Anda di halaman 1dari 17

KONSEP UTAMA TOGAF

LAPORAN TUGAS MANAJEMEN SISTEM INFORMASI


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR SEMESTER 3

DOSEN :
Ridwan Setiawan S.T, M.Kom.

Disusun Oleh :
- Hariyana Sanjaya

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT


PROGRAM STUDI INFORMATIKA
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ilmiah tentang KONSEP UTAMA TOGAF.
Laporan ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Garut, 14 Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................1
1.3 Manfaat dan Tujuan ..............................................................................2
BAB II ......................................................................................................................3
PEMBAHASAN ......................................................................................................3
2.2 Apa Arsitektur dalam Konteks TOGAF? ..............................................3
2.3 Apa Jenis Bidang Arsitektur Berurusan Dengan TOGAF? ..................3
2.4 Metode Pengembangan Arsitektur ........................................................4
2.5 Hasil Kerja, Artefak, dan Blok Bangunan.............................................5
2.6 Continuum Perusahaan ..........................................................................7
2.7 Repositori Arsitektur .............................................................................8
2.8 Membangun dan Memelihara Kemampuan Arsitektur Perusahaan ....10
2.9 Menetapkan Kemampuan Arsitektur sebagai Entitas Operasional .....10
2.10 Menggunakan TOGAF dengan Kerangka Kerja Lainnya ...............12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini ada beragam jenis framework yang menunjukkan perkembangan
konsep arsitektur enterprise, diantaranya adalah Zachman framework, Federal
Enterprise Architecture Framework (FEAF), DoD Architecture Framework
(DoDAF), Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF), serta The
Open Group Architectural Framework (TOGAF). Menurut hasil survei yang
dilakukan oleh Institute For Enterprise Architecture Development (IFEAD)
tahun 2005, frame wor k yang paling banyak digunakan dalam dunia industri
maupun pemerintahan adalah Zachman (25%), TOGAF (11%) , dan FEAF (9%).

The Open Group menyediakan TOGAF gratis kepada organisasi untuk


tujuan non-komersial internal mereka sendiri. Jadi The open group architecture
framework (TOGAF) adalah suatu framework untuk arsitektur perusahaan
yang memberikan pendekatan yang komprehensif untuk merancang,
perencanaan, pelaksanaan, dan tata kelola arsitektu informasi perusahaan.
TOGAF merupakan level atas dan pendekatan holistik untuk desain, yang
biasanya dimodelkan pada empat tingkat, yaitu bisnis, aplikasi, data, dan
teknologi.

TOGAF memiliki pandangan sendiri, yang dapat ditentukan baik sebagai


deskripsi formal dari suatu sistem, atau rencana rinci dari sistem pada tingkat
komponen untuk memandu pelaksanaan, atau sebagai struktur komponen,
hubungannya, prinsip-prinsip dan pedoman yang mengatur desain dan evolusi.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang dan hasil pengamatan dan pengalamatan
pribadi yang kami laksanakan dikawasan kota Bandung dan sekitarnya,maka
dirumuskanlah masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apa itu TOGAF?
2. Apa itu Arsitektur dalam Konteks TOGAF?

1
3. Apa Jenis pekerjaan yang menyangkut dengan Arsitektur TOGAF?
4. Bagaimana Metode Pengembangan Arsitektur?
5. Hasil Kiriman, Artefak, dan Blok Bangunan Seperti Apa?
6. Apa itu Enterprise Continuum?
7. Apa itu Arsitektur Repositori?
8. Bagaimana Cara Membangun dan Memelihara Kemampuan Arsitektur
Perusahaan?
9. Bagaimana Menetapkan Kemampuan Arsitektur sebagai Entitas Operasional?
10. Bagaimana Cara Menggunakan TOGAF dengan Framework?
1.3 Manfaat dan Tujuan
1. Arti TOGAF
2. Arsitektur dalam Konteks TOGAF
3. Arsitektur Kesepakatan TOGAF
4. Metode Pengembangan Arsitektur
5. Hasil Kerja, Artefak, dan Blok Bangunan
6. Enterprise Continium
7. Repositori Arsitektur
8. Membangun dan Memelihara Kemampuan Arsitektur Perusahaan
9. Menetapkan Kemampuan Arsitektur sebagai Entitas Operasional
10. Menggunakan TOGAF dengan Kerangka Kerja Lainnya

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa itu TOGAF?


TOGAF adalah kerangka kerja arsitektur. TOGAF menyediakan metode dan
alat untuk membantu dalam penerimaan, produksi, penggunaan, dan pemeliharaan
arsitektur perusahaan. Ini didasarkan pada model proses berulang didukung oleh
praktik terbaik dan satu set arsitektur yang ada dapat digunakan kembali aktivitas.

2.2 Apa Arsitektur dalam Konteks TOGAF?


ISO / IEC 42010: 2007 mendefinisikan ‘‘ arsitektur ’sebagai: ‘‘ Organisasi
mendasar dari suatu sistem, yang terkandung dalam komponen-komponennya,
adalah mereka hubungan satu sama lain dan lingkungan, dan prinsip-prinsip yang
mengatur desainnya dan evolusi. ' TOGAF mencakup tetapi tidak sepenuhnya
mematuhi terminologi ISO / IEC 42010: 2007. Di TOGAF, ‘‘ Arsitektur
’memiliki dua arti tergantung pada konteksnya:
1. Deskripsi formal suatu sistem, atau rencana terperinci sistem pada tingkat
komponen hingga memandu implementasinya.
2. Struktur komponen, keterkaitannya, dan prinsip serta pedomannya mengatur
desain dan evolusi mereka dari waktu ke waktu.

TOGAF menganggap enterpr ise sebagai suatu sistem dan berusaha untuk
mencapai keseimbangan di antaranya mempromosikan konsep dan terminologi
ISO / IEC 42010: 2007 - memastikan penggunaan ter ms didefinisikan oleh ISO /
IEC 42010: 2007 konsisten dengan standar - dan mempertahankan lainnya
terminologi yang diterima umum yang akrab bagi sebagian besar pembaca
TOGAF. Untuk lebih lanjut tentang terminologi,
2.3 Apa Jenis Bidang Arsitektur Berurusan Dengan TOGAF?
Ada empat domain arsitektur yang umumnya diterima sebagai himpunan bagian
dari keseluruhan masukkan arsitektur hadiah, yang semuanya dirancang untuk
mendukung TOGAF:
Arsitektur Bisnis mendefinisikan strategi bisnis, keuangan pemerintah,
organisasi, dan

3
proses bisnis utama.
 Arsitektur Data menggambarkan struktur logis dan fisik organisasi aset data
dan sumber daya manajemen data.
 Arsitektur Aplikasi menyediakan int bluepr untuk masing-masing aplikasi
digunakan, interaksi mereka, dan hubungan mereka dengan proses bisnis inti
organisasi.
 Arsitektur Teknologi menjelaskan kemampuan perangkat lunak dan
perangkat keras yang logis yang diperlukan untuk mendukung penyebaran
layanan bisnis, data, dan aplikasi.
Ini termasuk infrastruktur IT infrastruktur, middleware, jaringan, komunikasi,
pemrosesan, standar, dll.

2.4 Metode Pengembangan Arsitektur


Metode Pengembangan Arsitektur TOGAF (ADM) menyediakan proses
yang teruji dan berulang untuk mengembangkan arsitektur. ADM termasuk
membangun kerangka kerja arsitektur, mengembangkan konten arsitektur,
transisi, dan mengatur realisasi arsitektur.
Semua kegiatan ini dilakukan dalam siklus berulang definisi arsitektur
berkelanjutan dan realisasi yang memungkinkan organisasi untuk
mentransformasikan perusahaan mereka secara terkendali di Indonesia
Menanggapi tujuan dan peluang bisnis. Fase dalam ADM adalah sebagai berikut:
 Fase Awal menjelaskan kegiatan persiapan dan inisiasi yang diperlukan untuk
membuat Kemampuan Arsitektur termasuk kustomisasi TOGAF dan definisi
Prinsip Arsitektur.
 Fase A: Visi Arsitektur menggambarkan fase awal pengembangan arsitektur
siklus. Ini termasuk informasi tentang mendefinisikan ruang lingkup
pengembangan arsitektur inisiatif, mengidentifikasi pemangku kepentingan,
menciptakan Visi Arsitektur, dan memperoleh persetujuan untuk melanjutkan
pengembangan arsitektur.
 Fase B: Arsitektur Bisnis mendeskripsikan pengembangan Arsitektur Bisnis
untuk mendukung Visi Arsitektur yang disepakati.

4
 Fase C: Arsitektur Sistem Informasi mendeskripsikan pengembangan
informasi Sistem Arsitektur untuk mendukung Visi Arsitektur yang
disepakati.
 Fase D: Arsitektur Teknologi mendeskripsikan perkembangan Teknologi
Arsitektur untuk mendukung Visi Arsitektur yang disepakati.
 Fase E: Perusahaan Peluang & Solusi melakukan perencanaan implementasi
awal dan identifikasi pengiriman kendaraan untuk arsitektur yang ditentukan
dalam fase sebelumnya.
 Fase F: Perencanaan Migrasi membahas cara pindah dari Garis Dasar ke
Target Arsitektur dengan menyelesaikan Rencana Implementasi dan Migrasi
yang terperinci.
 Fase G: Implementasi Tata Kelola memberikan pengawasan arsitektur
terhadap pelaksanaan.
 Fase H: Manajemen Perubahan Arsitektur menetapkan prosedur untuk
mengelola ubah ke arsitektur baru.
 Manajemen Persyaratan memeriksa proses pengelolaan arsitektur persyaratan
di seluruh ADM.

2.5 Hasil Kerja, Artefak, dan Blok Bangunan


Arsitek yang menjalankan ADM akan menghasilkan sejumlah output
sebagai hasil dari upaya mereka, seperti seperti aliran proses, persyaratan
arsitektur, rencana proyek, penilaian kepatuhan proyek, dll. Kerangka Konten
Arsitektur TOGAF (lihat Par t IV, Bab 33) memberikan struktur model untuk
konten arsitektur yang memungkinkan produk-produk utama didefinisikan secara
konsisten, structured, dan disajikan. Kerangka Konten Arsitektur menggunakan
tiga kategori berikut untuk menjelaskan tipe produk wor arsitektural dalam
konteks penggunaan:
 Hasil kerja adalah produk kerja yang ditentukan secara kontrak dan pada
gilirannya untuk pasangan ditinjau, disepakati, dan ditandatangani oleh
para pemangku kepentingan. Hasil kerja merupakan output dari proyek
dan hasil yang ada dalam dokumentasi untuk m biasanya akan diarsipkan
di penyelesaian proyek, atau beralih ke Arsitektur Repository sebagai

