Anda di halaman 1dari 46

RISALAH BUDAYA KINERJA 2019

PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

PENDAHULUAN

I. UMUM

1.
Tema Risalah : Pemanfaatan Informasi tentang Ketersediaan Kamar di Instalasi
Rawat Inap Graha Aryo Tejo RSUD Koesma
Judul Risalah : Pemanfaatan Informasi dan Pemesanan kamar di Instalasi Rawat
Inap Graha Aryo Tejo RSUD Koesma dengan aplikasi SI Ika di
Layar Anda
Visi : Memberikan Layanan cepat dan akurat terkait Informasi dan
Pemesanan Kamar Di Instalasi Rawat Inap Graha Aryo Tejo RSUD
Koesma
Misi : Meningkatkan pelayanan dalam menyediakan informasi
ketersediaan kamar
Memudahkan pelayanan kepada pasien dalam pemesanan kamar
Motto : PECEL IKSAN (Pelayanan Cepat dan Lancar Informasi Kamar dan
Pemesanannya)

II. PROFIL KELOMPOK BUDAYA KERJA


NAMA KBK : “SI ARYO”
Tanggal Dibentuk : 2 Agustus 2019 Usia Rata-rata : 31 tahun
Pendidikan Rata-
Fasilitator : Muslihin, S.Kep., Ns., M.A.P. : S1
rata
Ketua : Dyah Ully A, S. Kep., Ns Jumlah Pertemuan :
Sekretaris : Nanda Wiandynar, S. Kep., Ns Kehadiran Rata-rata :
Anggota : Hendra Krisna N, A. Md. Kep Periode Kegiatan :

III. TEMA YANG TELAH DISELESAIKAN KELOMPOK BUDAYA KERJA


Tahun Tema Risalah Judul Risalah Prestasi
2019 Kurangnya informasi dalam Meningkat Informasi
ketersediaan kamar Pasien Ketersediaan Kamar pada
Rawat Inap di Graha Aryo Tejo Pasien Rawat Inap Sebesar
RSUD dr R. Koesma Kabupaten 20% selama 20 hari di
Tuban. Instalasi Graha Aryo Tejo
RSUD dr. R Koesma
Kabupaten Tuban.

Page | 1
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

IV. JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN


JUMLAH
TAHUN 2019
PERTEMUAN
LANGKAH KEGIATAN
Agustus
RENC REAL
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

`
1. Menentukan Tema & Judul 1 1

PLAN
2. Menganalisa Penyebab 2 2

3. Menguji & Menentukan Penyebab Dominan 2 2

DO 4. Menyusun dan Melaksanakan Perbaikan 3 3

CHECK 5. Meneliti Hasil 7 6

6. Membuat Standar Baru 3 4


ACTIO
N Mengumpulkan Data Baru & Menetapkan
7. 2 2
Tema Berikutnya
Rencana
Keterangan TOTAL HARI 20 20
Realisasi

Page | 2
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

V. ALUR PEMESANAN KAMAR SAAT INI

Faktor yang menyebabkan adalah


1. Pemesanan kamar tidak satu pintu
2. Tidak mengetahui Informasi Ketersediaan Kamar
3. List/ Daftar tercecer dan hilang

1) Kurang sosialisasi terkait informasi kamar si IKA di layar anda


2) Pemesanan kamar masih manual
Obyek
3) Informasi ketersediaan kamar masih terbatas di loket pendaftaran
Improvement 4) Kamar belum bisa dipesan Online

1) Belum ada SOP pemesanan kamar


Obyek
2) Tumpang tindih pemesanan kamar
Improvement 2 3) Terbatasnya tenaga terlatih untuk update data kamar

Page | 3
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

LANGKAH I
LATAR BELAKANG MASALAH

1.1. PENENTUAN TEMA DAN JUDUL


Pelayanan yang paripurna rumah sakit harus memiliki standar pelayanan
minimal dam setiap unit pelayananya. Tentunya standar pelayanan minimal memiliki
tujuan dalam peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit. RSUD dr R Koesma
merupakan salah satu rumah sakit rujukan terbesar di kabupaten Tuban yang
memberikan pelayanan kesehatan profesional dengan mengutamakan kepuasan dan
keselamatan pasiennya. Visi dari RSUD dr R Koesma menjadi alasan dasar untuk terus
berkembang dan menjadi lebih baik dengan mengacu pada kepuasan dan kepentingan
bagi khalayak masyarakat.
Salah satu dari banyaknya pelayanan adalah mudahnya masyarakat untuk
mengakses informasi dan ketersediaan kamar rawat inap, khususnya untuk rawat inap
eksekutif di Graha Aryo Tejo yang biasa digunakan oleh kalangan menengah ke atas.
Biasanya alur yang digunakan masyarakat untuk rawat inap adalah datang ke IGD atau
Poli RSUD kemudian melakukan pendaftaran melalui loket pendaftaran dan darisana
lah informasi ketersediaan kamar didapatkan. Padahal, selama ini RSUD dr R. Koesma
sudah memiliki aplikasi yang dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses
informasi ketersediaan kamar. Namun tidak sedikit dari mereka mengetahui manfaat
aplikasi maupun website yang disediakan oleh rumah sakit. Kemudian masalah lainnya
karena ketidakpercayaan masyarakat dalam sistem pemesanan kamar di Graha Aryo
Tejo selama ini, karena sebagian masyarakat menganggap bahwa hanya orang-orang
tertentu (memiliki orang dalam) yang dapat memesan kamar di GAT.
Melihat masalah tersebut adanya Kelompok Budaya Kerja (KBK) ini kami akan
mencoba mencari solusi dan inovasi terkait informasi ketersediaan kamar. Menurut kami
banyak sekali faktor yang menyebabkan informasi yang berguna ini tidak dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan adanya masalah
ini adalah karena kurangnya sosialisasi pemanfaatan aplikasi tersebut, petugas ruangan
yang tidak mengupdate ketersediaan kamar (kamar yang siap pakai, atau kamar yang
rusak), dan tentunya banyak hal yang mempengaruhi. Disini kami akan membahas
faktor-faktor predisposisi maupun presipitasi tentang ketersediaan kamar, dan akan
memberikan sebuah inovasi yang dapat memberikan kemudahan dan manfaat serta
informasi yang transparan kepada masyarakat kabupaten Tuban.

1.1.1. LATAR BELAKANG PENENTUAN TEMA


Berdasarkan IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) tentang mudahnya akses
informasi pelayanan yang didapatkan pada triwulan 1 tahun 2019 menunjukkan nilai
3,09 dari 4,00 poin. Tentunya kami tidak akan puas dari hasil tersebut, mengingat

Page | 4
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

kami sebagai pelaksana pemberi asuhan keperawatan lebih mengetahui apa yang
dirasakan oleh klien kami. Komplain yang disampaikan oleh pasien kami akan kami
identifikasi dalam daftar data keluhan berdasarkan peringkat banyaknya keluhan
yang sama.

tabel 1.1 Identifikasi masalah di Graha Aryo Tejo

Berdasarkan Diagram Pareto diatas, masalah terbesar adalah masih kurangnya


informasi kamar. Jadi Tim KBK Graha sepakat untuk menentukan tema Kurangnya
informasi dalam ketersediaan kamar Pasien Rawat Inap di Graha Aryo Tejo RSUD
dr R. Koesma Kabupaten Tuban.

