Anda di halaman 1dari 26

TUGAS LAPORAN

MATA KULIAH GEOSTATISTIK


MENGHITUNG VOLUME PASIR BESI

DISUSUN OLEH :

NAMA : Andres Kevi Paki


NPM : 11.2017.1.00673

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2019
BAB I
PENYAJIAN DATA

1.1 Data Collar


Tabel data collar berisi koordinat x, y, z dan maksimal kedalaman sumur uji.

HOLE_ID Y X Z MAX_DEPTH
TP_01 9083421 732136.9 11 2.5
TP_02 9083863 731932.6 15 2.5
TP_03 9083110 731701 7 2.5
TP_04 9083116 732067.6 9 2.5
TP_05 9083710 732304.9 11 2.5

Hole_id merupakan nama dari lubang bor. Y, X, Z merupakan koordinat


dari lubang bor tersebut, disini Y ditulis lebih dulu karena dalam Surpac
yang ditanya field koordinat adalah Y (Northing) dulu baru X (Easting).
Depth merupakan kedalaman akhir dari lubang bor tersebut.

2.1 Data Survey


Tabel data survey berisi kolom hole_id, depth, dip dan azimuth.

HOLE_ID DEPTH DIP AZIMUTH


TP_01 2.5 -90 0
TP_02 2.5 -90 0
TP_03 2.5 -90 0
TP_04 2.5 -90 0
TP_05 2.5 -90 0

Dalam tabel Drillhole Survey, terdapat field Dip dan Azimuth, dimana Dip
merupakan kemiringan dari lubang bor, nilai 0 sampai – 90 menunjukkan
jika kemiringan lubang bor horizontal = 0 dan jika vertikal kebawah = -90.
Untuk arah Azimuth sesuai dengan arah mata angin, misal: Utara = 0, Timur
= 90, Selatan = 180 dan Barat 270.
1.3 Data Geologi
Tabel data geologi berisi hole_id, from, to dan litologi.
HOLE_ID FROM TO LITOLOGI
TP_01 0 0.5 SOIL
TP_01 0.5 1 GRAVEL
TP_01 1 1.5 PASIR
TP_01 1.5 2.5 PASIR BESI
TP_02 0 0.75 SOIL
TP_02 0.75 0.85 CLAY
TP_02 0.85 1.15 GRAVEL
TP_02 1.15 2.5 PASIR BESI
TP_03 0 1.25 PASIR
TP_03 1.25 2.5 PASIR BESI
TP_04 0 0.25 SOIL
TP_04 0.25 1 GRAVEL
TP_04 1 1.5 PASIR
TP_04 1.5 2.5 PASIR BESI
TP_05 0 0.35 SOIL
TP_05 0.35 1 GRAVEL
TP_05 1 2.5 PASIR BESI
Kolom From dan To adalah kedalaman awal dan kedalaman akhir dari satu
interval sampel, Litologi merupakan deskripsi dari batuan penyusun masing-
masing lubang bor.

1.4 Data Assay


Tabel data assay berisi hole id, from, to dan Fe.

HOLE_ID FROM TO Fe Al203 Si02

TP_01 0 0.5 8.15 0.35 5.55

TP_01 0.5 1 9.34 0.24 5.26

TP_01 1 1.5 12.89 0.15 3.81

TP_01 1.5 2.5 8.15 0.65 5.27

TP_02 0 0.75 7.54 0.21 2.92


TP_02 0.75 0.85 8.32 0.12 4.61

TP_02 0.85 1.15 9.99 0.37 7.64

TP_02 1.15 2.5 12.39 0.32 6.66

TP_03 0 1.25 15.25 0.45 7.67

TP_03 1.25 2.5 17.88 0.15 2.93

TP_04 0 0.25 12.57 0.28 5.76

TP_04 0.25 1 10.67 0.14 6.28

TP_04 1 1.5 15.23 0.39 3.83

TP_04 1.5 2.5 20.42 0.22 6.41

TP_05 0 0.35 9.24 0.33 3.53

TP_05 0.35 1 15.51 0.25 4.23

TP_05 1 2.5 25.95 0.45 8.53

Kolom dalam data assay sama dengan kolom pada data geologi hanya saja
pada data assay terdapat kolom Fe yang merupakan informasi kadar Fe pada
masing-masing lubang bor.
Semua data-data diatas disimpan dengan format .csv untuk dijadikan geologi
database yang selanjutnya digunakan untuk pembuatan permodelan dengan
menggunakan software surpac 6..5.1.
BAB II
PENGOLAHAN DATA

