Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

Tn. M dengan Demam Typoid diruang Flamboyan Rumah sakit Bhayangkara


Semarang
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Alamat : Kedung Jangan Rt 04/Rw 02
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Ruangan Rawat : Flamboyan
Dianosa medis : Demam Typoid
Tanggal Masuk : 15 Juli 2019
Tanggal Pengkajian : 15 Juli 201

2. Riwayat Kesehatan Klien


a. Kesehatan Masa Lalu :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti maag
dan malaria apalagi penyakit menular.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien mengatakan demam menggigil, nafsu makan berkurang, mual
dan muntah, nyeri pada ulu hati saat bergerak.
P : Nyeri pada abdomen
Q : ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada epigastrium
S : 6 (sedang)
T : Berkala tak menentu
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit keturunan.

tn. M

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal dunia

---------------- : Tinggal serumah

: Klien
3. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Klien lemah
2. Kesadaran : Compos Mentis
GCS = 15 E:4 M:5 V:6
3. Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg RR : 20 x/menit N : 102 x/menit
S : 38 0C BB : 46 kg
4. Pemeriksaan Persistem :
a) Sistem Pernafasan
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan
sputum pergerakan paru kanan dan kiri normal dengan
frekuensi 20 kali/ menit .
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pada sinus prontalit maksilanus
nyeri tekan tidak ada
Perkusi : Bunyi resonan pada lapang dada.
Auskultasi : Normal
b) Sistem Kardiovaskuler:
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada pembesaran dada kanan atau
kiri
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dengan frekuensi nadi 102 x/
menit
Perkusi : Tidak terdengar suara pekak
Auskultasi : Terdengar suara jantung S1 (lub) dan S2 (dub), Gallop
(-), Murmur (-).
c) Sistem Persyarafan
1) Nervus olfaktorius : Penciuman Normal
2) Nervus optikus : Penglihatan klien normal dan jelas
3) Nervus okulomotorius. : Pergerakan bola mata klien normal
dan klien tidak juling
4) Nervus trochlearis : Normal
5) Nervus trigeminus : Normal
6) Nervus abdusen : Sensasi wajah baik dan normal
7) Nervus fasialis : Gerakan otot wajah klien baik
8) Nervus vestibulokoklealis : Normal
9) Nervus glasofaringius : Rasa ; Normal
10) Nervus vagus : Reflek menelan baik
11) Nervus aksesorius : Gerakan otot baik
12) Nervus Hipoglosus : Gerakkan lidah baik
d) Sistem Pencernaan
Inspeksi : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen atas atau bagian
ulu hati skala 5
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 20 x/m
e) Sistem Perkemihan
Inspeksi : Klien mengatakan bentuk alat kelaminnya normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada vesita urinaria
f) Sistem Pengindraan
(1) Mata
Inspeksi : Bentuk simetris, konjungtiva berwarna merah muda
penglihatan baik, tidak ada alat bantu penglihatan.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
(2) Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
(3) Pendengar
Inspeksi : Bentuk simetris terdapat serumen, dengan pendengaran
baik
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
(4) Pengecap
Inspeksi : Mukosa bibir lembab, bibir simetris dan tidak terlihat
bercak putih atau kotor.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada leher dan reflek menelan
(5) Peraba
Inspeksi : Tidak ada kelainan
Palpasi : Klien bisa membedakan antara panas dan dingin

g) Data Penunjang (Laboratotium, Radiologi)


Jenis pemeriksaan Hasil Normal
Hemoglobin 14,0 13-18 g/dl
Eritrosit 4,82 4,5-5,5 Juta/mm3
Trombosit 265.000 150.000-450.000/mm3
Leukosit 10.600 4.000-11.000 /mm3

Widal
Salmonella Typhi O 1/320 Negatif
Salmonella Typhi H 1/320 Negatif
S Paratyphi A-H 1/60 Negatif

