Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Amperemeter dan Voltmeter Arus Searah (DC)


Resistansi (Resistance) atau lebih tepatnya disebut dengan Resistansi Listrik (Electrical
Resistance) adalah kemampuan suatu bahan benda untuk menghambat atau mencegah aliran arus
listrik, seperti yang kita ketahui bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian listrik dalam tiap satuan waktu yang dikarenakan oleh adanya
pergerakan elektron-elektron pada konduktor, maka resistansi listrik yang biasanya dalam bahasa
Indonesia disebut dengan hambatan listrik ini juga diartikan sebagai penghambat aliran elektron
dalam konduktor tersebut.
Hukum ohm berbunyi sebagai berikut : besarnya kuat arus yang timbul pada suatu pengantar
berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan antara kedua ujung pengantar tersebut
Hukum ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan, dan tahanan berhubungan. George ohm
menentukan secara eksperimental bahwa jika tegangan yang melewati sebuah tahanan
bertambah nilainya maka arusnya juga akan bertambah nilainya, begitu juga sebaliknya. Hukum
ohm menyatakan bahwa tegangan pada terminal-terminal material penghantar berbanding lurus
terhadap arus yang mengalir melalui material ini.
Hukum ohm dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut :

V=I.R

Keterangan :
V = Tegangan Listrik (Volt)
I = Kuat Arus (A)
R = Hambatan (Ohm)

Hambatan dalam amperemeter dan voltmeter dapat diukur dengan dua cara yaitu :
1. Jika hasil pengukuran voltmeter adalah voltmeter dan hasil pengukuran amperemeter adalah
I, maka pada hambatan dalam amperemeter adalah :

Ra = V / A
Keterangan :
Ra = Hambatan dalam amperemeter
V = Voltmeter
A = Amperemeter

3
UNIVERSITAS WIDYATAMA LABORATORIUM FISIKA

2. Jika pengukuran dilakukan dua kali, mula-mula ketika Ra belum dipasang, misalkan hasil
penunjukan amperemeter I1. Kemudian Ra dipasang maka penunjukan amperemeter akan
berubah, misalkan menjadi I2. Maka hambatan dalam amperemeter itu adalah :

Ra = I1 – I2 / I2
Keterangan :
Ra = Hambatan dalam amperemeter
I1= Amperemeter 1
I2 = Amperemeter 2
2.2 Osiloskop

Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk


sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode.
Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan
sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal
kontinyu sehingga dapat dipelajari.

Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik.
Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa
(seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.

Semua alat ukur elektronik bekerja berdasarkan sampel data, semakin tinggi sampel data,
semakin akurat peralatan elektronik tersebut. Osiloskop, pada umumnya juga mempunyai
sampel data yang sangat tinggi, oleh karena itu osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang
mahal.

Osiloskop memproduksi grafik dua dimensi dengan tegangan mengaju kepada masukan
sambungan yang diwakili pada sumbu vertikal dan waktu yang diwakili sumbu horizontal.
Biasanya grafik tampak sebagai sebuah bekas yang diterangi pada layar dari sebuah sinar tabung
katoda dan digunakan untuk membentuk sebuah model yang berguna atau menggambarkan
bagaimana jarak dari beberapa kuantitas yang seketika itu bervariasi dengan interval tertentu.
Kuantitas sering mengukur perubahan tegangan dalam sebuah lintasan elektronik.
Bagaimanapun, hal itu bisa mengukur yang lain, seperti arus listrik, percepatan, intensitas
cahaya, atau sebagainya yang memungkinkan diubah ke dalam tegangan dengan
transducer yang sesuai.

Main Document Only.


KELOMPOK 3 4
UNIVERSITAS WIDYATAMA LABORATORIUM FISIKA

Perhitungan kuantitas dapat diulang secara keseluruhan atau diulang lagi dari dasarnya.
Osiloskop sangat berguna karena memiliki banyak saluran masukan yang berfungsi untuk
pengamatan bersama dari banyaknya fenomena yang mungkin terjadi dan menyediakan
pengukuran antar hubungan waktu dari peristiwa yang terkait. Dengan bantuan osiloskop, secara
cepat waktu dari kuantitas yang bervariasi ditangkap sebagai gambar statis dan dapat dipelajari
langkah yang sesuai untuk seorang pengamat. Gambar dapat disimpan sebagai foto atau disalin
pada kertas dengan sebuah penggambaran atau printer. Rekaman gambar tersebut dapat
dipindahkan ke sebuah memori pada komputer digital untuk disimpan atau dianalisis.

Osiloskop telah lama digunakan untuk pengukuran luas atau lebar yang bervariasi oleh insinyur,
ilmuwan, dan teknisi. Banyak yang menyatakan bahwa osiloskop sangatlah serbaguna dan fungsi
utamanya adalah bertujuan untuk mengukur peralatan elektronik. Sebuah osiloskop biasanya
digunakan untuk mengkarakterisasikan sebuah tegangan dengan jarak lintasan waktu. Oleh
karena itu, kapanpun kuantitas yang bervariasi dapat diubah ke dalam sebuah tegangan yang juga
dapat diukur. Alat yang mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya disebut
“transducer” dan digunakan untuk banyak tujuan. Sebagai contoh, sebuah pengeras suara
(loudspeaker) mengubah energy listrik menjadi gelombang suara dan
sebuah microphone dengan konversi yang berlawanan. Sekarang microphone digunakan sebagai
sambungan ke osiloskop untuk menyelidiki durasi secara rinci dan intensitas dari gelombang
suara, walaupun dirancang sedemikianrupa untuk mengijinkan transmisi suara oleh telepon dan
radio. Sebuah probe arus listrik, walau memiliki bentuk yang spesial dari sebuah trafo, adalah
sebuah contoh daritransducer yang dirancang secara spesifik selama menggunakan osiloskop.
Arus dapat diartikan sebagai penghubung ke inti magnet, dan sebuah tegangan yang sebanding
ke arus masukan diperkuat dengan banyaknya lilitan sekunder dan mentransmisikan masukan
osiloskop ke display.

Osiloskop mungkin paling sering digunakan untuk pengukuran langsung dari sinyal tegangan
transien terjadi pada peralatan yang secara langsung mempertahankan listik selama
pengoperasiannya, seperti komputer, pengontrol otomatis, telepon, radio, televisi, power supply,
dan banyak lagi. Osiloskop berguna untuk mengukur parameter yang mungkin penting dalam
menentukan pengoperasian yang sebenarnya. Osiloskop diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
osiloskop analog dan osiloskop digital. Masing –masing dari jenis tersebut memiliki aplikasi
yang spesial. Osiloskop klasik adalah yang berbentuk analog. Osiloskop ini menggunakan
sebuah CRT (Cathode Ray Tube) sebagai alat display langsung. Seberkas elektron dibentuk,

Main Document Only.


KELOMPOK 3 5
UNIVERSITAS WIDYATAMA LABORATORIUM FISIKA

mengalami percepatan, dan berfokus di meriam elektron dan menubrukkannya ke layar fosfor
yang menyebabkan adanya cahaya tampak dikeluarkan dari titik tubrukan. Tegangan trasien
ditunjukkan dan diterapkan secara langsung ke bidang defleksi vertikal dalam tabung sinar
katoda, menghasilkan sudut defleksi dari seberkas elektron dalam arah yang vertikal. Tegangan
trasien yang lain dihasilkan dalam osiloskop dan meningkatkan kecepatan yang sama diterapkan
secara langsung ke pelat defleksi horizontal pada CRT, diakibatkan pergerakan horizontal dari
kiri ke kanan pada titik yang seberkas elektronnya menubruk layar fluoresen (layar pijar).

Osiloskop digital dibuat sepraktis mungkin dan digunakan oleh alat yang baru-baru ini
dikembangkan dengan seni perangkat digital yang dikenal sebagai pengubah analog ke digital
atau ADC (Analog to Digital Converters). Sebuah ADC adalah sebuah perangkat yang sesuai
untuk mengukur interval yang beraturan bersamaan dengan nilai tegangan pada osiloskop
masukan dan mengubah itu ke dalam suatu nilai digital (suatu angka) mewakili nilai
tegangannya. Fungsi osiloskop merekam sebuah tegangan trasien yang diterima akan disimpan
di dalam sebuah memori digital dari sebuah contoh seri yang diambil oleh ADC. Pada beberapa
waktu kemudian, nomor seri dapat dikembalikan dari memori dan grafik tegangan vs waktu yang
diinginkan dapat dibuat. Penggrafikan atau proses tampilan, sejak itu menjadi jelas dari proses
perekaman dapat ditunjukkan dengan banyak cara yang berbeda. Perangkat display dapat
menggunakan metode defleksi berkas cahaya langsung dari CRT (dampak penggunaan sebuah
osiloskop analog sebagai perangkat display dalam sebuah osiloskop digital). Osiloskop digital
biasanya disusun menyerupai penyusunan instrumen analog tradisional dan menamakan setiap
komponen alat pengontrolnya. Ciri-ciri utama termasuk di dalam pengeras vertikalnya, dan
menamai dan penyajiannya dari display. Dalam tambahannya, sistem yang mengontrol
kecepatan dan waktu pendataan disusun untuk berusaha menyamai atau melebihi fungsi dari
waktu awal di instrumen analog. Pemeliharaan model pengukuran ini berkembang tak jauh dari
osiloskop analog yang membolehkan adanya pengenalan dengan mengetahui penggunaannya
dalam suatu keadaan untuk menjadi pandai secara cepat dengan versi digital.

Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display osiloskop
umumnya dibagi oleh sebuah jaringan horizontal dan garis vertikal yang disebut sebuah
“graticule” utuk membantu operator melakukan pengukuran tegangan atau waktu di signal
display pada layar. Ada 10 divisi utama secara horizontal yang dikenal sebagai sumbu X atau
sumbu waktu. Sedangkan pada garis vertikal ada 4 dan 10 divisi yang merupakan sumbu Y atau
sumbu tegangan. Graticule terkadang dituliskan di atas selembaran kerja yang berbahan

Main Document Only.


KELOMPOK 3 6
UNIVERSITAS WIDYATAMA LABORATORIUM FISIKA

transparan yang ditempatkan pada layar pijar, dan operator menayangkan lintasan sinyal yang
melewati jaringan. Cara ini memiliki kerugian yang memperkenalkan parallax error, karena
bidang yang mengandung graticule tidak serupa dengan bidang yang mengandung lintasan
sinyal dan posisi dari mata si pengguna yang melakukan pengukuran menjadi faktor yang
sangatlah penting.

Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah
terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati.
Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari
sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan
sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:

a. Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.

b. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.

c. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.

d. Membedakan arus AC dengan arus DC.

e. Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.

Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabung
panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT). Secara prinsip kerjanya
ada dua tipe osiloskop, yakni tipe analog (ART – analog real time oscilloscope) dan tipe digital
(DSO-digital storage osciloscope), masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan. Para
insinyur, teknisi maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati karakter
masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya digunakan
dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik yang sedang diperiksa
atau diuji kinerjanya.

1. Osiloskop Analog

Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron
dalam tabung sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan
bentuk gelombang tersebut.

Osiloskop tipe waktu nyata analog (ART) menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik dengan
melalui gerakan pancaran elektron (electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda (CRT -
cathode ray tube) dari kiri ke kanan.

Main Document Only.


KELOMPOK 3 7
UNIVERSITAS WIDYATAMA LABORATORIUM FISIKA

Osiloskop analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih murah
daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan
karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta
mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-
gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi
amplitudo. Keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya
event picu serta adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah
(sekitar 10-20 Hz). Keterbatasan osiloskop analog tersebut dapat diatasi oleh osiloskop digital.
Sebagai contoh keseluruhan bidang skala pada Gambar 3 dapat ditutup semua menjadi daerah
yang dapat dilihat oleh mata, misalnya dengan DSO dari Hewlett-Packard HP 54600. Pada
gambar ditunjukkan diagram blok sederhana suatu osiloskop analog.

2. Osiloskop Digital

Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan ADC
(Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran
digital.

Dalam osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan
didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan
skala waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mencuplik dan
menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi
sampai dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang
disimpan dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.

Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi


gelombang dan pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan teknisi
dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik
pemicuannya tinggi secara efisien dapat menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi
khusus dari gelombang yang sedang diukur.

A. Cara Penggunaan Osiloskop

Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel dulu agar tidak
terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang
pertama kali harus muncul di layar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan.
Yang perlu disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan

Main Document Only.


KELOMPOK 3 8
UNIVERSITAS WIDYATAMA LABORATORIUM FISIKA

menggunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan
pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan
persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi maka dengan
menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada
layar. Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak
vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak
dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus
terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka perlu disetel dengan
potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti Volt/div dan time/div. Atau kalau pada
gambar osiloskop diatas berupa potensio dengan label “var”.

Pada saat menggunakan osiloskop juga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan), disamping untuk
kemanan, hal ini juga untuk mengurangi suara dari frekuensi radio atau jala-jala.

2. Memastikan probe dalam keadaan baik.

3. Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.

4. Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi
tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala Volt/Div yang
besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator 10 x
(peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipasang pada posisi paling besar.

5. Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.

6. Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil.

7. Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.

8. Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.

Main Document Only.


KELOMPOK 3 9

Anda mungkin juga menyukai