2394 4340 1 SM PDF
2394 4340 1 SM PDF
ABSTRAK
Alat angkat yang dipakai pada mobil mengalami perkembangan yang cukup baik, dan salah
satu yang dikembangkan serta diproduksi alat angkat mobil kapasitas 2 ton oleh mahasiswa Teknik
Mesin Universitas Sam Ratulangi. Berdasarkan alat angkat yang diproduksi mahasiswa tersebut
dengan menggunakan sistem penggerak dongkrak dan pengoperasiannya secara manual, maka ada
keinginan untuk dilakukan analisis pada sistem penggerak dengan menggunakan alat kontrol
pneumatik menggantikan dongkrak tersebut.
Tujuan penelitian ini mencari alternatif yang lebih cepat dalam menggerakkan lengan angkat
pada saat menaikan dan menurunkan kendaraan mobil yang bekerja secara otomatis, merangkaikan
sirkuit pneumatik pada penggerak alat pengangkat kendaraan dan melakukan analisis pada
komponen-komponen penggerak untuk mendapatkan waktu proses pengangkatan dan penurunan.
Hasil yang diperoleh dari analisis ini yaitu diperoleh sistem kerja yang baru beroperasi secara
otomatis dalam menggerakkan alat angkat kendaraan niaga kapasitas 2 ton yang di produksi
mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi. Waktu proses saat pengangkatan kendaraan
niaga didapatkan 14,866 s dan saat penurunan kendaraan niaga didapatkan 0,084 s.
Kata Kunci: Alat Angkat Kendaraan Niaga, Kontrol Pneumatik, Teknik Mesin Universitas Sam
Ratulangi
ABSTRACT
Object of this study is a 2-ton capacity manual lifting equipment manufactured by students of
Mechanical Enginering Departement of Sam Ratulangi University.
The purpose of the study is to develop a pneumatically control lifting equipment as an
alternative to the manual controlled as a faster alternative in lifting and lowering the arm of the
equipment.
The results of the study is a new working system, which operates automatically in the
commercial vehicle lifting equipment. The time in lifting is 14,866 sec, while in lowering is 0,084 sec.
1
I. PENDAHULUAN 1.3 Tujuan Penelitian
2
2. Memahami alat angkat kendaraan niaga Kompnen-komponen utama alat angkat
yang diproduksi mahasiswa Teknik Mesin tersebut adalah:
Universitas Sam Ratulangi.
3. Industri kecil, khususnya bengkel reparasi 1. Rangka atas
dalam melakukan perawatan dan perbaikan 2. Lengan angkat
kendaraan mobil. 3. Rangka bawah
4. Memahami sistem kontrol pneumatik. 4. Lengan penyangga dongkrak
5. Bushing
II LANDASAN TEORI
6. Dongkrak botol kapasitas 2 ton
2.1 Alat Angkat Kendaraan Niaga yang 7. Roller whell.
Diproduksi
2.2 Sistem Pneumatik
Ditinjau dari segi konstruksinya, alat
angkat kendaraan cukup banyak jenisnya Istilah pneumatik berasal dari bahasa
termasuk yang digunakan untuk alat berat. Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti napas
Tetapi yang akan dibahas pada penulisan ini atau udara. Istilah pneumatik selalu
adala alat angkat kendaraan penumpang atau berhubungan dengan teknik penggunaan udara
kendaraan ringan (niaga). Alat angkat bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer
kendaraan niaga kapasitas 2 ton yang akan maupun tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum).
diproduksi, mudah digunakan karena gampang Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang
menggesernya kearah posisi yang diinginkan, mempelajari teknik pemakaian udara
disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk bertekanan (udara kempa). Jaman dahulu
mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman, kebanyakan orang sering menggunakan udara
akan tetapi digerakkan secara manual. Alat bertekanan untuk berbagai keperluan yang
angkat tersebut, komponen-komponennya masih terbatas, antara lain menambah tekanan
dibuat dari besi besi siku dengan proses udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil
penyambungan menggunakan las listrik. dari peleknya, membersihkan kotoran, dan
Dapat berjalan dan berputar diatas empat roda, sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik
terdapat sebuah dongkrak botol yang dapat memiliki apliaksi yang luas karena udara
digerakkan secara manual oleh oleh operator pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak
menggunakan tuas penggerak. Tuas tersebut industri yang menggunakan sistem pneumatik
dapat juga dipakai untuk mendorong atau dalam proses produksi seperti industri
menarik alat angkat kendaraan. (Goni, 2012) makanan, industri obat-obatan, industri
pengepakan barang maupun industri yang lain.
