Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUMSTABILITAS DIMENSI

diajukanuntukmemenuhitugas Mata
KuliahPraktikumPengujian&EvaluasiTekstil 3

Disusunoleh:
VirantiNingsih

NPM:
17020090

Dosen:
Khairul U., S.ST., MT.

AsistenDosen:
Ryan R., S.ST.
Tjiptodi

POLITEKNIK STTT Bandung


2019
I. MAKSUD DAN TUJUAN
Untukmengujidanmenentukanperubahandimensidarisuatukaintenundankai
nrajutyang terjadiapabilakaindilakukan proses pencuciandanpengeringan.

II. TEORI DASAR


Mengkeretkaindapatterjadikarenarelaxation shrinkage, swelling shrinkage,
felting shrinkage, contraction shrinkage.
Perubahanukuranpakaianjadikarenapencucian, pencuciankering,
penyetrikaan, peng-press-an.
Pemengkeretanterjadipadapakaianapabilamengalami proses loundering
(padaumumnyaterjadirelaxation danswelling shrinkage), proses
drycleaning(umumnyaterjadirelaxation danswelling shrinkage), proses
steaming (umumnyaterjadicontraction shrinkage dalamkasuskain-
kainsintetik).Proses pressing
(umunyaterjadicontractionshrinkagedalamkasuskain-kainsintetik).
Pengujianiniperludilakukankarenapakaian yang
kitagunakanpastiakanseringmengalami proses pencucian,
pengeringandanlainnya.
Denganpengujianinidapatdiketahuinilaiperuabahanukuransetelahpencucianda
ndenganstandardapatdiketahuinilaiperubahantersebutmasihdalamtoleransiata
utidak.
Perubahanukuranpakaiandapatdisebabkanoleh:
1) Pencucian
2) Pencuciankering
3) Penyetrikaan.
Hal tersebutterjadipada 3 tingkatanyaitu:
1) Tingkatankain
2) Benang
3) Serat

Jumlahperubahanpadaketigaukurantingkatantersebutmerupakanperubahanu
kurandaripakaianjadi.Pemengkeretan yang terjadipadapakaianbilamengalami
prose laundering, drycleaning, steaming danpressing.
Cara
ujiinidimaksudkanuntukmenentukanperubahandimensidarikaintenunataurajuta
taupakaianjadi, yang akanterjadiapabilakainmengalamiproses
pencuciandanpengeringandalamrumahtangga.
Dalamcarainidipergunakanberbagaicara yang bervariasidankondisipencucian
yang paling ringandandimaksudkanuntukmencakupsemuakondisipencucian.
Pengeringandilakukandenganlimamacamcarapengeringan yang
mencakupsemuapengeringanbaikpengeringansecarakomersilmaupunpengeri
nganrumahtangga. Pengujian-pengujianinibukanpengujian yang
dipercepatdanharusdiulanguntukmengevaluasidimensisetelahdicuciberulang-
ulang.
Prinsippengujiannnyaadalah contohujiataupakaian yang diberitanda,
dicucidalammesincuci, dikeringkansesuaidengancara yang dipilih.
Jaraktandapadacontohujimenurutarahlusidanpakan
(jeratandanjajarankainrajut) sebelumdansesudahpencuciandiukur.
SyaratMutuKainTenununtukKemeja (SNI 0051 : 2008)
SyaratMutuKainRajutPakanuntukBlusdanKemeja (SNI 2367 : 2008)
III. ALAT DAN BAHAN
3.1. ALAT
1. Mesincuci
2. Papan pengukur dimensi
3. Penggaris
4. Spidol

3.2. BAHAN
1. Deterjentanpapemutih optic
2. Natriumperborattetrahidrat
3. Kainpemberat

IV. CARA KERJA


4.1. PERSIAPAN CONTOH UJI (KAIN TENUN DAN KAIN RAJUT)
1. Contohujidipotongdenganukuran 50 x 50 cm.
pemotongancontohujidimulaidari 10 cm darisisikain.Kain yang
sudahdipotong 50 x 50 cm diobraspadasisi-sisinya.
2. Kaincontohujidiletakkandiatasmejatanpatarikandandiusahantidakadak
erutanataulipatanpadakain. Contohujidiberitandasesuaipola yang
tertera. Jarakantartandasekurang-kurangnya 35 cm.

4.2. CARA PENGUJIAN


1. Prosedurpencuciandipilihsesuaidengan yang akandigunakan.
2. Contohujidimasukkankedalammesincucidanditambahkankainpembe
rat.
3. Deterjendimasukkankedalammesincucikemudian proses
pencuciandilakukan.
4. Setelahselesai, kain di keringkanmenggunakanmesincuci pula
dengansuhu 40
5. Setelah poses pengeringanselesai,
kaindiukurkembalimenggunakanpenggarissesuaitanda yang
sudahditandaipadakain.

V. DATA PERCOBAAN
 KainTenun
PanjangAwal PanjangAkhir
Lusi 1 35,3 cm 33,5 cm
Lusi 2 35,3 cm 33,5 cm
Lusi 3 35,2 cm 33,5 cm
Pakan 1 35,3 cm 34,8 cm
Pakan 2 35,3 cm 35,2 cm
Pakan 3 35,3 cm 34,9 cm
35,3+35,3+35,2
Rata-rata panjanglusiawal = = 35,267 𝑐𝑚
3
33,5+33,5+33,5
Rata-rata panjanglusiakhir = = 33,5 𝑐𝑚
3
35,3+35,3+35,3
Rata-rata panjangpakanawal = = 35,3 𝑐𝑚
3
34,8+35,2+34,9
Rata-rata panjangpakanakhir = = 34,967𝑐𝑚
3
𝐿𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝐿𝑎𝑤𝑎𝑙
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐿𝑢𝑠𝑖 = 𝑥 100%
𝐿𝑎𝑤𝑎𝑙

33,5 − 35,267
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐿𝑢𝑠𝑖 = 𝑥 100%
35,267

𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐿𝑢𝑠𝑖 = −5,01%

Lusimengkeretsebesar 5,01%

𝑃𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑘𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝐿𝑎𝑤𝑎𝑙

34,967 − 35,3
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑘𝑎𝑛 = 𝑥 100%
35,3

𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑘𝑎𝑛 = −0,9433%

Pakanmengkeretsebesar 0,9433%
 KainRajut
PanjangAwal PanjangAkhir
Wale 1 35,2 cm 35,1 cm
Wale 2 35,2 cm 34,5 cm
Wale 3 35,2 cm 34,6 cm
Course 1 35,2 cm 34,8 cm
Course 2 35,2 cm 34,7 cm
Course 3 35,2 cm 34,6 cm
35,2+35,2+35,2
Rata-rata panjang waleawal = = 35,2 𝑐𝑚
3
35,1+34,5+34,6
Rata-rata panjang waleakhir = = 34,73 𝑐𝑚
3
35,2+35,2+35,2
Rata-rata panjang courseawal = = 35,2 𝑐𝑚
3
34,8+34,7+34,6
Rata-rata panjang course akhir = = 34,7𝑐𝑚
3
𝑊𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑊𝑎𝑤𝑎𝑙
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑙𝑒 = 𝑥 100%
𝐿𝑎𝑤𝑎𝑙

34,73 − 35,2
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑙𝑒 = 𝑥 100%
35,2

𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑙𝑒 = −1,335%

Walemengkeretsebesar 1,335%

𝐶𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑙
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐶𝑜𝑢𝑟𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝐿𝑎𝑤𝑎𝑙

34,7 − 35,2
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐶𝑜𝑢𝑟𝑠𝑒 = 𝑥 100%
35,2

𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐶𝑜𝑢𝑟𝑠𝑒 = −1,420%

Coursemengkeretsebesar 1,420%
VI. DISKUSI
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kestabilan dimensi
suatu kain baik pada benang pakan maupun benang lusi yang ada pada kain tenun
atau pun benang Wale dan benang Course yang ada pada kain rajut.
Pengujian ini dilakukan dengan cara mencuci dan mengeringkan contoh uji. Hal
ini dilakukan karena suatu fungsi tekstil sebagai pakaian pasti akan sering
mengalami proses dicuci dan dikeringkan, untuk itu pengujian ini dilakukan agar kita
dapat menentukan apakah suatu kain dapat digunakan sebagai kain untuk pakaian
seperti untuk kemeja atau tidak.
Pada kain tenun, didapat perubahan dimensi benang lusi sebesar -5,01% yang
berarti mengkeret lusi sebesar 5,01% sedangkan untuk arah dimensi pakan sebesar
-0,9433% yang berarti mengkeret pakan sebesar 0,9433%.
Pada kain rajut, didapat perubahan dimensi wale sebesar -5,67% yang berarti
mengkeret wale sebesar 5,67%% sedangkan untuk perubahan dimensi course yang
didapat yaitu sebesar -7,87% yang berarti mengkeret pakan sebesar 7,87%.
Ditinjau dari Syarat Mutu Kain Tenun untuk Kemeja (SNI 0051 : 2008),
perubahan dimensi setelah pencucian dan pengeringan maksimum sebesar 2%.
Sedangkan dari hasil praktikum didapat perubahan dimesi sebesar 5,01% pada
benang lusi dan 0,9433% pada benang pakan. Hal ini menunjukkan bahwa contoh uji
tidak dapat digunakan sebagai kain tenun untuk kemeja karena tidak memenuhi
standar uji.
Ditinjau dari Syarat Mutu Kain Rajut Pakan untuk Blus dan Kemeja (SNI 2367 :
2008), perubahan dimensi setelah pencucian pada arah jajaran wale maupun course
maksimum 3%. Berdasarkan hasil pengujian contoh uji pada daerah Wale dan
Couse didapatkan perubahan dimensi sebesar 5,67% untuk arah Wale dan 7,87%
untuk arah Course. Hal ini menunjukkan bahwa contoh uji tidak dapat digunakan
sebagai kain rajut untuk blush dan kemeja karena tidak memenuhi standar uji.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telahdilakukan,
dapatdisimpulkanbahwacontohujikaintenuntidakdapatdigunakansebagaikainu
ntukkemejaditinjaudarikestabilandimensinya yang bernilailebihdari 2%
sehinggatidakmemenuhiSyaratMutuKainTenununtukKemeja (SNI 0051 :
2008). Sedangkanuntukkainrahut,
dapatdigunakansebagaikainrajutuntukblusdankemejakarenanilaiperubahandi
mensinyasebesar 1,335% padaarahjajaranwale dan 1,420%
padaarahjajarancourse yang berartiberada di
bawahnilaimaksimumpadaSyaratMutuKainRajutPakanuntukBlusdanKemeja
(SNI 2367 : 2008).

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Hitariyat, NM. Susyami. Dkk. 2005. Bahan Ajar Praktek Evaluasi Kain.
Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung.

Merdoko, Wibowo. Dkk. 1975.EvaluasiTekstil (Bagian Kimia). Bandung


:InstitutTeknologiTekstil.

Anda mungkin juga menyukai