Analisis Butir Tes Hasil Belajar Merupakan Power Test
Analisis Butir Tes Hasil Belajar Merupakan Power Test
Aiken dalam Suprananto (2012) berpendapat bahwa kegiatan analisis butir soal
merupakan kegiatan penting dalam penyusunan soal agar diperoleh butir soal yang bermutu.
Tujuan kegiatan ini adalah: mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang
bermutu sebelum digunakan, meningkatkan kualitas butir tes melalui revisi atau membuang soal
yang tidak efektif, mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka telah memahami
materi yang telah diajarkan. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi
setepat-tepatnya tentang siswa mana yang telah menguasai materi dan siswa mana yang belum
menguasai materi. Selanjutnya menurut Anastasia dan Urbina (1997) dalam Suprananto (2012),
analisis butir soal dapat dilakukan secara kualitatif (berkaitan dengan isi dan bentuknya) dan
kuantitatif (berkaitan dengan ciri-ciri statistiknya). Analisis kualitatif mencakup pertimbangan
validitas isi dan konstruksi, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran validitas dan
reliabilitas butir soal, kesulitan butir soal serta diskriminasi soal. Kedua teknik ini masing-
masing memiliki keunggulan dan kelemahan, oleh karena itu teknik terbaik adalah menggunakan
atau memadukan keduanya. Dalam menganalisis hasil tes ada 4 cara untuk menilai tes, yaitu :
1. Meneliti secara jujur soal-soal yang sudah disusun, kadang-kadang dapat diperoleh
jawaban ketidak jelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran, dan lain-lain keadaan soal
tersebut.
2. Mengadakan analisis soal (item analysis). Analisis soal adalah suatu prosedur yang
sistematis yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir
tes yang kita susun.
3. Mengadakan checking validitas. Validitas yang paling penting dari tes buatan guru adalah
validitas kurikuler, kita harus merumuskan tujuan setiap bagian pelajaran secara khusus
dan jelas sehingga setiap soal dapat kita jodohkan dengan setiap tujuan khusus tersebut.
4. Mengadakan checking reliabilitas. Salah satu indicator untuk tes yang mempunyai
reliabilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari soal-soal tes itu mempunyai daya
pembeda tinggi.
a. Ketuntasan belajar
1. Perorangan
Jumlah siswa peserta ulangan : 26 siswa
2. Klasikal
Presentase siswa yang telah tuntas belajar :18/26 X 100 = 69,23%
b. Kesimpulan
1) Arma
2) Adrian Akbar
3) Indra Wahyudi
4) Miftahul Jannah
5) Muh Muhajir
6) Reski Aditya
7) Wahyu R
8) Aldi Pratama
2. Butir soal yang perlu pembahasan ulang yaitu No. : 6,7,8, dan 9