5
referensi model, standar, atau potret Lansekap Arsitektur pada suatu titik
waktu.
 Sebuah produk adalah produk arsitektur yang menggambarkan aspek
arsitektur. Arif tifacts umumnya diklasifikasikan sebagai katalog (daftar
hal), matriks (ditampilkan hubungan antar benda), dan diagram (gambar
benda). Contohnya termasuk a katalog persyaratan, matriks interaksi
bisnis, dan diagram use-case. Sebuah deliverable arsitektur dapat berisi
banyak artefak dan artefak akan untuk konten Repositori Arsitektur.
 Suatu blok penyusun mewakili komponen (yang berpotensi dapat
digunakan kembali) dari bisnis, TI, atau kemampuan arsitektur yang dapat
dikombinasikan dengan blok bangunan lain untuk menghasilkan arsitektur
dan solusi. Blok bangunan dapat didefinisikan pada berbagai tingkat
detail, tergantung pada tahap apa pengembangan arsitektur telah tercapai.
Misalnya, pada tahap awal, sebuah bangunan blok hanya bisa terdiri dari
nama atau deskripsi garis besar. Kemudian, blok bangunan mungkin
didekomposisi menjadi beberapa blok bangunan pendukung dan dapat
disertai dengan penuh spesifikasi. Blok bangunan dapat dikaitkan dengan
‘‘ arsitektur ’atau‘ ‘solusi’.
- Blok Bangunan Arsitektur (ABB) biasanya menggambarkan
kemampuan dan membentuk spesifikasi Solution Building Blocks
(SBBs). Misalnya, seorang pelanggan kemampuan layanan mungkin
diperlukan dalam suatu perusahaan, didukung oleh banyak SBB,
seperti proses, data, dan perangkat lunak aplikasi.
- Solution Building Blocks (SBBs) mewakili komponen yang akan
digunakan mengimplementasikan kemampuan yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, sebuah networ k adalah sebuah blok bangunan yang
bisa dijelaskan melalui artefak komplementer dan kemudian
digunakan untuk mewujudkan solusi untuk enterpr ise. Hubungan
antara hasil kerja, artefak, dan blok bangunan ditunjukkan pada
Gambar 2-1.

6
Misalnya, Dokumen Definisi Arsitektur adalah hasil yang
mendokumentasikan deskripsi arsitektur. Dokumen ini akan memuat sejumlah
artefak pelengkap itu adalah pandangan dari blok bangunan yang relevan dengan
arsitektur. Misalnya, diagram alir proses (artefak) dapat dibuat untuk
menggambarkan proses penanganan panggilan target (blok bangunan). Ini ar tifact
juga dapat menggambarkan blok bangunan lain, seperti aktor yang terlibat dalam
proses (mis., Perwakilan Layanan Pelanggan). Contoh hubungan antara hasil
kerja, ar tifacts, dan blok bangunan diilustrasikan pada Gambar 33-2. Bangunan

2.6 Continuum Perusahaan


TOGAF mencakup konsep Enteruum is Continu, yang menetapkan
konteks yang lebih luas untuk arsitek dan menjelaskan bagaimana solusi ic dapat
dimanfaatkan dan dikhususkan untuk mendukung kebutuhan organisasi individu.
Kontinum Enterpr ise adalah tampilan Gudang Arsitektur yang menyediakan
metode untuk mengklasifikasikan arsitektur dan solusi adalah tifacts ketika
mereka berevolusi dari Arsitektur Yayasan generik ke Organisasi-spesifik
Arsitektur. Kontinum Enterpr ise terdiri dari dua konsep yang saling melengkapi:

7
the Arsitektur Kontinum dan Solusi Kontinum. Gambaran umum struktur dan
konteks untuk Kontinum Enterpr ditunjukkan pada Gambar 2-3.

2.7 Repositori Arsitektur


Mendukung Kontinum Enterpr ise adalah konsep Arsitektur Repositori
yang dapat digunakan untuk menyimpan berbagai kelas hasil arsitektur pada
berbagai tingkat abstraksi, dibuat oleh ADM. Dengan cara ini, TOGAF
memfasilitasi pemahaman dan kerja sama antara para pemangku kepentingan dan
praktisi di berbagai tingkatan.

Melalui Kontinuitas Arsitektur dan Arsitektur Repositori, arsitek didorong


untuk memanfaatkan semua sumber daya dan aset arsitektur terkait lainnya dalam
mengembangkan Organisasi- Arsitektur Tertentu. Dalam konteks ini, TOGAF
ADM dapat dianggap menggambarkan siklus proses yang beroperasi di berbagai
tingkatan dalam organisasi, beroperasi dalam kerangka kerja tata kelola yang
holistik dan menghasilkan output selaras yang berada di Arsitektur Repositori.

Kontinum Enterpr ise memberikan konteks yang berharga untuk


memahami model arsitektur: ini menunjukkan blok bangunan dan hubungan
mereka satu sama lain, dan kendala dan persyaratan pada siklus arsitektur
pengembangan. Struktur Repositori Arsitektur TOGAF ditunjukkan pada Gambar
2-4. Kirim masukan Histori Disimpan Komunitas

8
Komponen utama dalam Arsitektur Repositori adalah sebagai berikut:

 The Architecture Metamodel menjelaskan aplikasi yang dirancang secara organisasi


dari suatu kerangka arsitektur, termasuk metamodel untuk konten arsitektur.
 Kemampuan Arsitektur menentukan parameter, struktur, dan proses itu mendukung
tata kelola Arsitektur Repositori.
 Lansekap Arsitektur adalah representasi arsitektural dari aset yang digunakan di
dalam perusahaan yang beroperasi pada titik waktu tertentu. Lansekap cenderung
ada di berbagai tingkat abstraksi agar sesuai dengan tujuan arsitektur yang berbeda.
 Pangkalan Informasi Standar (SIB) menangkap standar yang baru arsitektur harus
mematuhi, yang dapat mencakup standar industri, produk terpilih dan layanan dari
pemasok, atau layanan bersama yang sudah digunakan dalam organisasi.
Perpustakaan Referensi memberikan pedoman, templat, corter ns, dan lainnya untuk
ms of bahan referensi yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat penciptaan baru
arsitektur untuk enterpr ise.
 Log Tata Pemerintahan menyediakan catatan kegiatan tata kelola lintas negara.

9
2.8 Membangun dan Memelihara Kemampuan Arsitektur Perusahaan
Untuk melaksanakan aktivitas arsitektur secara efektif dalam suatu
perusahaan, maka perlu dimasukkan menempatkan kemampuan bisnis yang sesuai
untuk arsitektur, melalui struktur organisasi, peran, tanggung jawab, keterampilan,
dan proses. Ikhtisar Kemampuan Arsitektur TOGAF adalah ditunjukkan pada
Gambar 2-5.

2.9 Menetapkan Kemampuan Arsitektur sebagai Entitas Operasional


Melumpuhkan kemampuan arsitektur yang diatur untuk sepenuhnya
mendukung perubahan yang memberikan program, ya semakin diakui bahwa
praktik arsitektur perusahaan yang sukses harus diduduki oleh suatu perusahaan
pijakan operasional. Akibatnya, praktik arsitektur enterpr ise harus dijalankan
seperti yang lain unit operasional dalam bisnis; yaitu, itu harus diperlakukan
seperti bisnis. Untuk tujuan ini, dan berakhir dan di atas proses inti yang
didefinisikan dalam ADM, praktik arsitektur enterpr ise harus membangun
kemampuan dalam bidang-bidang berikut:

 Manajemen Keuangan
 Manajemen Kinerja (lihat Bagian 3.52)

10
 Wakil Manajemen Ser
 Manajemen Risiko (lihat Bagian A.75)
 Manajemen Sumber Daya
 Komunikasi dan Manajemen Pemangku Kepentingan (lihat Bagian 3.29)
 Manajemen Mutu
 Manajemen Pemasok (lihat Bagian A.82)
 Manajemen Konfigurasi (lihat Bagian A.15)
 Manajemen Lingkungan

Inti dari gagasan mengoperasikan arsitektur yang sedang berlangsung adalah


eksekusi yang terdefinisi dengan baik dan keuangan pemerintahan yang efektif, di
mana semua kegiatan yang secara arsitektur penting dikontrol dan disejajarkan
dalam satu kerangka kerja.

Karena tata kelola telah menjadi persyaratan yang semakin terlihat untuk
manajemen organisasi, dimasukkannya tata kelola dalam TOGAF menyelaraskan
kerangka kerja dengan bisnis terbaik saat ini berlatih dan juga memastikan tingkat
visibilitas, bimbingan, dan kontrol yang akan mendukung semua persyaratan dan
kewajiban pemangku kepentingan arsitektur. Manfaat tata kelola arsitektur
meliputi:

 Meningkatkan transparansi akuntabilitas, dan memberikan delegasi wewenang


 Manajemen risiko yang terkontrol
 Perlindungan basis aset yang ada melalui memaksimalkan penggunaan kembali
arsitektur yang ada komponen
 Kontrol, pemantauan, dan mekanisme manajemen proaktif
 Proses, konsep, dan penggunaan kembali komponen di semua unit bisnis organisasi
 Penciptaan nilai melalui pemantauan, pengukuran, evaluasi, dan umpan balik
 Peningkatan visibilitas yang mendukung proses internal dan persyaratan eksternal
dari ikatan; di Khususnya, peningkatan visibilitas pengambilan keputusan di tingkat
yang lebih rendah memastikan pengawasan pada suatu tingkat yang sesuai dalam
perusahaan dari keputusan yang mungkin memiliki strategi yang luas konsekuensi
bagi organisasi

11
 Nilai pemegang saham yang lebih besar; khususnya, arsitektur hadiah masuk
semakin mewakili kekayaan intelektual inti perusahaan - studi telah menunjukkan
korelasi antara peningkatan nilai pemegang saham dan perusahaan yang dikelola
dengan baik

2.10 Menggunakan TOGAF dengan Kerangka Kerja Lainnya


Dua elemen kunci dari kerangka kerja arsitektur hadiah apa pun adalah:

Definisi hasil kerja yang harus dihasilkan oleh kegiatan arsitek

Metode deskripsi yang digunakan untuk melakukan hal ini.

Dengan beberapa pengecualian, mayoritas kerangka kerja arsitektur enterpr


fokus pada yang pertama ini - seperangkat kiriman spesifik - dan relatif diam
tentang metode yang akan digunakan untuk menghasilkan mereka (sengaja jadi,
dalam beberapa kasus).

Karena TOGAF adalah kerangka kerja umum dan dimaksudkan untuk


digunakan dalam berbagai bidang lingkungan, menyediakan kerangka kerja
konten yang fleksibel dan dapat diperluas yang menopang satu set kiriman
arsitektur ic umum. Sebagai hasilnya, TOGAF dapat digunakan baik dengan
caranya sendiri, dengan hasil umum yang dihasilkannya deses ibes; atau kiriman
ini dapat diganti atau diperpanjang dengan set yang lebih spesifik, didefinisikan
dalam kerangka kerja lain yang dianggap relevan oleh arsitek.

Dalam semua kasus, diharapkan arsitek akan beradaptasi dan membangun


kerangka kerja TOGAF di Indonesia untuk menentukan metode khusus yang
terintegrasi ke dalam proses dan organisasi struktur dari perusahaan. Penyesuaian
arsitektur ini dapat mencakup mengadopsi elemen dari yang lain kerangka kerja
arsitektur, atau mengintegrasikan metode TOGAF dengan kerangka kerja standar
lainnya, seperti sebagai ITIL, CMMI, COBIT, PRINCE2, PMBOK, dan MSP.

Pedoman untuk mengadaptasi TOGAF ADM sedemikian rupa diberikan


dalam Par t II, Bagian 5.3. Sebagai kerangka kerja umum dan metode untuk
arsitektur enterpr ise, TOGAF menyediakan kemampuan dan lingkungan
kolaboratif untuk berintegrasi dengan kerangka kerja lainnya. Organisasi dapat
sepenuhnya memanfaatkan domain bisnis resmi, area teknologi mengerikan

12
(seperti keamanan atau pengelolaan), atau area aplikasi (seperti e-Commerce)
untuk menghasilkan hadiah masuk yang kompetitif kerangka kerja arsitektur yang
memaksimalkan peluang bisnis mereka.

13

Anda mungkin juga menyukai