Askep Typoid
Askep Typoid
tn. M
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Klien
3. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Klien lemah
2. Kesadaran : Compos Mentis
GCS = 15 E:4 M:5 V:6
3. Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg RR : 20 x/menit N : 102 x/menit
S : 38 0C BB : 46 kg
4. Pemeriksaan Persistem :
a) Sistem Pernafasan
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan
sputum pergerakan paru kanan dan kiri normal dengan
frekuensi 20 kali/ menit .
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pada sinus prontalit maksilanus
nyeri tekan tidak ada
Perkusi : Bunyi resonan pada lapang dada.
Auskultasi : Normal
b) Sistem Kardiovaskuler:
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada pembesaran dada kanan atau
kiri
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dengan frekuensi nadi 102 x/
menit
Perkusi : Tidak terdengar suara pekak
Auskultasi : Terdengar suara jantung S1 (lub) dan S2 (dub), Gallop
(-), Murmur (-).
c) Sistem Persyarafan
1) Nervus olfaktorius : Penciuman Normal
2) Nervus optikus : Penglihatan klien normal dan jelas
3) Nervus okulomotorius. : Pergerakan bola mata klien normal
dan klien tidak juling
4) Nervus trochlearis : Normal
5) Nervus trigeminus : Normal
6) Nervus abdusen : Sensasi wajah baik dan normal
7) Nervus fasialis : Gerakan otot wajah klien baik
8) Nervus vestibulokoklealis : Normal
9) Nervus glasofaringius : Rasa ; Normal
10) Nervus vagus : Reflek menelan baik
11) Nervus aksesorius : Gerakan otot baik
12) Nervus Hipoglosus : Gerakkan lidah baik
d) Sistem Pencernaan
Inspeksi : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen atas atau bagian
ulu hati skala 5
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 20 x/m
e) Sistem Perkemihan
Inspeksi : Klien mengatakan bentuk alat kelaminnya normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada vesita urinaria
f) Sistem Pengindraan
(1) Mata
Inspeksi : Bentuk simetris, konjungtiva berwarna merah muda
penglihatan baik, tidak ada alat bantu penglihatan.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
(2) Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
(3) Pendengar
Inspeksi : Bentuk simetris terdapat serumen, dengan pendengaran
baik
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
(4) Pengecap
Inspeksi : Mukosa bibir lembab, bibir simetris dan tidak terlihat
bercak putih atau kotor.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada leher dan reflek menelan
(5) Peraba
Inspeksi : Tidak ada kelainan
Palpasi : Klien bisa membedakan antara panas dan dingin
Widal
Salmonella Typhi O 1/320 Negatif
Salmonella Typhi H 1/320 Negatif
S Paratyphi A-H 1/60 Negatif
h) Pengobatan
RL : 20 tetes/menit
Ceftriaxone : 2 x 1 gr/iv
Ranitidin : 3 x 50 mg/iv
Paracetamol : 3 x 1 tablet
Domperidom : 3 x 10 mg
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Klien mengatakan demam Proses Hipertermi
sudah 6 hari perjalanan
TTV : penyakit
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 102 x/menit
S : 38 0C
Do : Klien terlihat lemah dan gelisah
2 Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu Peningkatan Nyeriepigastrium
hati asam lambung
P : Nyeri pada abdomen
Q : ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada epigastrium
S : 6 (sedang)
T : Berkala tak menentu
Do:
- Klien terlihat meringis
- Klien gelisah
3 Ds : Klien mengatakan nafsu makan Anoreksia Perubahan pola
berkurang, terasa mual dan nutrisi kurang
muntah dari kebutuhan
Do : - Klien tampak mengeluh dan tubuh
meringis
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6
sendok makan
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses perjalanan penyakit
Do : Klien terlihat lemah dan gelisah
Ds : Klien mengatakan demam sudah 6 hari
TTV :
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 102 x/menit
S : 38 0C
2. Nyeri epigastrium berhubungan dengan asam lambung yang meningkat
Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
Do:
- Klien terlihat meringis
- Klien gelisah
3. Anoreksia berhubungan dengan perubahan pola nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Ds : Klien mengatakan nafsu makan berkurang, terasa mual dan muntah
Do :- Klien tampak mengeluh dan meringis
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan
D. Intervensi
Tujuan dan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan perawatan 1. Berikan kompres hangat 1. Untuk menurunkan
proses perjalanan penyakit selama 1 x 24 jam basah panas klien
Do : Klien terlihat lemah dan gelisah diharapkan suhu tubuh klien 2. Monitoring tetesan infuse 2. Untuk membantu
Ds : Klien mengatakan demam normal dengan kriteria hasil 20 tetes per menit kebutuhan nutrisi tubuh
sudah 6 hari : 3. Kolaborasi pemberian 3. Untuk membantu
TTV : - Suhu tubuh obat Piresik dan menurunkan panas klien
0
TD : 110/80 mmHg 36 C Antibiotik
RR : 20 x/menit - Klien terlihat tenang
N : 102 x/menit
S : 38 0C
2 Nyeri epigastrium berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri 1. Untuk mengetahui
dengan asam lambung yang keperawatan selama 3 x 24 2. Berikan posisi nyaman tingkat skala nyeri
meningkat jam. Diharapkan nyeri klien 3. Kolaborasi dengan 2. Untuk membantu
DS : Klien mengatakan nyeri pada hilang dengan criteria hasil : dokter pemberian obat mengurangi nyeri
ulu hati - Skala nyeri 1 analgesik 3. Untuk mengurangi
DO : - Klien terlihat santai nyeri
- Klien terlihat meringis
- Klien gelisah
3 Anoreksi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pola nutrisi 1. Agar mengeathui porsi
perubahan pola nutrisi kurang dari keperawatan makan klien
kebutuhan tubuh
DS : Klien mengatakan nafsu makan 3 x 24 jam diharapkan klien 2. Kolaborasi 2. Agar makan klien
berkurang, terasa mual dan muntah tidak mual dan muntah menganjurkan makan kembali normal
DO : - Klien tampak mengeluh dan dengan criteria hasil : sedikit tapi sering 3. Agar pemberian gizi
meringis - Klien mau makan 3. Kolaborasi dengan sesuai kebutuhan tubuh
- BB sebelum masuk 48 kg - Klien terlihat lahap saat dokter untuk pemberian
- BB Sesudah masuk 46 kg makan obat suplemen
- Klien hanya menghabiskan 4-6
sendok makan
E. Implementasi
TTD
Hari/Tanggal/
No Implementasi Respon
JAM
Dx
I 15/07/2019 1. Berikan kompres DS: Klien mengatakan demam
15.00 hangat basah sudah 6 hari
2. Monitoring DO :
tetesan infuse 20 − Tampak lemah dan terlihat
tetes per menit agak pucat
3. Kolaborasi
pemberian obat − Wajah pasien terlihat
anti piretik dan kemerah- merahan
Antibiotik
− Tn. M demam, Temp: 380C
− Akral hangat
RR: 24 x/i
HR: 94x/i