MODAL KERJA
DISUSUN OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR
penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan yang berorientasi pada laba pasti
mempunyai tujuan akhir, dimana laba yang dihasilkan oleh perusahaan
semakin meningkat disamping biaya yang dikeluarkan semakin minim.
Apalagi diera globalisasi yang terus berubah, perkembangan tekonologi yang
semakin maju seiring pesatnya perdagangan bebas saat ini mempunyai
dampak yang yang kuat untuk perekonomian global. Sehingga manajemen
perusahaan dituntut untuk dapat mengelola sumber daya yang dimiliki secara
efektif dan efisien serta semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah modal kerja. Modal
kerja adalah masalah pokok yang sering dihadapi oleh perusahaan, karena
hampir seluruh perhatian perusahaan dipusatkan untuk mengelola modal kerja
dan aktiva lancar yang merupkan bagian besar dari aktiva.
Modal kerja sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membelanjai
operasinya sehari-hari, sehingga manajemen modal kerja yang baik sangat
penting bagi bidang keuangan suatu perusahaan. Disamping itu, modal kerja
menjadi suatu masalah karena ketidaktahuan para pebisnis dalam
pengeloaannya. Sehingga banyak perusahaan yang bangkrut karena
pengelolaan modal kerja yang kurang baik dan menyebabkan adanya
penurunan laba dari target yang ingin dicapai.
Dalam makalah ini, kami selaku pembuat makalah ingin sedikit mengulas
materi tentang modal kerja pada perusahaan, yang dimulai dengan
pemahaman kita tentang modal kerja, jenis-jenis modal kerja, kebijakan-
kebijakan yang dimiliki modal kerja dan lain-lain.
2
3. Bagaimana Jenis-jenis dan komponen modal kerja?
4. Bagaimana kebijakan dan penentuan kebutuhan modal kerja?
5. Bagaimana cara menghitung kebutuhan modal kerja?
6. Bagaimana mengelola komponen modal kerja?
7. Bagaimana Siklus konversi kas?
8. Bagaimana analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja?
9. Apa manfaat dari modal kerja?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang ambil, tujuan yang ingin dicapai antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep dari modal kerja
2. Untuk mengetahui pentingnya modal kerja bagi perusahaan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dan komponen modal kerja
4. Untuk mengetahui kebijakan dan penentuan modal kerja
5. Untuk mengetahui cara menghitung kebutuhan modal kerja
6. Untuk mengetahui pengelolaan komponen modal kerja
7. Untuk mengetahui siklus konversi kas
8. Untuk mengetahui analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja
9. Untuk mengetahui manfaat dari modal kerja
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
3. Modal kerja fungsional adalah dana yang digunakan perusahaan dalam
mecapai laba. Misal: kas, piutang dagang, persediaan barang dagang,
penyusutan mesin, penyusutan bangunan dan gedung, sedangkan efek baru
menjadi modal kerja jika sudah terjual.
Sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerjaadalah sebagai
berikut.
a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar
sehingga tingkat pengembalian investasi marginal adalah sama atau lebih
besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva
tersebut.
b. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk
membiayai aktiva lancar.
c. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan
danadari sumber utang sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi
kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.
Berdasarkan ketiga sasaran tersebut, sasaran ketiga mengindikasikan bahwa
perusahaan harus mempertahankan likuiditas yang cukup. Modal kerja yang
harus tersedia dalam perusahaan harus cukup jumlahnya dalam arti harus
mampu membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari.
5
3. Manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang
sesuai untuk pengelolaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan modal
kerja.
4. Keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat, laba, harga,
saham perusahaan.
5. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan dana untuk membelajai aktiva lancar.
6
a. Modal kerja musiman (seasonal working capital), yaitu modal kerja
yang besarnya berubah-ubah disebabkan musim.
b. Modal kerja siklus (cylical working capital), yaitu sejumlah modal kerja
yang besarnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi kontinuitas
produk.
c. Modal kerja darurat (emergency working capital), yaitu modal kerja
yang besarnya berubah-ubah dan penyebabnya tidak diketahui
sebelumnya (misalnya kebakaran, banjir, gempa bumi, buruh mogok,
dan sebagainya).
2.3.2 Komponen Modal Kerja
Komponen modal kerja terdiri atas :
1. Kas
Kas adalah nilai uang kontan yang ada di perusahaan untuk membelanjai
seluruh kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
2. Surat berharga
Kriteria yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih surat
berharga adalah :
a. Default risk, yaitu risiko dikarenakan peminjam tidakdapat membayar
bunga dan pokok pinjaman.
b. Liquidity risk, yaitu risiko yangdisebabkan surat berharga atau aset
tidak dapat dijual dengan harga yang wajar
c. Interest rate risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh fluktuasi tingkat
bunga sehingga return yang diperoleh berubah
d. Return risk, yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan dari adanya
surat berharga.
