DISUSUN OLEH :
HOLE_ID Y X Z MAX_DEPTH
TP_01 9083421 732136.9 11 2.5
TP_02 9083863 731932.6 15 2.5
TP_03 9083110 731701 7 2.5
TP_04 9083116 732067.6 9 2.5
TP_05 9083710 732304.9 11 2.5
Dalam tabel Drillhole Survey, terdapat field Dip dan Azimuth, dimana Dip
merupakan kemiringan dari lubang bor, nilai 0 sampai – 90 menunjukkan
jika kemiringan lubang bor horizontal = 0 dan jika vertikal kebawah = -90.
Untuk arah Azimuth sesuai dengan arah mata angin, misal: Utara = 0, Timur
= 90, Selatan = 180 dan Barat 270.
1.3 Data Geologi
Tabel data geologi berisi hole_id, from, to dan litologi.
HOLE_ID FROM TO LITOLOGI
TP_01 0 0.5 SOIL
TP_01 0.5 1 GRAVEL
TP_01 1 1.5 PASIR
TP_01 1.5 2.5 PASIR BESI
TP_02 0 0.75 SOIL
TP_02 0.75 0.85 CLAY
TP_02 0.85 1.15 GRAVEL
TP_02 1.15 2.5 PASIR BESI
TP_03 0 1.25 PASIR
TP_03 1.25 2.5 PASIR BESI
TP_04 0 0.25 SOIL
TP_04 0.25 1 GRAVEL
TP_04 1 1.5 PASIR
TP_04 1.5 2.5 PASIR BESI
TP_05 0 0.35 SOIL
TP_05 0.35 1 GRAVEL
TP_05 1 2.5 PASIR BESI
Kolom From dan To adalah kedalaman awal dan kedalaman akhir dari satu
interval sampel, Litologi merupakan deskripsi dari batuan penyusun masing-
masing lubang bor.
Kolom dalam data assay sama dengan kolom pada data geologi hanya saja
pada data assay terdapat kolom Fe yang merupakan informasi kadar Fe pada
masing-masing lubang bor.
Semua data-data diatas disimpan dengan format .csv untuk dijadikan geologi
database yang selanjutnya digunakan untuk pembuatan permodelan dengan
menggunakan software surpac 6..5.1.
BAB II
PENGOLAHAN DATA
Untuk membuat block model, dimulai dari mengklik menu bar Block Model >
New/Open
2. Lalu akan muncul window Select Model, ketiklah pada kolom Model Name =
block_model, lalu klik Apply
4. Centang pada Get extents from string file? Pada tab Extents. Hal ini berguna
untuk mengetahui koordinat minimum dan maksimum dari Y, X, Z
berdasarkan data string file.
5. Drop down Extents string Location
8. Isikan User block size = 2.5; 2.5; 1 dan Sub blocking = Standard, dan
pilihlah Minimum block size = 2.5; 2.5; 1 dan klik Apply
9. Maka akan muncul window Model Confirmation, jika sudah sesuai dengan
yang diinginkan lalu klik Create Model
10. Setelah selesai proses pembuatan block model selesai, akan muncul button
block_model pada status bar bagian bawah.
12. Kemudian muncul window Draw Block Model, lalu pilih Apply
2.2 Constraint
Dalam pembuatan block model suatu endapan mineral, seringkali kita
membutuhkan suatu pembatas. Pembatas ini diperlukan bila dalam 1 lokasi
endapan mineral memiliki beberapa karakteristik, atau untuk memisahkan antar
bagian dari 1 block model.
Dalam Surpac, pembatas ini disebut Constraint, constraint ini bias berupa Surface,
DTM, Solid, Closed String dan Block Attribute Value.
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam membuat Constraints :
1. Untuk membuat Constraints, klik menu bar Block Model > Constraints >
New constraint file
2.3 Attributes
Attributes merupakan kandungan data atau informasi dalam tiap-tiap block cell,
misalnya data assay fe kita masukkan sebagai attribute, karena data tersebut akan
digunakan dalam estimasi.
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam membuat Attributes :
1. Masukkan data attribute dengan cara, Block Model > Attributes > New
3. Kemudian ketikkan attribute yang akan kita masukkan kedalam block model
surpac, untuk contoh ini kita masukkan : fe dan litologi, lalu klik Apply
4. Setelah selesai prosesnya, cek attribute yang ada di dalam block model yang
sudah kita buat dengan cara Block Model > Display > View attributes for
one block.
5. Pilihlah salah-satu kotak dari block model yang telah kita buat sebelummnya,
setelah kita pilih, maka akan muncul window Block attributes dari kotak
yang kita pilih, terlihat di window tersebut bahwa attribute fe dan litologi
telah muncul.
2.4 Composite Downhole
Adapun tahapan tahapan pengerjaan composite downhole adalah sebagai berikut :
1. Klik menu bar Database > Composite > Downhole
5. File composite tadi yang sudah dibuat akan tersimpan pada menu Navigator
6. Drag file tersebut ke lembar kerja.
Hasil composite berupa file string yang dimana file ini terdapat nilai kadar fe
yang nantinya akan digunakan dalam estimasi.
2.6 Estimasi
Adapun metode-metode estimasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Estimasi Metode Inverse Distance Weighting
Metode ini didasarkan pada estimasi titik dan tidak bergantung pada ukuran
blok serta hanya memperhatikan jarak dan belum memperhatikan efek
pengelompokkan data sehingga data dengan jarak yang sama namun
mempunyai pola sebaran yang berbeda masih akan memberikan hasil yang
sama.