Anda di halaman 1dari 11

(Jurnal Utama)

EFEKTIFITAS LATIHAN BRANDT DAROFF TERHADAP KEJADIAN VERTIGO


PADA SUBJEK PENDERITA VERTIGO A

ndika Herlina, Ibrahim, Vino Rika Nofia

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

ABSTRAK

Latihan brandt daroff merupakan rehabilitasi vestibular sebagai latihan mandiri dirumah bagi
penderita vertigo. Secara fisiologis brandt daroff berperan dalam proses adaptasi sistem
vestibular. Tujuan untuk mengetahui efektifitas terapi latihan brandt daroff terhadap perbaikan
gangguan keseimbangan penderita vertigo. Metode: studi pendahuluan dengan desain quasi
eksperimen dengan jumlah sampel 28 orang sebagai sujek penelitian yang diperoleh secara
consecutive sampling, laki-laki dan perempuan berusia 20-60 tahun. Secara random subjek
penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok control 14 orang responden dan
kelompok perlakuan 14 orang responden untuk mealkukan latihan mandiri dirumah masing-
masing setelah didemontrasikan terlebih dahulu teknik latihan yang akan dilakukan.
Selanjutnya data yang diperoleh setelah observasi pre dan post terapi, nilai symptoms severity
score (SSS) dianalisa dengan menggunakan uji t. hasil : didapatkan perbedaan bermakna pada
latihan brandt daroff yang deberikan untuk menurunkan gangguan keseimbangan penderita
vertigo dengan nilai (p<0,05) pada 14 subjek peneliti sebagai kelompok perlakuan. Tidak
ditemukan perbedaan yang bermakna (p>0,005) pada 14 subjek peneliti yang tidak diberikan
latihan brandt daroff. Kesimpulan: terdapat perbedaan yang bermakna nilai SSS(mksdnya
apa?) yang lebih cepat pada kelompok yang diberi latihan brandt daroff dibandingkan dengan
kelompok yang yang tidak diberi perlakuan latihan terapi. Kata Kunci :Braindt draoff, vertigo,
effek
(Jurnal Pembanding)

EFFECT OF GYMNASTICS VERTIGO ( CANALIT REPOSITION TREATMENT )


TO BALANCE OF BODY IN PATIENTS VERTIGO
Eni Sumarliyah S.Kep.Ns,M.Kes¹, Suyatno Hadi Saputro S.Kep.Ns,M.Ked.Trop²
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya
eniumsurabaya@gmail.com
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya
Yatno_shs@yahoo.com

ABSTRACT

Vertigo is a feeling as if the patient moves or rotates , or as if the objects around the patient is
moving or spinning, usually accompanied by nausea and loss of balance that can last several
hours even for days - days . Balance disorders will make the patient impaired sense of comfort
if the problem is not immediately addressed . At this time many developed alternative therapies
, including vertigo ( canalit reposition treatment) to overcome vertigo .
This study aims to analyze the influence of gymnastics vertigo ( canalit reposition treatment)
against the balance of the body in patients with vertigo . Design of this research is quasy
Experimental studies using research design approach Static Group Comparison / Non
Exuivalent Group Design that reveal a causal relationship by seeing the treatment group
compared with the group of data control.Pengumpulan conducted through questionnaires and
observation , then the data is processed and analyzed by using test statistikWilcoxondengan α
0.05 .
Based on the research that has been done obtained from Wilcoxon test in the treatment group
obtained α = 0.000 . While the control group showed α = 0.003 This means the same - the same
no influence between Gymnastics Vertigo ( Canalit reposition Treatment ) The Body Balance
In Vertigo Patients . But there is a difference between the treatment group and the control
group . Based on these results, the gymnastics Gymnastics Vertigo ( Canalit reposition
Treatment) to give effect to the body balance in patients with Vertigo
We are confident that the Gymnastics Vertigo ( Canalit reposition Treatment) can be used in
patients with balance disorders Vertigo in addressing the body as a chaperone therapy in
addition to pharmacological therapy to overcome the interference sense of comfort .
Keywords : Vertigo , Vertigo Gymnastics , Balance body
Analisis Jurnal PICO