1 2 3 4 5 6 7 Belajar pneumatik sangat bermanfaat
mengingat hampir semua industri sekarang
memanfaatkan sistem pneumatik.
(http://www.slideshare.net)
3
1. Silinder Kerja Tunggal Katup kontrol aliran
Gambar 2.2 Silinder Kerja Tunggal (Wirawan, Gambar 2.6 Katup kontrol aliran (Wirawan,
Pramono, 2010) Pramono, 2010)
START
1.5 1.4
Tahap Persiapan Naik Turun
Alat Pengangkat
Sistem Penggerak Dongkrak
0.1
Beban Maksimum
Pemilihan diatas 50 ton
Alat Kontrol Hydrolik Gambar 3.2 Rangkaian pneumatik pada alat
angkat kendaraan niaga
Beban Maksimum
dibawah 50 ton B. Komponen pneumatik
Pneumatik
Komponen alat kontrol pneumatik yang
digunakan:
Sirkuit
Rangkaian Pneumatik
1. Silinder pneumatik = 1 buah
Jenis = Silender
Alat Pengangkat kerja ganda
Sistem Penggerak Pneumatik Tekakanan terukur = 6 bar
= 0,60 N/mm2
Analisis Diameter piston (D) = 230 mm
Sistem Penggerak Diameter batang piston (d) = 42 mm
Katu 4/2 = 1 buah
END
2. Katup 3/2 = 1 buah
5
3. Katup pengatur aliran = 2 buah penurunan kendaraan mobil. Ketika rangka
atas kembali berda pada posisi semula, alat
4. Unit kompresor = 1 buah. angkat digeser keluar dari bawah kendaraan.
Langkah kerja ini akan berlangsung kembali
apabila dilakukan perawatan atau perbaikan
C. Langkah kerja rangkaian pneumatik di bawah mobil berikutnya.
1. Mobil pada posisi atau kondisi yang aman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan perkiraan alat angkat dapat masuk
dibawah kendaraan. Pada posisi awal, 4.1 Hasil Pengamatan
rangka atas alat angkat kendaraan niaga Hasil pengamatan yang didapatkan
berada di bawah dan digeserkan di bawah dari penelitian yang telah dilakukan, adalah
kendaraan mobil. sebagai berikut:
2. Udara bertekanan yang terukur dari 1. Alat angkat yang di produksi mahasiswa
kompresor (0.1) sudah mengalir pada katup- Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi,
katup pneumatik yang siap dioperasikan. untuk mengangkat kendaraan niaga
Setelah alat angkat tersebut di bawah dengan berat kosong maksimum 2 ton,
kendaraan dengan penempatan yang baik, yang pengopersiannya secara manual
maka katup 1.5 (tombol naik) ditekan akan menggunakan dongkrak botol.
mengalirkan udara bertekanan dan
menimbulkan pengaruh gerakkan pada katup 2. Berdasarkan alat tersebut diperoleh
1.3 untuk mengalirkan udara bertekanan ke informasi umum mengenai bentuk, ukuran
silinder 1.0 melalui katup pengaturan aliran dan cara penggunaannya.
1.1 dan mengeluarkan udara bertekanan
melaui katup pengaturan aliran 1.2. 3. Dari cara kerja penggunan alat yang
dimaksud dapat mempermudah dalam
3. Udara bertekanan yang mengalir ke silinder merencanakan penggunaan alat kontrol
1.1 melaui katup 1.1 dan megeluarkan pneumatik, sehingga dongkrak botol
melaui katup 1.2 akan menggerakkan piston dapat digantikan dengan silinder
pneumatik kedepan sehingga lengan angkat pneumatik.
akan melakukan proses pengangkatan
kendaraan mobil sampai mencapai 4. Alat angkat dengan penggerak pneumatik
ketinggian pengangkatan yang dikehendaki. dapat beroperasi secara otomatis sehingga
Ketika rangka atas berada mencapai didapatkan satu unit alat angkat dengan
ketinggian yang dikehendaki, operator dapat sistem kerja yang baru, seperti diperlihat
melakukan perawatan atau perbaikan di pada gambar 4.1.
bawah kendaraan.
