Anda di halaman 1dari 5

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH

JATIWINANGUN
Jl. Jatiwinangun No. 54 Telp. 0281-638169 Purwokerto 53114

KEPUTUSAN DIREKTUR RSKB JATIWINANGUN NOMOR : SKEP / 22 / I /2018

TENTANG

KEBIJAKAN TENTANG ASUHAN PASIEN LANJUT, CACAT, ANAK-ANAK, DAN


POPULASI YANG BERISIKO DISIKSA
DI RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH JATIWINANGUN
Menimbang :

a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah
Jatiwinangun, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan pasien usia lanjut, cacat,
anak-anak, dan populasi yang berisiko disiksa dengan aman

b. Bahwa agar pelayanan pasien usia lanjut, cacat, anak-anak, dan populasi yang berisiko
disiksa di Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Kepala Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun sebagai landasan
bagi penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam 1 dan 2 perlu


ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun.

Mengingat :
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEBIJAKAN PELAKSANAAN Asuhan Pasien Lanjut, Cacat, Anak-


Anak, Dan Populasi Yang Berisiko Disiksa Rumah Sakit
Khusus Bedah Jatiwinangun
Pertama : Keputusan Kepala Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun tentang
kebijakan asuhan pasien usia lanjut, cacat, anak-anak, dan populasi yang
berisiko disiksa
Kedua : Kebijakan pelayanan pasien usia lanjut, cacat, anak-anak dan populasi
yang berisiko disiksa di Rumah Sakit Khusus Bedah
Jatiwinangun.Sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dalam pengawasan penyelenggaraan pelayanan pasien usia
lanjut, cacat, anak-anak , dan populasi yang berisiko disiksa di Rumah
Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun dilaksanakan oleh Direktur
Pembinaan Pelayanan Medik Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Di Banyumas

Pada Tanggal : 11 Januari 2018

Direktur RSKB Jatiwinangun

dr. Achmad Santosa, Sp.B. FinaCS


Lampiran

Keputusan Direktur RSKB


Nomor : SKep/ 22 / I / 2018
Tanggal: : 11 / 01 / 2018

KEBIJAKAN ASUHAN PASIEN USIA LANJUT, CACAT, ANAK-ANAK, DAN


POPULASI YANG BERISIKO DISIKSA

DI RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH JATIWINANGUN

Kebijakan Umum

1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai ketentuan
yang berlaku
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien
3. Semua petugas untuk wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satubulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Kebijakan Khusus

1. Pasien Lansia
a. Pasien yang berusia 60 tahun keatas dimasukkan dalam pelayanan pasien
lansia
b. Rumah sakit menyediakan pelayanan lansia yang terintegrasi dan terkoordinir.
c. Rumah sakit menyediakan fasilitas dan sumber daya yang dapat mempermudah
pasien lansia mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
d. Semua petugas kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan lansia
harus memilik keterampilan khusus dalam melakukan tindakan pada pasien lansia
dengan masalahnya yang kompleks.
e. Pelayanan pasien lansia termasuk di dalamnya pengkajian, konsultasi kesehatan,
pengobatan penyakit, pengecekan kesehatan, rehabilitasi, dan pendidikan kesehatan.

2. Pasien Anak - anak

a. Pasien yang berusia dibawah 18 tahun atau belum menikah yang datang ke rumah sakit
untuk mendapat pelayanan kesehatan akan mendapatkan pelayanan kesehatankhusus
untuk pasien anak-anak

b. Rumah sakit menyediakan fasilitas dan tenaga terlatih untuk memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kemampuan rumah sakit Perawatan atau pengobatan yang
sedang dijalani

c. Pelayanan yang diberikan terintegrasi dan terkoordinir

d. Fasilitas yang disediakan RS

e. Risiko untuk pasien dan sekitarnya

3. Pasien dengan kebutuhan khusus

a. Pasien yang dimasukan dalam daftar dengan kebutuhan khusus adalah pasien dengan
cacat fisik, gangguan komunikasi, dan gangguan mental

b. Rumah sakit menyediakan fasilitas dan tenaga kesehatan kepada pasien kelompok
ini sesuai dengan kemampuan rumah sakit

c. Pelayanan kelompok ini dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinir dengan


beberapa petugas kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien

4. Pasien yang berisiko.


a. Pasien yang dimasukan dalam kelompok pasien yang berisiko antara lain: pasien
korban penganiayaan / kekerasan fisik dan seksual, KDRT, pasien yang ditinggal
oleh keluarganya (terbengkalai).

b. Pasien yang masuk dalam kelompok ini akan menerima pelayanan kesehatan yang
ditangani oleh tim yang terdiri dari Dokte sesuai gejala yang dialami, Spesialis
JIWA, Pekerja Sosial, Kepolisian, dan Health Sosial Responsibility (HSR).

c. Rumah sakit berusaha memenuhi kebutuhan fasilitas dan tenaga kesehatan yang
terlatih dalam penanganan kelompok khusus ini sesuai dengan kemampuan rumah
sakit.

d. Kelompok ini akan menerima pelayanan yang terintegrasi dan terkoordinir.

Ditetapkan : Di Banyumas

Pada Tanggal : 11 Januari 2018

Direktur RSKB Jatiwinangun

dr. Achmad Santosa, Sp.B. FinaCS

Anda mungkin juga menyukai