = 12 x 0.419 = 5.028 cm ≈ 7 cm
10 d = 4.2 cm ≈ 5 cm
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm ≈ 3 cm
Gambar sambungan
4.2.4 Titik Buhul E
H₃ = 2056.337 kg (tarik)
H₄ = 2113.420 kg (tarik)
D₂ = 751.883 kg (tekan)
D₃ = 663.690 kg (tekan)
V₃ = 1430.160 kg (tarik)
P = 77 x 5 / 4 = 96.25
Jumlah Paku,
1430.1597
12 d = 12 x 0.419 = 5.028 cm ≈ 6 cm
10 d = 4.2 cm ≈ 5 cm
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm ≈ 3 cm
S 751.883
tv = = = 0.839 cm
112 x b 112 x 8
tv = 60 0 → tv ≤ 1 / 6 h
tv ≤ 1 / 6 12
tv ≤ 2
Di pakai tv = 1.5 m
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
S 663.69
tv = = = 0.741 cm
112 x b 112 x 8
tv = 60 0 → tv ≤ 1 / 6 h
tv ≤ 1 / 6 12
tv ≤ 2
Di pakai tv = 1.5 m
Di pakai Lv = 25 m
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Gambar sambungan
12 d = 12 x 0.419 = 5.028 cm ≈ 6 cm
10 d = 4.2 cm ≈ 5 cm
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm ≈ 3 cm
tv = 60 0 → tv ≤ 1 / 6 h
tv ≤ 1 / 6 12
tv ≤ 2
Di pakai tv = 2m
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Pengaturan Penempatan Paku
a. Arah tegak lurus gaya
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm
b. Arah Sejajar Gaya
12 d = 12 x 0.419 = 5.03 cm ≈ 6 cm
10 d = 4.2 cm ≈ 5 cm
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm ≈ 3 cm
Gambar sambungan
4.2.6 Titik Buhul dan K
V₂ = 529.806 kg (tarik)
D₂ = 751.883 kg ( tekan)
A₂ = 2371.309 kg (tekan)
A₃ = 1732.220 kg (tekan)
P = 77 x 5 / 4 = 96.25
Jumlah Paku,
529.806
12 d = 12 x 0.419 = 5.028 cm ≈ 6 cm
10 d = 4.2 cm ≈ 5 cm
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm ≈ 3 cm
P = 77 x 5 / 4 = 96.25
Jumlah Paku,
751.88289
10 d = 4.2 cm ≈ 5 cm
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm ≈ 3 cm
Gambar sambungan
A₃ = 1732.220 kg (tekan)
A₄ = 1801.009 kg (tekan)
V₃ = 1430.160 kg (tekan)
12 d = 12 x 0.419 = 5.028 cm ≈ 6 cm
10 d = 4.2 cm ≈ 5 cm
5d = 5x 0.419 = 2.1 cm ≈ 3 cm
S 1801.009
tv = = = 2.010 cm
112 x b 112 x 8
tv = 60 ⁰ → tv ≤ 1 / 6 h
tv ≤ 1 / 6 12
tv ≤ 2
Sambungan gigi tunggal tidak dapat dipakai, maka dicoba dengan menggunakan
sambungan gigi rangkap;
S cos α˚
tv₂ =
b x σα
866.67 cos 30 ˚
tv₂ = = 1.70581
8 x 55.00
tv₂
ts₂ =
cos α ˚
1.5
t = = 1.732
s₂
cos 30 ˚
S₂ = ts₂ . b . σα
S₂ = 1.732 . 8. 55.00 = 762.102 kg
tv1 = 940.428
112.8 = 1.05 cm
- kayu muka (Lv)
S1 cos α 940.428 x cos 30
LV1 = = = 8.484 cm
b.τII 8 12
Lv ≥ 15 cm
di pakai LV1 = 15 cm
S cos α 1801.00903 x cos 30
LV1 = = = 16.247 cm
b.τII 8 12
Lv ≥ 25 cm
di pakai LV1 = 25 cm
BAB V
PERHITUNGAN KUBIKASI
= 10% x 0.362862
= 0.036286169 m³
• Sehingga volume kayu yang di butuhkan untuk satu rangka kuda kuda adalah :
= 0.362862 + 0.0362862
= 0.399148 m³
P=42.507
J
P=42.507
P=42.507
A3 A4
I K
P=42.507 P=42.507
291.5
A2 A5
V3
H D2 D3 L
V2 V4
P=42.507
P=42.507 D1 D4 A6
A1 V1 V5
A B
H1 C H2 D H3 E H4 F H5 G H6
∑MB = 0
RAB 10.98 = 8.5184 10.98 + 17.037 9.15 + 17.037 7.32 + 17.037 5.49
RAB = 51.110 kg
+ 17.037 3.66 + 17.04 1.83
P=42.507
J
P=42.507
P=42.507
A3 A4
I K
P=42.507 P=42.507
291.5
A2 A5
V3
H D2 D3 L
V2 V4
P=42.507
P=42.507 D1 D4 A6
A1 V1 V5
A B
H1 C H2 D H3 E H4 F H5 G H6
∑MB = 0
RAB 10.80 = 24.797 10.80 + 49.594 9.00 + 49.594 7.20 + 49.594 5.40
RAB = 148.782 kg
271.3
+ 49.594 3.60 + 49.59 1.80