1.1.2. LATAR BELAKANG PENENTUAN JUDUL


Tim KBK Graha juga menganalisa potensial resiko yang menyebabkan kurangnya
informasi dalam ketersediaan kamar salah satunya adalah petugas yang tidak
mengupdate data terbaru kamar, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
sehingga pasien melakukan pemesanan kamar saat tiba di IGD atau Loket
Pendaftaran Rawat Inap, dan masyarakat belum terlalu mengetahui apa hal yang
dapat dimanfaatkan di Aplikasi Koesma Plus yang sudah tersedia.

(Tabel 2 Prediksi Potensial Resiko Informasi Kamar)

Page | 5
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Berdasarkan stratifikasi masalah dari prediksi potensial resiko terbesar yang


menyebabkan kurangnya informasi kamar adalah karena kurangnya sosialisasi
masyarakat tentang aplikasi Si Ika di Layar Anda sehingga menyebabkan pasien
yang rawat inap di Graha Aryo Tejo melakuka pemesanan secara manual melalui
loket pendaftaran.
Sehingga Tim KBK Graha sepakat untuk menentukan judul : Meningkatkan
Informasi Ketersediaan Kamar pada Pasien Rawat Inap Sebesar 20% selama 20
hari di Instalasi Rawat Inap Graha Aryo Tejo RSUD dr. R Koesma Kabupaten Tuban.

1.2. KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN


Komentar Pimpinan :

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………................................…………………………

Tanggal, Agustus 2019


Diketahui Oleh, Disetujui Oleh, Ditetapkan Oleh
Pimpinan, Fasilitator, Ketua KBK

(dr. Abd. Rochman) (Muslihin, S.Kep., Ns., M.A.P) (Dyah Ully A, S. Kep., Ns)
NIP 19731228 200212 1 005 NIP 19661230 199002 1 002 NIP. 1982083 201101 2 013

Page | 6
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

LANGKAH II
MENGANALISA PENYEBAB
PERIODE 2 AGUSTUS – 21 AGUSTUS 2019

2.1. ANALISA PENYEBAB


Inventarisasi penyebab dilakukan untuk mengetahui secara mendasar mengenai
penyebab-penyebab baik internal maupun eksternal terkait dengan proses pemberian
informasi tentang ketersediaan kamar maupun pemesanannya.
Tabel Inventarisasi Penyebab

No. Penyebab

1. Ketidak sesuaian kamar (input) dengan kondisi riil


2. Daftar pemesan kamar tidak transparan (kurang terbuka)
3. Tumpang tindih pemesanan kamar
4. Kurang koordinasi IT, Petugas pendaftaran, dan perawat ruangan
5. Aplikasi, web sulit di akses
6. Belum ada SOP tentang pemesanan kamar
7. Kurang/ terbatasnya tenaga terlatih
8. Kurang sosialisasi tentang informasi tersedianya kamar
9. Info kamar hanya diketahui saat di pendaftaran rawat inap
10. Sikap tidak peduli petugas untuk memperoleh informasi baru
11. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan yang lebih baik
12 Peraturan BPJS yang sering berubah
Kurang koordinasi dan informasi tentang penentuan batas tarif asuransi swasta
13
yang bekerja sama
Tabel 2.1. Inventarisasi Penyebab

Page | 7
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

2.2. Diagram Ishikawa/ Fish Bone

Page | 8
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

2.3. MENETAPKAN PENYEBAB DOMINAN


Metode Nominal Group Technic (NGT) duri terkecil untuk menentukan penyebab yang
diduga dominan.
Jumlah potensial masalah adalah 13, dengan menggunakan
1
Rumus = 2
𝑛
1
2
13 = 6,5 (7 masalah)
Tim KBK Pering
No Masalah Total
Nanda Dyah Hendra kat
1. Aplikasi yang sulit diakses 1 1 1 3
2. Belum ada sop tentang pemesanan 7 10 10 27 3
kamar
3. Tumpang tindih pemesanan kamar 3 12 6 21 7
4. Kurang koordinasi IT, perawat, dan 4 3 3 10
petugas pendaftaran
5. Ketidaksesuaian kamar dengan 9 9 12 29 2
kondisi riil
6. Daftar pemesan kamar tidak 6 11 8 25 5
transparan (kurang terbuka)
7. Kurang/ terbatasnya tenaga terlatih 8 6 7 21 6
8. Kurang sosialisasi 13 13 13 39 1
9. Info kamar hanya diketahui di 10 8 8 26 4
pendaftaran rawat inap
10. Sikap tidak peduli petugas menerima 2 7 11 20
informasi baru
11. Persaingan RS dalam memberikan 5 5 4 14
pelayanan yang baik
12. Peraturan BPJS yang sering 12 2 2 16
berubah
13. Kurang koordinasi dan informasi 11 4 5 19
tentang penentuan batas tarif
asuransi swasta yang bekerja sama
Berdasarkan penentuan penyebab dominan, maka dapat kita urutkan sebagai berikut :
1. Kurang sosialiasi pasien/ pengunjung terkait informasi yang disediakan (Website, Koesma
Plus, dan telegram) si Ika di layar anda.
2. Ketidaksesuaian kamar dengan kondisi riil (kamar yang diinput berbeda dengan kamar
yang telah dipakai pasien).
3. Belum adanya SOP (Standar Operasional Prosedur) tentang pemesanan kamar.
4. Informasi kamar hanya diketahui di pendaftaran rawat inap.
5. Daftar pemesan kamar kurang transparan (kurang terbuka).
6. Kurang/ terbatasnya tenaga terlatih (petugas yang standby untuk menerima indenan
kamar dan update data).
7. Tumpang tindih pemesanan kamar (banyaknya antrian masuk kamar karena pasien inden
lebih dari 1 lantai).

Page | 9
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

LANGKAH III
MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN

3.1. MENGUJI POTENSI PENYEBAB DOMINAN


Periode Pengujian : 2 Agustus 2019 – 21 Agustus 2019
Sumber Data : Data Pengamatan dan Survey
Data-data sebagai sebab yang dianggap dominan sebagaimana hasil NGT pada
langkah ketiga kami uji korelasinya dan signifikansinya terhadap masalah utamanya
dengan menggunakan Diagram Scatter.
a. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara Sosialisasi pasien/ pengunjung
terkait informasi ketersediaan kamar melalui Si Ika di Layar Anda (webstite, Koesma
Plus, telegram) (X1) dengan Kurangnya Informasi Ketersediaan Kamar di Graha Aryo
Tejo RSUD dr. R. Koesma (Y).
25
y = 1,052x + 0,482
Kurangnya Informasi tentang

20 R² = 0,963
Ketersediaan Kamar

r = 0,98172

15

10

0
0 5 10 15 20 25
Kurang Sosialisasi tentang Si Ika di layar anda

Kurang Informasi Kurang Informasi


sosialisasi kamar sosialisasi kamar
8 10 15 17
7 7 19 20
20 21 14 16
16 17 13 15
20 20 15 16
14 15 8 9
9 9 17 18
10 10 16 19
15 17 16 18
13 15 19 20
14 16 20 21
8 9 17 18
16 18 15 16
11 11 17 19
10 10 17 19
Page | 10
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Kesimpulan :
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan adanya korelasi sebesar r2 = 0,963
atau r = 0,98172 sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.

b. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara Ketidaksesuaian kamar dengan


kondisi riil (X2) dengan Kurangnya Informasi Ketersediaan Kamar di Graha Aryo Tejo
RSUD dr. R. Koesma (Y).
18
Informasi Ketersediaan kamar

16 y = 1,020x + 1,744
14 R² = 0,921
r = 0,98808
12
10
Series1
8
Linear (Series1)
6
4 Linear (Series1)
2
0
0 5 10 15 20
Pemesanan Manual

Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian
Informasi Informasi
kamar dengan kamar dengan
kamar kamar
kondisi riil kondisi riil
10 10 9 9
7 7 9 9
8 8 11 12
5 5 10 10
15 15 10 10
14 14 15 15
8 8 16 16
8 9 6 6
10 11 6 6
10 12 7 7
6 6 7 7
4 4 7 8
6 6 8 8
8 8 13 13
9 9 12 12

Kesimpulan :
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan adanya korelasi sebesar r 2 =
0,921 atau r = 0,98808 sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.

Page | 11
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

c. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara Belum adanya SOP (Standar
Operasional Prosedur) (X3) dengan Kurangnya Informasi Ketersediaan Kamar di Graha
Aryo Tejo RSUD dr. R. Koesma (Y).
18
16 y = 0,964x + 1,521
R² = 0,884
Informasi ketersediaan kamar

14 r = 0,94064
12
10
Series1
8
Linear (Series1)
6
Linear (Series1)
4
2
0
0 5 10 15 20
Belum ada SOP

Belum ada Informasi Belum ada Informasi


SOP kamar SOP kamar
15 16 9 9
5 6 9 9
5 6 9 12
6 7 10 10
6 7 10 10
5 8 14 15
5 8 10 10
10 13 6 7
10 12 6 8
10 12 5 5
4 6 13 15
4 4 13 14
6 6 7 8
6 8 6 9
9 9 10 11

Kesimpulan :
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan adanya korelasi sebesar
r2 = 0,884 atau r = 0,94064 sehingga layak ditangani sebagai penyebab
dominan.

Page | 12
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

d. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara Informasi kamar hanya diketahui
di pendaftaran rawat inap (X4) dengan Kurangnya Informasi Ketersediaan Kamar di
Graha Aryo Tejo RSUD dr. R. Koesma (Y).
18
16 y = 1,020x + 1,744
Informasi Ketersediaan kamar

R² = 0,921
14 r = 0,98808
12
10
Series1
8
Linear (Series1)
6
Linear (Series1)
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Ketidaksesuaian kondisi kamarl

Pendaftaran Informasi Pendaftaran Informasi


di Loket kamar di Loket kamar
9 10 4 9
5 7 6 9
5 8 7 12
3 5 8 10
12 15 8 10
11 14 13 15
5 8 9 16
8 9 5 6
7 11 5 6
10 12 4 7
5 6 4 7
2 4 4 8
5 6 6 8
6 8 11 13
8 9 11 12

Kesimpulan :
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan adanya korelasi sebesar r 2 =
0,971 atau r = 0,98541 sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.

Page | 13
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

e. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara Daftar Pemesan kamar yang kurang
transparan (X5) dengan Kurangnya Informasi Ketersediaan Kamar di Graha Aryo Tejo
RSUD dr. R. Koesma (Y).
18
16 y = 0,982x + 0,723
Informasi Ketersediaan kamar

R² = 0,946
14 r = 0,97299
12
10
Series1
8
Linear (Series1)
6
Linear (Series1)
4
2
0
0 5 10 15 20
Daftar Pemesan kamar kurang transparan

Daftar pemesan Daftar pemesan


Informasi Informasi
kamar kurang kamar kurang
kamar kamar
transparan transparan
5 5 10 10
15 15 11 12
14 14 11 12
7 8 5 6
7 9 4 4
10 11 6 6
10 10 8 8
13 15 6 7
10 10 8 8
7 7 8 8
7 8 12 13
7 9 16 16
9 9 6 6
9 9 6 6
11 12 5 7

Kesimpulan :
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan adanya korelasi sebesar r2 =
0,921 atau r = 0,95979 sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.

Page | 14
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

f. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara Kurang/ terbatasnya tenaga terlatih
(petugas yang standby untuk menerima indenan kamar dan update data) (X6) dengan
Kurangnya Informasi Ketersediaan Kamar di Graha Aryo Tejo RSUD dr. R. Koesma (Y).
20
18 y = 1,032x + 0,693
Informasi Ketersediaan kamar

16 R² = 0,892
14 r = 0,94491

12
10 Series1
8 Linear (Series1)
6 Linear (Series1)
4
2
0
0 5 10 15 20
Terbatasnya Tenaga

Terbatasnya Informasi Terbatasnya Informasi


tenaga kamar tenaga kamar
5 5 10 10
15 15 11 12
14 14 11 12
7 8 5 6
7 9 4 4
10 11 6 6
10 10 8 8
13 15 6 7
10 10 8 8
7 7 8 8
7 8 12 13
7 9 16 16
9 9 6 6
9 9 6 6
11 12 5 7
Kesimpulan :
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan adanya korelasi sebesar r 2 =
0,892 atau r = 0,94491 sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.

Page | 15
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

g. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara Tumpang tindih pemesanan kamar
(banyaknya antrian masuk kamar karena pasien inden lebih dari 1 lantai (X7) dengan
Kurangnya Informasi Ketersediaan Kamar di Graha Aryo Tejo RSUD dr. R. Koesma (Y).
20
18 y = 1,027x + 1,158
Informasi Ketersediaan kamar

16 R² = 0,899
r = 0,94814
14
12
10 Series1
8 Linear (Series1)
6 Linear (Series1)
4
2
0
0 5 10 15 20
Tumpang tindih

Tumpang Informasi Tumpang Informasi


Tindih kamar Tindih kamar
5 5 10 10
15 15 11 12
14 14 11 12
7 8 5 6
7 9 4 4
10 11 6 6
10 10 8 8
13 15 6 7
10 10 8 8
7 7 8 8
7 8 12 13
7 9 16 16
9 9 6 6
9 9 6 6
11 12 5 7
Kesimpulan :
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan adanya korelasi sebesar r 2 =
0,899 atau r = 0,94814 sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.

