(E–MiKE)
Disusun oleh :
Prodi : PT Otomotif
FAKULTAS TEKNIK
Materi :
1. Prinsip Mesin Konversi Energi
2. Motor Bakar
3. Motor Listrik
4. Generator Listrik
5. Glosarium
6. Latihan Soal
1
Menu Materi :
1. Peta Konsep
2. Materi 1 : Prinsip MKE Proses MKE
Macam Energi
Sifat Energi
2
MATERI 1
PRINSIP MESIN KONVERSI ENERGI
B. MACAM ENERGI
Bentuk energi yang ada di alam antara lain:
Energi Kinetik, energi suatu benda karena bergerak dengan
kecepatan (V)
contoh , mobil yang bergerak, benda jatuh dan lain-lain , maka
𝟏
energinya dapat ditulis 𝑬𝒌 = 𝟐 𝒎𝒗𝟐
Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada benda karena
kedudukannya.
Energi mekanik pada benda-benda yang berputar misalnya poros
mesin-mesin fluida (turbin, pompa, atau kompresor) dinamakan
Torsi, yaitu energi yang dibutuhkan atau dihasilkan benda untuk
berputar dengan gaya sentrifugal (F) dimana energi tersebut pada
jarak (r) tertentu dari pusat putaran.
Energi Aliran adalah kerja yang dilakukan oleh fluida yang mengalir
untuk mendorong sejumlah massa (m) ke dalam atau ke luar sistem.
3
Energi Panas (Q) yaitu energi yang ditransfer ke atau dari subtansi
tertentu karena perbedaan temperatur.
Energi dalam (U); energi dari gas karena pergerakan pada tingkat
molekul, pada gas ideal hanya dipengaruhi oleh temperatur saja.
Entalpi (H); sejumlah panas yang ditambahkan pada 1 mol gas pada
tekanan konstan, dengan cp panas jenis pada tekanan konstan
C. SIFAT ENERGI
Ilmu yang mempelajari perubahan energi dari energi satu ke lainnya
disebut dengan ilmu konversi energi. Tingkat keberhasilan perubahan
energi disebut dengan efisiensi. Adapun sifat-sifat energi secara umum
adalah :
1. Transformasi energi,
artinya energi dapat diubah menjadi bentuk lain, misalkan energi panas
pembakaran menjadi energi mekanik mesin
2. Transfer energi,
yaitu energi panas (heat) dapat ditransfer dari tempat satu ke tempat
lainnya atau dari material satu ke material lainnya.
3. Energi dapat pindah ke benda lain
melalui suatu gaya yang menyebabkan pergeseran, sering disebut
dengan energi mekanik, Energi mekanik putaran poros adalah yang
paling sering digunakan untuk perhitungan mesin-mesin konversi
energi, karena hampir sebagian besar mesin-mesin konversi adalah
mesin-mesin rotari. Alasan pemilihan gerak putaran poros mesin (mesin
rotari) sebagai transfer energi atau kerja dibanding dengan putaran
bolak-balik (reciprocating) adalah karena gerak rotari mempunyai
efisiensi mekanik yang tinggi, getaran rendah, dan tidak banyak
memerlukan komponen mesin yang rumit. Energi atau kerja langsung
dapat ditransfer atau diterima peralatan tanpa peralatan tambahan.
4
4. Energi adalah kekal.
Hukum Termodinamika I adalah hukum konversi energi yang
menyatakan bahwa ENERGI TIDAK DAPAT DICIPTAKAN ATAU
DILENYAPKAN, energi hanya dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk
lainnya.
5
MATERI 2
MOTOR BAKAR
Motor bakar merupakan suatu pesawat kerja yang mengubah energi kimia
dari campuran bahan bakar menjadi energi mekanik naik turunnya poros engkol.
6
dll). Mesin pembakaran dalam sendiri berdasarkan jenis bahan bakar
yang digunakan antara lain mesin bensin dan mesin diesel.
7
dikompresikan oleh torak kepada tekanan sekitar 8-15 kg/cm2. Bahan
bakar dinyalakan oleh sebuah loncatan bunga api listrik oleh busi dan
terbakar cepat sekali di dalam udara kompresi tersebut. Kecepatan
pembakaran melalui campuran bahan bakar udara biasanya 10 sampai 25
m/s. Suhu udara naik hingga 2000°-2500° C dan tekanannya mencapai 30-
40 kg/m2.
2. Motor Diesel
Motor diesel merupakan motor bakar yang menggunakan bahan
bakar minyak diesel (solar). Proses pembakaran motor diesel berbeda
prosesnya dengan proses pembakaran motor bensin. Pada mesin diesel
juga memiliki Siklus kerja 4 langkah seperti halnya mesin bensin 4 tak.
