P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan pasien P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien akan
dan mendekatkan diri ke-K memudahkan interaksi
K : Menoleh sebentar
P : Bapak asalnya dari mana Bpk. S P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu
? K : Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana menjalin kedekatan dengan klien
K : Em…37 tahun K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan sudah K menjawab sesuai dengan daya
menunduk lagi dapat dijawab jelas oleh K ingat yang dimilikinya
P : Tersenyum
P : Bpk. S ingat nggak, kenapa P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan tsb K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
Bpk. S dirawat disini K : Menunduk sangat spesifik dan takut pasien dirawat di RS Jiwa
menyinggung pasien
K : saya dirawat disini sudah 3 K : Menoleh ke P dan menepuk- P lega karena K tidak tersinggung K menjawab ragu-ragu
tahun lamanya karena di rumah nepuk kepalanya
saya sering ngacak-ngacak isi
rumah, apabila saya sering merasa
bosan.
P : Bpk. S pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan pasien K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan saja
K : Menunduk dirawat karena adanya stimulus tertentu
K : Nggak, nggak, saya suka K : Menoleh ke halaman lalu P kaget, dan sadar kalau pasien K mengalami halusinasi lihat
ngelamun. Enak sendirian. Saya menunjuk-nunjuk mengalami halusinasi lihat
kalau dirumah tinggal dengan P : Memperhatikan respon pasien
kedua orang tua.
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena belum K melihat kakaknya dan mencoba Dengan diam therapeutik, klien
K : Memandang ke halaman menemukan pertanyaan yang tepat menceritakannya pada P merasa didengarkan dan bercerita
untuk K tentang keadaannya
K : Kakak saya orangnya sukses, K : Menunjuk ke halaman dan P menemukan adanya flight of K teringat kondisi keluarganya
sayang mati, anak saya tujuh belas nyerocos ideas dan berpikir tentang faktor
semuanya di Jerman. P : Memperhatikan penyebab
P : Bpk. S sudah berkeluarga? P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data yang K membayangkan keadaan Waham kemungkinan terjadi karena
K : Memandang kosong ke terkait kata-katanya tadi keluarganya menarik diri
K : Anak saya di Jerman dan di halaman
Peking. Saya profesor, ngajar di UI, K : Menunduk sambil nyerocos P menemukan adanya kemungkinan K menikmati waham yang
bolak-balik dari Bandung ke P : Memperhatikan waham kebesaran pada pasien dirasakannya
Jerman.
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan harapan K membayangkan ank-anaknya Diam therapeutik akan membantu
K : Menunduk pasien akan lebih terbuka tetang pasien mengungkapkan
dirinya perasaannya pada perawat
K : Keadaan diluar perang, Ong K : Berbisik pada P dengan nada P menemukan adanya fligt of ideas K sedih tentang anaknya
pusing mikirin biaya anak-anak, sedih
pada kuliah. P : Mendengarkan dengan serius
P : Bpk. S kegiatan bapak sehari- P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan baru Pengalihan agar klien tidak larut
hari ngapain saja Pak ? K : Menoleh P pembicaraan terkait waham dalam waham dan halusinasinya
K : Mandi, makan ehm…ya itu. K : Menggaruk-garuk kepalanya P merasa senang karena pasien bisa K bingung tentang yang
P : Memperhatikan respon K beralih dilakukannya sehari-hari
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data lebih K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna untuk
K : Menunduk dalam mendapatkan lebih banyak data
terkait masalah klien
K : Baca-baca buku. Saya kan K : Menoleh P P menemukan lagi adanya K merasa dirinya harus rajin belajar
profesor. P : Memperhatikan kemungkinan waham
P : Bpk. S betah tinggal di sini? P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K dari K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak larut
Suasananya enak ya! K : menunduk waham pada waham dan halusinasinya
pada fase interaksi ini
K : Betah. K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat mengalihkan K berusaha menjawab sekenanya
P : memperhatikan perhatian pasien
P : Tentunya keluarga Bpk. S suka P : Memandang K sambil P ingin mengkaji keterlibatan K berusaha mengingat keluarganya Keluarga merupakan support sistem
menjenguk kesini. tersenyum keluarga terhadap perawatan K bagi klien sehingga harus dikaji
K : Menoleh P keterlibatannya
K ingat terhadap keluarganya
K : Sebulan sekali. K : Menunduk lagi P senang mendapatkan jawaban K
P : Memperhatikan respon K
P : Kalau Bpk. S suka pulang juga P : Memandang K P mengkaji hubungan K dengan K mengingat hubungannya dengan Berada di lingkungan keluarga akan
ya? K : Menunduk keluarganya keluarga membuat klien melihat realitas
menyenangkan atau malahan
K : Ya, sebulan sekali juga K : Menoleh P dan tersenyum P senang mendapatkan jawaban K senang membayangkan pulang stressor
P : Memperhatikan sesuai pertanyaan
P : Kalau di rumah, ngapain aja P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji aktivitas K di K mengingat aktivitasnya di rumah Aktivitas di rumah merupakan data
Bpk. S tersenyum rumah pantas tidaknya pasien dilibatkan
K : Menoleh P lalu melihat ke dalam keluarga
halaman
K menikmati waham yang
K : Yah, tidur dan baca-baca buku K : Memandang P P menemukan pengulangan dialaminya
penelitian. Profesor harus banyak P : Memperhatikan respon K terhadap waham pada K
baca.
