Anda di halaman 1dari 6

Motor DC Series, Karakteristik dan Rank

Ekuivalennya

Puji Iswandi
4211301025

POLITEKNIK NEGERI BATAM


BATAM
2014
1. Pengertian Motor Dc Series
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah
tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Pada umumnya sebuah Motor listrik terdiri atas dua komponen dasar, yakni
stator (elemen yang diam atau stasioner) dan rotor (elemen yang bergerak), umumnya
rotor dihubungkan langsung dengan shaft yang mengakibatkan momen couple
sehingga menggerakkan mesin. Shaft dan Rotor dihubungkan oleh bearing sehingga
dapat berotasi secara bebas.
Motor DC adalah jenis motor yang menggunakan sumber energi DC. Salah
satu kesulitan yang muncul pada motor DC adaalah ketika kita hendak menggunakan
motor dengan sumber DC sedangkan yang terdekat hanya tersedia sumber AC, maka
dibutuhkan suatu converter atau perata arus (rectifier). Mesin ini mempunyai sebuah
lilitan (winding) DC atau magnet permanen pada bagian stator. Rotor (armature) di
suplay dengan sebuah arus DC yang melalui komutator (commutator) dan sikat-sikat
(brushes). Komutator dan sikat-sikat memerlukan perawatan. Kecepatan maksimal
dibatasi oleh kemampuan dari komutator dan sikat2. Tegangan rating umumnya
antara 6V sampai 700 V.
Motor DC series identik dalam konstruksi untuk motor shunt kecuali untuk
field. Field dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus
armature seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang
mempunyai penampang cukup besar untuk membawa arus. Meskipun kosntruksi
serupa, properti dari motor series benar-benar berbeda dari motor shunt/ Dalam rotor
shunt, flux Φ per pole adalah konstan pada semua muatan karena field shunt
dihubungkan ke rangkaian. Tetapi motor seri, flux per pole tergantung dari arus
armature dan beban. Saat arusnya besar, fluxnya besar dan sebaliknya. Meskipun
berbeda, prinsip dasarnya dan perhitungannya tetap sama.
Pada motor yang mempunyai hubungan series jumlah arus yang melewati
angker dinamo sama besar dengan yang melewati kumparan. Jika beban naik motor
berputar makin pelan. Jika kecepatan motor berkurang maka medan magnet yang
terpotong juga makin kecil, sehingga terjadi penurunan EMF. kembali dan
peningkatan arus catu daya pada kumparan dan angker dinamo selama ada beban.
Arus lebih ini mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar.
2. Karakteristik Motor DC Series
Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadap
Kumparan armatur. Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang
dihasilkan besar. Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah
besar, sesuai dengan beban yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka
flux magnet yang dihasilkan oleh kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya
output yang dihasilkan tidak stabil.
Dalam motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara
seri dengan gulungan Dinamo. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus
dinamo. Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah

 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM


 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.

Beberapa karakteristik motor dc series yaitu

 Sebagai kumparan medan biasanya membawa Arus armatur jadi Ф∞Ia diatas
titik saturasi Magnetnya dan sebelum saturasi Ta ∞ Фia atau Ta ∞ Ia 2
 Perubahan di Eb untuk variasi arus beban itu kecil.dengan bertambahnya Ia
maka Ф juga naik. Jadi variasi Kecepatan berkebalikan dengan arus armatur.
 Jika kecepatan naik, torsinya kecil.

Motor DC yang terhubung seri memiliki momen dan arus awal yang cukup
rumit. Kecepatannya secara otomatis menyesuaikan terhadap jangkauan yang besar
ketika momen beban nilainya berubah-ubah. Karena motor ini memperlambat beban
yang lebih besar, daya output yang dihasilkan cenderung konstan daripada motor tipe
lainnya. Hal ini merupakan kelebihan dari motor ini karena motor ini dapat beroperasi
disekitar power rating maksimum untuk variasi yang besar dari momen beban. Pada
beberapa kasus, kecepatan pada saat tidak ada beban dari motor DC seri dapat
berlebih hingga mencapai titik yang berbahaya. Sebuah sistem kontrol yang
memutuskan motor dari sumber listrik dibutuhkan jika terdapat kemungkinan
kehilangan beban mekanik (beban rusak).
3. Rangakaian Ekuivalen Motor DC Series

Rangkaian yang ekuivalen motor DC series-connected ditunjukkan pada


gambar dibawah ini. Pada motor ini field winding dibuat dengan diameter yang lebih
besar dan field resistant yang lebih kecil dibandingkan dengan Shunt Motor pada
ukuran yang sama. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya jatuhnya tegangan
yang melewati field winding yang terlalu besar.

Pada motor Dc series-connected ini berlaku hubungan :

φ = KFIF

Karena IA=IF, maka


φ = KFIA
Dengan mensubtitusikan pada EA dan menghubungkan dengan Tdev maka ditemukan
persamaan

Grafik yang menunjukkan hubungan antara torque vs kecepatan pada motor DC


Series adalah :
Perrsamaan Tdev diatas dapat digunakan untuk memprediksikan kecepataan ketika
tidak ada beban. Namun, pada kecepatan tinggi rotational losses, karena adanya
windage dan eddy curret menjadi lebih besar dan kecepatan motor terbatas.Selain itu,
penting juga untuk diketahui bahwa pada beberapa kasus, kecepatan ketika tidak ada
beban akan membahayakan. Sehingga dibutuhkan suatu additional device yang
menghilangkan daya listrik pada motor series ketika terjadi putusnya hubungan
beban.Pada kecepatan yang sangat kecil, IF = IA menjadi sangat besar sehingga terjadi
kejenuhan magnetik. Untuk itu starting torque tidak sebesar yang diprediksi pada
persamaan sebelumnya.
Persamaan Tdev pada motor DC series-connected menunjukkan bahwa torsi
yang dihasilkan oleh motor DC seri proporsional dengan kuadrat tegangan sumber.
Dengan demikian, arah torsi independen dari polaritas voltage yang digunakan. Mesin
Series-Connected dapat dioperasikan dari sumber ac fase tunggal, asalkan stator
dilaminasi untuk menghindari kerugian berlebihan karena arus eddy. Karena
induktansi field dan armature memiiliki nilai impedansi yang bukan nol, maka arus
yang dihasilkan oleh mesin DC tidak sebesar arus yang dihasilkan oleh mesin DC.
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik

http://artikelmotorlistrik.blogspot.com/2013/10/pengertian-series-motor.html

http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211039gustiardiansahputrapanjaitan/2013/04/28/10/

Anda mungkin juga menyukai