Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid
Kelenjar yang terletak di bawah jakun ini bertugas mengatur berbagai sistem metabolisme dalam
tubuh sehingga peranannya sangat penting bagi kita.
Kinerja kelenjar tiroid dikendalikan oleh otak. Ketika tubuh mengalami kekurangan atau
kelebihan hormon tiroid, otak akan merangsang kelenjar tiroid untuk menyesuaikan kinerjanya
agar kadar hormon tersebut kembali seimbang.
Jenis utama penyakit tiroid adalah kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi atau rendah dalam
tubuh kita. Hal ini dapat dipicu oleh berbagai faktor yang meliputi:
Hipotiroidisme adalah kondisi terlalu sedikitnya hormon tiroksin yang diproduksi oleh kelenjar
tiroid sehingga tubuh mengalami defisiensi. Kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita
(terutama lansia) dan memiliki gejala-gejala umum seperti konstipasi, kulit kering, kelelahan,
kenaikan berat badan tanpa sebab jelas, serta lebih sensitif terhadap hawa dingin.
Hipertiroidisme
Jika kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan dalam tubuh, Anda bisa
mengalami kelenjar tiroid overaktif atau hipertiroidisme. Penyakit ini umumnya ditandai dengan
detak jantung yang cepat atau tidak beraturan, penurunan berat badan yang terjadi secara tiba-
tiba meski nafsu makan meningkat, berkeringat, gugup, serta cemas.
Penyakit gondok
Penyakit gondok adalah pembengkakan kelenjar tiroid yang umumnya menyebabkan benjolan
pada leher. Selain benjolan yang menjadi gejala utamanya, penderita penyakit ini juga bisa
mengalami perubahan suara, kesulitan bernapas dan menelan, serta rasa sesak pada tenggorokan.
Nodul tiroid
Nodul tiroid adalah benjolan padat atau berisi air yang timbul dalam kelenjar tiroid. Benjolan ini
dapat berupa tumor jinak atau kista. Nodul tiroid jarang menyebabkan gejala sehingga umumnya
hanya terdeteksi saat penderitanya menjalani pemeriksaan kesehatan umum. Namun jika nodul
yang tumbuh cukup besar, kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kesulitan menelan
dan rasa sakit pada tenggorokan.
Jika ada gejala-gejala tersebut yang Anda rasakan, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke
dokter agar penanganan dapat segera dilakukan.
Proses diagnosis penyakit ini membutuhkan beberapa langkah pemeriksaan yang mendetail.
Jenis pemeriksaan tersebut meliputi tes darah, USG, pemindaian dengan isotop radioaktif, serta
biopsi melalui aspirasi jarum halus.
Tes darah yang dianjurkan adalah evaluasi fungsi kelenjar tiroid. Tes ini berfungsi untuk
mengukur kadar hormon tiroid dan TSH (thyroid-stimulating hormone) untuk menentukan
kondisi hipertiroidisme atau hipotiroidisme yang dialami pasien.
Melalui USG dan pemindaian isotop radioaktif, dokter akan mendeteksi ukuran serta jenis
benjolan yang dialami pasien. Sementara biopsi melalui aspirasi jarum halus akan
memungkinkan dokter untuk mengetahui jenis sel yang ada dalam benjolan.
Terdapat dua cara yang biasanya diberikan untuk menangani penyakit tiroid. Langkah ini
meliputi pemberian obat-obatan, terapi radioaktif dan/atau prosedur operasi.
Obat-obatan yang diberikan memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung dari jenis penyakit
tiroid yang dialami. Fungsi obat-obatan dan terapi tersebut umumnya meliputi:
Di samping itu, gejala-gejala hipertiroidisme (seperti detak jantung yang meningkat) juga akan
ditangani dengan obat-obatan lain.
Jika dokter menganjurkan operasi, jenis operasi yang akan dijalani pasien umumnya adalah
proses pengangkatan kelenjar tiroid atau tiroidektomi. Prosedur ini bisa dilakukan untuk
menangani kelenjar tiroid yang bengkak atau benjolan yang ada di dalamnya.
Sebagian besar penyakit tiroid tidak membahayakan penderitanya dan dapat dikendalikan
melalui penanganan medis. Tetapi jika dibiarkan, ada yang dapat berkembang menjadi kanker
tiroid yang harus ditangani secepat mungkin dan dengan saksama.