NIM : 170341615066
PENDAHULUAN
Korupsi merupakan suatu tinda kejahatan, kecurangan, ataupun tindakan yang buruk
dalam hal keuangan. Korupsi dilakukan untuk beberapa tujuan semisal memperkaya diri sendiri,
kelompok, orang lain melalui dana Negara, organisasi, ataupun instansi yang lain. Selain itu
bentuk korupsi juga beranekaragam, menurut ajaran agama Islam yang tidak mengenal istilah
korupsi, menyebutkannya dalam bentuk beberapa kosa kata, misalnya Ghulul (penggelapan),
Risywah (suap), Hadiyyah (gratifikasi), Sariqoh (pencurian), dan Khiyanah (khianat).
Faktor internal terjadinya korupsi terdiri aspek moral, aspek sikap atau perilaku dan
aspek sosial. Faktor eksternal diindikasi karena aspek ekonomi, aspek politis, aspek manajemen
dan organisasi, aspek hukum dan lemahnya penegakkan hukum, serta aspek social yaitu
lingkungan atau masyarakat kurang mendukung perilaku anti korupsi. Korupsi tidak hanya
berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja.
Korupsi menimbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara.
Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat, khususnya dalam sisi ekonomi
sebagai pendorong utama kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, maka perlu dilakukannya
tindakan-tindapan preventif yang mampu meminimalisira tindak korupsi yang lebih besar dimasa
yang akan datang, tapi melihat moral para pemuda Indonesia sekarang yang smenunjukkan jiwa
optimistis.
PEMBAHASAN
اس أ َ ْم َوا ِل ِم ْن ِ ْ ِاط ِل بَ ْينَ ُك ْم أ َ ْم َوالَ ُك ْم ت َأ ْ ُكلُوا َو ََل ت َ ْعلَ ُمونَ َوأ َ ْنت ُ ْم ب
ِ َّاْلثْ ِم الن ِ َفَ ِريقًا ِلت َأ ْ ُكلُوا ْال ُح َّك ِام إِلَى بِ َها َوت ُ ْدلُوا ْالب
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan
jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,
padahal kamu mengetahui.”
Adapula hadis tentang ancaman di neraka terhadap orang yang menjadi korupsi yang artinya.
“ Diriwayatkan dari Said bin Zaid bin Amr bin Nufail radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: Barangsiapa
mengambil sejengkal tanah secara dhalim, maka Allah akan mengalungkan di lehernya pada
Hari Kiamat nanti dengan setebal tujuh lapis bumi. (HR Al-Bukhari dan Muslim) “
Dalam sejarah bangsa Indonesia tercatat bahwa mahasiswa mempunyai peranan yang
sangat penting. Peranan tersebut tercatat dalam peristiwa-peristiwa besar yang dimulai dari
Kebangkitan Nasional tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, dimana mahasiwa tampil
digarda terdepan sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan idealisme
yang mereka miliki.
Peran penting mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka
miliki, yaitu: intelektualitas, jiwa muda, dan idealisme. Dengan kemampuan intelektual yang
tinggi, jiwa muda yang penuh semangat, dan idealisme yang murni telah terbukti bahwa
mahasiswa selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Bahkan Ir.
Soekarno pernah mengatakan bahwa “ beri aku 100 orang tua pasti akanku cabut gunung semeru
dan beri aku 10 pemudapasti akan ku gonjang dunia.”
Dalam konteks gerakan anti-korupsi mahasiswa juga diharapkan dapat tampil di depan
menjadi motor penggerak. Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi empat wilayah, yaitu: di lingkungan keluarga, di lingkungan kampus,
di masyarakat sekitar, dan di tingkat lokal/nasional. Pemuda adalah aset paling menentukan
kondisi zaman dimasa depan. Oleh karena itu, pemuda harus menjadi teladan bagi orang di
sekitar kita maupun generasi selanjutnya dengan cara memberi penjelasan bahwa korupsi itu
tidak baik dan termasuk dosa besar. Dengan adanya sifat idealis yang kuat dan ditanamkan sejak
dini, maka akan menurunkan angka korupsi dimasa depan.