h) Pengobatan
 RL : 20 tetes/menit
 Ceftriaxone : 2 x 1 gr/iv
 Ranitidin : 3 x 50 mg/iv
 Paracetamol : 3 x 1 tablet
 Domperidom : 3 x 10 mg
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Klien mengatakan demam Proses Hipertermi
sudah 6 hari perjalanan
TTV : penyakit
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 102 x/menit
S : 38 0C
Do : Klien terlihat lemah dan gelisah
2 Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu Peningkatan Nyeriepigastrium
hati asam lambung
P : Nyeri pada abdomen
Q : ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada epigastrium
S : 6 (sedang)
T : Berkala tak menentu
Do:
- Klien terlihat meringis
- Klien gelisah
3 Ds : Klien mengatakan nafsu makan Anoreksia Perubahan pola
berkurang, terasa mual dan nutrisi kurang
muntah dari kebutuhan
Do : - Klien tampak mengeluh dan tubuh
meringis
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6
sendok makan
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses perjalanan penyakit
Do : Klien terlihat lemah dan gelisah
Ds : Klien mengatakan demam sudah 6 hari
TTV :
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 102 x/menit
S : 38 0C
2. Nyeri epigastrium berhubungan dengan asam lambung yang meningkat
Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
Do:
- Klien terlihat meringis
- Klien gelisah
3. Anoreksia berhubungan dengan perubahan pola nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Ds : Klien mengatakan nafsu makan berkurang, terasa mual dan muntah
Do :- Klien tampak mengeluh dan meringis
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan
D. Intervensi
Tujuan dan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan perawatan 1. Berikan kompres hangat 1. Untuk menurunkan
proses perjalanan penyakit selama 1 x 24 jam basah panas klien
Do : Klien terlihat lemah dan gelisah diharapkan suhu tubuh klien 2. Monitoring tetesan infuse 2. Untuk membantu
Ds : Klien mengatakan demam normal dengan kriteria hasil 20 tetes per menit kebutuhan nutrisi tubuh
sudah 6 hari : 3. Kolaborasi pemberian 3. Untuk membantu
TTV : - Suhu tubuh obat Piresik dan menurunkan panas klien
0
TD : 110/80 mmHg 36 C Antibiotik
RR : 20 x/menit - Klien terlihat tenang
N : 102 x/menit
S : 38 0C
2 Nyeri epigastrium berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri 1. Untuk mengetahui
dengan asam lambung yang keperawatan selama 3 x 24 2. Berikan posisi nyaman tingkat skala nyeri
meningkat jam. Diharapkan nyeri klien 3. Kolaborasi dengan 2. Untuk membantu
DS : Klien mengatakan nyeri pada hilang dengan criteria hasil : dokter pemberian obat mengurangi nyeri
ulu hati - Skala nyeri 1 analgesik 3. Untuk mengurangi
DO : - Klien terlihat santai nyeri
- Klien terlihat meringis
- Klien gelisah
3 Anoreksi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pola nutrisi 1. Agar mengeathui porsi
perubahan pola nutrisi kurang dari keperawatan makan klien
kebutuhan tubuh
DS : Klien mengatakan nafsu makan 3 x 24 jam diharapkan klien 2. Kolaborasi 2. Agar makan klien
berkurang, terasa mual dan muntah tidak mual dan muntah menganjurkan makan kembali normal
DO : - Klien tampak mengeluh dan dengan criteria hasil : sedikit tapi sering 3. Agar pemberian gizi
meringis - Klien mau makan 3. Kolaborasi dengan sesuai kebutuhan tubuh
- BB sebelum masuk 48 kg - Klien terlihat lahap saat dokter untuk pemberian
- BB Sesudah masuk 46 kg makan obat suplemen
- Klien hanya menghabiskan 4-6
sendok makan
E. Implementasi
TTD
Hari/Tanggal/
No Implementasi Respon
JAM
Dx
I 15/07/2019 1. Berikan kompres DS: Klien mengatakan demam
15.00 hangat basah sudah 6 hari
2. Monitoring DO :
tetesan infuse 20 − Tampak lemah dan terlihat
tetes per menit agak pucat
3. Kolaborasi
pemberian obat − Wajah pasien terlihat
anti piretik dan kemerah- merahan
Antibiotik
− Tn. M demam, Temp: 380C

− Akral hangat

− Mukosa bibir kering,


sedikit pecah-pecah

− Lesi lidah pucat

− Pemeriksaan tanda- tanda vital


TD: 110/70 mmHg

RR: 24 x/i

HR: 94x/i

II 15/07/2019 1. Kaji skala nyeri DS: Klien mengatakan nyeri pada


16.00 2. Berikan posisi ulu hati
nyaman -
3. Kolaborasi DO:
dengan dokter - Klien terlihat tenang dan
pemberian obat nyaman
analgesik - Klien tidak gelisah
III 15/07/2019 1. Kaji pola nutrisi DS: Klien mengatakan nafsu makan
17.00 2. Kolaborasi berkurang, terasa mual dan
menganjurkan muntah
makan sedikit DO:
tapi sering - Klien terlihat santai dan tenang
3. Kolaborasi - Klien ridak mual lagi
dengan dokter
- Klien bisa makan secukupnya
untuk pemberian
obat suplemen
4. BB klien 46 kg
I 16/07/2019 1. Melanjutkan DS: Klien mengatakan demam ,
16.00 tindakan Suhu tubuh klien 38 0C
memberikan DO:
kompres hangat - Klien tidak demam lagi
dingin - Klien terlihat santai
2. Kolaborasikan - Suhu tubuh 36 0C
pemberian obat
anti demam

