Anda di halaman 1dari 6

B

VEKTOR
BAHANA
AJAR FISIKA
|A+B|

FARISA DINA SHAFIRA (NIM : 4201416049)


HOME | UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAHAN AJAR FISIKA VEKTOR 0
BESARAN VEKTOR

Besaran Vektor

Di dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu besaran vektor dan

besaran scalar. Besaran vector adalah besaran yang memiliki nilai (besar) dan arah. Jarak

perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet dan lain-lain merupakan contoh

besaran vector. Besaran-besaran ini selalu dapat dikaitkan dengan arah kemana vector itu

bekerja. Misalnya, jarak perpindahan mobil sejauh 50 m ke arah utara, aatau gaya tarikan

Tono terhadap meja sebesar 24 N ke arah selatan dan lain sebagainya. Tetapi lain halnya

dengan besaran scalar, besaran sekalar hanya memiliki nilai (besar) saja, tidak memiliki arah.

Contoh besaran scalar diantaranya: luas, volume, suhu, waktu, panjang, energi, dan lain

sebagainya.

Dari kedua besaran tersebut ada perbedaan cara mengoperasikannya (menjumlahkan dan

mengurangkan). Bila kita menjumlahkan atau nmengurangkan dua atau lebih besaran scalar

maka dapat kita lakukan sebagaimana biasanya yaitu dengan cara aljabar biasa, langsung kita

jumlahkan atau kita kurangkan begitu saja. Itu sangat berbeda bila kita menjumlahkan atau

mengurangkan besaran vector. Kita harus memperhatikan pula kemana arah masing-masing

vector itu bekerja. Jadi, menggunakan aturan-aturan tertentu. Bagaimana caranya?

Tetapi sebelum itu kita harus tahu bagaimana menggambarkan sebuah vector, karena

pemahaman akan hal ini akan sangat membantu . Sebuah vector dapat digambarkan dengan

sebuah anak panah, besarnya vector ditunjukkan oleh panjang anak panah dan arahnya

ditunjukkan oleh arah anak panah tersebut.

BAHAN AJAR FISIKA VEKTOR 1


Contoh:

Vector A Vector - A Vector B Vector 2B Vector C

Menjumlahkan atau mengurangkan dua buah vector atau lebih dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu dengan cara geometris dan cara analisis.

Cara poligon.

Cara ini dapat dilakukan dengan menggambarkan vector-vektor yang dijumlahkan secara

berurutan kemudian menarik garis dari pangkal vector awal hingga ujung vector akhir

sebagai hasil penjumlahan.

C
Contoh:

-A
A B
C R

R B

R=A+B+C R = C -A + B
R = C + (- A) + B

Sedangkan untuk menentukan nilai dan arah dari hasil penjumlahan vector sapat dilakukan

dengan cara jajaran genjang.dan analisis.

1) Cara jajaran genjang

Vektor-vektor yang akan dijumlahkan dilukis dengan pangkal vector berhimpit pada satu titik

dan lengkapi garis bantu hingga membentuk gambar jajaran genjang. Kemudian lukis panjang

diagonalnya dari jajaran genjang tersebut.

BAHAN AJAR FISIKA VEKTOR 2


Contoh: R = A + C

2
R

θ
C 1

Besarnya vector R adalah:


2 2
R  A  C  2 A . C cos

Arah vector R dapat ditentukan berdasarkan:

R A C
 
sin  sin 1 sin  2

2) Cara analisis.
Penjumlahan vector dengan cara ini setiap vector yang dijumlahkan diuraikan terlebih dahulu
menurut sumbu-x dan sumbu –y.
Contoh: y

F1y F1

F2x
F3x
Θ1
F1x x
F2y
F2 F3
F3y

Vektor Sudut Vector dalam arah sb-x Vector dalam arah sb-y
F1 θ1 F1x = F1 cos θ1 F1y = F1 sin θ1
F2 θ2 F2x = F2 cos θ2 F2y = F2 sin θ2
F3 θ3 F3x = F3 cos θ3 F3y = F3 sin θ3
Jumlah ΣFx = …………………………… ΣFy = ……………………………

BAHAN AJAR FISIKA VEKTOR 3


Besarnya jumlah ketiga vector gaya tersebut adalah:
2 2
R   Fx   Fy

Arah hasil penjumlahan vector adalah:


 Fy
tg 
 Fx

 RANGKUMAN

1. Besaran vector adalah besaran yang selain memiliki nilai juga memiliki arah,
misalnya kecepatan, percepatan, gaya, momentum. Besaran scalar adalah besaran
yang hanya memiliki nilai saja.
2. Hasil penjumlahan ataupun pengurangan dari beberapa vector disebut resultan vector
Ada tiga cara mencari resultan beberapa vector pada suatu bidang, yaitu dengan
metode jajaran genjang, metode segi tiga, dan polygon.
3. Rumus untuk menentukan besarnya resultan dua vector yang diapit oleh sudut.
R= v12  v 2 2  2v1v 2 cos 

BAHAN AJAR FISIKA VEKTOR 4


DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional pendidikan. 2006. Kurikulum 2006 KTSP: Mata Pelajaran

Fisika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah aliyah. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Soal-soal Ujian

Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.

Alonso, M. Dan E.D. Finn.1980. Fundamental University Physics. New Cork: Addison

Wesley Longmen.

Halliday and Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 ( Terjemahan ). Jakarta: Penerbit Erlangga.

BAHAN AJAR FISIKA VEKTOR 5

Anda mungkin juga menyukai