NO KRITERIA JAWAB PEMBENARAN DAN CRITICAL THINKING


P (Problem) YA Jurnal 1
Vertigo adalah keluhan yang sering dijumpai dalam
praktek (praktik) yang digambarkan sebagai rasa
berputar, pening, tak stabil
(giddiness,unsteadiness)atau pusing
(dizziness).Prevalensi vertigo di Jerman, berusia 18
tahun hingga 79 tahun adalah 30%, 24% diasumsikan
karena kelainan vestibuler. Penelitian di Prancis
menemukan 12 bulan setelahnya prevalensi vertigo
48% (Grill et al.,2013 cit., Bissdorf, 2013). Prevalensi
di Amerika, disfungsi vestibular sekitar 35% populasi
dengan umur 40 tahun ke atas (Grill et al.,2013).
Subjekyang mengalami vertigo vestibular, 75%
mendapatkan gangguan vertigo perifer dan 25%
mengalami vertigo sentral (Chakeret al.,2012).
Vertigo ditemukan sebesar 5-8 % dari keseluruhan
populasi dan hanya 15% yang diperiksa kedokter (
Widantoro 2010) di puskesmas lubuk buaya vertigo
menempati posisi keempat setelah nyeri, nyeri kepala,
dan stroke. Jumlah subjekvertigo pada tahun 2015,
bulan Oktober 15 orang, November 20 orang,
Desember 30 orang. Kejadian vertigo dipuskesmas
lubuk buaya padang dari bulan oktober 2014 – Oktober
2015 sejumlah 235 kasus. Jumlah kasus vertigo
meningkat disetiap bulanya hingga kejadian kasus ini
menempati 10 penyakit terbanyak yang ada
dipuskesmas lubuk buaya padang ( data diambil dari
medical record puskesmas lubuk biaya).
Jurnal 2
Pada tahun 2009 di Indonesia angka kejadian vertigo
sangat tinggi sekitar 50% dari orang tua yang berumur
75 tahun ( Miralza diza, 2008), pada tahun 2010 50%
dari usia 40-50 tahun dan juga merupakan keluhan
nomer tiga paling sering dikemukakan oleh penderita
yang datang ke praktek umum. Pada umumnya vertigo
ditemukan sebesar 4-7 persen dari keseluruhan
populasi dan hanya 15 persen yang diperiksakan ke
dokter.( Fajar Tulus Widiantoro, 2010) di poliklinik
saraf Rumah Sakit Siti Khodijah sepanjang menempati
posisi keempat setelah nyeri, nyeri kepala, dan stroke,
dan menempati posisi ketiga di bangsal rawat inap.
Jumlah pasien Vertigo tahun 2010, bulan September 18
orang, bulan oktober 22 orang, bulan November 16
orang Desember 20 orang.
Critical thinking:
Disfungsi vestibular adalah kelemahan pada sisi
sistem vestibuler seseorang dengan gangguan ini
dapat mengalami ke tidak seimbangan. (rata kanan
kiri)
I (Intervention) Jurnal 1
Metode latihan Brandt-Daroff adalah metode
rehabilitasi untuk kasus vertigo yang dapat dilakukan
di rumah, berbeda dengan metode latihan lain yang
harus dikerjakan dengan pengawasan dokter atau
tenaga medis. Metode latihan Brandt-Daroff biasanya
digunakan bila sisi vertigo tidak jelas. Senam vertigo
ini memberikan efek meningkatkan darah ke otak
sehingga dapat memperbaiki fungsi alat keseimbangan
tubuh dan memaksimalkan kerja dari sistem sensori.
Jurnal 2
Senam Vertigo Adalah gerakan badan dan kepala ,
yang bertujuan mengurangi spasme meningkatkan
keseimbangan, menghilangkan vertigo ( Miralza
Diza,2008).
Critical Thingking:
Sensori adalah stimulus atau rangsangan yang datang
dari dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut
masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori ( panca
indera). Stimulus yang sempurna memungkinkan
seseorang untuk belajar berfungsi secara sehat dan
berkembang dengan normal.
Metode Rehabilitasi adalah sebuah kegiatan ataupun
proses untuk membantu para penderita yang
mempunyai penyakit serius atau cacat yang
memerlukan pengobatan untuk mencapai kemampuan
fisik, psikologis, dan sosial yang maksimal.
C Jurnal 1
(Comparison) Metode:
Desain penelitian ini adalah penelitian quasi
Eksperiment, pada penelitian ini variabel penelitanya
adalah latihan beraindt daroff dan drajat klinis
vertigo.
Pelaksanaan (Waktu dan Tempat) :
Penelitian dilakukan di wilyah kerja puskesmas lubuk
buaya padang, mulai sejak bulan april s.d bulan
oktober 2017.
Sample:
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh responden
penderita veritigo yang melakukan terapi latihan
dirumah secara mandiri dengan jumlah responden 28
orang. Dengan jumlah sampel 14 orang sebagai
kelompok perlakukan dan 14 orang sebagai kelompok
control degan member perlakuan selama 5 minggu.

