TotepHardiatna 1711216030 A2
TotepHardiatna 1711216030 A2
Disusun Oleh :
Totep Hardiatna
1711216030
TAHUN 2019
Studi Kasus Pertama
1. Analisi Masalah
a. Beban Kerja
Kelebihan beban kerja yang dilakukan oleh pekerja menyebabkan pekerja mengalami
kelelahan yang menyebabkan gangguan kesehatan
b. Stess Kerja
kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan
c. Gizi Karyawan
Saat seseorang karyawan memenuhi kebutuhan sarapan, makan siang dan makan malam
sebagai sumber energy pada saat melaukan pekerjaan
2. Upaya
1) Perencanaan
Perencanaan PKDTK dikembangkan bersama wakil pekerja berdasarkan:
a. Target perubahan yang ingin dicapai, baik perorangan maupun kelompok.
b. Proses menuju target perubahan, antara lain melalui kebijakan organisasi,
kegiatan lingkungan, kontak psikologis, model observasi/keteladanan,
pelatihan dan pendekatan partisipatif di tempat kerja, penyediaan waktu, dana,
sarana dan prasarana, publikasi, dan sistem insentif.
c. Cara penilaian keberhasilan pencapaian target, berdasarkan tujuan program,
dasar perbandingan yang digunakan sebagai acuan, dan sumber daya serta
fasilitas pendukung yang tersedia.
2) Pelaksanaan
Kepada manajemen dilakukan advokasi dan kepada pekerja dilakukan
sosialisai. Pesan disampaikan dengan cara yang empati, berkompetensi, jujur
dan disertai komitmen tinggi. Pesan yang dikomunikasikan adalah tentang
risiko kesehatan yang ada, tujuan, manfaat, perencanaan dan implementasi
pengendalian dalam bentuk program PKDTK.
Setelah program PKDTK disepakati oleh manajemen dan wakil pekerja, segera
dipersiapkan kebijakan organisasi dan komitmen tertulis sebagai landasan
program dan dipersiapkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan program, serta elemen lainnya agar program dapat terlaksana
sesuai dengan target yang telah disepakati, antara lain.
Kelelahan kerja umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang sebabnya
adalah persyaratan atau psikis. Kelelahan yang terus menerus terjadi setiap hari akan berakibat
terjadinya kelelahan yang kronis. Perasaan lelah tidak saja terjadi sesudah bekerja pada sore hari,
tetapi juga selama bekerja, bahkan kadang-kadang sebelumnya. Perasaan lesu tampak sebagai
suatu gejala. Gejala-gejala psikis ditandai dengan perbuatan-perbuatan anti sosial dan perasaan
tidak cocok dengan sekitarnya, sering depresi, kurangnya tenaga serta kehilangan inisiatif.
Tanda-tanda psikis ini sering disertai kelainan-kelainan psikolatis seperti sakit kepala, vertigo,
Gejala-gejala atau perasaan perasaan yang ada hubungannya dengan kelelahan yaitu
a. Pelemahan Kegiatan ditandai dengan gejala: perasaan berat di kepala, badan merasa lelah,
kaki merasa berat, menguap, merasa kacau pikiran, mengantuk, ada beban pada mata,
gerakan canggung dan kaku, berdiri tidak stabil dan ingin berbaring.
b. Pelemahan Motivasi ditandai dengan gejala lelah berbicara, menjadi gugup, tidak dapat
berkonsentrasi, susah berfikir, cenderung untuk lupa, tidak tekun dalam pekerjaannya,
c. Pelemahan Fisik ditandai dengan gejala: sakit kepala, kekakuan di bahu, merasa nyeri di
punggung, merasa pernapasan tertekan, tremor pada anggota badan, spasme dari kelopak
Kelelahan yang terus menerus terjadi setiap hari akan berakibat terjadinya kelelahan yang kronis.
Perasaan lelah tidak saja terjadi sesudah bekerja pada sore hari, tetapi juga selama bekerja,
bahkan kadang-kadang sebelumnya. Perasaan lesu tampak sebagai suatu gejala. Gejala-gejala
psikis ditandai dengan perbuatan-perbuatan anti sosial dan perasaan tidak cocok dengan
sekitarnya, sering depresi, kurangnya tenaga serta kehilangan inisiatif. Tanda-tanda psikis ini
sering disertai kelainan-kelainan psikolatis seperti sakit kepala, vertigo, gangguan pencernaan,
1. Pernyataan tertulis tentang tujuan dan target PKDTK yang disetujui oleh manajemen
dan dapat diteima oleh pekerja
2. Dukungan tertulis dari manajemen puncak dan wakil pekerja tentang selalu
tersedianya sumber daya yang memadai, serta kesediaan pekerja terlibat dalam
pelaksanaan program untuk mencapai tujuan dan target PKDTK
3. Menyusun organisasi/tim pelaksana, dapat struktural dalam organisasi atau fungsional
berbentuk kepanitiaan.
4. Melaksanakan koordinasi efektif dengan aktivitas kesehatan lainnya, dan menjalin
komunikasi terus-menerus.
5. Menyiapkan mekanisme umpan balik dari peserta program untuk evaluasi dan
perbaikan berkesinambungan
6. Menyiapkan sarana dan prasarana promosi, seperti poster, brosur, artikel dalam
majalah/edaran berkala yang ada di organisasi.
7. Menyiapkan prosedur baku untuk menjaga kerahasiaan informasi individu.
8. Menyiapkan sistem dokumentasi yang dapat menelusuri segala kegiatan program,
mengukur tingkat keikutsertaan pekerja dan outcomes sebagai parameter keberhasilan
program
9. Menyiapkan format rekapitulasi dan analisis data yang relevan, yang dapat digunakan
untuk membuat laporan berkala.
10. Menyiapkan fasilitas pendidikan dan pelatihan, berupa materi bahan ajar, brosur, film,
video, ruang belajar beserta medianya seperti papan tulis, flip chart, overhead
projector, LCD, dan fasilitator atau tutor