4. Setelah selesai melakukan perawatan atau
perbaikan tersebut, katup 1.4 (tombol turun)
ditekan mengalirkan udara bertekanan dan
menimbulkan pengaruh gerakkan pada katup Mobil pada posisi aman Alat angkat di geser di bawah mobil
7
pneumatik sebab teknik perencanaan dengan Peter Patient, Roy Pickup, Norman Powel.
sistem intutif (sederhana dan murah). 1985, Pengantar Ilmu Teknik Pneumatika,
PT Gramedia, Jakarta.
2. Rangkaian sirkuit pneumatik yang dirancang Poeng, R. 1993. Perencanaan Perkakas
merupakan perpaduan antara teknik Penggerak Dies dan Pisau Potong Sistem
perkakakas dengan dan sistem kontrol Pneumatik untuk Pembuatan Botol Plastik,
pneumatik yang dapat menghasilkan sistem Skripsi FTI-ITS, Surabaya.
kerja yang baru (dari manual menjadi Rudenko, N. 1996, Mesin Pengangkat,
otomatis). Pradnya Paramitha, Jakarta.
Sugihartono. 1996, Dasar-dasar Control
3. Waktu proses saat pengangkatan kendaraan
Pneumatik, Tarsito, Bandung.
niaga didapat sebesar 14,866 s dan saat
Sinombaan, P. 2007, Perancangan Bike Lift
penurunan kendaraan niaga didapat sebesar
Dengan Sistem Penggerak Pneumatik
0,084 s.
Untuk Kendaraan Sepeda Motor, Skripsi
5.2 Saran Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Sam Ratulangi, Manado.
1. Hasil analisis gerak diperoleh percepatan Wirawan, Pramono. 2010, Bahan Ajar
dan waktu proses yang dibutuhkan untuk Pneumatik-Hidrolik, Fakultas Teknik
mengangkat dan menurunkan alat angkat Universitas Negeri Semarang.
kendaraan niaga masih relatif cepat. http://ardianzsite.files.wordpress.com/2010/02/
Dianjurkan dalam penggunaannya dapat bahan-ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik.pdf
mengatur katup kontrol aliran yang http://www.slideshare.net/PurwantoMagl/cara-
terpasang pada silinder pneumatuk sehingga kerja-pneumatik-10072938
percepatan dan waktu proses dapat (http://www.slideshare.net/PurwantoMagl/cara
diperlambat. -kerja-pneumatik-10072938)
http://www.scribd.com/doc/55879956/Gerak-
2. Diharapkan ada pengembangan lebih lanjut Benda-Tegar
untu membuat hasil analisis ini sehingga http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678
didapat sat unit alat angkat kendaraan niaga 9/18466/3/Chapter%20II.pdf
kapasitas 2 ton dengan penggerak otomatis. http://xdki.festo.com/xdki/data/doc_ENGB/PD
3. Perlu dilakukan perhitungan biaya produksi F/EN/DNG_EN.PDF
dan biaya-biaya lainnya, sehingga akan http://djblackersz.blogspot.com/2011/12/prinsi
diketahui harga alat angkat sistem penggerak p-kerja-kompresor_19.html
pneumatik. http://ekkokusnadi.blogspot.com/
DAFTAR PUSTAKA
Goni, H. 2012. Perencanaan Alat Angkat
Kendaraan Niaga Kapasitas 2 ton, Konsep
Skripsi Teknik Mesin Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
Krist, Thomas. 1993, Dasar-dasar Pneumatik,
Erlangga, Jakarta.
Manopo, R. 2012. Proses Produksi Alat
Angkat Kendaraan Niaga Kapasitas 2 ton,
Konsep Skripsi Teknik Mesin Universitas
Sam Ratulangi, Manado.