Jurnal 2
Metode:
Desain dalam penelitian ini adalah penelitian Quasy
Experimental dengan menggunakan pendekatan desain
penelitian Static Group Comparison/Non Exuivalent
Group Design.
Pelaksanaan (Waktu dan Tempat):
Juni 2015 di Rumah sakit Siti Khodijah Sepanjang
Sample:
Pasien vertigo yang dirawat di rumah sakitdengan
tehnik sampling simpel random sampling.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui kuesioner dan
observasi, kemudian data diolah dan dianalisis dengan
menggunakan uji statistikWilcoxondengan α 0,05.
Critical thinking:
quasi Eksperiment adalah eksperimen yang memiliki
perlakuan (treatments), pengukuran-pengukuran
dampak (outcome measure), dan unit-unit eksperiment
namun tidak menggunakan penempatan secara acak.
O (Outcome) Jurnal 1
Menurut analisa perbandingan dari rata-rata skor
pemeriksaan awal sebelum diberikan terapi latihan
brandt daroff selama empat minggu didapatkan rerata
derajat klinis keluhan vertigo yang dialami subjek
penelitian adalah 2,64.

Setelah latihan brandt daroff dilakukan selama lima


minggu didapatkan rerata hasil derajat klinis yang
dialami oleh subjek 2,05, hal ini terjadi perubahan
keseimbngan pada kejadian vertigo dan meningkatkan
aliran darah ke otak sehingga terjadi perbaikan fungsi
alat keseimbangan tubuh dan memaksimalkan kerja
dari system sensori dengan diberikan latihan maneuver
ini. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai secara statistic
bermakna (p<0,005) yaitu 0,000.
Latihan brandt daroff berperan meningkatkan efek
adaptasi dan habituasi sistem vestibular. Latihan brandt
daroff yang dilakukan berulang dan teratur member
pengaruh dalam proses adaptasi pada tingkat integrasi
sensorik. Integrasi sensorik juga bekerja dalam
penataan kembali ketidak seimbangan input antara
sistem organ vestibular dan persepsi sensorik lainya.
Gerakan latihan brandt daroff mendispersikan
gumpalan otolit menjadi partikel yang kecil sehingga
menurunkan keluhan vertigo dan kejadian nistagmus.
Critical Thinking :
Derajat klinis vertigo merupakan tingkat keparahan
penyakit vertigo. Vertigonya periodik yang makin
mereda pada serangan berikutnya.

Jurnal 2
1. Keseimbangan tubuh pada pasien vertigo pada
kelompok control. Tabel 1.1 Keseimbangan
tubuh pada pasien vertigo pada kelompok
control bulan Juni 2015 di Rumah sakit Siti
Khodijah Sepanjang.
Keseimbangan Jumlah Prosentase
Tubuh (%)
Baik 0 0
Cukup 12 13
Kurang 13 87

Berdasarkan data diatas maka dapat dilihat


bahwa responden pada kelompok kontrol
mayoritas mengalami keseimbangan tubuh
kurang yaitu 13 responden (87%)
2. Keseimbangan tubuh pada pasien vertigo
sebelum di lakukan perlakuan senam vertigo
(canalit reposition treatment) pada kelompok
perlakuan. Tabel 1.2 Keseimbangan tubuh
pada pasien vertigo sebelum di lakukan
perlakuan senam vertigo (canalit reposition
treatment) pada kelompok perlakuan bulan
Juni 2015 di Rumah sakit Siti Khodijah
Sepanjang

Keseimbangan Jumlah Prosentase


tubuh (%)
Baik 0 0
Cukup 3 20
Kurang 12 80

Berdasarkan data diatas maka dapat dilihat


bahwa responden pada kelompok perlakuan
sebelum dilakukan tindakan mayoritas
mengalami keseimbangan tubuh kurang yaitu
12 responden (80 %).

3. Keseimbangan tubuh pada pasien vertigo


sesudah dilakukan perlakuan senam vertigo
(canalit reposition treatment) pada kelompok
perlakuan Tabel 1.3 Keseimbangan tubuh pada
pasien vertigo sesudah di lakukan perlakuan
senam vertigo (canalit reposition treatment)
pada kelompok perlakuan bulan Juni 2015 di
Rumah sakit Siti Khodijah.

Keseimbangan Jumlah Prosentase


tubuh (%)
Baik 10 63
Cukup 5 33
Kurang 0 0

Berdasarkan data diatas maka dapat dilihat


bahwa responden pada kelompok perlakuan
sesudah dilakukan tindakan mayoritas
mengalami keseimbangan tubuh baik yaitu 10
responden (67 %).

4. Keseimbangan tubuh pada pasien vertigo


tanpa dilakukan perlakuan senam vertigo
(canalit reposition treatment) pada kelompok
control. Tabel 1.4 Keseimbangan tubuh pada
pasien vertigo sesudah di lakukan perlakuan
senam vertigo (canalit reposition treatment)
pada kelompok kontrol bulan Juni 2015 di
Rumah sakit Siti Khodijah Sepanjang

Keseimbangan Jumlah Prosentase


tubuh (%)
Baik 0 0
Cukup 13 87
Kurang 2 13

Berdasarkan data diatas maka dapat dilihat


bahwa responden pada kelompok perlakuan
sesudah dilakukan tindakan mayoritas
mengalami keseimbangan tubuh cukup yaitu
13 responden (87 %).

5. Analisa pengaruh senam vertigo (canalit


reposition treatment) terhadap keseimbangan
tubuh pada pasien vertigo.Tabel 1.5 Pengaruh
senam vertigo (canalit reposition treatment)
terhadap keseimbangan tubuh pada pasien
vertigo pada kelompok perlakuan bulan Juni
2015 di Rumah sakit Siti Khodijah Sepanjang

Keseimbangan Jumlah Prosentase


tubuh (%)
Baik 0 (0%) 10
Cukup 3 (20%) 67%
Kurang 12 (80%) 5 (33%)
0 (0%)
Uji wilcoxon signed ranked Test ρ : 0,000

Tabel 1.6 Pengaruh senam vertigo (canalit reposition


treatment)terhadap keseimbangan tubuh pada pasien
vertigo pada kelompok kontrolbulan Juni 2015 di
Rumah sakit Siti Khodijah Sepanjang.

Keseimbangan Jumlah Prosentase


tubuh (%)
Baik 0 (0%) 0 (0%)
Cukup 2 (13%) 10 (67%)
Kurang 13 (87%) 5 (33%)
Uji wilcoxon signed ranked Test ρ : 0,003

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa ada


perbedaan pengaruh antara kelompok perlakuan
dengan hasil Uji wilcoxon signed ranked Test ρ :
0,000 dan pada kelompok kontrol dengan Uji
wilcoxon signed ranked Test ρ : 0,003.
Critical thinking:
Wilcoxon Signed Rank Test adalah uji nonparametris
untuk mengukur signifikansi perbedaan antara 2
kelompok data berpasangan berskala ordinal atau
interval tetapi berdistribusi tidak normal. Uji Wilcoxon
Signed Rank Test merupakan uji alternatif dari uji
pairing t test atau t paired apabila tidak memenuhi
asumsi normalitas. Uji ini dikenal juga dengan istilah
Wilcoxon Match Pair Test.

Kesimpulan :

Pada jurnal utama didapatkan p=0,000, sedangkan pada jurnal pembanding memiliki p=0,003.
Kedua jurnal memiliki treatment yang sama-sama mudah digunakan. Namun pada jurnal utama
dengan brandt daroff exercise memiliki p value yang lebih kecil dibandingan jurnal
pembanding serta tindakan yang dapat dilakukan dimanapun, baik di rumah maupun di kantor
dengan gerakan yang sederhana. Maka dari itu penulis memilih brandt daroff exercise sebagai
alternatif dalam meningkatkan keseimbangan pada pasien vertigo.

Anda mungkin juga menyukai