Page | 16
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

3.2. KESIMPULAN PENYEBAB DOMINAN


No. Penyebab Dominan Kode Nilai r Persentase
1. Kurang sosialiasi pasien A 0,98172 15%
Ketidaksesuaian kamar dengan
2. B 0,98808 15%
kondisi riil
3. Belum adanya SOP C 0,94064 14%
4. Kamar diketahui di pendaftaran D 0,89047 13%
Daftar pemesan kamar kurang
5. E 0,95979 15%
transparan
Kurang/ terbatasnya tenaga
6. F 0,94491 14%
terlatih
Tumpang tindih pemesanan
7. G 0,94814 14%
kamar
TOTAL 6,65375 100%

3.3. DIAGRAM PIE


Tumpang tindih Kurang sosialiasi
pemesanan kamar pasien
14% 15% Ketidaksesuaian
Kurang/ kamar dg kondisi riil
terbatasnya tenaga 15%
terlatih
14%

Belum adanya SOP


14%

Daftar pemesan
kamar kurang
transparan kamar diketahui
15% di pendaftaran
13%

Page | 17
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

LANGKAH IV
MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN

4.1. MEMBUAT ALTERNATIF SOLUSI


No Penyebab Alternatif Solusi
- Pembuatan Leaflet
Kurang sosialiasi
1. - Pemberitaan media elektronik (radio)
pasien
- Pemberitahuan di Sosial Media
- Pembaharuan Koesma Plus, Website, dan
telegram secara berkala
Ketidaksesuaian kamar
2. - Pemesanan kamar 1 pintu
dengan kondisi riil
- Koordinasi petugas (Petugas pendaftaran,
Perawat, dan IT)
- Perencanaan dan pembuatan SOP pemesanan
3. Belum adanya SOP
kamar
- Pembaharuan Koesma Plus, Website, dan
Kamar diketahui saat di telegram secara berkala
4.
loket pendaftaran - Sosialisasi Pendaftaran melalui leaflet, media
elektronik, dan sosial media
- Pembaharuan Koesma Plus dalam pemesanan
Daftar pemesan kurang
5. secara berkala
transparan
- Pemesanan kamar 1 pintu
- Penambahan/ rekrutmen petugas khusus
Kurang/ terbatasnya
6. penerimaan Si Ika
tenaga terlatih
- Pelatihan aplikasi Si Ika
- Pemesanan kamar satu pintu
Tumpang tindih
7. - Koordinasi petugas (Petugas pendaftaran,
pemesanan kamar
Perawat, dan IT)

Page | 18
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

4.2. MENETAPKAN SOLUSI FINAL


No Alternatif Solusi PEMBOBOTAN KRITERIA
Biaya Keahlian Waktu Resiko .......
1. Pembuatan Leaflet Gratis (sudah memiliki, melanjurtkan Mampu 1-2 hari Low
sosialisasi)
2. Sosialisasi di media elektronik (radio) Gratis (ada kerjasama) Mampu 1 hari Low
3. Sosialisasi di media sosia (facebook, instagram) Gratis Mampu 1 hari Low
4. Pembaharuan Koesma Plus, Website, dan telegram Gratis Mampu 1 minggu Medium
secara berkala
5. Pemesanan kamar satu pintu Gratis (memanfaatkan fasilitas yang telah Mampu 1 hari Medium
ada)
6. Perencanaan dan pembuatan SOP pemesanan Gratis Mampu 2-3 hari Low
kamar
7. Penambahan/ rekrutmen petugas khusus penerimaan Gratis Mampu 1 hari Medium
Si Ika
8. Pelatihan Si Ika di Layar Anda Gratis Mampu 1-2 hari Medium
9. Koordinasi petugas pendaftaran, perawat dan IT Gratis Mampu 2-3 hari Low

Page | 19
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

4.3. DETAIL RENCANA SOLUSI FINAL


Masalah Penyebab WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCH
Kurangnya Kurang Sosialisasi tentang Sosialisasi Semua Tanggal Petugas RS Petugas memberikan 20%
Informasi sosialiasi informasi kamar langsung masyakat Tuban 8 yang telah sosialisasi untuk
tentang pasien dapat memberikan disampaikan baik yang tahu dijadwalkan dapat mengakses
ketersediaan manfaat bagi kepada maupun tidaknya mengisi informasi
kamar. masyarakat yang masyarakat info kamar di siaran radio ketersediaan kamar
akan rawat inap di melalui media GAT. Pradya Suara dan akan
graha aryo tejo leaflet, elektronik FM dikembangkan cara
khususnya untuk (radio) maupun pemesanannya.
kemudahan media sosial.
pemesanannya
Ketidakse Memudahkan Penyesuaian Penyedia Tanggal Petugas Perawat ruangan 20%
suaian customers untuk input data pasien informasi kamar 7-9 pendaftaran, akan mengupdate
kamar melihat kondisi dengan kondisi dilakukan oleh IT, dan kamar sesuai dengan
dengan kamar yang siap riil di ruangan. petugas Perawat jumlah yang kosong,
kondisi riil dtempati atau tidak informasi/ ruangan kemudian dapat di
pendaftaran update ke website,
rawat inap yang Koesma Plus,
bekerja sama maupun telegram,
dengan sistem dan akan diteruskan

Page | 20
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

yang ada di kepada masyarakat


ruangan. untuk mengetahui
jumlah kesediaan
kamar. Dan
masyarakat dapat
melakukan
pemesanannya di
petugas pendaftaran
saat pasien akan
melakukan rawat
inap.
Belum Memudahkan Sebagai acuan SOP dibuat 7-9 Petugas SOP disusun oleh 100%
adanya kepada pasien dan kepada petugas mgacu kondisi Agustus ruangan, petugas ruangan,
SOP petugas dalam dalam dilapangan oleh Ka.Ru, Ka. diajukan kepada
pemetaan kamar memberikan petugas ruangan Instalasi kepala ruang, kepala
pelayanan yang dan akan Eksekutif, instalasi dan disetujui
maksimal diajukan dan dan Direktur oleh direktur.
kepada pasien. disetujui oleh RS.
direktur RS.
Kamar Pemesanan kamar Penyediaan alat/ Penyedia Tanggal Petugas Perawat ruangan 20%
diketahui yang secara online aplikasi informasi kamar 7-9 pendaftaran, akan mengupdate
saat di atau by phone bisa dilakukan oleh IT, dan kamar sesuai dengan

Page | 21
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

loket memudahkan pemesanan petugas Perawat jumlah yang kosong,


pendaftar masyarakat untuk kamar informasi/ ruangan kemudia dapat di
an melakukan pendaftaran update ke website,
pemesanan kamar rawat inap yang Koesma Plus,
(sesuai dengan bekerja sama maupun telegram,
aturan yang dengan sistem dan akan diteruskan
berlaku). yang ada di kepada masyarakat
ruangan. untuk mengetahui
jumlah kesediaan
kamar. Dan
masyarakat dapat
melakukan
pemesanannya
melalui telephon atau
secara online di
aplikasi.
Daftar Pembuatan list Penyediaan alat/ Penyedia Tanggal Petugas Customers akan 20%
antrian atau daftar yang aplikasi untuk informasi kamar 7-9 pendaftaran, melakukan
pemesan bisa dilihat di informasi dilakukan oleh IT, dan pemesanan kamar
kamar informasi tentang pemesanan petugas Perawat dengan mengisi
kurang urutan nomor kamar informasi/ ruangan identitas pasien dan
pendaftaran diagnosa/ gejala

