Anda di halaman 1dari 17

Member Of C Class Association

Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional dan Semangat Kebangsaan

Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional

dan

Semangat Kebangsaan

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Drs. Akhmad Junaedi M.Pd

Disusun Oleh :

Karomah Dwi N. (1401412549)

Mufidatul Muharomah (1401412552)

Nisaul A’zizah (1401412538)

Rombel 1 C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

(UPP TEGAL)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik d
an hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya, guna me
menuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan semester satu tahun ajaran 2
012/2013.

Laporan ini dapat memberikan wawasan tentang Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional dan
Semangat Kebangsaan.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih ada kekurangan, oleh karena itu penulis menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki integritas, sikap, dan nilai kepribadian yang tidak mudah digoyahkan
oleh tekanan dari bangsa lain, dan bangsa Indonesia memiliki harga diri untuk tidak mudah terg
oyah oleh hal-haL yang dapat berakibat merendahkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia memiliki kehidupan sosial budaya yang berdasarkan kepribadian bangsa, dan b
ukan meniru budaya bangsa lain budaya kita yang mengakar pada kepribadian bangsa ini dapat
menerima pengaruh budaya lain, asal kebudayaan itu positif dan tidak mengubah jati diri bang
sa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja prinsip dan konsep kepribadian nasional ?

2. Apa saja prinsip dan konsep semangat kebangsaan ?

C. Tujuan

Dengan mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat :

1. Memahami dan menganalisis konsep dan prinsip kepribadian nasional

2. Memahami dan menganalisis konsep dan prinsip semangat kebangsaan

BAB II

ISI

A. KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA SEBAGAI KEPRIBADIAN NASIONAL

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Hal itu dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu
secara horizontal dan secara vertikal.

1. Secara horizontal

Pemahaman ini didasarkan pada fakta yang menunjukan adanya satuan-satuan sosial yang beran
ekaragam yakni adanya perbedaan, tetapi tidak menunjukan tingkatan seperti berikut ini :

Ø Perbedaan fisik atau Ras


Penduduk Indonesia terdiri dari beberapa golongan, yaitu :

a. Golongan Papua Melanesoid (terdapat di Papua, Kai, dan Aru) memiliki ciri fisik rambut
kering, bibir tebal, dan kulit hitam.

b. Golongan Monggoloid (terdapat di sebagian besar Kepulauan Indonesia, Sunda Besar) d


engan ciri rambut ikal atau lurus, muka agak bulat, kulit putih sampai sawo matang.

c. Golongan Weddoid (orang Kubu, Sakai, Mentawai, Enggano, dan Tomuna) dengan ciri f
isik perawakan kecil, kulit sawo matang, dan rambut berombak.

Ø Perbedaan Suku Bangsa

Di Indonesia kurang lebih hidup 300 suku bangsa dengan jumlah yang beragam. Suku yang ba
nyak jurnal penduduknya adalah Jawa, Sunda, Dayak, Batak, Minang, Melayu, Aceh, Bali, Manado
, dan Makasar. Dan jumlah jurnal yang sedikit yaitu Nias, Kubu, Mentawai, Asmat, Dani, Tobati,
Molof, dan banyak lagi yang lainnya.

Ø Perbedaan agama

Animisme dan dinamisme adalah kepercayaan yang paling tua, dan berkembang sejak zaman pr
a-sejarah. Kemudian, Agama Hindu dan Budha datang dari India sekitar abad ke-5 SM dengan s
alah satu buktinya di Kalimantan Timur (Kerajaan Kutai) dan Bogor (Tarumanegara). Dan kemudia
n disusul dengan Islam yang datang dari Arab Saudi sekitar abad ke-7 dan menjadi agama yan
g terbesar di Indonesia. Terakhir adalah nasrani yang dibawa oleh para orang Eropa pada sekita
r abad ke-20.

Ø Perbedaan jenis kelamin

Perbedaan gender tidak merupakan suatu permasalahan yang besar bagi bangsa Indonesia seba
b disesuaikan dengan sistem nilai yang dianut oleh setiap suku bangsa masing-masing. Adapun
terdapat anggapan bahwa laki-laki lebih super dari perempuan adalah tidak benar, disebabkan
masing-masing memiliki peranan dan tanggungjawab yang saling melengkapi.

