DOSEN :
Yeni Paryatin, S.IP.M.Si
Disusun Oleh :
- Hariyana Sanjaya
- Siti Rima Fauziyah
- Mahendra Akbar Musadad
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang
tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu
penopang hidup bagi manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah
ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum
sangatlah sedikit. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah
berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya
populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Kekurangan air telah
berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air
minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh
penyakit. Begitu peliknya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada
suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini.
Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak
dan gas bumi.
Disamping bertambahnya populasi manusia, kerusakan lingkungan
merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air bersih. Abrasi pantai
menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang pada akhirnya akan
mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah permukaan tanah.
Pembuangan sampah yang sembarang di sungai juga menyebabkan air sungai
menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan. Di Indonesia sendiri diperkirakan,
60 persen sungainya, terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar
berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli
penyebab diare.
Bandung termasuk salah satu kota yang mulai berkurangnya sumber
air.bersih. Karena, kawasannya sudah dipadati oleh penduduk, berkurangnya
kawasan hijau, serta banyaknya kawasan industri yang dapat mencemari kualitas
air.
Selain itu juga bukan hanya kota kota di Negara Indonesia saja yang
merasakan masalah kekurangan air bersih ini, India juga merupakan Negara
dengan peringkat teratas di dunia sebagai Negara dengan sumber cadangan air
1
bersih yang sangat langka bahkan menjadi masalah utama yang sangat besar yang
harus dihadapi oleh pemerintahannya saat ini.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
a. Sumber bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber
makanan dari perairan, seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting,
udang, kereang dan lainnya.
b. Prasarana lalulintas air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang
didominasi oleh perairan sangat bergantung pada lalulintas air, seperti
adanya sungai atau laut inilah hubungan antar wilayah dapat erjalin.
c. Fungsi energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut
dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan
ebagai energi pendorong perahu secara alami.
d. Fungsi rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih
difungsikan sebagai objek wisata.
e. Fungsi pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat
memengaruh gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan
perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
f. Sebagai tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai
usaha perikanan, seperti tambank udang, pengembangbiakan kerang
mutiara dan sejenisnya.
g. Sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya
h. Sumber bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan
sejenisnya
i. Dengan ke 8 manfaat sumber daya air ini kita dapat memaksimalkan
sumber daya air yang ada dan tentunya tetap menjaga dan melestarikannya
untuk kebutuhan sekrang dan masa yang akan datang.
2.2 Gambaran Umum Krisis Air Bersih Di Kota Bandung
Di Indonesia, dengan jumlah penduduk mencapai lebih 200 juta,
kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Kecenderungan konsumsi air
diperkirakan terus naik hingga 15-35 persen per kapita per tahun. Sedangkan
ketersediaan air bersih cenderung melambat (berkurang) akibat kerusakan alam
dan pencemaran.
Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air
bersih. Penduduk Indonesia yang bisa mengakses air bersih untuk kebutuhan
sehari-hari, baru mencapai 20 persen dari total penduduk Indonesia. Itupun yang
4
dominan adalah akses untuk perkotaaan. Artinya masih ada 82 persen rakyat
Indonesia terpaksa mempergunakan air yang tak layak secara kesehatan.
Contoh Kasus Krisis air bersih di Pedesaan
Di Kampung Legok Pego di Desa Drawati, Kecamatan Paseh,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Warga disana kebanyakan menampung air
hujan dari atap rumah ke dalam jeriken-jeriken plastik untuk dimanfaatkan
pada musim kemarau. Menurut Kepala Dusun VI Desa Drawati Emen
Suparman, kesulitan yang dihadapi warga kampung Legok Pego bukan hanya
kelangkaan air. Infrastruktur yang buruk ditambah lokasi yang terpencil
menyebabkan warga kesulitan mengakses sarana pendidikan dan kesehatan.
Kepala Dusun menambahkan, dulu ada sembilan mata air yang terletak di
perbukitan dan bisa mengalirkan air saat kemarau. Tapi sekarang, mata air itu
berhenti mengalir. Warga yang membutuhkan air bersih harus berjalan kaki
sejauh 3,5 kilo meter ke mata air terdekat. Sampai sekarang dinas sosial
Kabupaten Bandung masih mencari cara menolong warga desa Drawati. Dua
cuplikan peristiwa tadi menunjukkan krisis air atau ancaman kelangkaan air
di Indonesia memang betul-betul ada.
Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui
pengamatan fisik. Beberapa di antaranya seperti :
1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi
organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya
cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna
merah kecoklatan.
2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh
koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan
berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa
menyebabkan air berubah menjadi keruh.
3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu.
Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan,
sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
5
4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran
alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan
pencuci yang lain misalnya detergen.
5. Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi,
sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
6. Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya
pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air tanah
tidak layak untuk dikonsumsi.
Ciri-ciri air yang tidak tercemar adalah air yang memiliki susunan
kimia normal ,Ciri fisiknya bening , bersih , dan tidak berbau ,Ciri ini tentu
saja harus dibedakan dengan air-air yang kerap kita temui dan kita konsumsi
setiap hari , misalnya sirup , air sop ,soft drink dsb. Kenyatannya ada juga air
yang berwarna ,tapi sebenarnya tidak tercemar.Seperti bisa kita temui pada
air sungai , ada sebagian air sungai berwarna coklat bukan berarti telah
tercemar tetapi karena telah tercampur tanah yang tergerus seiring dengan
aliran sungai .
