Anda di halaman 1dari 2

Fungsi Kulit

Kulit berperan penting dalam pelindungan terhadap ancaman dari luar tubuh
homeostatis, sensasi, pengaturah suhu,kesemibangan cariran, produksi vitamin D,
respons imun, dan fungsi komunikasi.
1. Proteksi
Kulit melapisi organ luar tubuh sehingga sangat efektif melindungi tubuh dari
ancaman seperti invasi bakteri, panas, benda asing, trauma, zat kimia, dan radiasi.
2. Sensasi
Stimulus dari luar akan diterima ooleh reseptor-reseptor kulit sesuai dengan
jenisnya. Ujung reseptor dikulit selalu memonitor kondisi lingkungan. Fungsi
reseptor adalah mendeteksi sensasi suhu, nyeri, raba, dan tekanan untuk dilantarkan
kesususunan saraf pusat.
3. Homeostasis dan keseimbangan cairan
Stratum korneum lapisan paling luar dari epidermis memiliki kemampuan untuk
mengabsorpsi air, serta mencegah pengeluaran air dan elekrtrolit dari tubuh.
Sementara itu, kulit juga sebagai media pengeluaran cairan atau keringat melalui
evaporasi atau insensible water loss (IWL).
4. Produksi vitamin D
Jika kulit terpapar sinar ultraviolet atau sinar matahari, vitamin D dapat disintesis
dalam kulit. Vitamin D sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
tulang.
5. Pengaturan suhu tubuh
Adanya pembuluh darah pada kulit yang dapat vasodilatasi dan vasokontriksi
menimbulkan kulit terasa hangat atau dingin dan suhu tubuh dipertahankan sekitar
37℃. Pada keadaan lingkungan yang panas, tubuh akan abnyak mengeluarkan
keringat untuk melembapkan badan dan mendinginkan.
6. Komunikasi
Adanya reseptor-reseptor pada kulit yang mampu mendeteksi berbagai stimulus
sehingga kita dapat membedakan berbagai jenis sensasi. Perubahan warna kulit,
perubahan ekspresi wajah memberikan informasi tertentu. Keadaan gembira, sedih
dapat terlihat dari ekspresi wajah.
Karakteristik Kulit Normal
Kulit normal pasien bervariasi, namun demikian beberapa kriteria yang berhubungkan
dengan kulit normal meliputi, warna, suhu, tekstur bau.
1. Warna
Warna kulit normal bervariasi tergantung ras, kulit hitam pada orang dengan
keturunan negro, kulit kuning atau putih pada orang eropa, serta sawo matang atau
cokelat pada orang asia. Warna kulit ditentukan oleh akumulasi melanin. Pada
kondisi tertentu, warna kulit dapat berubah, sebagai contoh kulit pasien dapat
berwarna kekuningan, misalnya pada pasien dengan kelainan hati karena
meningkatnya bilirubin: kulit berwarna pucat disebabkan oleh anemia atau
kekurangan oksigen.
2. Temperature
Temperatur kulit mencerminkan temperature tubuh pasien. Suhu kulit normal
adalah hangat, pada area perifer mungkin lebih dingin, seperti pada tangan dan
kaki, atau pada area yang terdapat vasokontriksi pembuluh darah.
3. Kelembapan
Keadaan kulit normal berada diantar kering dan lembap. Kulit yang kering dan
bersisik dapat terjadi pada pasien dengan hiperglikemi dan gagal ginjal kronis
karena meningkatnya ureum dalam darah. Pada area tertentu, kulit lebih lembap
misalnya pada aksila dan telapak tangan.
4. Tekstur
Kulit normal bertekstur elastis dan lembut, namun demikian pada telapak tangan,
kaki lebih kaku dank eras. Pada pasien dengan dehidrasi dan hipotonus, kulit
menjadi kurang elastis atau turgor kulit menjadi berkurang.
5. Bau
Secara umun, kulit tidak berbau , namun pada tempat umum tertentu, seperti aksila
atau darah kelamin menimbulkan bau badan.

Anda mungkin juga menyukai