Page | 22
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

transpara pemesan kamar rawat inap yang penyakit. Kemudian


n (transparansi) bekerja sama petugas pendaftaran
dengan sistem akan membuat urutan
yang ada di sesuai antrian yang
ruangan. telah ada. Kemudian
akan diteruskan
kepada ruangan
untuk dilakukan
pembagian kamar.
Kurang/ Memudahkan Pelatihan yang Pelatihan yang Tanggal Petugas Memberikan 20%
terbatasn untuk memberikan diberikan kepada dilakukan oleh IT 7-9 Informasi/ pelatihan kepada
ya tenaga informasi kepada petugas adalah tentang Agustus pendaftaran. petugas pendaftaran
terlatih masyarakat bagaimana cara bagaimana cara untuk melakukan
tentang megupdate info mengupdate pengecekan kondisi
ketersediaan kamar, dan kamar, melihat kamar sesuai aplikasi
kamar dan membuat kamar yang siap yang ada oleh IT.
pemesanannya pemetaan pakai, atau tidak.
kamar, membuat
daftar pasien
yang sudah
memesan kamar

Page | 23
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

sesuai kamar
yang disediakan
Tumpang Lebih Membuat list Pemesanan 7-9 Petugas Jumlah indenan yang 20%
tindih memaksimalkan daftar pemesan kamar akan Agustus Informasi masuk akan dibuat
pemesan koordinasi untuk kamar, sehingga dilakukan di 2019 daftar sesuai waktu
an kamar melakukan tidak ada petugas pemesanan dan
pemetaan kamar. indenan double pendaftaran permintaan. Dan
yang membuat menyesuaikan sistem akan
antri pasien saat daftar indenan melakukan pembatan
ingin rawat inap. dan permintaan pemesanan jika
pasien. pesanan tidak
mengkonfirmasi
kedatangan di loket
pendaftaran sesuai
dengan masa
tenggang yang telah
ditetapkan.

Page | 24
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

4.4. PROTOTYPE PRODUK IMPROVEMENT


Prototype produk dalam pembuatan risalah KBK “Si ARYO” ini adalah melakukan
pengembangan informasi sediaan kamar yang sebelumnya telah kita miliki (Koesma Plus,
Website, dan Telegram) atau Si Ika di layar kaca anda menjadi Si Iksan (Sistem Informasi
Kamar dan Pemesanannya). Yang sebelumnya aplikasi hanya memberikan informasi dan
belum banyak diketahui juga dimanfaatkan masyarakat akan kami kembangkan
kemudahan masyarakat dalam pemesanan kamar sesuai dengan aturan yang berlaku
dalam Instalasi GAT RSUD dr R. Koesma Tuban.

4.5. ANALISA RESIKO


No Potensi Resiko Tingkat Resiko Mitigasi Resiko
1. Pembuatan Leaflet Mudah basah Dengan pembuatan leaflet kepada
Mudah robek pengunjung RS akan memudahkan
Mudah hilang mereka mengetahui informasi dan cara
(Low) pemesannannya.

2. Sosialisasi di media Listrik Mati Dengan menyiarkan di radio akan


elektronik (radio) (Low) memudahkan mereka mengetahui
informasi dan cara pemesannannya.

3. Sosialisasi di media Server Down, Media sosial mampu menyalurkan


sosia (facebook, Jaringan eror informasi secara cepat dan mudah
instagram) (Low) untuk dikoreksi dan cepat tanggap
yang memudahkan mereka
mengetahui informasi dan cara
pemesannannya.
4. Pembaharuan Salah Input data Update data informasi berguna untuk
Koesma Plus, Sistem melihat kondisi terkini terkait kondisi
Website, dan maintenance kamar yang siap pakai dengan
telegram secara (Medium) berbagai fasilitas dan kebijakan
berkala ruangan yang berlaku.
5. Pemesanan kamar Petugas Cuti/ Memudahkan petugas untuk
satu pintu libur mengkoordinasi pemetaan kamar
(Medium) sesuai permintaan pasien dan aturan
yang berlaku di ruangan.
6. Perencanaan dan Tidak Acc SOP merupakan alat atau pedoman
pembuatan SOP direktur bagi petugas dalam melaksanakan
pemesanan kamar Mahalnya biaya aturan/ kebijakan-kebijakan guna
operasional melayani kebutuhan pasien.
9Medium)

Page | 25
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

7. Penambahan/ Tidak Memudahkan pelayanan sesuai


rekrutmen petugas terpenuhinya dengan uraian tugasnya. Sehingga
khusus penerimaan posisi yang petugas akan memiliki fokus tanggung
Si Ika diharapkan jawab sesuai dengan tugasnya
(Medium) masing-masing.
8. Pelatihan Si IKSAN Mahalnya biaya Memudahkan pembaharuan secara
pelatihan berkala dengan melihat perkembangan
(Medium) isu dan teknologi.
9. Koordinasi petugas Keteledoran Sinkronisasi antara tahap awal
pendaftaran, (Medium) pemesanan hingga pasien yang akan
perawat dan IT menempati kamar, dan meminimalkan
komplain pasien.

Dampak
Potensi
Dapat
Resiko Minor Medium Mayor Katostropik
Diabaikan
Sangat
1 2 3 4 5
jarang
Jarang
2 4 6 8 10

Mungkin
3 6 9 12 15

Mungkin
4 8 12 16 20
terjadi
Hampir
5 10 15 20 25
selalu

Keterangan :
1-3 Rendah
4-6 Sedang
7-12 Signifikan
13-25 Tinggi

Page | 26
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

4.6. PENETAPAN INTERMEDIATE TARGET


Faktor yang Frekuensi Intermediate target Perubahan Persentase
dievaluasi Masalah (%)
Sosialiasi Jumlah 20% dari jumlah Terjadi kenaikan 20%
pasien pasien baru pasien baru yang sebanyak 20% dari
yang masuk masuk dalam jumlah pasien baru
di GAT sehari yang rawat inap di
GAT
Ketidaksesuaian Jumlah 20% dari jumlah Terjadi kenaikan 20%
kamar dengan pasien yang pasien baru yang sebanyak 20% dari
kondisi riil masuk di masuk dalam jumlah pasien baru
GAT sehari yang rawat inap di
GAT
Pembuatan Belum ada 100% harus jadi Sudah memiliki SOP 100%
SOP SOP dan di acc direktur pemesanan kamar
pemesanan
kamar saat
ini di GAT
Kamar diketahui Jumlah 80% dari jumlah Terjadi kenaikan 80%
bukan hanya pasien baru pasien baru yang sebanyak 80% dari
saat di loket yang masuk masuk dalam jumlah pasien baru
pendaftaran di GAT sehari yang rawat inap di
GAT
Daftar pmesan Jumlah 20% dari jumlah Terjadi kenaikan 20%
kamar kurang pasien baru pasien baru yang sebanyak 20% dari
transparan yang akan masuk dalam jumlah pasien baru
masuk di sehari yang rawat inap di
GAT GAT
Adanya tenaga Belum ada 1 Ada petugas yang 20%
terlatih petugas memiliki tanggung
jawab untuk menerima
pesanan/ orderan
kamar
Sudah tidak ada Jumlah Tidak ada Tidak ada pasien yang 20%
tumpang tindih orderan memesan kamar lebih
pemesanan masuk yang dari 1 orderan
kamar indenan lebih
dari 1 lantai

Page | 27
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

4.7. KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN

Komentar Pimpinan :

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………................................
…………………………

Tanggal, Agustus 2019


Diketahui Oleh, Disetujui Oleh, Ditetapkan Oleh
Pimpinan, Fasilitator, Ketua KBK

(dr. Abd. Rochman) (Muslihin, S.Kep., Ns.,M.A.P) (Dyah Ully A, S. Kep., Ns)
NIP 19731228 200212 1 005 NIP 19661230 199002 1 002 NIP. 1982083 201101 2 013

Page | 28
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

LANGKAH V
MELAKSANAKAN PERBAIKAN

5.1. MELAKSANAKAN PERBAIKAN


Keputusan
Masalah Penyebab Implementasi Solusi Where When Who Monev
kbk
Kurangnya Kurang - Pembuatan Leaflet Semua masyakat Tuban Tangga Petugas RS Setelah dilakukan sosialisasi Baik
Informasi sosialiasi - Pemberitaan media baik yang tahu maupun l8 yang telah tentang pemberian informasi
tentang pasien elektronik (radio) tidaknya info kamar di dijadwalkan kamar dan cara pemesananya..
ketersediaa - Pemberitahuan di GAT. mengisi masyarakat antusias dan mau
n kamar. Sosial Media siaran radio mencobanya.
Pradya
Suara FM
Ketidaksesu - Pembaharuan Koesma Penyedia informasi kamar Tangga Petugas Setelah dilakukan sosialisasi Baik
aian kamar Plus, Website, dan dilakukan oleh petugas l 7-9 pendaftaran, tentang Si Ika di layar anda dan
dengan telegram secara informasi/ pendaftaran IT, dan cara pemesanannya akan diinput
kondisi riil berkala rawat inap yang bekerja Perawat berdasarkan kamar yang akan
- Pemesanan kamar 1 sama dengan sistem yang ruangan ditempati. Atau melakukan
pintu ada di ruangan. update/ pembaharuan dengan
- Koordinasi Petugas kondisi yang terbaru.
-

Page | 29
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Belum - Pembuatan SOP SOP dibuat mgacu kondisi 7-9 Petugas Setelah ada SOP tentang Baik
adanya dilapangan oleh petugas Agustu ruangan, pemesanan kamar, petugas lebih
SOP ruangan dan akan diajukan s Ka.Ru, Ka. pasti dalam menjalankan
dan disetujui oleh direktur Instalasi prosedur tugas dan
RS. Eksekutif, kewenangannya.
dan Direktur
RS.
Kamar - Pembaharuan Koesma Penyedia informasi kamar Tangga Petugas Setelah dilakukan sosialisasi Baik
diketahui Plus, Website, dan dilakukan oleh petugas l 7-9 pendaftaran, tentang pemberian informasi
saat di loket telegram secara informasi/ pendaftaran IT, dan kamar dan cara pemesananya..
pendaftaran berkala rawat inap yang bekerja Perawat masyarakat antusias dan mau
- Sosialisasi pendaftaran sama dengan sistem yang ruangan mencobanya.
melalui leaflet, media ada di ruangan.
elektronik, dan media
sosial.
Daftar - Pembaharuan Koesma Penyedia informasi kamar Tangga Petugas Setelah dilakukan sosialisasi Baik
Pemesan Plus dalam pemesanan dna pembuatan daftar l 7-9 pendaftaran, tentang pemberian informasi
kamar secara berkala dilakukan oleh petugas IT, dan kamar dan cara pemesananya..
kurang - Pemesanan kamar informasi/ pendaftaran Perawat masyarakat antusias dan mau
transparan satu pintu rawat inap yang bekerja ruangan mencobanya dan masyarakat
sama dengan sistem yang bisa mudah dalam memesannya
ada di ruangan.

Page | 30
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Kurang/ - Penambahan/ Pelatihan yang dilakukan Tangga Petugas Petugas lebih fokus dalam Baik
terbatasnya rekrutmen petugas oleh IT tentang bagaimana l 7-9 Informasi/ pendaftaran, penerimaan
tenaga khusus penerimaan Si cara mengupdate kamar, Agustu pendaftaran. informasi dan pemesanan kamr.
terlatih Ika melihat kamar yang siap s
- Pelatihan aplikasi pakai, atau tidak.
Tumpang - Pemesanan kamar Pemesanan kamar akan 7-9 Petugas Setelah dilakukan sosialisasi Baik
tindih satu pintu dilakukan di petugas Agustu Informasi tentang Si Ika di layar anda dan
pemesanan - Koordinasi petugas pendaftaran menyesuaikan s 2019 cara pemesannya.. masyarakat
kamar (petugas pendaftaran, daftar indenan dan antusias dan mau mencobanya,
perawat ruangan, IT) permintaan pasien. dan pemesanan kamar lebih
terkoordinir

5.2. ANALISA KOMPARASI PERBAIKAN


No. SEBELUM PERBAIKAN PROSES PERBAIKAN HASIL PERBAIKAN
1. Pasien yang masuk di GAT belum tau cara Setelah dilakukan perbaikan masyarakat bisa
mendapatkan informasi tentang ketersediaan mengakses dan memanfaatkan fasilitas yang
kamar yang di dapatkan si website, Koesma disediakan Koesma plus, dan website dalam
Plus, maupun telegram. kemudahan informasi dan pemesanan kamar

Page | 31
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Sosialisasi melalui leaflet, radio, dan sosial


media
2. Pasien yang masuk di GAT belum tau cara Pasien yang masuk di GAT mendapatkan kamar yang
mendapatkan pemesanan kamar yang sesuai dengan apa yang dipesan.
dengan yang diinginkan
Pemesanan kamar
3. Sebelum dilakukan perbaikan banyak terjadi Pemesanan kamar lebih terkoordinir dan disesuaikan
lebih dari 1 orderan kamar di GAT. Sehingga dengan pemetaan kamar
menyebabkan pasien lain tidak bisa masuk
ke GAT (mengantri).
Tidak terjadi tumpang tindih pemesanan

4. Belum ada SOP tentang pemesanan kamar Setelah ada SOP kita bisa mengaplikasikan cara
pemesanan kamar di GAT sesuai dengan aturan yang
berlaku di ruangan.
Pembuatan SOP

Kesimpulan Perbaikan :
Setelah dilakukan perbaikan, masyarakat dapat mengakses Koesma Plus untuk mengetahui informasi kamar, dan cara pemesanannya di Loket Pendaftaran
Rawat Inap sesuai dengan daftar antrian yang traansparan.