3. Piutang
Piutang adalah kekayaan atau aktiva perusahaan yang timbul sebagai
akibatadanya politik penjualan kredit. Piutang dapat menimbulkan
keuntungan berikut:
a. Kenaikan hasil penjualan
b. Kenaikan laba sebagai akibat dari kenaikan dalam penjualan
7
c. Kemenangan persaingan.
Besar kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
a. Volume penjualan : semakin besar jumlah penjualan kredit dari
keseluruhan penjualan, semakin besar jumlah piutan, dan sebaliknya.
b. Syarat pembayaran bagi penjualan kredit : semakin panjang batas
waktu pembayaran kredit, semakin besar jumlah piutan, dan sebaliknya.
c. Ketentuan tentang batasvolume penjualan kredit : semakin besar batas
maksimal volume penjualan kredit yang ditetapkan, semakin besar
piutang.
d. Kebiasaan membayar para pelanggan kredit : apabila kebiasaan
membayar dari pelanggan dari penjualan kredit mundur dari waktu
yang dipersyaratkan maka besarnya jumlah piutang relatif besar.
e. Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan : apabila kegiatan
penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif dan pelanggan
melunasinya, besarnya jumlah piutang relatif kecil. Akan tetapi, apabila
kegiatan penagihan piutang bersifat pasif, besarnya jumlah piutang
relatif besar.
4. Persediaan
Persediaan (inventory) merupakan bagian utama darimodal kerja yang
setiap saat mengalami perubahan.
5. Utang lancar dan lain-lain
Pengembangan modal kerja yang baik dan menguntungkan akan
memperlancar pembayaran utang.
8
panjang , sedangkan sebagian modal kerja variabel lainnya dibelanjai
dengan sumber dana jangka pendek.
2. Kebijakan Agresif
Pada kebijakan ini sebagian modal kerja permanen dibelanjai dengan
sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja permanen
dan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek .
3. Kebijakan Moderat
Pada kebijakan ini aktiva yang bersifat tetap yaitu aktiva dan modal kerja
permanen dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan
modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
Kebijakan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan
dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif
sumber dana. Untuk menentukan jumlah modal kerja yang dibutuhkan, dapat
digunakan beberapa metode penentuan besarnya modal kerja, yaitu sebagai
berikut.
a. Metode keterkaitan dana
Untuk besarnya modal kerja dengan metode ini, perlu diketahui dua faktor
yang mempengaruhi, yaitu sebagai berikut.
1. Periode terikat modal kerja
Dalam periode ini jangka waktu yang diperlukan mulai kas ditanamkan
ke dalam elemen-elemen modal kerjasampai menjadi kas lagi. Semakin
lama periode terkaitnya modal kerja, semakin besar jumlah kebutuhan
modal kerja. Demikian pula sebaliknya. Periode terikatnya modal kerja
diperusahaan perdagangan dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada perusahaan industry, periode terikatnya modal kerja dimulai dari kas
dibelikan bahan baku kemudian di proses ke dalam proses produksi sehingga
menjadi barang jadi, barang jadi piutang akan menjadi piutang dagang dan
piutang telah dibayar akan menjadi kas lagi.
9
2. Periode terikat modal kerja
Dalam periode ini pengeluaran kas per hari merupakan pengeluaran
kas rata-rata setiap harinya untuk membeli bahan baku, bahan
penolong, bahan pembayar upah, pembayaran biaya pemasaran dan
pembayaran pembayaran tunai lainnya.
b. Metode perputaran modal kerja
Dalam metode ini besarnya modalkerja ditentukan dengan cara
menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja, seperti
perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan.
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam
perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan baik.
Periode perputaran modal kerja (working capital turnover period) dimulai
ketika kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja
sampai kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek periode tersebut
berarti semakin cepat perputarannya atau semakin tinggi tingkat
perputarannya (turnover rate)
10
2.5 Menghitung Kebutuhan Modal Kerja
Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan modal kerja adalah sebagai
berikut.
1. Periode perputaran/terikatnya modal kerja
Jangka waktu modal kerja dimulai sejak uang kas ditanamkan dalam
komponen-komponen modal kerja sampai dan tersebut kembali menjadi
uang kas, yang meliputi:
a. Jangka waktu kredit pembelian bahan mentah dan bahan pembantu
b. Lamanya bahan mentah disimpan di gudang
c. Lamanya proses produksi
d. Lamanya barang jadi disimpan di gudang, dan
e. Jangka waktu penerimaan piutang (jika penjualan secara kredit).
2. Besarnya pegeluaran kas rata-rata per hari. Jumlah pengeluaran kas rata-
rata per hari untuk keperluan:
a. Pembelian bahan mentah, bahan pembantu
b. Pembayaran upah buruh, gaji pimpinan, biaya administrasi, dan
c. Biaya lain-lain.
11
diterima. Waktu yang diperlukan untuk membuat barang tersebut adalah 3
hari dan selanjutnya atas pertimbangan kualitas, barang masih harus disimpan
dulu selama 2 hari.
