1. Dendam
2. Kebencian
3. Ketidak adilan
4. Kesenjangan Sosial
5. Kemiskinan
6. Kebijakan yg diskriminatif
7. Residu kebebasan era reformasi maupun kebijakan
otonomi daerah
8. Ideologi/paham
3
Motivasi kpd Calon
Pelaku
7
TARGET KEGIATAN PEMBINAAN &
PENCEGAHAN
LEVEL 1
(68 ORG)
• Tidak bersedia untuk ditemui
• Tidak mau diajak berkomunikasi dengan Aparat terutama BNPT dan Densus 88.
• Kokoh pada pendirian ideologinya.
LEVEL 2
(38 ORG)
• Bersedia ditemui dan berkomunikasi dengan Aparat.
• Masih kokoh pada pendirian ideologinya.
TOTAL
LEVEL 3 204
(58 ORG)
• Bersedia ditemui dan berkomunikasi dengan Aparat.
• Bersedia membuka diri, baik dari segi ideologi maupun partisipasi dalam program.
• Masih memiliki rasa takut dianggap berkhianat dari kelompoknya.
LEVEL 4
(40 ORG)
• Bersedia mengikuti program pembinaan secara total.
• Bersedia untuk melakukan kegiatan pembinaan terhadap kelompoknya.
• Sudah mengadopsi pandangan yang damai, toleran dan moderat.
Pengaruh dari pengetahuan guru keagamaan yang dangkal.
Unit-unit kajian keagamaan yang berkembang di sekolah dan kampus
seperti kegiatan ekstrakurikuler (dawrah, mabit, halawah, dll)
Buku-buku rujukan keagamaan radikal
Lingkungan pertemanan di dalam dan luar lembaga pendidikan
Belajar keagamaan otodidak melalui media offline terutama online
Tingginya angka pengangguran kalangan terdidik di kalangan
pemuda. Hasil penelitian bahwa dari 600 pemuda yang dipenjara di
Guantanamo, rata-rata umur 18-25 tahun adalah pengangguran yang
termotivasi mendapatkan pekerjaan.
10
1. Mereka yang sedang mencari identitas
Studi the United States Institute of Peace pada tahun 2010 bahwa 2.032 para pejuang asing
(foreign fighter) jaringan al-Qaeda kalangan mahasiswa, pelajar dan remaja yang sedang
mempertanyakan identitas dirinya.
2. Mereka yang membutuhkan perasaan kebersamaan
Kelompok teroris pandai memanfaatkan para remaja yang sedang galau terhadap kondisi
emosionalnya. Intinya mereka ingin mencari kebersamaan keluarga yang kadang tidak mereka
dapatkan di keluarga intinya.
3. Mereka yang ingin memperbaiki apa yang dianggap sebagai
ketidakadilan
Mereka, para remaja, yang selalu menggebu-gebu dengan semangat idealisme untuk perubahan.
4. Mereka yang sedang mencari sensasi dan kegagahan
Anak-anak muda, biasanya dari kalangan menengah ke atas yang kecanduan video game
kekerasan dan cerita heroik peperangan.
5. Mereka yang menaruh simpati pada kelompok radikal-teroris melalui
internet
Banyak dari remaja yang menghabiskan waktu di media online bertemu dengan konten-konten
yang memprovokasi dan menyebar kebencian.
11
PERAN MAHASISWA DALAM MEMBENDUNG PAHAM KEKERASAN
DAN TERORISME
12