Langkah langkah tersebut yaitu langkah hisap, langkah kompresi, langkah
pembakaran, dan langkah buang.
8
sudah berbentuk kabut diinjeksikan oleh injektor pada ruang silinder.
Karena kabut bahan bakar mudah terbakar, maka pada ruang bakar terjadi
pembakaran (dan dikompresikan oleh torak, tekanan naik hingga 30-50
kg/cm2, suhu udara naik hingga 700°-900o C, suhu udara kompresi
terletak di atas suhu udara penyala bahan bakar. Bahan bakar
disemprotkan ke dalam udara kompresi yang panas kemudian terbakar,
tekanan naik sehingga mencapai 70-90 kg/cm2. Dan perlu diperhatikan
bahwa dalam motor bakar diesel tidak menggunakan busi sebagai penyala
bunga api.
9
Siklus kerja motor bensin 2 tak dapat ditunjukkan sebagai berikut :
2. Motor 4 tak
Motor bensin 4 tak adalah motor yang pada setiap empat langkah
torak/torak (dua putaran engkol) menghasilkan satu tenaga kerja (satu
langkah kerja).
10
Prinsip Kerja Motor 4 tak
a) Langkah hisap
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Campuran udara dan bahan bakar dihisap ke dalam silinder.
Katup hisap terbuka sedangkan katup buang tertutup.
Waktu piston bergerak ke bawah, menyebabkan ruang silinder
menjadi vakum, masuknya campuran udara dan bahan bakar ke
dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar
(atmospheric pressure).
b) Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Katup hisap dan katup buang tertutup.
Campuran udara dan bahan bakar dikompresikan.
Akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga
akan mudah terbakar.
c) Langkah usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah
kompresi, busi memberi loncatan bunga api pada campuran yang
telah dikompresikan.
Dengan terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas
pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah.
Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine power).
Mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakan kendaraan.
d) Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder.
11
Katup buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA
mendorong gas bekas pembakaran ke luar dari silinder.
Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk
persiapan berikutnya, yaitu langkah hisap.
𝝅
𝑽𝒔 = . 𝑫𝟐 . 𝑺 . 𝒏
𝟒
Keterangan:
Vs = volume silinder (cm³)
D = diameter silinder (cm)
S = langkah torak/ L (cm)
n = jumlah silinder
12
2. Perbandingan kompresi
𝑽𝟏 + 𝑽𝟐
𝑷𝒆𝒓𝒃𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊 =
𝑽𝟏
𝝉=𝑭. 𝒅
Keterangan :
𝝉 = Torsi benda berputar (N.m)
F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
d = adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)
4. Daya Mesin
Daya mesin dihitung dengan satuan KW (Kilowatts). Selain itu juga
dinyatakan dalam HP (Horse Power) atau PS (Pferdestarke/Germany Horse
Power). Untuk mengkonversi satuan daya dalam HP dan PS disajikan
dalam table berikut.
Konversi Konversi Konversi
Satuan
dalam KW dalam PS dalam HP
KW 1 1,36 1,34
HP 0,7457 1,01 1
PS 0,7355 1 0,98
13
Jika torsi dinyatakan dalam 𝝉,
putaran mesin dalam n,
maka daya (N) dapat dihitung dengan rumus :
𝟐𝝅. 𝝉. 𝒏
𝑵=
𝟔𝟎𝟎𝟎
Assesoris
dan
Gesekan
5%
Gas Buang
40%
Keterangan :
Ne = daya efektif (HP)
Ni = daya indikator (HP)
Ng = kerugian daya gesek (HP)
Na = kerugian daya assesoris (HP)
14
2. Efisiensi Mekanik
Efisiensi mekanis (ηM) dipengaruhi oleh komponen-komponen mekanis
yang dipasang pada motor tersebut. Selain itu juga tergantung kecepatan
mesin. Semakin besar kecepatan, semakin besar pula daya yang
digunakan untuk menggerakkan motor. Ini berarti bahwa rugi-rugi
mekanis semakin besar bila kecepatan motor semakin tinya gesek mesin.
Efisiensi mekanik dapat dihitung sebagai berikut.
𝑵𝒆
𝜼𝑴 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑵𝒊
Keterangan :
Ne = daya efektif (HP)
Ni = daya indikator (HP)
3. Efisiensi Thermis
Efisiensi termal (ηT) mengindikasikan seberapa besar energi dari bahan
bakar dikonversi menjadi tenaga. Motor bakar yang paling baik hanya
mengkonversi 1/3 energi kimianya menjadi energi mekanis. Motor bakar
dengan kompresi rendah memikili ηT ≈ 0,26. Sedangkan motor bakar
dengan perbandingan kompresi tinggi memiliki ηT ≈ 0,34.
4. Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetrik (ηV) mengungkapkan seberapa banyak campuran
udara-bahan bakar masuk ke dalam silinder. Campuran udara-bahan
bakar yang memasuki silinder ketika langkah hisap inilah yang akan
menghasilkan daya. Efisiensi volumetric merupakan perbandingan antara
volume campuran bahan bakar (Vi) dan udara yang masuk kedalam
silinder (VL).
𝑽𝒊
𝜼𝒗 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑽𝑳
15
Keterangan :
5. Firing Order
Firing-order diperlukan pada setiap engine yang mempunyai
silinder lebih dari satu. Jika kita punya sepeda motor dengan dua silinder,
maka pengsapian businya akan terjadi bergantian antara silinder yang satu
dengan silinder yang lain setiap engine berputar setengah siklus
pembakaran. Pada engine 4-langkah (4-tak) satu siklus pembakaran
menempuh jarak 2 kali putaran engine atau 720º sehingga pengapian pada
engine 2 silinder terjadi setiap 360º sekali. Pada engine mobil biasa yang
biasanya hanya terdiri atas 4 silinder, firing-order yang paling umum
adalah 1-3-4-2 karena urutan itu memberikan getaran yang paling rendah.
Firing order biasanya ditentukan dengan mempertimbangkan
jumlah silinder dan getaran yang mungkin timbul. Firing order tiap-tiap
mesin berbeda tergantung dari masing-masing produsen mesin. Firing
order ini tidak perlu dirubah-rubah firing order yang umum digunakan
adalah sebagai berikut
Tabel firing order
Jumlah
Firing Order
Silinder
3 1-3-2 dan 1-2-3
4 1-3-4-2 dan 1-2-4-3
6 1-4-2-6-3-5-6 dan 1-5-3-6-2-4
8 1-8-4-3-6-5-7-2
16
firing order 1-3-4-2. karena proses kerja motor 4 tak adalah 2 kali poros
engkol, maka jarak pengapian tiap silindernya adalah 720 : 4= 180 artinya
kompresi antara silinder satu dengan urutan berikutnya adalah 1800 dan
juga dengan silinder seterusnya
Tabel diagram kerja
Silinder 00 (TMA) 1800 3600 7200
1 HISAP KOMPRESI USAHA BUANG
2 KOMPRESI USAHA BUANG HISAP
3 BUANG HISAP KOMPRESI USAHA
4 USAHA BUANG HISAP KOMPRESI
17
MATERI 3
MOTOR LISTRIK
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=3-gklul8hgg
Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor
secara umum :
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar
kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.
18
B. JENIS-JENIS MOTOR LISTRIK
Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan
tipenya. Semua jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu
stator dan rotor. Stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor
adalah bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Berikut ini
merupakan bagan tentang jenis motor listrik.
Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja
yang digunakan. Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor listrik
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)
Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang
membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu.
Kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian
ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel
untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya.
19
dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal
dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan
frekuensi dan generator motor.
b. Motor induksi.
Motor AC Induksi (Motor Induksi)
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada
berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya
yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung
disambungkan ke sumber daya AC.
20
dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel
padanya.
2) Stator, Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk
membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk
sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri
sebesar 120 derajat.
21
2. Motor listrik arus searah DC (Direct Current)
Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan
penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran
kecepatan yang luas.
22
magnet berganti lokasi. Jika hal ini
terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan
selatan dinamo
Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam
Kommutator dinamo. Kommutator juga membantu
dalam transmisi arus antara dinamo
dan sumber daya.
23
b) Motor DC Tipe Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A). Oleh
karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah :
Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada
beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.
c) Motor DC Tipe Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan
shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan
dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah,
makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase
gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor
ini.
24
MATERI 4
GENERATOR LISTRIK
A. GENERATOR AC
Pengertian
Generator AC adalah jenis mesin listrik yang banyak digunakan
pada pembangkit tenaga listrik. Generator AC juga bisa disebut
Alternator yang umum digunakan adalah Mesin sinkron yang juga
kadang digunakan sebagai motor listrik untuk memperbaiki power factor.
Prinsip kerja
Prinsip kerja Generator AC menggunakan hukum Faraday yang
menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang
berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya
gerak listrik. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak,
arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi.
Klasifikasi
25
Generator AC ditinjau dari sumbernya dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Generator AC 1-phase
Motor AC satu phase berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga
phase, dimana pada motor AC tiga phase untuk belitan statornya
terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan pada rotor
sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran.
b) Generator AC 3-phase
Generator 3-phase memiliki prinsip kerja yang sama dengan
generator 1-phase. Tiga lilitan konduktor disusun secara melingkar
sehingga jarak antar lilitan adalah sebesar 120 derajat. Medan magnet
yang berputar di tengah-tengah ketiga lilitan konduktor tersebut
menginduksi lilitan-lilitan tersebut sehingga menghasilkan tegangan
listrik pada masing-masing lilitan.
Konstruksi Generator AC
Menurut Putra (2013) Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri
dari dua bagian utama, yaitu:
a. Stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolak-balik.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang
berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan
name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan
ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat
meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu
(salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
b. Rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator.
Karakteristik generator AC
Karakteristik motor ac Harga lebih murah. Pemeliharaannya lebih
mudah. Ada berbagai bentuk displai untuk berbagai lingkungan
26
pengoperasian. Kemampuan untuk bertahan pada lingkungan
pengoperasian yang keras. Secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan
motor dc dari HP yang sama. Biaya perbaikan lebih murah. Kemampuan
untuk berputar pada kecepatan di atas ukuran kecepatan kerja yang
tertera di nameplate. (Putra, 2013).
B. GENERATOR DC
Pengertian
Generator DC merupakan sebuah perangkat Motor listrik yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC
menghasilkan arus DC / arus searah. Mesin DC bisa dioperasikan sebagai
motor maupun generator.
Terdapat dua jenis motor DC, yaitu motor penguat terpisah, dan
motor penguat sendiri. Motor penguat sendiri meliputi:motor seri,
motor shunt dan motor kompon yang merupakan kombinasi antara
motor seri dan motor shunt. Sedangkan generator pada dasarnya adalah
sama, tetapi yang sering digunakan adalah jenis generator terpisah.
Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi
terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor.
Prinsip kerja
Prinsip kerja generator DC itu sendiri di hasilkan pembangkit listrik
melalui induksi dengan 2 cara yaitu :
Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi
bolak-balik.
Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
27
Gambar pembangkitan tegangan induksi
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi
perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan
menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi
saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi
ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh
penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan
menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya
perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau
rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
Klasifikasi Generator DC
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan
dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap
jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
a. Generator Penguat terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat
eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor.
28
Gambar generator penguat terpisah
Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1) Penguat elektromagnetik (a)
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat
diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat
dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja
dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan
F1-F2.
2) Magnet permanent / magnet tetap (b)
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan
output generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2.
Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan
menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga
nominalnya.
b. Generator Shunt
29
Gambar diagram generator shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung
paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh
dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnetstator. Rotor
berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan
yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai
tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati
belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus
eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan,
dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya.
Karakteristik generator shunt
Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan
arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan output
pada generator penguat terpisah.
c. Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti
kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan
penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri.
30
Gambar diagram generator kompon
C. PENGGUNAAN GENERATOR
1. Alternator Mobil
31
Gambar Alternator
2. Dinamo Sepeda
32
Gambar Dinamo Sepeda
3. Las Listrik
Las listrik juga merupakan aplikasi dari generator dc. Las listrik adalah
teknik menyambung dua bagian logam memanfaatkan tenaga panas
yang diperoleh dari sumber tenaga listrik AC maupun DC dengan
tambahan logam pengisi.
33
Sumber tenaga panas mencairkan sebagian logam induk dan logam
pengisi. Sumber tenaga panas mencairkan sebagian logam induk dan
logsm pengisi sehingga diperoleh sambungan permanen yang sulit
dipisahkan. Pekerjaan las listrik memiliki resiko bahaya kecelakaan
cukup besar yang dapat diminimalkan dengan alat keselamatan kerja.
34
GLOSARIUM
35
17. Knocking : Waktu pembakaran tertunda yang panjang, dan tekanan kompresi
tinggi sekali yang mengakibatkan putaran mesin kasar
18. Multimeter : Alat pengukur beberapa satuan listrik, Volt, Ampere, Ohm.
19. Overhaul: Turun mesin.
20. Oversize: Pembesaran diamater liner pada cilinder.
21. Porting : Langkah untuk mencari efisiensi volumetrik yang ideal buat gas
bakar
22. RPM: Rotation Per Minute atau Rotasi putaran mesin per menit.
23. Switch : Sakelar, alat untuk menyalakan atau mematikan peralatan listrik.
24. Throotle Valve : Valve yang berfungsi untuk mengatur RPM mesin.
25. Torak : Piston atau Seher.
26. Turbulensi : Getaran atau Goncangan akibat kinerja mesin
27. Valve : Katup atau Klep
36
SOAL
37
5. Pada motor 4 tak, 4 silinder dengan FO: 1-3-4-2, saat silinder satu sedang
langkah kompresi maka silinder tiga sedang langkah …
A. Langkah buang
B. Langkah hisap
C. Langkah kompresi
D. Langkah usaha
E. Overlap
6. Yang termasuk langkah kompresi motor 4 tak adalah …
A. Katup masuk terbuka
B. Katup buang terbuka
C. Kedua katup tertutup
D. Poros engkol berputar 540 derajat
E. Gas bekas keluar
7. Pada motor 4 tak, akhir langkah kompresi poros engkol berputar sebanyak …
derajat
A. 0
B. 180
C. 360
D. 540
E. 720
8. Komponen yang berfungsi menghubungkan torak dengan batang torak
adalah …
A. Cincin torak
B. Batang torak
C. Pena torak
D. Bantalan torak
E. Pasak
9. Untuk merubah gerak bolak-balik torak menjadi gerak putar pada sumbu
utama motor diperlukan …
A. Poros nok
B. Poros engkol
38
C. Pena torak
D. Silinder
E. Cincin torak
10. Pada motor diesel, saat langkah hisap yang diisap adalah ..…
A. Udara murni
B. Campuran udara – bahan bakar
C. Air
D. Bensin
E. Solar
11. Bagian pokok sebuah motor bensin yang berfungsi mencampur bahan bakar
dengan udara untuk keperluan pembakaran adalah …
A. Karburator
B. Tangki
C. Turbocharger
D. Nozel
E. Pengabut
12. Pada motor bensin, kepala silinder berfungsi sebagai tempat dudukan
komponen berikut ini, kecuali …
A. Busi
B. Intake manifold
C. Exhaust manifold
D. Mekanisme katup
E. Piston
13. Yang berfungsi untuk menahan kotoran yang tercampur dalam udara untuk
keperluan pembakaran adalah …
A. Oil filter
B. Air filter
C. Water filter
D. Fuel filter
E. Water sedimenter
14. Campuran bahan bakar dan udara dengan perbandingan 1 : 12 artinya …
39
A. 1 liter oli untuk 1 liter air
B. 1 kg udara untuk 12 kg air
C. 1 kg udara diperlukan 12 kg bensin
D. 1 kg bensin diperlukan 12 kg udara
E. 1 liter bensin untuk 12 km perjalanan
15. Komponen yang berfungsi untuk mencegah kebocoran antara dinding
silinder dengan torak adalah ….
A. Ruang engkol
B. Pena torak
C. Cincin pelumas
D. Batang torak
E. Cincin kompresi
16. Komponen mesin yang berfungsi untuk menyimpan tenaga selama motor
tidak menghasilkan tenaga adalah …
A. Tekanan oli yang kental
B. Karburator
C. Poros engkol
D. Poros nok
E. Roda gila
17. Yang berfungsi untuk membuka katup-katup masuk dan buang yang
digerakkan oleh timing pengapian melalui V-belt atau rantai yaitu …
A. Crank shaft
B. Connecting rod
C. Piston pin
D. Camshaft
E. Spark plug
18. Fungsi sirip-sirip pada kepala silinder adalah …
A. Meredam getaran
B. Mempercepat pendinginan
C. Mencegah karat
40
D. Penahan panas
E. Pelumasan
19. Pengabut (injector) pada motor diesel dipasang pada …
A. Kepala silinder
B. Batang torak
C. Poros engkol
D. Blok silinder
E. Piston
20. Pada umumnya motor AC dibagi menjadi dua, salah satunya adalah….
A. Motor Sinkron
B. Motor shunt
C. Motor Separately Exited
D. Motor Self Exited
E. Motor compound
21. Di bawah ini alat yang tidak menerapkan prinsip induksi elektromagnetik….
A. Generator
B. Dinamo
C. Trafo
D. Transistor
E. Transformator
22. Alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut …
A. Akumulator
B. Generator
C. Transistor
D. Motor listrik
E. Resistor
23. Generator yang menghasilkan arus AC biasa disebut dengan …
A. Alternator
B. Dinamo
41
C. Akumulator
D. Resistor
E. Elemen AC
24. Generator AC ditinjau dari sumbernya dibagi menjadi dua, salah satunya
adalah….
A. Generator shunt
B. Generator compound
C. Generator penguat terpisah
D. Generator 3-phase
E. Generator listrik
25. Dinamo yang terpasang pada roda sepeda akan menghasilkan arus …
A. Kuat
B. Bolak-balik
C. Searah
D. Lemah
E. Tinggi
42
Referensi buku :
43