Anda di halaman 1dari 16

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

KEKURANGAN SUMBER AIR BERSIH


LAPORAN TUGAS
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS

DOSEN :
Yeni Paryatin, S.IP.M.Si

Disusun Oleh :
- Hariyana Sanjaya
- Siti Rima Fauziyah
- Mahendra Akbar Musadad

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT


PROGRAM STUDI INFORMATIKA
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ilmiah tentang PROBLEMATIKA KEKURANGAN
SUMBER AIR BERSIH DI KOTA BANDUNG.
Laporan ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Garut, 5 Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Manfaat dan Tujuan ..............................................................................2
1.4 Metode Yang Digunakan ......................................................................2
1.5 Waktu dan Tempat ................................................................................2
BAB II ......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................3
2.1 Manfaat Air Bagi Kehiduan Manusia .......................................................3
2.2 Gambaran Umum Krisis Air Bersih Di Kota Bandung ............................4
2.3 Gambaran Umum Krisis Air Bersih Di Mumbai, India………………... 4
BAB III ....................................................................................................................8
PEMBAHASAN ......................................................................................................8
3.1 Penyebab Terjadinya Krisis Air Bersih Di Kota Bandung .....................8
3.2 Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Krisis Air Bersih Di Kota
Bandung ..........................................................................................................9
3.3 Pencegahan Dan Penanggulangan Krisis Air Bersih Di Kota Bandung9
PENUTUP ..............................................................................................................11
4.1 Kesimpulan .............................................................................................11
4.2 Saran ......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang
tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu
penopang hidup bagi manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah
ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum
sangatlah sedikit. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah
berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya
populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Kekurangan air telah
berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air
minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh
penyakit. Begitu peliknya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada
suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini.
Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak
dan gas bumi.
Disamping bertambahnya populasi manusia, kerusakan lingkungan
merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air bersih. Abrasi pantai
menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang pada akhirnya akan
mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah permukaan tanah.
Pembuangan sampah yang sembarang di sungai juga menyebabkan air sungai
menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan. Di Indonesia sendiri diperkirakan,
60 persen sungainya, terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar
berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli
penyebab diare.
Bandung termasuk salah satu kota yang mulai berkurangnya sumber
air.bersih. Karena, kawasannya sudah dipadati oleh penduduk, berkurangnya
kawasan hijau, serta banyaknya kawasan industri yang dapat mencemari kualitas
air.
Selain itu juga bukan hanya kota kota di Negara Indonesia saja yang
merasakan masalah kekurangan air bersih ini, India juga merupakan Negara
dengan peringkat teratas di dunia sebagai Negara dengan sumber cadangan air

1
bersih yang sangat langka bahkan menjadi masalah utama yang sangat besar yang
harus dihadapi oleh pemerintahannya saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang dan hasil pengamatan dan pengalamatan
pribadi yang kami laksanakan dikawasan kota Bandung dan sekitarnya,maka
dirumuskanlah masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apa Manfaat Air Bagi Kehiduan Manusia?
2. Bagaimana Gambaran Umum Kekurangan Air Bersih?
3. Apa Penyebab Terjadinya Kekurangan Air Bersih?
4. Bagaimana Dampak Yang ditimbulkan Akibat Kekurangan Air Bersih ?
5. Bagaimana Pencegahan dan Penanggulangan Kekurangan Air Bersih?

1.3 Manfaat dan Tujuan


1. Mengetahui Manfaat Air Bagi Kehiduan Manusia.
2. Mengetahui Gambaran Umum Krisis Air Bersih.
3. Mengetahui Penyebab Terjadinya Krisis Air Bersih.
4. Mengetahui Dampak Yang ditimbulkan Akibat Krisis Air Bersih.
5. Mengetahui Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Air Bersih.

1.4 Metode Yang Digunakan


Untuk laporan ini, kami telah berusaha untuk mendapatkan data-data atau
informasi yang diharapkan dengan masalah studi kasus. Yaitu dengan cara
melakukan pengamatan hasil pengalaman diri pribadi. Selain itu, kami juga kami
menambahkan beberapa hal yang didapatkan dari buku dan artikel artikel yang
bersumber dari Perpustakaan dan internet.

