Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Hukum adalah suatu sistem peraturan yang di dalamnya terdapat

norma-norma dan sanksi-sanksi yang bertujuan untuk mengendalikan perilaku


manusia, menjaga ketertiban dan keadilan, serta mencegah terjadinya kekacauan.

Ada juga yang mengatakan bahwa definisi hukum adalah suatu peraturan atau
ketentuan yang dibuat, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, dimana isinya
mengatur kehidupan bermasyarakat dan terdapat sanksi/ hukuman bagi pihak
yang melanggarnya.

Tujuan Hukum

Hukum mempunyai tujuan yang sifatnya universal seperti ketertiban, kedamaian,


ketenteraman, kebahagiaan dan kesejahteraaan dalam tata kehidupan bermasyarakat.
Dengan adanya hukum, maka setiap perkara bisa diselesaikan melalui proses
pengadilan dengan perantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
Hukum juga bertujuan untuk mencegah dan menjaga supaya setiap orang tidak menjadi
hakim atas dirinya sendiri. Secara garis besar tujuan Hukum adalah sebagai berikut ini:

 Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.

 Mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat.

 Menjamin adanya kebahagian sebanyak-banyaknya pada semua orang.

 Menjadi sarana dalamm mewujudkan keadilan sosial secara lahir dan batin.

 Menjadi sarana penegak dalam pembanguanan.

 Memberikan petunjuk bagi orang-orang dalam pergaulan masyarakat.

 Sebagai fungsi kritis.

F. Fungsi Hukum
Apabila kita perhatikan definisi-definisi hukum atau rumusan dari para sarjana hukum tersebut, pada
dasarnya kita dapat menemukan adanya unsur-unsur hukum, ciri-ciri hukum, dan sifat hukum.

Adapun fungsi dari hukum adalah, sebagai berikut :

1. Sebagai Perlindungan, Hukum melindungi masyarakat dari ancaman bahaya;


2. Fungsi Keadilan, Hukum sebagai penjaga, pelindung dan memberikan keadilan bagi
manusia; dan

3. Dalam Pembangunan, Hukum dipergunakan sebagai acuan tujuan negara.

Fungsi dari hukum secara umum adalah :

1. Hukum berfungsi untuk melindungi kepentingan manusia;

2. Hukum berfungsi sebagai alat untuk ketertiban dan keteraturan masyarakat;

3. Hukum berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial (lahir batin);

4. Hukum berfungsi sebagai alat perubahan social (penggerak pembangunan);

5. Sebagai alat kritik (fungsi kritis); dan

6. Hukum berfungsi untuk menyelesaikan pertikaian.

Pengertian sumber hukum dan macamnya – apa itu yang dimaksud sumber hukum? untuk lebih jelasnya mari
kita baca dan pelajari bersama-sama di bawah ini.

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang memiliki kekuatan bersifat memaksa,
yaitu jika dilanggar atau melanggar akan mengakibatkan timbulnya sanksi tegas. Sumber hukum dilihat dari dua
segi, diantaranya segi material dan segi formal.

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan terbentuknya aturan-aturan. Aturan tersebut
sifatnya memaksa, jadi jika melanggar akan mendapatkan sanksi. Sumber Hukum ada 2 jenis yaitu sumber hukum
material dan formal.

A. Berikut ini sumber hukum material dan formal

Sumber hukum material adalah segala kaidah, aturan, atau norma yang menjadi patokan atau sumber dari manusia
untuk bersikap dan bertindak. Atau sumber hukum materi yaitu tempat dari manakah material itu diambil. Suatu
keyakinan atau perasaan hukum dari individu dan juga pendapat umum yang dapat menentukan isi hukum. Dengan
begitu keyakinan atau perasaan hukum individu dan pendapat umum yang merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi pembentukan hukum. Baca juga artikel: Pengertian hukum dan tujuannya.
Apa itu sumber hukum?

Hukum formal adalah dapat disebut juga sebagai penerapan dari hukum material, sehingga hukum formal dapat
berjalan serta ditaati oleh semua objek hukum. Berikut ini macam-macam atau sumber-sumber dari hukum formal:

 Yang pertama yaitu Undang-undang, merupakan suatu peraturan yang memiliki kekuatan hukum yang
mengikat, yang dipelihara oleh penguasa Negara tersebut. Misalnya seperti: UU, PP, Perpu dan lain
sebagainya.

 Yang kedua yaitu kebiasaan, merupakan perbuatan yang sama yang dilakukan secara terus-menerus
sehingga menjadi suatu hal yang selayaknya dilakukan. Seperti misalnya: adat-adat di daerah yang
dilakukan secara turun-temurun yang sudah menjadi hukum di daerah tersebut.

 Yang ketiga yaitu Yurisprudensi, merupakan keputusan dari hakim pada masa lalu atau masa lampau pada
suatu perkara yang sama sehingga dijadikan keputusan oleh para hakim pada masa selanjutnya. Hakim
sendiri bisa membuat keputusan sendiri, apabila perkara tersebut tidak diatur sama sekali di dalam UU.

 Yang keempat yaitu traktat, merupakan perjanjian yang dilakukan oleh 2 (dua) negara atau lebih. Perjanjian
tersebut mengikat antar negara yang terlibat dalam traktat ini. Secara otomatis traktat tersebut juga dapat
mengikat warganegara dari Negara yang bersangkutan.

 Dan yang kelima yaitu doktrin, merupakan pendapat dari para ahli hukum terkemuka, yang dijadikan dasar
ataupun asas-asas penting dalam hukum dan juga penerapannya.

Dafput

https://www.academia.edu/9111782/Definisi_Hukum_Menurut_Para_Ahli

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-hukum.html

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/12912/9706

https://dosen.perbanas.id/tujuan-hukum/

http://ojs.unm.ac.id/supremasi/article/view/2813/1514

Anda mungkin juga menyukai