Penjualan produk dilakukan secara kredit dengan syarat pembayaran 5 hari
sesudah barang diambil. Untuk menghadapi pengeluaran-pengeluaran yang
tidak terduga, pimpinan perusahaan menetapkan adanya persediaan kas
minimal sebesar Rp. 25.000. Berapa besarnya modal kerja yang diperlukan
oleh perusahaan tersebut untuk dapat membiayai operasinya secara kontinu?
Penyelesaian:
*Periode perputaran modal kerja
12
2.6 Mengelola Komponen Modal Kerja
Modal kerja terdiri dari empat komponen utama: kas, surat berharga,
persediaan, dan piutang usaha. Untuk setiap jenis aktiva, perusahaan
menghadapi perimbangan yang mendasar (fundamental trade-off): aktiva
lancar (yaitu, modal kerja) diperlukan untuk menjalankan usaha, dan makin
besar penahanan aktiva lancar, makin kecil bahaya kekurangan dana, dengan
demikian menurunkan risiko operasi operasi perusahaan. Akan tetapi,
menahan modal kerja memerlukan biaya-jika persediaan terlalu besar,
perusahaan akan mempunyai aktiva yang menghasilkan pengembalian nol
atau negatif jika biaya penyimpanan dan kerusakan tinggi. Dan tentu saja,
perusahaan harus mendapatkan modal untuk membeli aktiva seperti
persediaan, modal ini mempunyai biaya, dan laba akan berkurang akibat
kelebihan persediaan (atau piutang atau bahkan kas). Jadi, ada tekanan untuk
menahan modal kerja pada jumlah minimum yang cukup untuk mendukung
pengoperasian bisnis yang lancar.
Pengelolaan modal kerja yang baik menghendaki tersedianya uang kas
dan aktiva “near cash” yang memadai untuk beberapa alasan tertentu:
1. Penting sekali perusahaan mempunayi uang kas dan aktiva near-cash agar
dapat memanfaatkan potongan dagang (trade discount). Para pemasok
seringkali menawarkan potongan kepada pelanggan apabila dapat
membayar tagihan lebih cepat.
2. Penahanan uang kas dan aktiva near-cash yang memadai juga berguna
untuk meningkatkan peringkat kredit (credit-rating) perusahaan dengan
menjaga rasio lancar dan rasio cepat sejalan dengan perusahaan lain dalam
industri sejenis.
3. Uang kas dan aktiva near-cash juga berguna untuk memanfaatkan peluang
bisnis yang menguntungkan, seperti tawaran istimewa dari pemasok atau
kesempatan mengambil alih perusahaan lain.
4. Perusahaan harus mempunyai uang kas dan aktiva near-cash untuk
keadaan darurat seperti pemogokan, kebakaran, atau antisipasi kampanye
13
pemasaran dari pesaing dan untuk berjaga-jaga terhadap penurunan
musiman dan siklis.
14
Siklus konversi kas dapat dipersingkat dengan cara:
b. Mengurangi periode konversi persediaan dengan memproses dan menjual
barang secara cepat
c. Mengurangi periode penerimaan piutang dengan mempercepat penagihan
d. Memperpanjang periode penangguhan utang dengan memperlambat
pembayaran yang dilakukan
15
b. Sebagai dasar penilaian pembelanjaan perusahaan, yaitu menunjukkan
besarnya pertumbuhan perusahaan yang dibelanjai dari dalam dan dari
luar perusahaan yang dibelanjai dari dalam dan dari luar perusahaan.
c. Sebagai perencanaan pembelanjaan jangka menengah dan jangka
panjang.
d. Merupakan alternatif perkiraan perubahan kas.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas, yaitu:
1. Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek atau
disebut juga sebagai aset lancar (current assets); diantaranya adalah
kas/bank, persediaan, piutang, investasi jangka pendek dan biaya dibayar
di muka.
2. Beberapa Alasan pentingnya modal kerja bagi perusahaan seperti
Keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat, laba,
harga, saham perusahaan.; Adanya hubungan langsung antara
pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan dana untuk membelajai aktiva
lancar.
3. Terdapat 2 jenis modal kerja yang digolongkan oleh W.B. Taylor, yaitu
modal kerja permanen dan variabel. Yang dimana modal kerja permanen
terbagi lagi menjadi modal kerja primer dan normal. Dan variabel terbagi
menjadi modal kerja musiman, siklus, dan darurat.
4. Kebijakan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh
perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan
berbagai alternatif sumber dana. Untuk menentukan jumlah modal kerja
yang dibutuhkan, terdapat 2 penentuan modal kerja seperti metode
keterikatan dana dan metode perputaran modal kerja.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita semua tentang modal kerja. Khususnya jenis-jenis, kegunaan
modal kerja bagi perusahaan, kebijakan-kebijakan dalam modal kerja serta
penghitungan kebutuhan modal kerja agar dapat diterapkan dalam kehidupan
kerja.
17
DAFTAR PUSTAKA
18