2.3 Gambaran Umum Krisis Air Bersih Di Kota Mumbai, India
Hampir 76 juta orang di India tidak memiliki akses untuk mendapatkan air
yang dianggap aman (tidak kotor dan berlimbah). Hampir semua orang di sana
hidup dengan uang 3 poundsterling atau Rp56 ribu per hari. Buruknya pengaturan
sumber air adalah tantangan terbesar India dalam memberikan suplai air bersih
kepada warganya.
Dari 76 juta orang tersebut, 63 juta hidup di daerah pedesaan, angka tertinggi
warga desa yang hidup tanpa akses ke air bersih. Sisa 13 juta orang tinggal di
daerah perkotaan. India, salah satu ekonomi yang berkembang paling cepat di
dunia dan tempat tinggal 17 persen penduduk dunia, memiliki jumlah paling
banyak warga desa yang hidup tanpa akses ke air bersih 63,4 juta.
Akses ke air minum yang aman telah menjadi masalah besar buat India,
terutama di daerah pedesaan, tempat kekurangan air telah mengakibatkan
kebersihan yang buruk dan masalah kesehatan.
6
Lebih dari 68.000 anak yang berusia di bawah lima tahun, menurut data,
meninggal setiap tahun di India akibat penyakit yang berkaitan dengan diare, yang
disebabkan oleh air minum yang tidak aman dan kebersihan yang buruk.
Ada dua sumber utama pasokan air di India , air dari sungai dan air tanah.
Sungai menyusut dan sangat tercemar, sehingga menambah beban pada air tanah,
yang kadangkala mengandung logam berat. Menurut lembaga resmi India,
Penilaian Sumber Air Tanah, lebih dari seper-enam pasokan air tanah di negeri
tersebut saat ini digunakan secara berlebihan.
5 persen dari populasi di India terpaksa untuk membeli air bersih dengan
harga mahal atau menggunakan air yang gratis dan sudah terkontaminasi kotoran
dari selokan dan bahan kimia.
Hari Air Dunia diperingati pada 22 Maret setiap tahun untuk meningkatkan
kesadaran mengenai pentingnya akses universal ke air bersih. Hari itu juga
dipusatkan pada pemberian saran bagi pengelolaan berkelanjutan sumber air
bersih.
Semoga Pemerintah India semakin sadar bahwa air bersih dan aman bukanlah
suatu hal yang dapat diremehkan begitu saja karena sumber daya ini sangat
mempengaruhi kesejahteraanserta hajat hidup orang banyak.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
5. Manajemen Pengelolaan Air yang Kurang Baik Kurangnya koordinasi
antara institusi terkait kurangnya koordinasi antara institusi yang terlibat
menyebabkan kegagalan program pembangunan Indonesia di sektor air.
Anggaran yang tidak mencukupi Menurut Depkes, selama 30 tahun
terakhir, anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan sanitasi (termasuk
penyediaan air bersih) hanya sekitar 820 juta dolar AS atau setara Rp 200
per orang per tahun. Padahal kebutuhannya mencapai Rp 470 per rupiah
per tahun. Buruknya Kinerja PAM/PDAM Pada umumnya PDAM secara
rata rata nasional mempunyai kinerja yang belum memenuhi harapan.
Seperti tingkat pelayanan yang rendah (32%), kehilangan air tinggi
(41%), konsumsi air yang rendah (14 m3/bulan/RT).
9
sumber air,Rehabilitasi hutan dan lahan, dan atau Pelestarian hutan lindung,
kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam. Hal-hal yang bisa kita lakukan:
10
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Air adalah SDA yang penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
2. Penyebab terjadinya krisis air bersih di kota-kota besar di Indonesia antara
lain karena: Perilaku manusia, populasi yang terus bertambah, kerusakan
lingkungan, dan manejemen pengelolahan air yang kurang baik.
3. Dampak yang ditimbulkan akibat krisis air bersih di kota-kota besar di
Indonesia adalah dampak di bidang kesehatan dan dampak di bidang
ekonomi.
4. Pencegahan dan penanggulangan krisis air bersih di kota-kota besar di
Indonesia antara lain dengan mengadakan kegiatan usaha konservasi air yang
bertujuan untuk keseimbangan alam, penghematan energi serta konservasi
habitat.
4.2 Saran
Untuk melestarikan Sumber Daya Air harus dengan adanya tindakan
konservasi air seperti memelihara daerah resapan air dengan Pengendalian
pengolahan tanah di daerah hulu serta rehabilitasi hutan, membuat hutan dan
taman kota serta menata ulang kota seperti mengadakan penghijauan. Perlu
adanya upaya seperti menata ulang sistem irigasi yang bisa dilakukan supaya
potensi mata air tetap terjaga dan terpelihara dengan baik sehingga dapat
dimanfaatkan oleh penduduk dengan sebaik-baiknya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Herimanto, Winarno. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta Timur. PT.
Bumi Aksara
http://rinirismayanti130.blogspot.co.id/2016/01/krisis-air-bersih.html
https://sumbar.antaranews.com/berita/200551/76-juta-orang-india-tak-punya-
akses-air-bersih
12