JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan Oleh :
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Papan nama Desa Bulang Kulon ............................................................4
Gambar 2. Pencemaran Limbah Air Rumah Tangga di Desa Bulang Kulon ..........5
Gambar 3. Ilustrasi Desa Terapung ..........................................................................5
Gambar 4. Desain Rancang Bangun IPAL Komunal…...........................................7
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sumber Air Desa Bulang Kulon ...............................................................1
Tabel 2. Batas Wilayah Desa Bulang Kulon ...........................................................5
Tabel 3. Metode Pelaksanaan Program G-WALK ..................................................6
Tabel 4. Kelompok sasaran PKM-M ......................................................................9
Tabel 5. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M............................................9
Tabel 6. Jadwal Kegiatan.......................................................................................10
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Badan Pusat Statistika Kabupaten Gresik Tahun 2016, Desa
Bulang Kulon memiliki luas wilayah 258,15 Ha dengan jumlah penduduk
mencapai 2.645 jiwa yang terdiri dari 5 RW, 12 RT dan 520 kepala keluarga.
Dengan jumlah kepala keluarga dan pola hidup masyarakat yang bervariasi dalam
penggunaan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengakibatkan
bertambahnya limbah air rumah tangga (grey water) di desa tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan warga dan aparat desa
yang dilakukan oleh tim, limbah air rumah tangga (grey water) masyarakat Desa
Bulang Kulon belum terkelola dengan baik. Hal tersebut terjadi karena pada saat
musim kemarau masyarakat membuang secara percuma limbah air rumah tangga
dengan membuat aliran pembuangan disekitar rumah sehingga menimbulkan
genangan-genangan air. Genangan tersebut dapat menjadi sarang nyamuk dan
mencemari lingkungan. Padahal, berdasarkan berita harian di Jawa Pos tanggal 03
September 2017 di Desa Bulang Kulon Kecamatan Benjeng mengalami kesulitan
air bersih. Hal tersebut diakibatkan karena musim kemarau yang berkepanjangan.
Tabel 1. Sumber Air Desa Bulang Kulon
No. Sumber Air Fungsi Keterangan
1. Telaga Tadah Kebutuhan air bersih Pemakaian bersama Desa
Hujan 1 rumah tangga. Mungguanti.
2. Telaga Tadah Keperluan Pemakaian bersama Desa
Hujan 2 membersihkan diri Mungguanti.
(mandi).
3. Pasokan air Kebutuhan air bersih. Sebagian penduduk
tangki patungan membeli air
Sumber : wawancara kepada warga
Dari tabel 1 tersebut, didapatkan data bahwa pada saat musim kemarau hanya
sebagian kecil penduduk yang mendapatkan air bersih dari membeli air, sumber
tadah hujan telaga 1 dan 2 dipakai oleh penduduk yang dekat dengan telaga serta
untuk Desa Mungguanti. Dengan sumber air tersebut penduduk Desa Bulang Kulon
masih kekurangan air bersih untuk memenuhi kebutuhan, sehingga terjadi
kelangkaan air bersih di musim kemarau.
Disisi lain ketika musim penghujan sebagian Desa Bulang Kulon terjadi
banjir dan desa tersebut merupakan salah satu desa yang terapung banjir karena
desa yang mengelilingi desa tersebut terdampak banjir musiman dari aliran sungai
Lamong. Sehingga mengakibatkan terisolasinya daerah karena rusaknya
infrastruktur sehingga kebutuhan pangan dan logistik yang menuju desa tersebut
menjadi terhambat oleh karena itu masyarakat hanya mengandalkan makanan
instan yang kadar gizinya kurang mencukupi.
2
1.5 MANFAAT
1. Bagi Masyarakat
a. Membantu masyarakat menangani permasalahn pencemaran lingkungan
dan mengurangi kelangkaan air bersih untuk menciptakan desa mandiri.
b. Menumbuhkan pemuda-pemudi yang produktif, responsive, kolaboratif
dan semakin berdaya.
c. Meningkatan kesejahteran masyarakat secara sosial dan ekonomi
melalui program G-WALK.
2. Bagi Pemerintah :
Membantu mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan dan kelangkaan
air bersih berbasis pemberdayaan masyarakat.
3. Bagi Mahasiswa
a. Membangun jiwa sosial, solidaritas, simpati, empati dan interaksi yang
tinggi bagi mahasiswa terhadap masyarakat luas sebagai agen perubahan.
b. Dapat memanfaatkan limbah air rumah tangga dan air banjir menjadi
sesuatu yang bernilai dalam penerapan pengetahuan di masyarakat serta
menambah pengalaman dan wawasan luas tentang masyarakat.
Desa Bulang Kulon merupakan salah satu desa di Kabupaten Gresik, Jawa
Timur. Koordinat terletak di titik koordinat 7°16'52" Lintang Selatan dan
112°28'53"Bujur Timur. Berdasarkan Badan Pusat Statistika Kabupaten Gresik
Tahun 2016, Desa Bulang Kulon memiliki luas wilayah 258,15 Ha dengan jumlah
penduduk mencapai 2.645 jiwa terdiri dari 5 RW, 12 RT dan 520 Kepala Keluarga.
Tabel 2. Batas Wilayah Desa Bulang Kulon
Barat Lundo
Timur Glinda
Selatan Balongmojo
Utara Munggugianti
Dengan data-data tersebut di atas, maka kepadatan penduduk secara
aritmatik dengan rumus kepadatan penduduk yaitu penduduk per satuan luas. Jadi
kepadatan Desa Bulang Kulon adalah 10,245 jiwa/km2. Dari perhitungan tersebut
Desa Bulang Kulon menurut Badan pusat Statistik tahun 2010 termasuk Kategori
2 tingkat kepadatan penduduk yaitu dengan kepadatan penduduk 10 - 49 jiwa/km2.
Dengan kepadatan penduduk yang cukup longgar tersebut ternyata pengolahan
limbah khususnya limbah air rumah tangga belum terkelola dengan baik.
Berdasarkan observasi dan wawancara masyarakat Desa Bulang Kulon belum
melakukan pengelolaan dan pengolahan limbah air rumah tangga seperti tampak
pada gambar 3 di bawah ini.
masyarakat mengandalkan sumber air dari dua telaga desa. Air dari satu telaga
dipakai untuk kebutuhan air bersih rumah tangga,sementara satu telaga lainnya
diapakai warga untuk keperluan mandi bersama.
Pada saat musim penghujan, Desa Bulang Kulon merupakan desa terapung
banjir (Gambar 3) karena desa sekitar yang mengelilinggi (tabel 2) terdampak banjir
musiman dari aliran sungai Lamong setinggi 40 cm – 50 cm atau setinggi lutut
orang dewasa dan tinggi air banjir di sekitar jembatan yang menghubungkan ke
desa tersebut mencapai 1,5 meter. Hal ini mengakibatkan terisolasinya daerah
sehingga masyarakat tidak bisa beraktifitas seperti biasanya. Pasar menjadi sepi,
kegiatan belajar mengajar diliburkan serta lalu lintas dijalan raya dialihkan karena
transportasi seperti sepeda motor dan mobil akan mogok terkena derasnya air banjir
sehingga kebutuhan pangan dan logistik yang menuju desa terapung menjadi
terhambat. Oleh karena itu warga mengandalkan makanan instan yang kadar
gizinya kurang mencukupi.
1 Survei Lokasi
2 Pembahasan
dan pembuatan
proposal
3 Study
Literature
4 Pemilihan
komponen √ √
5 Pembuatan
Alat
6 Uji
Performance √ √ √
7 Evaluasi dan
Penyempurnaa √ √ √ √
n
8 Sosialisasi G-
WALk √ √ √
9 Praktik G-
WALK √ √ √
10 Metode
Membentuk √ √ √ √
Komunitas
11 Laporan Akhir
√
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen pendamping
Lampiran 1.1 Biodata Ketua
12
1500
Bibit Ikan Lele Budi Daya Ikan Lele Rp 500,- Rp 750.000,-
Biji
Peralatan Budi Daya 30
Terpal Rp 50.000,- Rp 1.500.000,-
Ikan Lele Meter
Peralatan Budi Daya
Pasak 30 Buah Rp 5.000,- Rp 150.000,-
Ikan Lele
Buku Tabungan Pendampingan 50 Buah Rp 1.000,- Rp 50.000,-
Untuk cetak
Kertas A4 2 Rem Rp 50.000,- Rp 100.000,-
kuesioner
Catridge Tinta Hitam Administrasi 1 Buah Rp 100.000,- Rp 100.000,-
Penggandaan
Proposal 4 Buah Rp 30.000,- Rp 120.000,-
Proposal
Untuk Panduan
Penggunaan dan
Buku SOP 5 Buah Rp 25.000,- Rp 125.000,-
Perawatan IPAL
Komunal
Batu zeloid, batu Bahan Penjernih Air
krikil, ijuk , pasir Alami
1 Paket Rp 200.000,- Rp 200.000,-
silika, arang aktif, dan
kapas)
SUB TOTAL Rp 4.150.000,-
3. Perjalanan
Material Justifikasi Pemakaian Volume Harga Satuan Jumlah
Survey Survey Awal 4 orang Rp 40.000,- Rp 160.000,-
Koordinasi Dengan
Perencanaan program 4 orang Rp 52.000,- Rp 208.000,-
Mitra
Sosialisai program G- Perjalanan Darat Ke
4 orang Rp 40.000,- Rp 160.000,-
WALK Lokasi
Pelaksanaan program Perjalanan Darat Ke
4 orang Rp 40.000,- Rp 160.000,-
G-WALK Lokasi
Perjalanan Darat Ke
Evaluasi Hasil 1 Desa Rp 200.000,- Rp 200.000,-
Lokasi
Transportasi
Perlengkapan Pembelian 1 kali Rp 75.000,- Rp 75.000,-
Perlengkapan
Transportasi
Konsumsi Pengiriman 1 kali Rp 75.000,- Rp 75.000,-
Konsumsi
26
Monitoring dan
Monev 5 orang Rp 100.000,- Rp 500.000,-
Evaluasi
SUB TOTAL Rp 963.000,-
4. Lain – Lain
Pembinaan program
Pembinaan 1 orang Rp 400.000,- Rp 400.000,-
G-WALK
Pelatihan program G-
Pelatihan 1 Orang Rp 500.000,- Rp 500.000,-
WALK
Banner Untuk
Banner 1 Buah Rp 200.000,- Rp 100.000,-
Kegiatan
Laporan Akhir Administrasi 4 Buah Rp 25.000,- Rp 100.000,-
Artikel Ilmiah Jurnal 1 kali Rp 350.000,- Rp 350.000,-
SUB TOTAL Rp 1.450.000,-
27
G-WALK ini berfungsi mengolah limbah air rumah tangga (grey water) dan
air banjir agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan
karena dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit sehingga
layak untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih dengan membangun
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dirancang untuk membuang limbah
biologis dan kimiawi yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya dari air sehingga
air tersebut da pat digunakan pada aktivitas lainnya, selain itu untuk memenuhu
kebutuhan air dimusim kemarau.
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini ada beberapa hal yang mungkin diperoleh seseorang dalam masyarakat
Bulang Kulon. Pada setiap pernyataan anda diminta memilih satu jawaban dengan
cara memberikan tanda contreng (√). Adapun jawaban tersebut memiliki ketentuan
sebagai berikut :
“YA” dan “TIDAK”
Contoh :
No Pernyataan YA TIDAK
1 Apakah masyarakat membuang limbah air rumah √
tangga (grey water) di aliran sekitar rumah
Keberlanjutan dari program ini adalah apabila alat telah diterapkan pada
mitra dan telah terbentuk komunitas maka keberlanjutan program selanjutnya dari
G-WALK (Grey Water dan Air Banjir Layak Pakai) adalah metode
pemberdayaan “ SODAKOH AIR” dengan sistem masyarakat untuk masyarakat.
Dimana hasil bank limbah air akan di kembalikan kepada masyarakat dalam
bentuk uang, air layak pakai atau ikan lele. Hasil Budidaya ikan lele dimanfaatkan
untuk kebutuhan pangan dan biaya operasional IPAL komunal tersebut.
Mekanisme “SODAKOH AIR” disini tahap pertama adalah masyarakat
Desa Bulang Kulon memilih limbah air (grey water dan air banjir) selanjutnya,
masyarakat menyetorkan hasil limbah yang telah dipilih kepada komunitas “G-
WALK” sehingga akan di timbang dan dicatat dalam buku tabungan.
37