P : Suka ngobrol nggak dengan P : Memandang K P mengkaji peran keluarga terhadap K mengingat aktivitasnya di rumah Menarik diri membuat K asyik
keluarga K : Menunduk K dengan dunianya sendiri
K menganggap ngobrol
K : Enakan diem, soalnya K : Menunduk P mendapatkan data menarik diri mengganggu wahamnya
mengganggu saya baca buku P : Memperhatikan pada K
P : Bagaimana perasaan Bpk. S P : Memandang K P mengalihkan topik bahasan K bingung dengan pertanyaan yang Pengalihan agar K tidak larut
sekarang? K : Menunduk diberikan dengan wahamnya
K : Saraf, sakit saraf. Kakak saya K : Menggaruk-garuk kepala P bingung harus ngobrol tentang K menjawab tentang keadaannya
hidup lagi, itu dia. P : Memperhatikan apa lagi
P:- P : Memandang halaman P memikirkan topik lain yang K merenungkan keadaannya Diam berguna untuk memikirkan
K : Ikut memandang halaman terkait interaksi selanjutnya
K : Dia sukses. K : Menunjuk ke halaman P kaget karena kembali K menikmati halusinasi lihatnya
P : Kaget dan memperhatikan menemukan adanya halusinasi pada
respon K K
P : Bpk. S kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I karena K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K dapat
berkenalan, masih inget nggak K : Menoleh sudah cukup banyak data yang mengingat nama P sehingga
nama saya? terkaji nantinya terjalin trust
K : Made K : Memandang P dan tersenyum P senang karena K ingat nama P K mengingat-ingat nama P
P : Memperhatikan
P : Nah, saya senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement pada K senang diberikan reinforcement Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan Bpk. S Bagaimana K : Menoleh dan tersenyum K ditentukan dan harus mendapatkan
kalau selesai makan kita ngobrol persetujuan klien agar klien ingat
lagi? Sebentar saja kok, yach cukup terhadap kontrak
20 menit saja.
K ikut menentukan kontrak
K : Boleh K : Tersenyum P senang karena K mau
P : Tersenyum menentukan kontrak berikutnya
P : Nah kalau Bpk. S setuju, nanti P : Memandang K P menentukan topik dan aktivitas K memikirkan tentang kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan
kita ngobrol tentang perasaan Bpk. K : Menunduk pada kontrak berikutnya yang ditawarkan harus mendapat persetujuan K
S terhadap keluarga Bpk. S sehingga bila K keluar dari kegiatan
Sekalian saya periksa tekanan dimaksud, bisa diingatkan tentang
darahnya ya. batasan kegiatan sesuai kontrak
K : Ya, ya…. K : Mengangguk P senang karena K setuju dengan K setuju tentang kegiatan yang
P : Tersenyum kegiatan yang akan dilaksanakan akan dilaksanakan
P : Terimakasih atas kesediaan Bpk. P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya pada Salam penutup merupakan akhir
S ngobrol dengan saya, selamat mengulurkan jabat tangan P fase yang harus dilakukan untuk
sore K : Menoleh, menjabat tangan P mencegah tidak percaya pada klien
K : Sore. K : Tersenyum lalu menunduk P senang karena K mau berinteraksi K menyambut salam P
P : Tersenyum dengan P
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 26 Maret 1999
RM No :-
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD 130/90 mmHg, N 84 x/menit, S 36,9 C, P 16 x/menit
2. Ukur : TB/BB belum terkaji
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah keperawatan : -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram : belum terkaji
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan puas terhadap tubuhnya
b. Identitas : Tidak ada gangguan identitas
c. Peran : Klien tidak tahu perannya sebagai apa.
d. Ideal diri : Klien bercita-cita menjadi profesor, sehingga merasa harus rajin baca buku. Klien merasa cita-citanya sudah tercapai sekarang
(padahal tidak)
e. Harga diri : Klien mengatakan kakaknya sukses.
Masalah keperawatan :
- Ideal diri terlalu tinggi
- Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Belum terkaji
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Belum terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak mau ngobrol dengan sesama pasien atau dengan perawat, suka menyendiri.
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : Menarik Diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Belum terkaji
b. Kegiatan Ibadah : Belum terkaji
Pohon Masalah