Page | 32
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

5.3. KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN


Komentar Pimpinan :

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………................................
………………………………………………………………………………................................…
…………………………………………………................................………………………………
……………………................................……………………………………………………...........

Tanggal, Agustus 2019


Diketahui Oleh, Disetujui Oleh, Ditetapkan Oleh
Pimpinan, Fasilitator, Ketua KBK

(dr. Abd. Rochman) (Muslihin, S.Kep., Ns.,M.A.P) (Dyah Ully A, S. Kep., Ns)
NIP 19731228 200212 1 005 NIP 19661230 199002 1 002 NIP. 1982083 201101 2 013

Page | 33
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

LANGKAH VI
MENELITI HASIL

6.1. ANALISA KOMPARAS TERHADAP DATA JUDUL


Dilakukan perbandingan data atas faktor yang mempengaruhi masalah sebagai berikut:
a. Kurang sosialisasi Informasi Ketersediaan Kamar
Tanggal Realisasi
Pre Post Pre ∑Pasien Post ∑Pasien
8 10 2 4
7 7 4 6
20 21 4 7
16 17 4 7
20 20 5 5
14 15 4 6
9 9 3 5
10 10 3 5
15 17 2 5
13 15 3 6
14 16
8 9
16 18
11 11
10 10
15 17
19 20
14 16
13 15
15 16
8 9
17 18
16 19
16 18
19 20
20 21
17 18
15 16
17 19
17 19

Page | 34
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Kurangnya Sosialisasi Informasi Kamar


100.00%
90.00% 92.06%
80.00%
70.00%
60.00% 60.70%
50.00%
Series1
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Sebelum dilakukan sosialisasi Setelah dilakukan Sosialisasi

Dari data tabel diatas dapat disimpulkan saat sebelum dilakukan dilakukan sosialisasi
sebanyak 92,1% masyarakat tidak tahu cara mendapatkan informasi ketersediaan kamar.
Kemudian, setelah dilakukan perbaikan ada perubahan sebanyak 60,7% masyarakat tidak tahu
cara mendapatkan informasi kamar.
Dapat disimpulkan setelah dilakukan sosialisasi terjadi penurunan angka sebanyak 31,4%
ketidaktahuan masyarakat tentang cara mendapatkan informasi ketersediaan kamar.

b. Ketidaksesuaian Kamar dengan Kondisi Riil


Tanggal Realisasi
Pre Post Pre ∑Pasien Post ∑Pasien
9 10 0 4
5 7 0 6
5 8 0 7
3 5 0 7
12 15 0 5
11 14 0 6
5 8 0 5
8 9 0 5
7 11 0 5
10 12 0 6
5 6
2 4
5 6
6 8
8 9

Page | 35
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

4 9
6 9
7 12
8 10
8 10
13 15
9 16
5 6
5 6
4 7
4 7
4 8
6 8
11 13
11 12

Ketidaksesuaian kamar dengan kondisi Riil


80.00%
73.50%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Series1
30.00%
20.00%
10.00%
0.00% 0.00%
Sebelum dilakukan inovasi Setelah dilakukan inovasi

Dari data diatas menunjukkan bahwa sebelum dilakukan sosialisasi dan


pengembangan aplikasi sebanyak 73,5% pasien menempati kamar yang tidak sesuai dengan
kondisi (berdasarkan hasil inputan dan yang ditempati pasien). Dan setelah dilakukan
sosialisasi dan pengembangan aplikasi ketidaksesuaian kamar dengan kondisi riil turun
menjadi 0%.
Dapat disimpulkan setelah dilakukan sosialisasi dan pengembangan aplikasi,
kesesuaian kamar dinyatan sesuai sebanyak 100%.

c. Tumpang tindih pemesanan kamar


Tanggal Realisasi

Page | 36
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Pre Post Pre ∑Pasien Post ∑Pasien


8 8 0 4
5 5 0 6
1 3 0 7
3 3 0 7
5 7 0 5
14 17 0 6
6 8 0 5
7 9 0 5
4 6 0 5
5 7 0 6
5 6
5 6
8 11
10 12
8 13
7 8
6 9
7 9
5 5
5 5
8 9
8 9
11 12
10 10
10 10
14 15
7 7
7 8
16 17
13 15

Page | 37
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Tumpang tindih pemesanan kamar


100% 84.76%
90%
80%
70%
60%
50%
Series1
40%
30%
20%
10%
0% 0.00%
Sebelum dilakukan inovasi Setelah dilakukan Inovasi

Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa sebelum dilakukan inovasi data order pasien
lebih dari 1 indenan sebanyak 84,76%, dan setelah dilakukan inovasi data pasien yang inden lebih
dari indenan tidak ada atau sebanyak 0%.
Dapat kita simpulkan bahwa telah terjadi perubahan, tidak ada indenan lebih dari 1
indenan di GAT.

6.2. EVALUASI HASIL PERBAIKAN TERHADAP TARGET


Setelah melaksanakan kegiatan sesuai solusi yang disetujui oleh tim, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Kurang Ketidaksesuaian Tumpang tindih
Sosialisasi kamar pemesanan
Informasi kamar
Awal 92,1% 73,5% 84,76%
Target Turun 20% 20% 20%
Realisasi 60,7% 0% 0%

Kesimpulan : pelaksanaan solusi dari permasalah ini dapat dikatakan berhasil, dan
mampu menurunkan angka sebesar 20%.

6.3. ANALISA DAMPAK PERBAIKAN


Dalam pelaksanaannya, nilai yang diperbaiki adalah sosialisasi kepada masyarakat dan
penenalan aplikasi si Iksan secara berkala. Perlu adanya penanganan yang lebih baik
lagi agar dapat memperbaiki kekurangan di aplikasi tersebut. Perbaikan yang dilakukan
berdasarkan solusi dari permasalahan kurangnya informasi masyarakat dalam menerima
informasi dan memesan kamar rawat inap di GAT dapat diatasi dengan kerjasama tim.

Page | 38
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Untuk mengantisipasi kemungkinan lain, maka perlu adanya kritik/ masukan dari
masyarakat kepada petugas RS untuk memperbaiki layanan ini.
a. Analisa Nilai Improvement
Nilai yang Peningkatan
No. Sebelum Sesudah
ditingkatkan Nilai
1. Meningkatnya Masyarakat belum Masyarakat Sosialisasi
pengetahuan banyak mengetahui menjadi lebih
masyarakat tentang informasi tahu cara
tentang cara ketersediaan kamar informasi dan
informasi dan mereka hanya cara
ketersediaan mengetahui dari pemesanan
kamar dan informasi saat kamar secara
pemesanannya melakukan cepat, praktis
pendaftaran rawat dan lancar.
inap.
2. Koordinasi IT, Belum ada koordinasi Koordinasi Koordinasi
petugas dari IT, petugas petugas
pendaftaran, dan pendaftaran, dan menjadi
perawat perawat ruangan sinergis dan
mengenai penyediaan meningkat.
layanan ini.
b. Analisa Biaya dan Benefit
No Item Biaya/ Benefit Jumlah
Analisa Biaya
1. Biaya Inovasi Rp 0,00
2.
3.
Total biaya yang diperlukan Rp 0,00
Analisa Benefit Finansial
1.
2.
3.
Total benefit finansial yang diperlukan
Analisa Benefit Non Finansial
1. Kerjasama TIM Intangible
2.
3.
Total benefit non finansial yang diperlukan Intangible
TOTAL BENEFIT YANG DIHASILKAN
Page | 39
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

6.4. KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN


Komentar Pimpinan :

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………................................
………………………………………………………………………………................................…
…………………………………………………................................………………………………
……………………................................……………………………………………………...........

Tanggal, Agustus 2019


Diketahui Oleh, Disetujui Oleh, Ditetapkan Oleh
Pimpinan, Fasilitator, Ketua KBK

(dr. Abd. Rochman) (Muslihin, S.Kep., Ns.,M.A.P) (Dyah Ully A, S. Kep., Ns)
NIP 19731228 200212 1 005 NIP 19661230 199002 1 002 NIP. 1982083 201101 2 013

Page | 40
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

LANGKAH VII
MEMBUAT STANDAR BARU

7.1. Standar Masukan


Peningkatan informasi dan pemesanan kamar dapat ditingkatkan dengan
melakukan Sosialisasi, koordinasi tim IT, petugas pendaftaran, dan perawat ruangan
kepada masyarakat yang menjadi sample maupun yang berpotensi. Faktor terbesar
adalah memaksimalkan sosialisasi secara berkala dan menambah informasi-informasi
lain mengenai informasi kamar. Selain itu masyarakat juga dituntut aktif memberikan
kritik dan solusi terkait layanan ini. Sehingga selain meningkatkan pengetahuan dan
informasi juga kami dapat melakukan perbaikan dan peningkatan layanan yang
bermanfaat bagi masyarakat.

7.2. Standar Proses


a. Pembuatan SOP
b. Melakukan pengembangan aplikasi dengan menambahkan item menu pemesanan
kamar di aplikasi Koesma Plus
c. Melakukan sosialisasi melalui media leaflet, radio, dan media sosial.
d. Implementasi PECEL IKSAN dengan memastikan sesuai prosedur proses
1) Pasien sebelum rawat inap melihat informasi kamar
2) Saat memesan kamar, pasien diharapkan mengisi data lengkap pasien dan
keluhan saat ini.
3) Pasien memesan kamar sesuai keinginan sesuai aturan (BPJS naik kelas atau
UMUM).
4) Info pemesan diterima oleh petugas pendaftaran dan informasi tersebut
dteruskan kepada perawat ruangan.
5) Perawat ruangan melakukan pemetaan kamar sesuai indikasi rawat inap
pasien.

7.3. Standar Hasil


Peningkatan informasi dan pemesanan kamar menjadi hasil yang diinginkan.
Dengan melakukan pemantauan dan penerapan inovasi dalam mempermudah
pendataan, penghitungan, kooordinasi dan pengawasan menjadi sangat penting
maka solusi bisa dinyatakan berhasil.

7.4. Pembakuan Standar


Terlampir.

Page | 41
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

Page | 42
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

7.5. KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN


Komentar Pimpinan :

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………................................
………………………………………………………………………………................................…
…………………………………………………................................………………………………
……………………................................……………………………………………………...........

Tanggal, Agustus 2019


Diketahui Oleh, Disetujui Oleh, Ditetapkan Oleh
Pimpinan, Fasilitator, Ketua KBK

(dr. Abd. Rochman) (Muslihin, S.Kep., Ns.,M.A.P) (Dyah Ully A, S. Kep., Ns)
NIP 19731228 200212 1 005 NIP 19661230 199002 1 002 NIP. 1982083 201101 2 013

Page | 43
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

BAB VIII
MENCARI DATA BARU DAN MENETAPKAN TEMA BERIKUTNYA

8.1. LATAR BELAKANG PENENTUAN TEMA


Dilatar belakangi adanya wacana KeMen PAN- RB mengenai peneriman CPNS atau ASN
tahun 2019 dijadwalkan sekitar bulan Oktober-November 2019 (Sumber: https/detik.com
2 juli 2019), dimana salah satu unsur syarat kelulusan dan kelengkapan dokumen
penerimaan cpns adalah adanya surat keterangan sehat jasmani dan rohani .
Saat ini di kabupaten tuban hanya RSUD dr R koesma yang bisa melayani
pemeriksaan tersebut. Poliklinik jiwa RSUD dr R. Koesma tuban untuk pemeriksaan tes
kesehatan hanya buka hari jumat dan sabtu dengan asumsi kunjungan perhari 30 untuk
pasien psikiatri dan 200-300 pasien uji test kesehatan (insidental) sehingga bisa
dibayangkan betapa lama antrian tersebut. (Sumber data: Aplikasi Rekam Medis RSUD
dr R. Koesma dan Survey internal)
PARETO TEMA
100 100%
Kode Masalah Frek. Kum. % % Kum.
A jumlah dokter kurang 20 20 39% 39%
B Kurang jelas informasi tentang antrian 14 34 27% 67% 80 80%
C terlalu Banyak pasien yang berkunjung ke poliklinik jiwa 10 44 20% 86%
D tidak ada pendaftaran online 7 51 14% 100%
60 60%
51 100%

40 40%

20 20%

0 0%
A B C D

KESIMPULAN TEMA
Menurunkan waktu tunggu pasien (respon time) di poliklinik jiwa (Psikiatri) Graha Aryo
Tejo di RSUD dr R. Koesma Tuban

Page | 44
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

JADWAL KEGIATAN

JUMLAH
TAHUN 2019
PERTEMUAN
LANGKAH KEGIATAN
September
RENC REAL
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1. Menentukan Tema & Judul ` 1 1

PLAN 2. Menganalisa Penyebab

Menguji & Menentukan Penyebab


3.
Dominan
Menyusun dan Melaksanakan
DO 4.
Perbaikan
CHECK 5. Meneliti Hasil
6. Membuat Standar Baru
ACTION Mengumpulkan Data Baru &
7.
Menetapkan Tema Berikutnya
TOTAL HARI

Page | 45
RISALAH BUDAYA KINERJA 2019
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR

8.2. KOMENTAR DAN PERSETUJUAN MANAJEMEN


Komentar Pimpinan :

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………................................
………………………………………………………………………………................................…
…………………………………………………................................………………………………
……………………................................……………………………………………………...........

Tanggal, Agustus 2019


Diketahui Oleh, Disetujui Oleh, Ditetapkan Oleh
Pimpinan, Fasilitator, Ketua KBK

(dr. Abd. Rochman) (Muslihin, S.Kep., Ns.,M.A.P) (Dyah Ully A, S. Kep., Ns)
NIP 19731228 200212 1 005 NIP 19661230 199002 1 002 NIP. 1982083 201101 2 013

Page | 46

Anda mungkin juga menyukai