2.1 Block Model


Block model merupakan bentuk database yang memiliki referensi spasial dan
menyediakan sarana untuk membuat permodelan sebuah tubuh endapan dengan
bentuk 3D dari data titik maupun data interval seperti dari data sampel lubang bor
dengan interpolasi dari nilai pengukuran yang sebenarnya. Block model ini
berguna untuk memperkirakan nilai volume, tonnase, dan nilai rata-rata attribute
yang terdapat didalammnya.
Sebuah block model terdiri dari sel-sel dengan ukuran tertentu yang merupakan
inti dari pusat block yang mengandung massa dimana semua data yang disimpan
didalamnya dalam bentuk attribute seperti jenis batuan, kadar unsur, dll.

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pembuatan Block Model :

 Untuk membuat block model, dimulai dari mengklik menu bar Block Model >
New/Open
2. Lalu akan muncul window Select Model, ketiklah pada kolom Model Name =
block_model, lalu klik Apply

3. Muncul window Creating New Block Model Definition

4. Centang pada Get extents from string file? Pada tab Extents. Hal ini berguna
untuk mengetahui koordinat minimum dan maksimum dari Y, X, Z
berdasarkan data string file.
5. Drop down Extents string Location

6. Kemudian muncul window Open a File, lalu pilihlah file: pasirbesi_solid.str,


klik Open
7. Kemudian secara otomatis akan muncul angka minimum dan maksimum untuk
Y, X, dan Z

8. Isikan User block size = 2.5; 2.5; 1 dan Sub blocking = Standard, dan
pilihlah Minimum block size = 2.5; 2.5; 1 dan klik Apply
9. Maka akan muncul window Model Confirmation, jika sudah sesuai dengan
yang diinginkan lalu klik Create Model
10. Setelah selesai proses pembuatan block model selesai, akan muncul button
block_model pada status bar bagian bawah.

11. Drop down block_model lalu pilih Display

12. Kemudian muncul window Draw Block Model, lalu pilih Apply

13. Tampilan block model 2D


14. Tampilan block model 3D

2.2 Constraint
Dalam pembuatan block model suatu endapan mineral, seringkali kita
membutuhkan suatu pembatas. Pembatas ini diperlukan bila dalam 1 lokasi
endapan mineral memiliki beberapa karakteristik, atau untuk memisahkan antar
bagian dari 1 block model.

Dalam Surpac, pembatas ini disebut Constraint, constraint ini bias berupa Surface,
DTM, Solid, Closed String dan Block Attribute Value.
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam membuat Constraints :

1. Untuk membuat Constraints, klik menu bar Block Model > Constraints >
New constraint file

2. Kemudian akan muncul window Enter constraints

3. Pilih Constraint type = 3DM


4. Drop down 3DM file maka akan muncul window Open a file, lalu pilihlah
file: pasirbesi_solid.dtm, klik Open
5. Setelah itu klik Add dan pada kolom Save constraint to diberi nama =
constraint_pasirbesi, kemudian klik Apply
6. Maka secara otomatis file constraint yang sudah dibuat tadi akan tersimpan
pada Navigator, setelah itu drag file constraint tersebut ke lembar kerja

7. Bentuk Block Model setelah dilakukan Constraints

2.3 Attributes
Attributes merupakan kandungan data atau informasi dalam tiap-tiap block cell,
misalnya data assay fe kita masukkan sebagai attribute, karena data tersebut akan
digunakan dalam estimasi.
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam membuat Attributes :
1. Masukkan data attribute dengan cara, Block Model > Attributes > New

2. Lalu akan muncul window Add attributes

3. Kemudian ketikkan attribute yang akan kita masukkan kedalam block model
surpac, untuk contoh ini kita masukkan : fe dan litologi, lalu klik Apply

4. Setelah selesai prosesnya, cek attribute yang ada di dalam block model yang
sudah kita buat dengan cara Block Model > Display > View attributes for
one block.
5. Pilihlah salah-satu kotak dari block model yang telah kita buat sebelummnya,
setelah kita pilih, maka akan muncul window Block attributes dari kotak
yang kita pilih, terlihat di window tersebut bahwa attribute fe dan litologi
telah muncul.
2.4 Composite Downhole
Adapun tahapan tahapan pengerjaan composite downhole adalah sebagai berikut :
1. Klik menu bar Database > Composite > Downhole

2. Maka akan muncul tampilan window Composite downhole, seperti pada


gambar dibawah ini

3. Pada kolom Location ketik nama file = composite_downhole, kolom Table


name = assay, dan di kolom Field Name = fe, kemudian klik Apply.
4. Muncul window Define the geology zones, pada kolom TABLE = geology,
kolom FIELD = litologi dan pada kolom SPECIFICATION penamaan
litologi harus sesuai atau sama dengan penamaan yang ada pada data Collar,
kemudian klik Apply.

5. File composite tadi yang sudah dibuat akan tersimpan pada menu Navigator
6. Drag file tersebut ke lembar kerja.
 Hasil composite berupa file string yang dimana file ini terdapat nilai kadar fe
yang nantinya akan digunakan dalam estimasi.

2.5 Assign Value


Adapun tahapan-tahapan pengerjaannya sebagai berikut :
1. Klik menu bar Block Model > Estimation > Assign value
2. Maka akan muncul window Assign value, pada kolom Attribute Name beri
nama = litologi dan kolom value beri nama = PASIR BESI (penulisannya
harus sesuai dengan yang ada pada data Geology), kemudian klik Apply.

3. Muncul window Enter constraints, pada kolom Constraint type pilih


CONSTRAINT dan drop down kolom Constraint file, muncul window
Open a file pilih constraint_pasirbesi.con yang sudah dibuat sebelummnya,
klik Open.
4. Setelah itu klik Add dan klik Apply

2.6 Estimasi
Adapun metode-metode estimasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Estimasi Metode Inverse Distance Weighting
Metode ini didasarkan pada estimasi titik dan tidak bergantung pada ukuran
blok serta hanya memperhatikan jarak dan belum memperhatikan efek
pengelompokkan data sehingga data dengan jarak yang sama namun
mempunyai pola sebaran yang berbeda masih akan memberikan hasil yang
sama.

Berikut tahapan dalam mengestimasi menggunakan metode IDW :


a. Klik menu bar Block Model > Estimation > inverse distance
b. Maka muncul window Data source specifications, isilah parameter
seperti gambar dibawah, klik Apply.

c. Tampil lagi window Search parameters, isilah parameter seperti gambar


dibawah dan klik Apply.

d. Muncul window Inverse distance parameters isilah parameter seperti gambar


dibawah ini, setelah itu klik Apply
2. Estimasi Metode Nearest Neighbour Point
Metode ini memperhitungkan nilai di suatu blok didasari oleh nilai titik yang paling
dekat dengan blok tersebut. Kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran dengan
jarak titik terdekat (rule of nearest point), yaitu nilai hasil penaksiran hanya
dipengaruhi oleh nilai conto yang terdekat.

Berikut tahapan-tahapan dalam mengestimasi menggunakan metode NNP :


a. Klik menu bar Block Model > Estimation > Nearest neighbor

Maka akan tampil window Data source specifications, isilah parameter-


parameter seperti gambar dibawah ini, dan klik Apply.
2.7 Colour Model by Attribute
Kita memberi warna kadar fe berdasarkan dari hasil estimasi. Tahapannya sebagai
berikut :
1. Klik menu bar Block Model > Display > Colour model by attribute
Muncul window Block Colours, pada kolom Attribute to colour by pilih : fe,
pada kolom Ranges for colour selection isi range :
0.00;10.00,10.00;12.00,12.00;14.00,14.00;16.00 kemudian klik Apply.
2. Tampilan block model setelah diwarnai
BAB III
HASIL

3.1 Hasil Report Volume


Adapun hasil report volume pasir besi dari hasil pengolahan data menggunakan
surpac 6.5.1 dengan metode idw dan nnp adalah sebagai berikut :
1. Metode Inverse Distance Weighting

2. Metode Nearest Neighbour Point

Anda mungkin juga menyukai