II 16/07/2019 1. Mengkaji skala DS : Klien mengatakan nyeri pada


17.00 nyeri ulu hati
2. Memberi posisiA :- DO :
yang nyaman - Skala nyeri klien 4-6 (sedang)
3. Kolaborasi - Posisi semi fowler telah diberikan
pemberian obat - Klien merasa tenang
analgesik
III 16/07/2019 1. Mengkaji pola DS: Klien mengatakan masih
18.00 nutrisi belum ada nafsu makan dan tidak
2. Mengkolaborasi mual muntah lagi
makan sedikitA :
tapi sering DO:
3. Menganjurkan - Klien klien hanya menghabiskan
klien untuk 5-6 sendok saja
bayak minum - Klien masih mual muntah
air gula - BB klien 46 kg

I 17/07/2019 1. Melanjutkan DS : Klien mengatakan sudah tidak


16.00 tindakan demam lagi, suhu tubuh klien
memberikan 36 0C
kompres hangat DO:
dingin - Klien tidak demam lagi
2. Kolaborasikan - Klien terlihat santai
pemberian obat- Suhu tubuh 36 0C
anti piretik
II 17/07/2019 1. Mengkaji skala DS: Klien mengatakan masih nyeri
18.00 nyeri pada ulu hati
2. Memberi posisi DO:
yang nyaman - Skala nyeri klien 4-6 (sedang)
3. Mengkolaborasi- Posisi semi fowler telah diberikan
pemberian obat- Klien merasa tenang
analgesic

III 17/07/2019 1. Mengkaji pola DS: Klien mengatakan sudah


19.00 nutrisi mau makan dan tidak mual
2. Mengkolaborasi muntah lagi
makan sedikit DO:
tapi sering - Klien terlihat lahap saat makan
3. Menganjurkan - Klien tidak mual muntah lagi
klien untuk - BB klien naik jadi 47 kg
bayak minum
air gula
F. Evaluasi
No Ttd
Tanggal/jam Perkembangan SOAP
Dx
I 15/07/2019 S : Klien mengatakan demam sudah 6 hari
15.00 O:
- Klien terlihat lemah dan gelisah,
- S = 38 0C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi ditentukan
- Memberikan kompres hangat basah
- Memonitoring tetesan infuse 20 tetes per menit
- Mengkolaborasi pemberian obat Anti piretik dan Antibiotik
15/07/2019 S : Klien mengatakan tidak nyeri ulu hati
II 16.00 O:
- Klien terlihat santai
- Skala nyeri 6
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
- Kaji skala nyeri
- Berkolaborasi dalam pemberian obat analgesik
- Memberikan posisi yang nyaman
E: - Skala nyeri klien 6
15/07/2019 S : klien mengatakan mual muntah lagi dan tidak nafsu makan
III 17.00 O : - Klien terlihat lemah
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I :- - Mengkaji pola nutrisi
- Mengkolaborasi menganjurkan makan sedikit tapi sering
- Mengkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
suplemen
- Menganjurkan minum air gula secukupnya
I 16/07/2019 S : Klien mengatakan masih demam
16.00 O:
- Klien terlihat pucat,
- S = 37 0C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
II 16/07/2019 S : Klien mengatakan tidak nyeri ulu hati
17.00 O:
- Klien terlihat santai
- Skala nyeri 4
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
III 16/07/2019 S : klien mengatakan kurang nafsu makan
18.00 O : - klien masih mual BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I 17/07/2019 S : klien mengatakan sudah tidak demam lagi
16.00 O:
- klien terlihat tenang dan terbaring santai,
- S = 360C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
III 17/07/2019 S : Klien mengatakan tidak mual muntah lagi dan nafsu makan
18.00 sudah ada
O:- Klien terlihat lahap pada saat makan
- BB Sesudah naik ± 47 kg
- Klien hanya menghabiskan makannya
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai