VEKTOR
BAHANA
AJAR FISIKA
|A+B|
Besaran Vektor
Di dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu besaran vektor dan
besaran scalar. Besaran vector adalah besaran yang memiliki nilai (besar) dan arah. Jarak
perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet dan lain-lain merupakan contoh
besaran vector. Besaran-besaran ini selalu dapat dikaitkan dengan arah kemana vector itu
bekerja. Misalnya, jarak perpindahan mobil sejauh 50 m ke arah utara, aatau gaya tarikan
Tono terhadap meja sebesar 24 N ke arah selatan dan lain sebagainya. Tetapi lain halnya
dengan besaran scalar, besaran sekalar hanya memiliki nilai (besar) saja, tidak memiliki arah.
Contoh besaran scalar diantaranya: luas, volume, suhu, waktu, panjang, energi, dan lain
sebagainya.
Dari kedua besaran tersebut ada perbedaan cara mengoperasikannya (menjumlahkan dan
mengurangkan). Bila kita menjumlahkan atau nmengurangkan dua atau lebih besaran scalar
maka dapat kita lakukan sebagaimana biasanya yaitu dengan cara aljabar biasa, langsung kita
jumlahkan atau kita kurangkan begitu saja. Itu sangat berbeda bila kita menjumlahkan atau
mengurangkan besaran vector. Kita harus memperhatikan pula kemana arah masing-masing
Tetapi sebelum itu kita harus tahu bagaimana menggambarkan sebuah vector, karena
pemahaman akan hal ini akan sangat membantu . Sebuah vector dapat digambarkan dengan
sebuah anak panah, besarnya vector ditunjukkan oleh panjang anak panah dan arahnya
Menjumlahkan atau mengurangkan dua buah vector atau lebih dapat dilakukan dengan dua
Cara poligon.
Cara ini dapat dilakukan dengan menggambarkan vector-vektor yang dijumlahkan secara
berurutan kemudian menarik garis dari pangkal vector awal hingga ujung vector akhir
C
Contoh:
-A
A B
C R
R B
R=A+B+C R = C -A + B
R = C + (- A) + B
Sedangkan untuk menentukan nilai dan arah dari hasil penjumlahan vector sapat dilakukan
Vektor-vektor yang akan dijumlahkan dilukis dengan pangkal vector berhimpit pada satu titik
dan lengkapi garis bantu hingga membentuk gambar jajaran genjang. Kemudian lukis panjang
2
R
θ
C 1
R A C
sin sin 1 sin 2
2) Cara analisis.
Penjumlahan vector dengan cara ini setiap vector yang dijumlahkan diuraikan terlebih dahulu
menurut sumbu-x dan sumbu –y.
Contoh: y
F1y F1
F2x
F3x
Θ1
F1x x
F2y
F2 F3
F3y
Vektor Sudut Vector dalam arah sb-x Vector dalam arah sb-y
F1 θ1 F1x = F1 cos θ1 F1y = F1 sin θ1
F2 θ2 F2x = F2 cos θ2 F2y = F2 sin θ2
F3 θ3 F3x = F3 cos θ3 F3y = F3 sin θ3
Jumlah ΣFx = …………………………… ΣFy = ……………………………
RANGKUMAN
1. Besaran vector adalah besaran yang selain memiliki nilai juga memiliki arah,
misalnya kecepatan, percepatan, gaya, momentum. Besaran scalar adalah besaran
yang hanya memiliki nilai saja.
2. Hasil penjumlahan ataupun pengurangan dari beberapa vector disebut resultan vector
Ada tiga cara mencari resultan beberapa vector pada suatu bidang, yaitu dengan
metode jajaran genjang, metode segi tiga, dan polygon.
3. Rumus untuk menentukan besarnya resultan dua vector yang diapit oleh sudut.
R= v12 v 2 2 2v1v 2 cos
Badan Standar Nasional pendidikan. 2006. Kurikulum 2006 KTSP: Mata Pelajaran
Fisika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah aliyah. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.
Alonso, M. Dan E.D. Finn.1980. Fundamental University Physics. New Cork: Addison
Wesley Longmen.
Halliday and Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 ( Terjemahan ). Jakarta: Penerbit Erlangga.