Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

G-WALK (Grey Water Dan Air Banjir Layak Pakai)


SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT
DI DESA TERAPUNG BANJIR KECAMATAN BENJENG KABUPATEN
GRESIK

BIDANG KEGIATAN:
PKM - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh :

Hardo Wahyudi (14321050) Angkatan 2014


Fitroh Abdul Khanif (15053019) Angkatan 2015
Ihwan Andrianto (15053043) Angkatan 2015
Miranda Dwi Pramitha (15052001) Angkatan 2015
Nur Aini Azizah (16013054) Angkatan 2016

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA


SURABAYA
2017
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ............................. 3
2.1 Konsumsi Air .................................................................................................... 3
2.2 Sumbangan Pemerintah ..................................................................................... 4
2.3 Kondisi Terkini Mitra ....................................................................................... 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 11

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Papan nama Desa Bulang Kulon ............................................................4
Gambar 2. Pencemaran Limbah Air Rumah Tangga di Desa Bulang Kulon ..........5
Gambar 3. Ilustrasi Desa Terapung ..........................................................................5
Gambar 4. Desain Rancang Bangun IPAL Komunal…...........................................7

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sumber Air Desa Bulang Kulon ...............................................................1
Tabel 2. Batas Wilayah Desa Bulang Kulon ...........................................................5
Tabel 3. Metode Pelaksanaan Program G-WALK ..................................................6
Tabel 4. Kelompok sasaran PKM-M ......................................................................9
Tabel 5. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M............................................9
Tabel 6. Jadwal Kegiatan.......................................................................................10

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Badan Pusat Statistika Kabupaten Gresik Tahun 2016, Desa
Bulang Kulon memiliki luas wilayah 258,15 Ha dengan jumlah penduduk
mencapai 2.645 jiwa yang terdiri dari 5 RW, 12 RT dan 520 kepala keluarga.
Dengan jumlah kepala keluarga dan pola hidup masyarakat yang bervariasi dalam
penggunaan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengakibatkan
bertambahnya limbah air rumah tangga (grey water) di desa tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan warga dan aparat desa
yang dilakukan oleh tim, limbah air rumah tangga (grey water) masyarakat Desa
Bulang Kulon belum terkelola dengan baik. Hal tersebut terjadi karena pada saat
musim kemarau masyarakat membuang secara percuma limbah air rumah tangga
dengan membuat aliran pembuangan disekitar rumah sehingga menimbulkan
genangan-genangan air. Genangan tersebut dapat menjadi sarang nyamuk dan
mencemari lingkungan. Padahal, berdasarkan berita harian di Jawa Pos tanggal 03
September 2017 di Desa Bulang Kulon Kecamatan Benjeng mengalami kesulitan
air bersih. Hal tersebut diakibatkan karena musim kemarau yang berkepanjangan.
Tabel 1. Sumber Air Desa Bulang Kulon
No. Sumber Air Fungsi Keterangan
1. Telaga Tadah Kebutuhan air bersih Pemakaian bersama Desa
Hujan 1 rumah tangga. Mungguanti.
2. Telaga Tadah Keperluan Pemakaian bersama Desa
Hujan 2 membersihkan diri Mungguanti.
(mandi).
3. Pasokan air Kebutuhan air bersih. Sebagian penduduk
tangki patungan membeli air
Sumber : wawancara kepada warga
Dari tabel 1 tersebut, didapatkan data bahwa pada saat musim kemarau hanya
sebagian kecil penduduk yang mendapatkan air bersih dari membeli air, sumber
tadah hujan telaga 1 dan 2 dipakai oleh penduduk yang dekat dengan telaga serta
untuk Desa Mungguanti. Dengan sumber air tersebut penduduk Desa Bulang Kulon
masih kekurangan air bersih untuk memenuhi kebutuhan, sehingga terjadi
kelangkaan air bersih di musim kemarau.
Disisi lain ketika musim penghujan sebagian Desa Bulang Kulon terjadi
banjir dan desa tersebut merupakan salah satu desa yang terapung banjir karena
desa yang mengelilingi desa tersebut terdampak banjir musiman dari aliran sungai
Lamong. Sehingga mengakibatkan terisolasinya daerah karena rusaknya
infrastruktur sehingga kebutuhan pangan dan logistik yang menuju desa tersebut
menjadi terhambat oleh karena itu masyarakat hanya mengandalkan makanan
instan yang kadar gizinya kurang mencukupi.
2

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut perlu adanya alat untuk


mengolah limbah air rumah tangga dan air banjir menjadi air layak pakai. Alat
tersebut difungsikan pada saat musim kemarau untuk mengatasi pencemaran
lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah air rumah tangga (grey water) dan
digunakan pada saat musim penghujan untuk mengolah air banjir sebagai tabungan
air layak pakai guna memenuhi kebutuhan disaat terjadi kelangkaan air bersih dan
kemarau berkepanjangan. Oleh karena itu perlu adanya program upaya
pemberdayaan masyarakat karena kesadaran, kepedulian dan peran aktif
masyarakat sangat diperlukan. Untuk menjaga kesinambungan program maka
perlu adanya pembentukan komunitas. Dengan demikian melalui Program
Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) di Desa Bulang
Kulon Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik dibentuk program G-WALK untuk
menangani permasalah pencemaran lingkungan, kelangkaan air bersih dan
mengolah air banjir menjadi bermanfaat bagi warga. Solusi tersebut diharapkan
mampu mengimbangi kebutuhan yang ada di desa tersebut khususnya untuk air,
baik pada masyarakat dan lingkungan.

1.2 Perumusan Masalah


Mengacu pada latar belakang yang telah dirumuskan, maka rumusan masalah
dari PKMM ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana alat pengolahan limbah air rumah tangga dan air banjir di Desa
Bulang Kulon Kecamatan Benjeng.
2. Bagaimana proses pembuatan alat pengolah air limbah rumah tangga dan air
banjir sesuai dengan kebutuhan di Desa Bulang Kulon Kecamatan Benjeng.
3. Bagaimana program G-WALK mampu mengatasi permasalahan pencamaran
lingkungan dan kelangkaan air bersih di Desa Bulang Kulon Kecamatan
Benjeng.
4. Bagaimana membentuk komunitas agar terjaga kontinuitas program G-WALK
di Desa Bulang Kulon Kecamatan Benjeng.

1.3 Tujuan Program


Adapun tujuan dari dilaksanakannya Program Kreativitas Mahasiswa
Pengabdian Masyarakat ini yaitu sebagai berikut :
1. Mendesain alat pengolahan limbah air rumah tangga dan air banjir
menggunakan aplikasi software solid works dan photoshop.
2. Merancang dan membuat alat yang sederhana dan mitra dengan mudah dalam
pengoperasianya.
3. Program G-WALK mampu bekerja secara mandiri dalam mengatasi
permasalahan pencemaran lingkungan dan kelangkaan air bersih di Desa
Bulang Kulon Kecamatan Benjeng.
3

4. Membentuk komunitas agar terjaga kontinuitas program G-WALK yang


mandiri dan produktif di Desa Bulang Kulon Kecamatan Benjeng.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Luaran dari program ini adalah :
1. Alat pengolah limbah air rumah tangga (grey water) dan air banjir menjadi air
layak pakai.
2. Terbentuknya komunitas program G-WALK yang semakin produktif,
responsife, kolaboratif dan semakin berdaya yang didukung oleh tim G-WALK
sebagai keberlanjutan program.
3. Standar operasional prosedur (SOP) penggnaan dan perawatan IPAL
Komunal
4. Artikel ilmiah dalam jurnal Internasional : International Journal on Advanced
Science, Engineering and Information Technology nomor ISSN 20885334, E-
ISSN 24606952 dengan judul “Wastewater treatment of households and flood-
based on technology in the flooded village, Bulang Kulon village, Gresik”.

1.5 MANFAAT
1. Bagi Masyarakat
a. Membantu masyarakat menangani permasalahn pencemaran lingkungan
dan mengurangi kelangkaan air bersih untuk menciptakan desa mandiri.
b. Menumbuhkan pemuda-pemudi yang produktif, responsive, kolaboratif
dan semakin berdaya.
c. Meningkatan kesejahteran masyarakat secara sosial dan ekonomi
melalui program G-WALK.
2. Bagi Pemerintah :
Membantu mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan dan kelangkaan
air bersih berbasis pemberdayaan masyarakat.
3. Bagi Mahasiswa
a. Membangun jiwa sosial, solidaritas, simpati, empati dan interaksi yang
tinggi bagi mahasiswa terhadap masyarakat luas sebagai agen perubahan.
b. Dapat memanfaatkan limbah air rumah tangga dan air banjir menjadi
sesuatu yang bernilai dalam penerapan pengetahuan di masyarakat serta
menambah pengalaman dan wawasan luas tentang masyarakat.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