2. Secara vertikal

Pemahaman ini didasarkan dengan menunjukan adanya tingkatan atau strata. Hal ini ditunjukan
denganKualitas yang berbeda diantara individu, misalnya :

v Dengan adanya urutan/tingkat pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi. Hal itu
pun mengakibatkan perbedaan pendapat. Secara singkat ditunjukan dengan tingkatan gelar/pendi
dikan yang disandang, jabatan, pangkat, dan ada pula yang mendasarkan pada keturunan/darah.
v Dari aspek ekonomi akan ditandai dengan adanya golongan atas, bawah, dan menengah, stra
ta kebangsawanan dan rakyat jelata.

B. LATAR BELAKANG KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA

Bangsa Indonesia terbagi atas beberapa latar belakang, yaitu;

1. Latar belakang historis

Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan (Cina Selatan). Perpindaha itu terjadi pada
zaman es (Quartair), di mana saat itu daratan Kalimantan, Jawa, dan Sumatra bersatu dengan
Asia, sedangkan daratan Papua bersatu dengan Australia. Mereka datang ke kepulauan yang ada
di Indonesia dalam waktu yang cukup lama dan berbeda-beda, pada masa mereka mempersiap
kan perjalanan berikutnya, mereka berupaya untuk mempertahankan diri dan menyesuaikan diri
dengan kondisi alaam di sekitarnya sehingga berkembang biak sejalan dengan tingkat pengetahu
an dan pengalaman yang mereka dapatkan dari hari ke hari.

2. Latar belakang geografis

Pada umumnya kondisi kepulauan di Indonesia berbeda, seperti perbedaan iklim, curah hujan, su
hu, kelembapan udara, jenis tanah, morfologi tata air, flora dan faunanya. Terdapat pula daerah
daratan (sawah dan ladang), pegunungan rawa-rawa, dan sungai. Pada tempat seperti itulah pa
da akhirnya mereka berupaya untuk mempertahankan diri dan membangun dengan perubahan d
emi perubahan. Dengan hal itu, tidak heran apabila ilmu pengetahuan dan teknologi semakin be
rkembang pesat. Pada saat itulah bangsa-bangsa lain, seperti India, Cina, Arab , dana bangsa Er
opa lainnya. Dengan datangnya mereka maka akan bisa melahirkan kebudayaan yang beragam.

3. Latar belakang secara sosiologis dan kultural

Secara sosiologi dan kultural, dampat teknologi manusia yang berkembang selama berabad-abad
menghasilkan peradaban yang berbeda. Perbedaan ini tampak dari beberapa hal berikut:

· Di sebagian besar pedalaman Pulau Jawa dan Bali, selama berabad -abad telah ditana
mi secra inensif. Sistem pertanian yang diterapkan umumnya bersifat subsistem, untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, luas lahan relatif kecil/sempit dan umumnya mengguanakan tenaga hewan.

· Di sepanjang pantai Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi berkembang kota -kota P
antai, pusat pertemuan antarbangsa, perdagangan sutra, keramik, emas, perak, dan rempah-remp
ah serta barang lain.
· Di wilayah pedalaman Kalimantan, Sumatra, Papua, dan pulau lainnya, lahan yang belu
m digarap masih luas, penduduknya masih jarang, pertanian, serta hidupnya sering berpindah -pi
ndah (nomaden).

Walaupun Indonesia memiliki banyak keanekaragaman latar belakang, terdapat beberapa kesama
an yang merujuk ke arah persatuan dan kesatuan, yaitu bahasa berada dalam satu keluarga yan
g sama, dari sudut budaya, kebanyakan suku-suku di Indonesia menuju kepada pola yang sama,
yaitu berdasarkan tradisi dan ikatan keluarga, serta bangsa Indonesia mempunyai kesamaan nen
ek moyang.

Heterogenitas suku di Indonesia selain merupakan potensi kekayaan bangsa, sekaligus juga sanga
t rentan akan bahaya konflik. Apabila dilihat dari dimensi pemerintahan faktor pendorong disinte
grasi antar suku ataupun masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Dalam pembangunan bersikap tidak adil dan hanya mementingkan sekelompok kecil mas
yarakat.