1.5 Waktu dan Tempat


Waktu dan tempat penelitian, kami lakukan pada :
Hari : Selasa, 22 Mei 2018.
Pukul : 14.00 s.d Selesai.
Tempat : Kota Bandung dan Mumbai, India.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manfaat Air Bagi Kehiduan Manusia


Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.
Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak
seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain
itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan
membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk
keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi,
transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat
juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat
menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.
Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya,
dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan
juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh
manusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%,
ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%.
Setiap hari kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan
sekitar 2,3 liter diproduksi menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk
ke aliran darah. Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara lain
untuk keperluan minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah,
pelarut obat, dan pembawa bahan buangan industri.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air
bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air
bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume
rata- rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter
atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada
keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat.Berikut adalah
manfaat sumber daya air sebagai pendukung kehidupan :

3
a. Sumber bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber
makanan dari perairan, seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting,
udang, kereang dan lainnya.
b. Prasarana lalulintas air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang
didominasi oleh perairan sangat bergantung pada lalulintas air, seperti
adanya sungai atau laut inilah hubungan antar wilayah dapat erjalin.
c. Fungsi energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut
dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan
ebagai energi pendorong perahu secara alami.
d. Fungsi rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih
difungsikan sebagai objek wisata.
e. Fungsi pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat
memengaruh gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan
perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
f. Sebagai tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai
usaha perikanan, seperti tambank udang, pengembangbiakan kerang
mutiara dan sejenisnya.
g. Sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya
h. Sumber bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan
sejenisnya
i. Dengan ke 8 manfaat sumber daya air ini kita dapat memaksimalkan
sumber daya air yang ada dan tentunya tetap menjaga dan melestarikannya
untuk kebutuhan sekrang dan masa yang akan datang.
2.2 Gambaran Umum Krisis Air Bersih Di Kota Bandung
Di Indonesia, dengan jumlah penduduk mencapai lebih 200 juta,
kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Kecenderungan konsumsi air
diperkirakan terus naik hingga 15-35 persen per kapita per tahun. Sedangkan
ketersediaan air bersih cenderung melambat (berkurang) akibat kerusakan alam
dan pencemaran.
Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air
bersih. Penduduk Indonesia yang bisa mengakses air bersih untuk kebutuhan
sehari-hari, baru mencapai 20 persen dari total penduduk Indonesia. Itupun yang

4
dominan adalah akses untuk perkotaaan. Artinya masih ada 82 persen rakyat
Indonesia terpaksa mempergunakan air yang tak layak secara kesehatan.
 Contoh Kasus Krisis air bersih di Pedesaan
Di Kampung Legok Pego di Desa Drawati, Kecamatan Paseh,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Warga disana kebanyakan menampung air
hujan dari atap rumah ke dalam jeriken-jeriken plastik untuk dimanfaatkan
pada musim kemarau. Menurut Kepala Dusun VI Desa Drawati Emen
Suparman, kesulitan yang dihadapi warga kampung Legok Pego bukan hanya
kelangkaan air. Infrastruktur yang buruk ditambah lokasi yang terpencil
menyebabkan warga kesulitan mengakses sarana pendidikan dan kesehatan.
Kepala Dusun menambahkan, dulu ada sembilan mata air yang terletak di
perbukitan dan bisa mengalirkan air saat kemarau. Tapi sekarang, mata air itu
berhenti mengalir. Warga yang membutuhkan air bersih harus berjalan kaki
sejauh 3,5 kilo meter ke mata air terdekat. Sampai sekarang dinas sosial
Kabupaten Bandung masih mencari cara menolong warga desa Drawati. Dua
cuplikan peristiwa tadi menunjukkan krisis air atau ancaman kelangkaan air
di Indonesia memang betul-betul ada.
Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui
pengamatan fisik. Beberapa di antaranya seperti :
1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi
organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya
cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna
merah kecoklatan.
2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh
koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan
berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa
menyebabkan air berubah menjadi keruh.
3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu.
Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan,
sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.

5
4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran
alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan
pencuci yang lain misalnya detergen.
5. Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi,
sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
6. Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya
pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air tanah
tidak layak untuk dikonsumsi.
Ciri-ciri air yang tidak tercemar adalah air yang memiliki susunan
kimia normal ,Ciri fisiknya bening , bersih , dan tidak berbau ,Ciri ini tentu
saja harus dibedakan dengan air-air yang kerap kita temui dan kita konsumsi
setiap hari , misalnya sirup , air sop ,soft drink dsb. Kenyatannya ada juga air
yang berwarna ,tapi sebenarnya tidak tercemar.Seperti bisa kita temui pada
air sungai , ada sebagian air sungai berwarna coklat bukan berarti telah
tercemar tetapi karena telah tercampur tanah yang tergerus seiring dengan
aliran sungai .
2.3 Gambaran Umum Krisis Air Bersih Di Kota Mumbai, India
Hampir 76 juta orang di India tidak memiliki akses untuk mendapatkan air
yang dianggap aman (tidak kotor dan berlimbah). Hampir semua orang di sana
hidup dengan uang 3 poundsterling atau Rp56 ribu per hari. Buruknya pengaturan
sumber air adalah tantangan terbesar India dalam memberikan suplai air bersih
kepada warganya.
Dari 76 juta orang tersebut, 63 juta hidup di daerah pedesaan, angka tertinggi
warga desa yang hidup tanpa akses ke air bersih. Sisa 13 juta orang tinggal di
daerah perkotaan. India, salah satu ekonomi yang berkembang paling cepat di
dunia dan tempat tinggal 17 persen penduduk dunia, memiliki jumlah paling
banyak warga desa yang hidup tanpa akses ke air bersih 63,4 juta.
Akses ke air minum yang aman telah menjadi masalah besar buat India,
terutama di daerah pedesaan, tempat kekurangan air telah mengakibatkan
kebersihan yang buruk dan masalah kesehatan.

