Jiwa Defi. PWT Diri Kelompok 3
Jiwa Defi. PWT Diri Kelompok 3
Oleh : Kelompok 3
A11 – A Keperawatan
A. Definisi
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara
mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian atau berhias, makan, dan BAB dan BAK (Fitria,
2010).
Defisit perawatan diri menggambarkan suatu keadaan seseorang yang mengalami
gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri seperti mandi, berganti
pakaian, makan dan toileting.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Depkes, 2010).
Menurut Wilkinson dan Ahern (2012) defisit perawatan diri berhubungan dengan :
b) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, gangguan
kognitif atau perceptual, cemas, lelah atau lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. Faktor – faktor yang
mempengaruhi :
1) Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
dengan adanya perubahan fisik, individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2) Praktik Sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene
3) Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya
4) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan
5) Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan
6) Kebiasaan Orang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti
penggunaan sabun, shampoo dan lain – lain
7) Kondisi Fisik dan Psikis
Pada keadaan tertentu atau sakit, kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya
1) Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang terjadi adalah gangguan
integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi ada mata dan telinga dan
gangguan fisik pada kuku.
2) Dampak Psikososial
Maslaah yang berhubungan dengan kebersihan diri atau personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi social.
c) Mekanisme Koping
1) Regresi
Regresi adalah kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan ciri khas
dari suatu taraf perkembangan yang kebih dini
2) Penyangkalan
Penyangkalan merupakan mekanisme koping atau pertahanan untuk mengurangi
kesulitan untuk menegakkan diagnosis
3) Isolasi diri, Menarik diri
Bila individu menyangkal kenyataan, maka dia menganggap tidak ada atau menolak
adanya pengalaman yang tidak menyenangkan ( sebenarnya mereka sadar
sepenuhnya ) dengan maksud untuk melindungi dirinya sendiri. Penyangkalan
kenyataan juga mengandung unsur penipuan diri
4) Intelektualisasi
Apabila individu menggunakan teknik intelektualisasi, maka dia menghadapi situasi
yang seharusnya menimbulkan perasaan yang amat menekan dengan cara analitik,
intelektual dan sedikit menjauh dari persoalan. Dengan kata lain, bila individu
menghadapi situasi yang menjadi masalah, maka situasi itu akan dipelajarinya atau
merasa ingin tau apa tujuan sebenarnya supaya tidak terlalu terlihat dengan persoalan
tersebut secara emosional. Dengan intelektualitas, manusia dapat sedikit mengurangi
hal – hal yang pengaruhnya tidak menyenangkan bagi dirinya, dan memberikan
kesempatan pada dirinya untuk meninjau permasalahan secara objektif.
d) Rentang Respon
Rentang respon meliputi respon adaptif dan maladatif
1) Respon Adaptif
Respon adaptif merupakan respon yang masih dapat diterima oleh norma – norma
social dan kebudayaan secara umum yang berlaku dimasyarakat dan individu dalam
masalahnya, dengan kata lain respon adaptif adalah respon atau masalah yang masih
dapat ditoleransi atau masih dapat diselesaikan oleh kita sendiri dalam batas yang
normal.
2) Respon Maladaptif
Respon maladaptive merupakan respon yang diberikan individu dalam menyelesaikan
masalahnya menyimpang dari norma – norma dan kebudayaan suatu tempat atau
dengan kata lain diluar batas individu tersebut
Adaptif Maladiptif
e) Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pasien dengan defisit perawatan diri :
1) Fisik
-Badan bau, pakaian kotor
-Rambut dan kulit kotor
-Kuku panjang dan kotor
-Gigi kotor disertai mulut bau
-Penampilan tidak rapi
2) Psikologis
-Malas, tidak ada inisiatif
-Menarik diri, isolasi diri
-Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
3) Sosial
-Interaksi kurang
-Kegiatan kurang
-Tidak mampu berperilaku sesuai norma
-Cara makan tidak teratur
-BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok giri dan mandi tidak mampu sendiri
f) Klarifikasi
Menurut Nanda – I (2012), jenis perawatan diri terdiri dari :
1) Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi/beraktvitas
perawatan diri untuk diri sendiri
2) Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian
atau berhias untuk diri sendiri
3) Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan secara
mandiri
4) Defisit perawatan diri : eliminasi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasu
sendiri
C. Pohon Masalah
Perawatan diri tidak efektif (BAB/BAK/PH/Nutrisi dan cairan)
4 Implementasi
Pasien Keluarga
SP 1 SP 1
1. Mengidentifikasi kebersihan diri, 1. Keluarga mengidentifikasi masalah
berdandan, makan dan BAB/BAK dalam merawat berdandan, makan,
2. Menjelaskan pentingnya kebersihan
BAB/BAK
diri 2. Menjelaskan defisit perawatan diri
3. Menjelaskan alat dan cara kebersihan 3. Menjelaskan cara merawat
diri kebersihan diri, berdandan, makan,
4. Memasukan dalam jadwal kegiatan
BAB/BAK
pasien 4. Memainkan peran cara merawat
5. Rencana tindak lanjut
keluarga/jadwal keluarga untuk
merawat pasien
SP 2 SP 2
1. Mengevaluasi kegiatan lalu ( SP 1 ) 1. Mengevaluasi SP 1
2. Menjelaskan pentingnya berdandan 2. Melatih keluarga merawat langsung
3. Melatih cara berdandan
ke pasien, kebersihan, dan berdandan
a. Untuk pasien laki – laki meliputi
3. RTL keluarga/jadwal keluarga untuk
cara :
merawat
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Bercukur
b. Untuk pasien perempuan :
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Berhias
- Memasukan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP 3 SP 3
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1. Mengevaluasi kemampuan SP
2. Melatih keluarga perawatan langsung
1 dan 2 )
2. Menjelaskan cara dan alat makan ke pasien cara makan
3. RTL keluarga/jadwal keluarga untuk
yang benar
a. Menjelaskan cara menyiapkan merawat pasien
makanan
b. Menjelaskan cara merapikan
peralatan makan setelah makan
c. Mempraktekan makan sesuai
dengan tabapen makan yang baik
3. Melatih kegiatan makan
4. Memasukan dalam jadwal kegiatan
pasien
SP 4 SP 4
1. Mengevaluasi kemampuan pasien 1. Mengevaluasi kemampuan keluarga
2. Mengevaluas kemampuan pasien
yang lalu ( SP 1,2, dan 3 )
3. Merencanakan tindak lanjut keluarga
2. Melatih cara BAB dan BAK yang
a. Follow up
baik b. Rujukan
3. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang
sesuai
4. Menjelaskan cara membersihkan diri
setelah BAB/BAK
5 Evaluasi
Evaluasi adalah prises yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada
pasien ( Keliat, dkk 2019 ). Hasil yang ingin dicapai pada paien dengan defisit perawatan diri
yaitu :
a) Pasien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri
1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya
2. Pasien mengetahui pentingnya perawatan diri
3. Pasien mengetahui cara – cara melakukan perawatan diri
4. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat
5. Pasien dapat melakukan perawatan secara mandiri
6. Pasien mendapat dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Keperawatan Jiwa,Dit Jen Yan. Kes, Dep.R.I.2010.Keperawatan Jita. Teori dan
tindakan keperawatan
Fitria, Nita.2010. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Stragtegi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (L.P dan SP).Jakarta: Salemba Medika
Wilkimson,J.M & Ahem.2012. Buku Saku Diagnose Keperawatan Diagnosa Nanda Intervensi
NIC Kriteria Hasil NOC Edisi 9.Jakarta:EGC
\