2.1 Konsumsi Air
Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk
digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus.
Ketersediaan sistem penyediaan air bersih merupakan bagian yang selayaknya
diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik di perkotaan maupun
4

pedesaan. Hingga saat ini penyediaan oleh pemerintah menghadapi keterbatasan,


baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Direktur Eksekutif
PERPAMSI (Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia) Ashari Mardiono dalam
siaran live di TVRI Jakarta pada tanggal 22 Maret 2016 dalam Program Semangat
Pagi Indonesia menyampaikan penggunaan air bersih masyarakat Indonesia dinilai
masih boros yaitu 190 liter per hari per jiwa. Berdasarkan UNESCO tahun 2002 ,
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum tahun 2006 dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 menyatakan hak dasar
manusia atas air yaitu sebesar 60 liter per hari per jiwa.
Berdasarkan Badan Pusat Statistika Kabupaten Gresik Tahun 2016, Desa
Bulang Kulon memiliki jumlah penduduk mencapai 2.645 jiwa yang terdiri dari
5 RW, 12 RT dan 520 Kepala Keluarga. Dengan data-data tersebut dapat dihitung
bahwa kebutuhan air bersih masyarakat Desa Bulang Kulon adalah 502.550 liter
per hari. Perhitungan tersebut diperoleh dari perkalian jumlah penduduk dengan
rata-rata penggunaan air bersih per hari per jiwa.
2.2 Sumbangan Pemerintah
Program pemerintah sudah pernah dilakukan untuk memecahkan
permasalahan kelangkaan air bersih di Desa Bulang Kulon yaitu mendistribusikan
bantuan air bersih kepada masyarakat sebanyak 5 tanki air dalam satu hari selama
musim kemarau terjadi. Namun program tersebut telah dilakukan pada tahun 2014
dan bantuan tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air dalam
kegiatan sehari-hari.
Pada tahun 2015, menghemat air adalah program selanjutnya yang
ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakat Desa Bulang Kulon. Program
tersebut adalah pelatihan pengolahan libah air rumah tangga dengan metode
konvensional. Dimana masyarakat harus mengaduk dengan alat pengaduk untuk
memperoleh hasil air layak pakai. Akan tetapi program tersebut tidak berkelanjutan
karena kurangnya kesadaran, kepedulian dan peran aktif masyarakat.
Berdasarkan program-program pemerintah tersebut diatas, dapat disimpulkan
bahwa program yang ditawarkan belum memperoleh hasil yang maksimal.
Sehingga perlu adanya bantuan program pemenuhan kebutuhan air layak pakai
yang berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan air masyarakat di Desa Bulang
kulon.
2.3 Kondisi Terkini Mitra

Gambar 1. Papan Nama Desa Bulang Kulon


5

Desa Bulang Kulon merupakan salah satu desa di Kabupaten Gresik, Jawa
Timur. Koordinat terletak di titik koordinat 7°16'52" Lintang Selatan dan
112°28'53"Bujur Timur. Berdasarkan Badan Pusat Statistika Kabupaten Gresik
Tahun 2016, Desa Bulang Kulon memiliki luas wilayah 258,15 Ha dengan jumlah
penduduk mencapai 2.645 jiwa terdiri dari 5 RW, 12 RT dan 520 Kepala Keluarga.
Tabel 2. Batas Wilayah Desa Bulang Kulon
Barat Lundo
Timur Glinda
Selatan Balongmojo
Utara Munggugianti
Dengan data-data tersebut di atas, maka kepadatan penduduk secara
aritmatik dengan rumus kepadatan penduduk yaitu penduduk per satuan luas. Jadi
kepadatan Desa Bulang Kulon adalah 10,245 jiwa/km2. Dari perhitungan tersebut
Desa Bulang Kulon menurut Badan pusat Statistik tahun 2010 termasuk Kategori
2 tingkat kepadatan penduduk yaitu dengan kepadatan penduduk 10 - 49 jiwa/km2.
Dengan kepadatan penduduk yang cukup longgar tersebut ternyata pengolahan
limbah khususnya limbah air rumah tangga belum terkelola dengan baik.
Berdasarkan observasi dan wawancara masyarakat Desa Bulang Kulon belum
melakukan pengelolaan dan pengolahan limbah air rumah tangga seperti tampak
pada gambar 3 di bawah ini.

Gambar 2. Pencemaran Limbah Air Rumah Tangga di Desa Bulang Kulon


Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat musim kemarau,
masyarakat desa terapung banjir masyarakat Desa Bulang Kulon mayoritas
membuat aliran pembuangan limbah air disekitar rumah sehingga menimbulkan
genangan-genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk dan mencemari
lingkungan. Selain itu desa terapung merupakan desa yang mengalami kesulitan air
bersih sehingga kebutuhan air bersih desa tersebut tidak mencukupi untuk kegiatan
sehari-hari yang diakibatkan kemarau berkepanjangan. Pada saat musim kemarau

Gambar 3. Ilustrasi Desa Terapung


6

masyarakat mengandalkan sumber air dari dua telaga desa. Air dari satu telaga
dipakai untuk kebutuhan air bersih rumah tangga,sementara satu telaga lainnya
diapakai warga untuk keperluan mandi bersama.
Pada saat musim penghujan, Desa Bulang Kulon merupakan desa terapung
banjir (Gambar 3) karena desa sekitar yang mengelilinggi (tabel 2) terdampak banjir
musiman dari aliran sungai Lamong setinggi 40 cm – 50 cm atau setinggi lutut
orang dewasa dan tinggi air banjir di sekitar jembatan yang menghubungkan ke
desa tersebut mencapai 1,5 meter. Hal ini mengakibatkan terisolasinya daerah
sehingga masyarakat tidak bisa beraktifitas seperti biasanya. Pasar menjadi sepi,
kegiatan belajar mengajar diliburkan serta lalu lintas dijalan raya dialihkan karena
transportasi seperti sepeda motor dan mobil akan mogok terkena derasnya air banjir
sehingga kebutuhan pangan dan logistik yang menuju desa terapung menjadi
terhambat. Oleh karena itu warga mengandalkan makanan instan yang kadar
gizinya kurang mencukupi.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


Melalui program G-WALK ini dicarikan solusi untuk permasalahan yang
telah dirumuskan di atas dengan metode pelaksanaan sebagai berikut :
Tabel 3. Metode Pelaksanaan Program G-WALK
No Metode Penjelasan
1 Survei Lokasi Observasi dilakukan pra pengusulan proposal PKM-M
oleh tim ke Desa Bulang Kulon Kecamatan Benjeng
Kabupaten Gresik Jawa Timur diperoleh hasil :
a. Masyarakat Desa Bulang Kulon mayoritas membuat
aliran pembuangan limbah air disekitar rumah.
b. Desa Bulang Kulon mengalami kesulitan air bersih
akibatkan kemarau berkepanjangan.
c. Kondisi Desa Bulang Kulon pada saat musim banjir
dikelilingi oleh desa yang terendam banjir setinggi
40cm - 50cm.
d. Sumbangan dan kelemahan dari program pemerintah
yang pernah dilakukan dalam penyelesaian
permasalahan kelangkaan air bersih.
2 Study Diperoleh study literature :
Literature a. Berdasarkan penelitian Prakoso, Dandy dan Bieby
Voijant Tangahu (2016) di dalam jurnal Teknik ITS
Vol. 5, No. 2, dengan nomer ISSN: 2337-3539 (2301-
9271 Print) yang berjudul Desain IPAL Komunal
Limbah Domestik Perumahan Sukolilo Dian Regency
dengan Teknologi Constructed Wetland yaitu sebuah
IPAL yang akan direncanakan di perumahan untuk
7

mengolah limbah air rumah tangga (greywater)


menjadi air layak pakai.
b. Berdasarkan penelitian Mulyati, Meylinda dan JM Sri
Narhadi (2014) di daalam jurnal Ilmu Lingkungan, Vol
12 (2): 66-71, 2014 ISSN : 1829-8907 yang berjudul
Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah
Sakit Rk Charitas PALEMBANG membangun IPAL
sederhana yang dapat diterapkan dirumah-rumah
karena biaya pembuatanya murah, mudah dalam
pengopersaianya dan tidak memerlukan lahan yang
luas.
3 Pemilihan Tim memilih komponen yang akan diterapkan pada alat
komponen adalah komponen yang dijual belikan secara umum,
sehingga mudah di dapat oleh mitra. Dan membuat
komponen secara sederhana, apabila terjadi kerusakan
pada komponen, mitra dapat melakukan maintenance
sendiri setelah mendapatkan pendamping tim. Komponen
tersebut aadalah : pompa air, quality meter, drum
penampungan air, terpal, tiang penyanga dan pipa paralon.
4 Pembuatan Alat

Gambar 4. Desain Rancang Bangun IPAL Komunal


Program G-WALK ini akan dibangun IPAL Komunal
semi permanen (gambar 4). Komponen-komponen yang
dipilh akan dirangkai sesuai dengan perancangan yang
dibuat. Dimana kolam penampungan air-pompa air-
penampungan utama- tanki filtrasi-quality meter dan
penampungan air layak pakai akan dihubungkan dengan
menggunakan pipa paralon berukuran ¾ Dim. . Drum
penyaringan (filtrasi) terdiri dari batu zeloid, batu krikil,
ijuk I, pasir silika, arang aktif, ijuk II dan kapas.
5 Uji Pada tahap ini akan dilakukan uji performance yaitu
Performance dengan cara pengujian alat pengolah limbah air rumah
tangga (grey water) dan air banjir apakah berfungsi sesuai
apa yang telah dirancang atau tidak.
6 Evaluasi dan Pada bagian ini tim mengevaluasi tentang rancang bangun
Penyempurnaan yang sudah dirancang. Yakni mengenai cara kerja otomasi,
dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
8

7 Sosialisasi Metode ini dipilih untuk memberikan pengetahuan dasar


Awal tentang perilaku hidup bersih dan sehat, pemanfaatan
lingkungan, penanganan air banjir guna meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pengelolaan lingkungan secara optimal dan berkelanjutan
menuju lingkungan bersih dan sehat, pemanfaatan
pekarangan dan penyediaan air bersih secara mandiri.
Sehingga, meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
sosial dan ekonomi melalui program G-WALK.
Pada tahapan ini tim PKM-M akan melakukan :
a. Pengenalan awal kepada masyarakat desa mengenai
informasi tentang kegiatan-kegiatan tim PKM-M yang
akan dilaksanakan pada daerah sasaran.
b. Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan rutin yang
bersifat informal melibatkan masyarakat.
c. Sosialisasi dampak serta cara memanfaatkan limbah
cair rumah tangga dan air banjir sebagai air layak
pakai.
d. Pendampingan interaktif : pengisian kuesioner,
menonton video pengolahan air sederhana, praktik
dengan media botol beka, praktik IPAL Komunal.
e. Memberikan sosialisasi, membuatkan buku panduan,
video panduan kepada mitra kerja bagaimana cara
mengoperasikan alat tersebut dan tahap perawatan.
8 Praktik Merupakan kegiatan dimulainya praktik program “G-
G-WALK WALK”
a. Semua warga diwajibkan untuk mengumpulkan
limbah cair rumah tangga.
b. Pelatihan pengolahan limbah cair rumah tangga dan air
banjir dengan pembuatan IPAL komunal.
c. Tujuan dari “G-WALK” ini berharap masyarakat
mampu mengolah limbah cair rumah tangga sehingga
tujuan akhir dari “G-WALK” ini mampu menciptakan
desa mandiri.
10 Metode Pada tahap ini tim melakukan :
Membentuk a. Membentuk komunitas
Komunitas b. Membentuk struktur organisasi
c. Pendampingan
d. Pembagian tugas
Pembentukan Tim Pengelola “G-WALK” ini dilakukan
untuk menjaga kesinambungan program ini, mengingat
pendampingan dan pengendalian dari Tim PKM-M tidak
dapat dilakukan terus-menerus. Dengan adanya Tim
9

Pengelola “G-WALK” maka setiap kegiatan dilaksanakan


akan lebih transparan. Sehingga nantinya program ini akan
terkelola dengan baik dan benar sesuai dengan pelatihan
yang diberikan. Metode Membentuk komunitas disini
melibatkan pemuda-pemudi di desa terapung agar
memiliki kegiatan positif yang bermanfaat untuk desa.
Kelompok sasaran yang terlibat dalam Program Kreativitas Mahasiswa
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) sebagai berikut :
Tabel 4. Kelompok sasaran PKM-M
No Kelompok Metode Kegiatan
Sasaran Pendampingan
1 Warga (Ibu Tutorial, a. Pendampingan dan penyuluhan
PKK) diskusi dan tentang penanganan lingkungan,
praktik. perilaku hidup sehat dan
pemanfaatan air banjir.
b. Pendampingan pengolahan limbah
cair rumah tangga dan air banjir
dengan pembuatan IPAL komunal.
2 Karang Tutorial, a. Membentuk Komunitas Program G-
Taruna diskusi dan WALK sebagai keberlanjutan
praktik. Program meliputi pembentukan
struktur organisasi dan pembagian
tugas.
b. Pendampingn penggunaan dan
perawatan IPAL komunal.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


Anggaran yang diajukan dan jadwal kegiatan yang direncanakan adalah
sebagai berikut :
Tabel 5. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang (Tong Air, Pompa Air, Alat 5.837.000
Ukur PH, dll)
2 Bahan habis pakai (ATK, Batu Zeloid, Arang 4.150.000
Aktif, dll)
3 Perjalanan (Survei, Belanja Bahan, Monitoring 963.000
dan Evaluasi, dll)
4 Lain-lain (Pendampingan, Artikel Ilmiah, 1.450.000
Laporan Akhir, dll)
Jumlah 12.500.000
10

Tabel 6. Jadwal Kegiatan


No Jenis Kegiatan Bulan
Ke- 1 Ke- 2 Ke- 3 Ke- 4 Ke- 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survei Lokasi
2 Pembahasan
dan pembuatan
proposal
3 Study
Literature
4 Pemilihan
komponen √ √
5 Pembuatan
Alat
6 Uji
Performance √ √ √
7 Evaluasi dan
Penyempurnaa √ √ √ √
n
8 Sosialisasi G-
WALk √ √ √
9 Praktik G-
WALK √ √ √
10 Metode
Membentuk √ √ √ √
Komunitas
11 Laporan Akhir

11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen pendamping
Lampiran 1.1 Biodata Ketua
12

Lampiran 1.2 Biodata Anggota 1


13

Lampiran 1.3 Biodata Anggota 2


14

Lampiran 1.4 Biodata Anggota 3


15

Lampiran 1.5 Biodata Anggota 4


16

Lampiran 1.6. Biodata Dosen Pendamping


17
18
19
20
21
22
23
24

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan enunjang

Material Justifikasi Pemakaian Volume Harga Satuan Jumlah


Drum Plastik Penampung Air
2 Buah Rp 175.000,- Rp 350.000,-
Penampungan 220 Lt Utama
Penyedot Ari untuk
Pompa Air 1/4 Pk 1 Buah Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-
Alat Ipal Komunal
Pipa Paraon Ukuran ¾ Untuk Megalirkan
30 Roll Rp 25.000,- Rp 750.000,-
Dim Dari Penampung Air
Penyangga Utama
Besi Penyangga
Pada Alat Ipal 3 Buah Rp 300.000,- Rp 900.000,-
Tinggi 150 cm
Komunal
Besi Penyangga Penyangga ke
3 Buah Rp 100.000,- Rp 300.000,-
50 cm Saringgan Pertama
Untuk Memgukur
Quality Meter Tingkat Kebersihan 1 Buah Rp 300.000,- Rp 300.000,-
Air
Penyangga Qualitiy Penyangga Quality
3 Buah Rp 50.000,- Rp 150.000,-
Meter 35 cm Meter
Penyangga Pompa Air Penyangga Pompa
3 Buah Rp 75.000,- Rp 225.000,-
40 cm Air
Untuk Atap Temat
Atap Asbes 2x2 meter 4 Buah Rp 78.000,- Rp 312.000,-
Alat Ipal Komunal
Tiang Penyangga Tiang Penyangga
3 Buah Rp 150.000,- Rp 450.000,-
Untuk Penampung Air Penampung Air
Penampung Air
Penampung Air Awal dan Akhir 3 Buah Rp 200.000,- Rp 600.000,-
setelah Penyaringan
SUB TOTAL Rp 5.837.000,-

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Pemakaian Volume Harga Satuan Jumlah
Konsumsi
Konsumsi pelaksanaan program 50 Buah Rp 15.000,- Rp 750.000,-
G-WALK
Pelatihan
Konsumsi pelaksanaan program 50 Buah Rp 15.000,- Rp 750.000,-
G-WALK
25

1500
Bibit Ikan Lele Budi Daya Ikan Lele Rp 500,- Rp 750.000,-
Biji
Peralatan Budi Daya 30
Terpal Rp 50.000,- Rp 1.500.000,-
Ikan Lele Meter
Peralatan Budi Daya
Pasak 30 Buah Rp 5.000,- Rp 150.000,-
Ikan Lele
Buku Tabungan Pendampingan 50 Buah Rp 1.000,- Rp 50.000,-
Untuk cetak
Kertas A4 2 Rem Rp 50.000,- Rp 100.000,-
kuesioner
Catridge Tinta Hitam Administrasi 1 Buah Rp 100.000,- Rp 100.000,-
Penggandaan
Proposal 4 Buah Rp 30.000,- Rp 120.000,-
Proposal
Untuk Panduan
Penggunaan dan
Buku SOP 5 Buah Rp 25.000,- Rp 125.000,-
Perawatan IPAL
Komunal
Batu zeloid, batu Bahan Penjernih Air
krikil, ijuk , pasir Alami
1 Paket Rp 200.000,- Rp 200.000,-
silika, arang aktif, dan
kapas)
SUB TOTAL Rp 4.150.000,-

3. Perjalanan
Material Justifikasi Pemakaian Volume Harga Satuan Jumlah
Survey Survey Awal 4 orang Rp 40.000,- Rp 160.000,-
Koordinasi Dengan
Perencanaan program 4 orang Rp 52.000,- Rp 208.000,-
Mitra
Sosialisai program G- Perjalanan Darat Ke
4 orang Rp 40.000,- Rp 160.000,-
WALK Lokasi
Pelaksanaan program Perjalanan Darat Ke
4 orang Rp 40.000,- Rp 160.000,-
G-WALK Lokasi
Perjalanan Darat Ke
Evaluasi Hasil 1 Desa Rp 200.000,- Rp 200.000,-
Lokasi
Transportasi
Perlengkapan Pembelian 1 kali Rp 75.000,- Rp 75.000,-
Perlengkapan
Transportasi
Konsumsi Pengiriman 1 kali Rp 75.000,- Rp 75.000,-
Konsumsi
26

Monitoring dan
Monev 5 orang Rp 100.000,- Rp 500.000,-
Evaluasi
SUB TOTAL Rp 963.000,-

4. Lain – Lain

SUB TOTAL (Rp) Volume Harga Satuan Jumlah

Pembinaan program
Pembinaan 1 orang Rp 400.000,- Rp 400.000,-
G-WALK
Pelatihan program G-
Pelatihan 1 Orang Rp 500.000,- Rp 500.000,-
WALK
Banner Untuk
Banner 1 Buah Rp 200.000,- Rp 100.000,-
Kegiatan
Laporan Akhir Administrasi 4 Buah Rp 25.000,- Rp 100.000,-
Artikel Ilmiah Jurnal 1 kali Rp 350.000,- Rp 350.000,-
SUB TOTAL Rp 1.450.000,-
27

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama / Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
NIM Studi Ilmu Waktu
( jam/
minggu)
1 Hardo Teknik Teknik 2 jam / hari  Bekerja sama dengan
Wahyudi/ Mesin mitra
14321050  Bersosialisasi kepada
masyarakat terutama
remaja tentang
rencana kegiatan.
 Menyusun Kegiatan
dan Persiapan
Kegiatan .
 Membuat Laporan
awal dan akhir
 Mendata Masyarakat
yang akan
berpartisipasi dalam
kegiatan.
2 Fitroh Teknik Teknik 2 jam / hari  Merancang dan
Abdul Informatika Mendesain sebuah
Khanif alat untuk
/15053019 pelaksanaan kegiatan
 Membantu ketua
pelaksana dalam
mendokumentasikan
pelaksaanaan
kegiatan .
 Menyiapkan sarana
dan pra sarana
3 Ihwan Teknik Teknik 2 Jam/ hari  Mendesain Desa
Andrianto Informatika lokasi Mitra
/15053043 pelaksanaan kegiatan
 Membantu ketua
pelaksana dalam
mendokumentasikan
pelaksaanaan
kegiatan .
 Menyiapkan sarana
dan pra sarana
28

4 Miranda Manajemen Ekono 2 jam / hari  Bertugas surat


Dwi mi menyurat dalam
Pramitha kegiatan.
/15052001  Membantu ketua
dalam mebuat laporan
awal dan akhir
 Membantu ketua
dalam pengarahan
kepada masyarakat
yang berpartisipasi
dalam kegiatan.
 Menyiapkan sarana
dan pra sarana
5. Nur Aini Akutansi Ekono 2 jam / hari  Mengatur keuangan
Azizah/16 mi administrasi dalam
013054 segala kegiatan .
 Bekerja sama dengan
Mitra
 Menjadi bendahara
,mengatur siklus
keuangan dalam
pengabdian.
 Membantu ketua
dalam pengarahan
kepada masyarakat
yang berpartisipasi
dalam kegiatan .
29

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


30

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra


31

Lampiran 6. Peta Detail Lokasi Mitra Kerja


32

Lampiran 7. Peta Desa Bulang Kulon (sumber: Google Map)


33

Lampiran 8. Gambar Tampak Depan Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan


34

G-WALK ini berfungsi mengolah limbah air rumah tangga (grey water) dan
air banjir agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan
karena dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit sehingga
layak untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih dengan membangun
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dirancang untuk membuang limbah
biologis dan kimiawi yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya dari air sehingga
air tersebut da pat digunakan pada aktivitas lainnya, selain itu untuk memenuhu
kebutuhan air dimusim kemarau.

Instalasi Pengolahan Air Limbah berbasis teknologi ini dirancang


a. Dimanfaatkan pada saat musim kemarau untuk mengolah limbah
cair rumah tangga guna mengurangi pencemaran lingkungan dan
memenuhi kebutuhan air bersih yang dapat digunakan pada aktivitas
sehari-hari ;
b. Dimanfaatkan pada saat musim penghujan untuk mengolah limbah
cair rumah tangga dan air banjir guna memenuhi kebutuhan air layak
pakai dimusim kemarau serta digunakan sebagai budidaya ikan lele,
dimana hasil dari budidaya ikan lele dimanfaatkan untuk kebutuhan
pangan dan biaya operasional IPAL komunal tersebut.

Cara Kerja Alat :


1. Limbah air rumah tangga (grey water) dan air banjir ditampung
dalam tong penampungan awal
2. Pompa dan Quality meter dihubungkan dengan sumber listrik
sehingga akan bekerja
3. Pompa I akan menyedot air yang berada didalam penampung air
menuju ke tong penampungan I
4. Air yang berada di tong penampungan I akan mengalir ke tong
penampungan II untuk masuk proses filtrasi
5. Setelah melewati proses filtrasi, air yang dihasilkan akan masuk ke
quality meter sehingga akan terbaca oleh sensor apakan air hasil
fitrasi sudah layak digunakan oleh masyarakat atau belum
6. Apabila air hasil filtrasi sudah layak maka kran II akan terbuka
otomatis untuk mengalirkan ke bak penampungan terakhir dan kran
I dalam posisi tertutup.
7. Apabila air hasil filtrasi belum layak digunakan maka kran I akan
membuka secara otomatis dan kran II tetap dalam kondisi tertutup,
air akan di kembali ke tong penampungan I dan akan terjadi kembali
proses filtrasi ditong selanjutnya sampai quality meter menyatakan
air hasil fitrasi layak digunakan.
8. Proses itu akan berjalan secara terus-menerus.
35

Lampiran 9. Rancangan kuesioner


Masyarakat akan diberi kuesioner sebelum dan sesudah dilakukan program
G-WALK sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan dari Program Kreativitas
Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat. Berikut contoh pengisian kuesioner
yang akan dirancang oleh tim :
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …………………………..……….………………..............
Jenis Kelamin : ………………………..………………..………………….
Agama : ………………………..………………..………………….
Tempat/Tanggal Lahir : …………………..………………………..………………
Umur : …………………………..………………..……….Tahun.

PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini ada beberapa hal yang mungkin diperoleh seseorang dalam masyarakat
Bulang Kulon. Pada setiap pernyataan anda diminta memilih satu jawaban dengan
cara memberikan tanda contreng (√). Adapun jawaban tersebut memiliki ketentuan
sebagai berikut :
“YA” dan “TIDAK”

Contoh :

No Pernyataan YA TIDAK
1 Apakah masyarakat membuang limbah air rumah √
tangga (grey water) di aliran sekitar rumah

Dengan mencontreng pilihan YA tersebut maka “Pada umumnya masyarakat


membuang air rumah tangga (grey water) di aliran sekitar rumah dinyatakan benar.
…Selamat Mengerjakan...
36

Lampiran 10. Rancangan Keberlanjutan Program

Keberlanjutan dari program ini adalah apabila alat telah diterapkan pada
mitra dan telah terbentuk komunitas maka keberlanjutan program selanjutnya dari
G-WALK (Grey Water dan Air Banjir Layak Pakai) adalah metode
pemberdayaan “ SODAKOH AIR” dengan sistem masyarakat untuk masyarakat.
Dimana hasil bank limbah air akan di kembalikan kepada masyarakat dalam
bentuk uang, air layak pakai atau ikan lele. Hasil Budidaya ikan lele dimanfaatkan
untuk kebutuhan pangan dan biaya operasional IPAL komunal tersebut.
Mekanisme “SODAKOH AIR” disini tahap pertama adalah masyarakat
Desa Bulang Kulon memilih limbah air (grey water dan air banjir) selanjutnya,
masyarakat menyetorkan hasil limbah yang telah dipilih kepada komunitas “G-
WALK” sehingga akan di timbang dan dicatat dalam buku tabungan.
37

Lampiran 11. Rancangan Struktur Organisasi

Dalam struktur organisasi ini manager/ketua bertanggung jawab atas


seluruh kegiata SODAKOH AIR yang berhubungan langsung dengan kepala
administrasi, bendahara dan seluruh anggota. Bendahara bertanggungjawab atas
proses penimbangan, pencatatan dan pemilahan limbaha air rumah tangga atau air
banjir. Anggota bertanggung jawab atas nasabah yang dinaungi serta kepala
admistrasi bertanggungjawab dalam hal admistrasi kegiatan SODAKOH AIR.

Anda mungkin juga menyukai