6
Lebih dari 68.000 anak yang berusia di bawah lima tahun, menurut data,
meninggal setiap tahun di India akibat penyakit yang berkaitan dengan diare, yang
disebabkan oleh air minum yang tidak aman dan kebersihan yang buruk.
Ada dua sumber utama pasokan air di India , air dari sungai dan air tanah.
Sungai menyusut dan sangat tercemar, sehingga menambah beban pada air tanah,
yang kadangkala mengandung logam berat. Menurut lembaga resmi India,
Penilaian Sumber Air Tanah, lebih dari seper-enam pasokan air tanah di negeri
tersebut saat ini digunakan secara berlebihan.
5 persen dari populasi di India terpaksa untuk membeli air bersih dengan
harga mahal atau menggunakan air yang gratis dan sudah terkontaminasi kotoran
dari selokan dan bahan kimia.
Hari Air Dunia diperingati pada 22 Maret setiap tahun untuk meningkatkan
kesadaran mengenai pentingnya akses universal ke air bersih. Hari itu juga
dipusatkan pada pemberian saran bagi pengelolaan berkelanjutan sumber air
bersih.
Semoga Pemerintah India semakin sadar bahwa air bersih dan aman bukanlah
suatu hal yang dapat diremehkan begitu saja karena sumber daya ini sangat
mempengaruhi kesejahteraanserta hajat hidup orang banyak.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penyebab Terjadinya Krisis Air Bersih


1. Perilaku Masyarakat masih menganggap air sebagai benda Manusia
sosial. sumber air baku (sungai), difungsikan berbagai macam kegiatan
sehari-hari, termasuk digunakan untuk mandi, cuci dan pembuangan
kotoran/sampah. Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa air
hanya urusan pemerintah atau PDAM saja, sehingga tidak tergerak untuk
mengatasi masalah air minum secara bersama.

2. Populasi pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia memberikanyang


terus konsekuensi logis terhadap upaya-upaya pemenuhanbertambah
kebutuhan hidupnya. Disatu sisi kebutuhan akan sumberdayadan sebaran
air semakin meningkat pesat dan disisi lain kerusakan dan pencemaran
sumberdaya air semakin meningkat pula sebagaipenduduk implikasi
industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tidakyang tidak disertai
dengan penyebaran yang merata sehinggamerata. menyebabkan masih
tingginya jumlah orang yang belum terlayani fasilitas air bersih dan
sanitasi dasar.

3. Kerusakan penggundulan hutan merupakan penyebab utamaLingkungan


kekeringan dan kelangkaan air bersih. Kawasan hutan yang selama ini
menjadi daerah resapan air (catchment area) telah rusak karena
penebangan liar. b. Global Warming Pemanasan global telah memicu
peningkatan suhu bumi yang mengakibatkan melelehnya es di gunung
dan kutub, berkurangnya ketersediaan air, naiknya permukaan air laut
dan dampak buruk lainnya.

4. Pencemaran Air Sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya berada pada


kondisi memprihatinkan akibat pencemaran limbah industri dan limbah
domestik. Padahal sebagian besar sungai itu merupakan sumber air bagi
masyarakat, untuk keperluan mandi, cuci, serta sumber baku air minum
olahan (PAM).

8
5. Manajemen Pengelolaan Air yang Kurang Baik Kurangnya koordinasi
antara institusi terkait kurangnya koordinasi antara institusi yang terlibat
menyebabkan kegagalan program pembangunan Indonesia di sektor air.
Anggaran yang tidak mencukupi Menurut Depkes, selama 30 tahun
terakhir, anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan sanitasi (termasuk
penyediaan air bersih) hanya sekitar 820 juta dolar AS atau setara Rp 200
per orang per tahun. Padahal kebutuhannya mencapai Rp 470 per rupiah
per tahun. Buruknya Kinerja PAM/PDAM Pada umumnya PDAM secara
rata rata nasional mempunyai kinerja yang belum memenuhi harapan.
Seperti tingkat pelayanan yang rendah (32%), kehilangan air tinggi
(41%), konsumsi air yang rendah (14 m3/bulan/RT).

3.2 Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Krisis Air Bersih


Penyakit yang paling privatisasi akan membuat akses sering menyerang
masyarakat terhadap air menjadi saat krisis air bersih terbatas dan mahal. Karena
seluruh melanda adalah diare, biaya pengelolaan dan perawatan Cholera, hepatitis,
jaringan air dan sumber air lainnya Disentri, Malaria, bergantung semata pada
pemakai Penyakit cacing. Ini dalam bentuk tarif. Sebenarnya bisa dikatakan
dengan komersialisasi air, mereka sebagai penyakit endemis di Indonesia, yang
memiliki uang paling banyaklah artinya terjadi terus- yang akan mendapat air
paling menerus di semua banyak. Masyarakat miskin yang tidak daerah, baik di
punya uang justru makin sulit perkotaan maupun di mendapat air sehingga banyak
orang pedesaan. yang tidak mampu mendapat air sehat untuk minum.

3.3 Pencegahan Dan Penanggulangan Krisis Air Bersih


Berdasarkan UU RI No.7 Th. 2004 Pasal 21 tentang konservasi sumber
daya air,Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air
Pengendalian pemanfaat sumber air, Pengisian air pada sumber pengaturan
prasarana dan sarana sanitasi,Perlindungan sumber air dalam hubungannya
dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber
air,Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu,Pengaturan daerah sepadan

9
sumber air,Rehabilitasi hutan dan lahan, dan atau Pelestarian hutan lindung,
kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam. Hal-hal yang bisa kita lakukan:

1. Membuat hutan kota dan taman-taman kota.


2. Menata ulang tata kota agar berbasis ekologis.
3. Membuat “rumah” untuk cacing tanah. dilakukan untuk menanggulangi
kelangkaan air pada musim kemarau.
4. Melakukan upaya konservasi air dengan cara menampung atau menyimpan
air pada saat berlebih untuk digunakan pada saat dibutuhkan (kemarau)
terutama untuk pemenuhan kebutuhan domestik.
5. Pembangunan tempat penampungan air hujan seperti situ, embung, dan
waduk sehingga airnya bisa dimanfaatkan saat musim kemarau.
6. Menjaga kelestarian sawah sebagai preservasi air.
7. Memulai program penghijauan pada lahan kosong.
8. Penggunaan teknologi Biogas guna mengurangi risiko polusi sungai dan
sumber air oleh kegiatan peternakan.
9. Mendaur ulang air limbah atau disebut juga Aqua Industrial Water Treatment.
10. Menegakkan kegiatan tanam 1000 pohon (selama daur hidupnya pohon
mampu menghasilkan 250 galon air).
11. Mengurangi pencemaran air baik oleh limbah rumah tangga, industri,
pertanian maupun pertambangan.
12. Pengembangan teknologi desalinasi untuk mengolah air asin (laut) menjadi
air tawar.Dan kesemua itu musti dilakukan secara terintegrasi, berkelanjutan
dan sesegera mungkin kecuali kalau kita memang menikmati dan bangga
dengan krisis air bersih di negara yang kaya air

10
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Air adalah SDA yang penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
2. Penyebab terjadinya krisis air bersih di kota-kota besar di Indonesia antara
lain karena: Perilaku manusia, populasi yang terus bertambah, kerusakan
lingkungan, dan manejemen pengelolahan air yang kurang baik.
3. Dampak yang ditimbulkan akibat krisis air bersih di kota-kota besar di
Indonesia adalah dampak di bidang kesehatan dan dampak di bidang
ekonomi.
4. Pencegahan dan penanggulangan krisis air bersih di kota-kota besar di
Indonesia antara lain dengan mengadakan kegiatan usaha konservasi air yang
bertujuan untuk keseimbangan alam, penghematan energi serta konservasi
habitat.

4.2 Saran
Untuk melestarikan Sumber Daya Air harus dengan adanya tindakan
konservasi air seperti memelihara daerah resapan air dengan Pengendalian
pengolahan tanah di daerah hulu serta rehabilitasi hutan, membuat hutan dan
taman kota serta menata ulang kota seperti mengadakan penghijauan. Perlu
adanya upaya seperti menata ulang sistem irigasi yang bisa dilakukan supaya
potensi mata air tetap terjaga dan terpelihara dengan baik sehingga dapat
dimanfaatkan oleh penduduk dengan sebaik-baiknya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Herimanto, Winarno. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta Timur. PT.
Bumi Aksara

http://rinirismayanti130.blogspot.co.id/2016/01/krisis-air-bersih.html

https://sumbar.antaranews.com/berita/200551/76-juta-orang-india-tak-punya-
akses-air-bersih

12

Anda mungkin juga menyukai