2. Pembangunan hanya terkonsentrasi di beberapa daerah saja, sehingga timbul kesenjanga


n antara pusat dan daerah, antardaerah, dan antargolongan.

3. Sistem kekuasaan terpusat dengan campur tangan pemerintah yang terlampau besar di
daerah.

4. Sistem demokrasi yang semu, yang tercermin dari adanya sistem monopoli dan pemusat
an kekuatan ekonomi di tangan kelompok kecil.

5. Sistem kekuasaan yang bercorak absolut, wewnang dan kekuasaan pengusaha terlalu ber
lebihan melahirkan KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme).

C. KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN YANG MERUPAKAN UNSUR KEBANGSAAN DAN KEPRI


BADIAN NASIONAL

1. Kebudayaan Daerah sebagai unsur Kebudayaan nasional

Kebudayaan daerah dibagi atas unsur-unsur kebudayaan, sperti bahasa, kesenian, kepercayaan, d
an adat istiadat. Unsur-unsur itulah yang menjadi pembeda antara kelompok masyarakat yang sa
tu dengan kelompok masyarakat lainnya.

Kebudayaan daerah itumenjadi unsur penentu kebudayaan nasional. Oleh karena itu, tidak akan
ada kebudayaan nasional bila tidak ditunjang oleh kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional har
us merupakan cerminan kebudayaan daerah agar kebudayaan tersebut tetap dekat dengan masy
arakat pecinta dan pemakainya. Agar kebudayaan nasional tetap dinamis dan dapat menyesuaik
an diri dengan perkembangan zaman, kebudayaan nasional harus mau menerima pengaruh kebu
dayaan-kebudayaan asing yang bisa memperkaya kebudayaan nasional.

2. Pengenalan Keanekaragaman Budaya di indonesia

Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu budaya, yang berarti akal. Jadi kebudayaa
n artinya semua hasil karya manusia yang berdasarkan cipta, rasa, karsa dan karya, sedang kan k
arsa atau kehendak, manusia beragama, berkeyakinan.

“Bhineka Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda-beda, tetapitetap satu jua, makna sembo
yan Bhineka Tunggal Ika, yaitu Indonesia terdiri dari : bermacam-macam suku bangsa dan memil
iki adat istiadat yang berbeda, masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan daerahnya, masi
ng-masing suku bangsa memiliki bahasa daerah sendiri-sendiri.

Ciri-ciri umum kebudayaan daerah di Indonesia, diantaranya berikut ini :

a. Kesenian, seperti seni musik, seni tari dan seni wayang.

b. Bahasa, bahasa daerah digunakan oleh masyarakat daerah tersebut, sebagai bahasa seha
ri-hari di lingkungan keluarga dansebagai bahasa penghubung.

c. Sistem kemasyarakatan. Merupakan tata cara kehidupan bermasyarakat di daerah-daerah


yang kemudian berkembang menjadi adat istiadat daerah, misalnya berpakaian, pernikahan, hid
up bermasyarakat.

d. Mata pencaharian. Faktor alam tanah air kita ini mempengaruhi mata pencaharian pendu
duk di darah-daerah di indonesia. Ada yang bertani, nelayan, pengrajin daerah, sperti batik, tenu
nan, anyaman dan ukiran.

e. Peninggalan sejarah di berbagai daerah di Indonesia, seperti borobudur, upacara ngabe


n di Bali, penguburan mayat di tanah Toraja.

Arti dari kebudayaan nasional sebagai jati diri bangsa, bahwa kebudayaan nasional merupakan
alat penghubung antar daerah dan antar budaya, alat lambang identitasnasional, lambang keban
gsaan nasional, pemersatu berbagai suku bangsa dengan suku yang lain, Bahasa indonesia alat
pemersatu bangsa Indonesia serta ciri Khas bangsa Indonesia.

3. Suku-suku Bangsa Indonesia

1. Di Pulau Sumatera terdapat suku Aceh, Batak, Minangkabau, Lampung, Bengkulu, lengka
p dengan kebudayaan.

2. Di Pulau Jawa ada suku Sunda, Jawa dan Madura juga kebudayaan masing-masing.
3. Di Kalimantan suku Banjar, Dayak dengan kebudayaannya yang beragam

4. Di Sulawesi terdapat suku Bugis, Makassar, Toraja, Manado dan kebudayaannya pun ber
agam.

5. Di Nusa Tenggara ada suku Bali, Lombok, Sumbawa, Sasak, Bima, Timor, dngan keaneka
ragaman budayanya.

6. Di Irian ada Suku Domas, Suku dani dengan kebudayaannya yang unik.

7. Di Maluku ada suku Ambon, Ternate, Sangihe, Halmahera, dengan kebudayaannya yang
beraneka ragam.

4. Budaya Daerah

Bahasa Daerah

Tari Daerah

Lagu-lagu Daerah

a. Aceh bahasa Aceh

b. Tapanuli bahasa Batak

c. Nias bahasa Nias

d. Jawa Barat bahasa Sunda

e. Jawa Tengah dan Timur bahasa Jawa

f. Bali bahasa Bali

g. Sulawesi Selatan bahasa Bugis dan Makassar

h. Irian bahasa Irian

a. Aceh tari Sendati

b. Minang tari payung

c. Manado tari Maengket

d. Bali tari Legong

e. Banyuwangi tari Gandrung

f. Solo tari Serimpi


g. Sunda tari Jaipongan

a. Tapanuli lagu Butet

b. Sulawesi Utara lagu Inanikeke

c. Jawa Barat lagu Neng Geulis

d. Jawa tengah lagu Walang Keke

e. Maluku lagu Ambon Manise

f. Irian Jaya lagu Apuse

5. Membina dan Melestarikan Budaya Daerah dan Nasional

Mengembangkan kesadaran membina dan melestarikan budaya daerah dan nasional, antara lain
mempelajari kebudayaan dari berbagai daerah baik secara formal maupun non-formal, menyaring
kebudayaan yang datang dariberbagai daerah dari luar (budaya asing), membentuk perkumpula
n-perkumpulan/ sanggar kebudayaan daerah, menggalakkan serta memperbanyak tayangan kebu
dayaan daerah di berbagai media massa baik media cetak maupun elektronik, serta mengemban
gkan mutu budaya daerah agar lebih menarik.

Manfaat adanya pembinaan dan pelestarian budaya daerah dan nasional, yaitu supaya bangsa In
donesia lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri, memperkuat kepribadian dan jati diri ban
gsa, menangkal pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai budaya bangsa dan ne
gara, mencegah sikap kedaerahan yang sempit, menumbuhkembangkan kemampuan generasi m
uda untuk mengenal, memahami, dan meningkatkan nilai-nilai budaya bangsa yang luhur, memp
ertinggi rasa kebanggaan berbudaya Indonesia, serta mempertinggi rasa persatuan dan kesatuan
Indonesia.

D. BHINEKA TUNGGAL IKA DAN ITEGRASI NASIONAL

Konsepsi Bhineka Tunggal ika lahir dilatarbelakangi oleh keanekaragaman suku bangsa Indonesia
yang ingin bersatu dalam wadah negara kesatuan RI. Menurut pandangan dari Prof. Haryati Soe
dibjo, untuk menanggulangi keaneragaman perlu diperhatikan tiga hal sebagai berikut :

(1) Bahwa Indonesia merupakan kepulauan yang luas sekali, (2) Wilayah yang luas itu terdiri d
ari belasan ribu pulau dengan penduduk yang beraneka ragam, (3) keanekaragaman budaya dan
bahasa setempat, memiliki dasar budaya dan bahasa yang sama.
Untuk mewujudkan suatu kesatuan nasional tersebut dikenal dengan istilah Inegrasi Nasional, yait
u suatu proses dan hasil kehidupan sosial yang dicapai melalui beberapa tahap ; akomodasi, ker
ja sama, koordinasi dan asimilasi. Integrasi nasional bisa terwujud apabila berikut ini.

1. Setia individu/kelompok berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain baik yang bersifat ma
teri maupun non-materi.

2. Tercapainya suatu konsesus mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial.

3. Norma-norma yang berlaku di masyarakat tidak berubah-ubah

4. Adanya keselarasan antara individu/kelompok tentang tujuan sosial yang ingin dicapai.

5. Sanksi yang ditentukan dapat dilaksanakan secara konsekuen

6. Tindakan masyarakat selalu berpegang pada norma-norma kelompok.

Oleh karena bangsa Indonesia sangat majemuk maka dalam menghadapi unsur-unsur perubahan
dari luar harus senantiasa di filter sehingga tidak merusak sendi-sendi budaya bangsa.

Intergrasi nasional memberikan dampak positif dalam proses pembangunan, antara lain terpelihar
anya stabilitas nasional, yaitu suatu keadaan negara yang aman, tentram, adil, makmur lahir dan
batin sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan nasional.

Faktor Penunjanng Integrasi Nasional, yaitu

1. Bahasa Nasional

2. Pancasila sebagai Dasar negara

3. Kesadaran dan Solidaritas Kelompok

4. Perundang-undangan yang bersifat Nasional

E. LANDASAN HUKUM BHINEKA TUNGGAL IKA

1. Pancasila sila ketiga : Persatuan Indonesia

2. Pembukaan UUD 1945 alenia kedua : “ Dan perjuangan pergerakan kemerdekan Indonesi
a telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat I
ndonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdau
lat adil dan makmur.

3. Batang Tubuh UUD 1945 :

a. Pasal 1 ayat (1): “ Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik”

b. Pasal 32: “ Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan buda
ya nasional”.

c. Pasal 35: “ Bendera negara Indonesia ialah Sang Merah Putih”.

d. Pasal 36: “ Bahasa nasional ialah bahasa Indonesia”.

4. Pembinaan Kebudayaan

Pembangunan kebudayaan nasional diarahkan untuk memberikan wawasan budaya dan makna p
embangunan nasional Indonesia dalam segenap dimensi kehidupan masyarakat, berbangsa dan b
ernegara, serta ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia serta mem
perkuat jati diri dan kepribadian bangsa.

Dalam pembangunan kebudayaan bangsa perlu makin ditumbuhkan pemahaman dan pengamala
n nilai budaya nasional dan nilai budaya daerah yang luhur dan beradab.

KONSEP DAN PRINSIP SEMANGAT KEBANGSAAN

A. Pengertian dan Unsur Terbentuknya Bangsa

Dalam istilah bahasa Indonesita nation berarti bangsa, yang digunakan untuk terjemahan Ras (
race) dan volk. Secara politis berbeda maknanya nation adalah bangsa.

Nasionalisme berasal dari kata nation ( Inggris ) yang berarti bangsa. Nasionalisme dapat dipand
ang sebagai suatu paham rasa kebangsaan atau kesadaran sebagai bangsa yang didasarkan
pada adanya rasa cinta kepada tanah air untuk mencapai, mempertahankan, mengabdikan identit
as, dan integrasi kekuatan bangsa.

Dalam perkembangannya terdapat dua pengertian nasionalisme, yaitu yang didasarkan pada perp
aduan politik,ekonomi, social, dan budaya dan yang didasarkan pada factor kemanusiaan.

Joseph Ernest Renant ( 1823-1892 ) menganut aliran nasionalisme yang didasarkan pada factor k
emanusiaan yaitu bahwa munculnya suatu bangsa adalah karena factor satu kelompok manusia y
ang mau bersatu, dengan syarat persatuan itu adalah kehendak untuk bersatu.

Otto Bauar ( 1882-1939 ) paham bangsa timbul karena persamaan perangai dan tingkah laku dal
am memperjuangkan persatuan dan nasib yang sama.
Kedua ahli tersebut berpendapat bahwa nasionalisme timbul akibat factor kemanusiaan, tetapi ke
duanya memberikan tekanan yang berbeda. Perbedaan pertama, Ernest Renant menekankan fact
or kemauan, sedangkan Otto Bauar menggariskan factor persamaan nasib.

Menurut Louis Sneyder, nasionalisme adalah hasil dari perpaduan factor-faktor politis, ekonomi, s
ocial, dan intelektual pada suatu taraf didalam sejarah.

L. Stoddard, mengemukakan nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian
besar individu dimana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara b
ersama didalam suatu bangsa.

Dari definisi tersebut, Nampak bahwa Negara dan bangsa adalah sekelompok manusia yang me
miliki cita-cita bersama yang mengikat warga Negara menjadi satu kesatuan, memiliki sejarah hid
up bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan, memilki adat,budaya, dan kebiasaan
yang sama.

Adapun unsure-unsur yang merupakan factor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia
antara lain:

1. Persamaan asal keturunan bangsa ( etnik )

2. Persamaan pola kebudayaan

3. Persamaan tempat tinggal

4. Persamaan nasib kesejarahannya

5. Persamaan cita-cita

B. Menunjukkan semangat kebangsaan ( nasionalisme dan patriotisme )

1. Bangsa Indonesia Berpandangan

a. Monodualistik, yaitu suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu merupakan
dua unsur yang terikat menjadi suatu kebulatan

b. Monopluralis, yaitu mengaku bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur yang b
eraneka ragam

c. Integralistik, kebersamaan, kekeluargaan

2. Bhinneka Tunggal Ika


Kebudayaan adalah keseluruhan ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam bentuk kehidupan
masyarakat atau keseluruhan dari hasil tingkah laku manusia yang didapat dengan belajar.

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika mengharuskan kita untuk mengakui keanekaragaman bangsa Indon
esia, baik suku bangsam bahasa, agama. Hal ini mewajibkan kita untuk tetap bersatu ( tunggal i
ka ) sebagai bangsa Indonesia.

Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan nusantara yang menga
ndung makna :

1. Indonesia merupakan satu kesatuan politik

2. Indonesia merupakan satu kesatuan social budaya

3. Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi

4. Indonesia merupakan satu kesatuan pertahanan keamanan

Bangsa Indonesia yang secara sadar ingin bersatu agar hidup kokoh sebagai bangsa yang berda
ulat, memiliki factor-faktor pemersatu bangsa sebagai perekat persatuan yaitu pancasila, UUD 194
5, bendera kebangsan merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa Indonesia, satu kes
atuan wilayah, satu pemerintahan Negara, satu cita-cita dan perjuangan, serta pembangunan nasi
onal.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai pancasila yang diarahkan agar bangsa I
ndonesia senantiasa seperti berikut ini :

1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara dia
tas kepentingan pribadi dan golongan

2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara

3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri

4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa

5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesame manusia

6. Mengembangkan sikap tenggang rasa

7. Tidak semena-mena terhadap orang lain

8. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan


9. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

10. Berani membela kebenaran

C. Patriotisme Sebagai Wujud Sikap Dan Perilaku Kebangsaan

Patriotisme diartikan sebagai pecinta/pembela tanah air, seorang pejuang sejati, pembela bangsa
yang mempunyai semangat, sikap, dan perilaku cinta tanah air, dimana ia mengorbankan untuk
kemajuan, kejayaan dan kemakmuran tanah air.

Tujuan dipahaminya makna patriotisme sesuai dengan tujuan pendidikan pendahuluan bela Nega
ra yaitu untuk mewujudkan warga Negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap, dan tindakan ya
ng teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesa
daran berbangsa dan bernegara Indonesia.

Peranan patriotisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi motivasi spiritual yang
menjadi kepribadian dalam diri manusia dan dapat diungkapkan dalam bentuk perbuatan dan ti
ngkah laku yang rela berkorban dengan dilandasi oleh semangat persatuan.

Fungsi konsep patriotisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dapat menjadi das
ar moral dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan Negara, serta dalam mengisi kemerdeka
an.

Sikap patriotisme sesuai dengan ungkapan John F. Kennedy yang menyatakan “ jangan tanyakan
apa yang dapat diberikan Negara kepada anda, tetapi tanyakanlah apa yang anda berikan kepa
da Negara anda “

Patriotisme mengandung makna yang dalam bagi bangsa Indonesia, yaitu :

1. Merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia, yakni bangsa yang cinta tanah air, ba
ngsa dan Negara

2. Merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia, sebagaimana tercermin dalam nilai moral ya
ng terkandung pada sila ketiga pancasila

3. Merupakan alat pemersatu seluruh rakyat Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan pancasila.

Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat angkatan ’45 sebagai perwujudan keikhlasan adalah
semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya, terutama penjajahan dan suatu b
angsa terhadap bangsa lain, semangat pengorbanan, seperti pengorbanan harta benda dan jiwa
raga, semangat tahan derita dan tahan uji, semangat kepahlawanan, semangat persatuan dan ke
satuan, percaya pada diri sendiri.

Nilai-nilai dasar meliputi semua nilai yang terdapat dalam proklamasi kemerdekaan. Adapun nilai-
nilai operasional adalah nilai-nilai yang lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesi
a. Nilai-nilai operasional merupakan landasan yang kokoh dan daya dorong mental spiritual yang
kuat dalam setiap tahap perjuangan bangsa. Nilai-nilai operasional meliputi:

1. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. Jiwa dan semangat merdeka

3. Nasionalisme

4. Patriotisme

5. Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka

6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah

7. Persatuan dan kesatuan

8. Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan Negara

D. Nilai- nilai Semangat Kebangsaan

Dari perjuangan bangsa Indonesia, sebagai generasi muda harus mampu menggali nilai-nilai kep
ahlawanan yang terdapat didalamnya. Adapun nilai-nilai yang terdapat didalam perjuangan bangs
a Indonesia dapat disimpulkan menjadi:

1. Nilai persatuan

Salah satu nilai kepahlawanan yang dimiliki oleh para pejuang bangsa Indonesia adalah mampu
menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan Negara diatas kep
entingan pribadi atau golongan.

2. Nilai kecintaan

Kuatnya semangat pengorbanan dan persatuan para pahlawan dahulu karena didasari oleh rasa
cinta yang tinggi terhadap bangsa dan Negara Indonesia.

3. Nilai kebanggaan
Bangga sebagai bangsa Indonesia dapat menimbulkan sikap rela berkorban untuk kepentingan b
angsa dan Negara.penjajahan dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap bangsa lain. Oleh k
arena itu, penjajahan harus dihapuskan,

4. Nilai pengorbanan

Nilai kepahlawanan yang mampu meruntuhkan belenggu penjajahan di Indonesia adalah nilai pe
ngorbanan yang dimiliki para pahlawan. Harta, jiwa, nyawa , tenaga dan hal-hal yang melekat p
ada dirinya siap dikorbankan demi kepentingan bangsa dan Negara. Inilah yang mampu mengan
tarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan.

Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasionalisme

a. Kemiskinan, kesenjangan social, dan keterbelakangan

b. Korupsi, kolusi, nepotisme, pencemaran lingkungan hidup dan dekadensi moral

c. Apatisme, ketidakpedulian social, dan ketergantungan

d. Kemerosotan nilai upacara, nilai seni, dan kemerosotan sejarah

e. Kemerosotan kebajikan dan kemerosotan kesusilaan yang beradab

f. Kemerosotan penghormatan terhadap orang tua, persaudaraan, kesetiaan, dan kenakalan


remaja

g. Kecenderungan meniru budaya asing yang mementingkan unsure keduniawian dan perga
ulan bebas

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari laporan yang telah kami buat dapt disimpulkan bahwa Konsep serta prinsip kepribadian nas
ional dan semangat kebangsaan Bangsa Indonesia memiliki integritas, sikap, dan nilai kepribadian
yang tidak mudah digoyahkan oleh tekanan dari bangsa lain, dan bangsa Indonesia memiliki ha
rga diri untuk tidak mudah tergoyah oleh hal-haL yang dapat berakibat merendahkan harkat da
n martabat bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki kehidupan sosial budaya yang berdasar
kan kepribadian bangsa, dan bukan meniru budaya bangsa lain budaya kita yang mengakar pad
a kepribadian bangsa ini dapat menerima pengaruh budaya lain, asal kebudayaan itu positif dan
tidak mengubah jati diri bangsa
B. Saran

Setelah mempelajari materi tentang konsep serta prinsip kepribadian nasional dan semangat keb
angsaan disarankan agar kita bisa mengenal prinsip-prinsip kepribadian nasional dan semangat k
ebangsaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari secara nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai