Anda di halaman 1dari 4

SELF LEARNING

LEARNING JOURNAL BERORIENTASI PADA PELAYANAN


PELATIHAN DASAR CPNS 2022 KOTA BANJAR

NAMA : Naufal Gilang Ramadhan, A.Md.Kep


ANGKATAN : 25
TUTOR : Dr. Drs. Kristiana Lusiati, M.Si

A. ARTIKEL

BBWS DAN PEMERINTAH KOTA BANJAR


ADAKAN SOSIALISASI TENTANG BANJIR

Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Citanduy Kota Banjar  menggelar
kegiatan  Sosialisasi Banjir Bersama Pemerintah Kota Banjar di Aula Leuwi Keris
BBWS Citanduy. Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Banjar,
Sekretaris Daerah Kota Banjar, Kepala BBWS Citanduy, Wakil Ketua DPRD
Kota Banjar, perwakilan Dandim 0613/Ciamis, perwakilan Kapolres, dan
beberapa Kepala OPD. Rabu (21/9/2022).
Dalam sosialisasi ini, BBWS Citanduy dan Pemerintah Kota Banjar membahas
banjir yang sempat merendam 58 rumah warga yang berada di area bantaran,
diakibatkan dari luapan air Sungai Citanduy yang datang dari hulu. Selain
menyasar pemukiman warga, banjir juga menggenangi beberapa fasilitas umum
dan menyebabkan tiga tiang pancang penyangga Jembatan Baru di Lingkungan
Parunglesang, Kelurahan Banjar patah, setelah dihantam kayu besar yang terbawa
arus saat hujan.
Jembatan Parunglesang yang rencananya akan menjadi jembatan alternatif
pengalihan arus lalu lintas terkait pengerjaan Jembatan Parungsari yang akan
ditutup untuk pergantian, akhirnya diportal demi menjaga keselamatan pengguna
jembatan untuk perbaikan. Berbagai kerusakan yang diakibatkan banjir tersebut,
dikhawatirkan akan terulang kembali mengingat prakiraan cuaca ekstrim yang
diumumkan BMKG memprediksi bahwa bulan Oktober akan terjadi intensitas
hujan yang lebih ekstrim dari pada sebelumnya.
Kepala BBWS, Bambang Hidayah memaparkan peristiwa banjir yang
terjadi pada pekan lalu merupakan banjir dari hulu dan tidak ada kaitannya sama
sekali dengan pengerjaan Bendungan Leuwi Keris yang saat ini sedang di bangun.
“Bendungan kan belum jadi, limpasan air kemarin itu menjebolkan tanggul inlet
yang tidak tersentuh proyek bendungan. Justru 13 alat berat milik proyek ikut
hanyut, dan 2 diantaranya berhasil dievakuasi oleh petugas di lapangan,” jelasnya.
Kendati demikian, untuk mengantisipasi dampak jebolnya kembali tanggul
tersebut pihaknya telah memperbaiki struktur tanggul alam dengan batuan agar
lebih kuat dan lebih tinggi untuk mengantisipasi terjadinya banjir dengan debit air
yang tinggi. Adapun rumah yang terendam banjir di kawasan bantaran sungai,
Bambang berharap agar dapat mengantisipasi banjir dengan segera mengevakuasi
perabotan dan penyelamatan jiwa. “Sebetulnya area bantaran sungai tidak boleh
dijadikan pemukiman untuk mengantisipasi terjadinya hal seperti ini dan
sebelumnya kami selalu beri edukasi saat mensosialisasikan fungsi dari bantaran
sungai tersebut,” tuturnya.
Bambang juga menguraikan skema komprehensif terkait antisipasi banjir
agar tidak membuat resah warga Kota Banjar saat terjadi curah hujan yang tinggi
dan berpotensi pada banjir. Kita pantau terus dengan membangun pos duga air
bersama Dinas SDA Provinsi Jabar dan BMKG sehingga kita ada gambaran di
titik-titik tertentu apabila ada elevasi sekian maka kita akan siaga 3 dan
seterusnya,” ulasnya. Pihaknya melalui Satgas yang telah dibentuk akan terus
melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Banjar untuk penanganan banjir.
“Kalaupun ada masyarakat di dataran rendah yang harus di evakuasi, jika BPBD
memerlukan bantuan kami, ya akan kami bantu,” katanya.
Bambang mengatakan bahwa Bendungan Leuwi Keris yang saat ini
sedang dibangun sudah melalui proses perhitungan, analisis, lab dan mengundang
Komisi Keamanan Bendungan dan tim-tim ahli dari Kementerian. “Jadi tidak
usah khawatir, nanti kalau sudah selesai Insha Allah aman tidak asal bangun dan
betul-betul bisa menjadi pengendalian banjir salah satunya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang menyebutkan bahwa pembangunan Bendungan
Leuwi Keris memiliki beberapa manfaat yaitu untuk suplai irigasi 11,200 hektar
kemudian dapat menjadi air baku 845 liter/detik untuk kebutuhan Kota
Tasikmalaya, Ciamis, dan Kota Banjar, juga listrik 20 Mega Watt. Selain itu
untuk pengendalian banjir dan juga wisata bendungan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana menyampaikan
bahwa sosialisasi ini untuk menjawab kekhawatiran masyarakat dengan
penjelasan dari BBWS. “Jadi banjir kemarin bukan karena jebolnya bendungan
Leuwi Keris, tapi ada kendala teknis di belakang Leuwi Keris, sehingga terjadi
limpasan air yang mengakibatkan sebagian masuk kanal dan sebagian lagi masuk
ke area yang seharusnya dikeringkan dan air masuk ke jalur awal,” tegasnya.
BBWS sebagai ahlinya telah menjelaskan  bahwa bendungan tidak dibuat
secara asal-asalan tapi melalui analisis dan evaluasi para ahli yang telah memiliki
kompetensi. “Ini ada pelebaran volume yang tidak tertampung oleh tanggul alam
yang kini sudah ditutup dengan struktur yang lebih kuat lagi,” pungkas Wakil
Wali Kota.

Sumber:
https://banjarkota.go.id/umum/bbws-dan-pemerintah-kota-banjar-adakan-
sosialisasi-tentang-banjir/

B. ANALISIS ARTIKEL
1. Berdasarkan unsur dalam pelayanan publik yaitu :
a. Penyelenggara pelayanan publik : BBWS & Pemerintah
kota Banjar
b. Penerima layanan : Masyarakat Kota Banjar
c. Kepuasan diterima oleh penerima layanan : Mendapatkan
pengetahuan lebih
terkait antisipasi banjir.
2. Berdasarkan prinsip pelayanan publik yaitu :
a. Partisipatif
Dalam artikel tersebut, BBWS melakukan kerja sama dengan
pemerintah kota Banjar dan masyarakat untuk mengantisipasi
terjadinya banjir.
b. Transparan
Dalam artikel tersebut, BBWS dan pemerintah menjelaskan skema
komprehensif terkait antisipasi banjir.
c. Responsif
Dalam artikel tersebut, dijelaskan sosialisasi ini untuk menjawab
kekhawatiran masyarakat dengan penjelasan dari BBWS terkait
penyebab banjir yang terjadi sebelumnya.
d. Tidak diskriminatif
Pemerintah tidak membeda-bedakan masyarakat dalam melakukan
sosialisasi, sosialisasi ini ditunjukan pada masyarakat yang
bermukim di bantaran sungai ataupun area yang sering terkena
banjir.
e. Mudah dan murah
Sosialisasi ini mudah untuk diikuti karena tidak memerlukan
persyaratan yang khusus serta tidak dipungut biaya.
f. Efektif dan Efisien
Kegiatan sosialisai ini merupakan salah satu cara efektif serta
efisien dalam upaya antisipasi terjadinya banjir, karena
pemaparannya komprehensif mencakup alasan terjadinya banjir,
penganan yang tanggap dari pemerintah saat terjadi banjir, serta
mengerahkan SDM,sarana, dan infrastuktur untuk mengantisipasi
terjadinya banjir.
g. Aksesibel
Sosialisasi ini mudah diakses karena bertempat di aula leuwi keris
BBWS Citanduy
h. Akuntabel
Kegiatan tersebut diisi oleh kepala BBWS dan anggotanya dan
menggunakan fasilitas BBWS yaitu aula leuwi keris.
h. Berkeadilan
Pada sosialisasi ini dijelaskan bahwa bantuan yang diberikan tidak
memandang apapun ataupun siapapun. Bantuan ditunjukan pada
masyarakat yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai