Anda di halaman 1dari 61

MANAJEMEN ISSUE PROFESI

PEMBANGUNAN KLINIK FISIOTERAPI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) REPUBLIK INDONESIA

PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

OLEH:

UTAMI SASMITA LESTARI

C131 11 268

PROGRAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan kesehatan telah meningkat

sedemikian pesatnya, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat

akan penting dan berharganya sebuah kesehatan. Begitu juga dengan

perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia yang sedang dalam masa

peningkatan sumber daya manusia. Kesehatan merupakan bagian dari

kebutuhan manusia yang sangat mendasar dan disamping itu setiap individu

berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi dirinya secara

maksimal. Oleh karena itu kesehatan merupakan salah satu faktor dalam

menentukan indeks pembangunan sumber daya manusia atau Human

Development Index disamping faktor pendidikan dan pendapatan (Depkes RI,

2002).

Keberhasilan pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal mempunyai peran

penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia

Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut

diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan

terpadu (Depkes RI, 2006).

Efektivitas dalam satu pengobatan dipengaruhi oleh kualitas

pelayanan, sikap, keterampilan petugas pelayan kesehatan, lingkungan, pola


hidup pasien dan keluarganya, serta kerja sama yang positif antara petugas

pelayanan kesehatan dengan pasien.

Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan professional yang

menangani permasalahan gangguan gerak dan fungsi gerak tubuh melalui

berbagai modalitas terapi fisik. Tercantum dalam isi deklarasi WCPT 1999

yaitu pelayanan fisioterapi ditujukan kepada perorangan dan masyarakat

dengan lingkup pelayanannya adalah mengembangkan, memelihara, dan

memulihkan serta maksimalisasi gerak dan kemampuan fungsi. Sedangkan

sehat yang dimaksud oleh fisioterapi adalah keadaan gerak penuh dan

fungsional. Fisioterapi berperan pada urusan mengenali dan memaksimalkan

masalah potensi gerak yang berhubungan dengan lingkup peningkatan

(promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

(rehabilitatif).

Dalam menerapkan perannya dalam keempat aspek di atas, fisioterapis

tidak hanya berada pada tataran rumah sakit, melainkan dapat dikembangkan

sampai pada tataran kementerian/pemerintahan, seperti Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) Provinsi Sulawesi Selatan dengan maksud memperkenalkan

upaya peningkatan promotif dan pencegahan terkait masalah kesehatan yang

berdampak pada gangguan gerak dan fungsi gerak, yang dapat dituangkan

dalam penyuluhan kesehatan, tidak hanya berhenti disitu, upaya

penyembuhan (kuratif) dapat diterapkan pada seluruh pegawai Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) provinsi Sulawesi Selatan.


Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk

memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan

Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang.

Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat

Penetapan Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang

pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang

berkedudukan sementara di kota Magelang. Dalam Penetapan Pemerintah

No.6/1948 tanggal 6 November 1948 tempat kedudukan Badan Pemeriksa

Keuangan dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Dengan kembalinya

bentuk Negara menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1950, maka Dewan Pengawas Keuangan RIS yang berada di Bogor

sejak tanggal 1 Oktober 1950 digabung dengan Badan Pemeriksa Keuangan

berdasarkan UUDS 1950 dan berkedudukan di Bogor menempati bekas

kantor Dewan Pengawas Keuangan RIS. Pada Tanggal 5 Juli 1959

dikeluarkan Dekrit Presiden RI yang menyatakan berlakunya kembali UUD

Tahun 1945. Dengan demikian Dewan Pengawas Keuangan berdasarkan

UUD 1950 kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan Pasal

23 (5) UUD Tahun 1945.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagai pemeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, BPK

Provinsi Sulawesi Selatan menjadi tempat dimana pegawai melakukan

pengelolaan keuangan Negara seperti pemeriksaan dokumen keuangan dari


berbagai instansi pemerintahan serta penyusunan dan penyajian laporan

pemeriksaan. Keseluruhan pegawai BPK Provinsi Sulawesi Selatan per 31

Desember 2014 berjumlah 181 orang dimana setiap pegawai menempati

bidang tertentu yaitu bagian tata usaha, bidang pengawasan instansi

pemerintah pusat, bidang akuntabilitas pemerintah daerah, bidang akuntan

Negara, bidang investigasi dan kelompok jabatan fungsional, yang dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Struktural

1. Eselon II 1 orang

2. Eselon III 4 orang

3. Eselon IV 4 orang

Fungsional Auditor

1. Auditor Madya 18 orang

2. Auditor Muda 30 orang

3. Auditor Pertama 3 orang

4. Auditor Penyelia 18 orang

5. Auditor Pelaksana Lanjutan 18 orang

6. Auditor Pelaksana 48 orang

7. Calon Auditor 1 orang

Fungsional Tertentu Lainnya

Analis Kepegawaian Pelaksana 1 orang

Arsiparis Pelaksana Lanjutan 2 orang

Fungsional Umum 33 orang


Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas,

dipekerjakan tenaga harian lepas sebanyak 29 (dua puluh sembilan) orang

yang ditempatkan disetiap Sub Bagian pada Bagian Tata Usaha.

Aktifitas yang statis selama beberapa hari sangat beresiko terjadinya

gangguan musculoskeletal yang dapat berdampak pada gerak, fungsi gerak,

dan kemampuan fungsional dari pegawai BPK Provinsi Sulawesi Selatan.

Pekerjaan-pekerjaan dan sikap kerja yang statis sangat berpotensi

mempercepat timbulnya kelelahan dan nyeri pada otot-otot yang terlibat. Jika

kondisi seperti ini berlangsung setiap hari dan dalam waktu yang lama bisa

menimbulkan sakit permanen dan kerusakan pada otot, sendi, tendon,

ligamen dan jaringan-jaringan lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan

perawat dan pegawai BPK Provinsi Sulawesi Selatan kondisi yang banyak

diderita pegawai BPK Provinsi Sulawesi Selatan adalah stress, low back pain

(nyeri punggung bawah), nyeri tengkuk, carpal tunnel syndrome, gangguan

postur seperti skoliosis, gangguan neurologi seperti vertigo,tension headache

dll terkait dengan aktifitas pegawai BPK Provinsi Sulawesi Selatan yang

statis duduk lama di depan komputer dalam jangka waktu yang lama. Oleh

karena itu perlu diketahui bahwa gangguan-gangguan tersebut terutama

gangguan sistem muskuloskeletal pada saat bekerja sangat berbahaya bagi

para pegawai, apalagi bila kegiatan tersebut berulang secara terus menerus.

Maka perlu dilakukan metode atau identifikasi dalam penanganan gangguan

tersebut, agar dapat meminimalkan angka cedera, gangguan, atau sakit

terhadap pekerjaannya.
Dengan melihat resiko dan kemungkinan peluang yang bisa terjadi

berdasarkan latar belakang yang ada, kami menawarkan sebuah pelayanan

dibidang kesehatan yaitu klinik fisioterapi “Health Caring” bagi pegawai

BPK Provinsi Sulawesi Selatan.

B. Tujuan Pembangunan Klinik

Tujuan Umum:

Membantu pihak BPK Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan proses

peningkatan kesehatan masyarakat khusunya dalam ruang lingkup BPK itu

sendiri, dalam hal ini yang perlu kita sadari kesehatan adalah investasi jangka

panjang yang akan dirasakan dikemudian hari bukan saat ini.

Tujuan Khusus:

a. Meningkatkan produktifitas kerja pegawai dengan mengatasi penyakit

yang diderita oleh pegawai BPK Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Adanya klinik fisioterapi “Health Caring” memudahkan pegawai jika

membutuhkan pelayanan fisioterapi.

c. Memulihkan, memelihara dan meningkatkan promotif sikap-sikap

ergonomis dalam bekerja.

d. Memulihkan, memelihara dan meningkatkan kapasitas fisik dan

kemampuan fungsional pegawai BPK Provinsi Sulawesi Selatan.

C. Visi dan Misi Klinik Fisioterapi “ Health Caring”

MOTTO : “ Your Health is Our Achievement”

VISI : Menyehatkan masyarakat dengan menjunjung tinggi

profesionalisme dalam pelayanan kesehatan.


MISI :

1. Sebagai tempat masyarakat untuk mengkonsultasikan

masalah kesehatan yang mereka alami khusunya dalam

ruang lingkup BPK Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Sebagai mitra pemerintah dalam memberikan pelayanan

promotif, preventif dan kuratif serta rehabilitatif.

3. Berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesejahteraan

melalui peningkatan kesehatan.

4. Menjalankan pengobatan sesuai prosedur, berkualitas dan

dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.


BAB II

LEARNING TO KNOW

Dalam mendesain sebuah klinik fisioterapi di BPK Provinsi Sulawesi Selatan

perlu dilakukan observasi terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diobservasi yaitu:

1. Profil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sulawesi Selatan

Wilayah kerja BPK Provinsi Sulawesi Selatan mencakup satu provinsi

yaitu Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari satu pemerintah provinsi,

tiga pemerintah kota, dan 21 pemerintah kabupaten.

Tugas BPK Provinsi Sulawesi Selatan adalah melaksanakan pengawasan

keuangan serta penyelenggaraan akuntabilitas sesuai dengan peraturan

perundang‐undangan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut BPK Provinsi

Sulawesi Selatan mempunyai fungsi yaitu:

1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;

2) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara;

3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

daerah serta pengurusan barang milik/kekayaan daerah atas permintaan

daerah;

4) Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat

strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah;

5) Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja pemerintah

pusat dan daerah;


6) Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan

daerah;

7) Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Negara/Daerah, kontraktor bagi

hasil dan kontrak kerja sama, badan‐badan lain yang di dalamnya terdapat

kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaaan

daerah, sesuai ketentuan peraturan perundang‐undangan yang berlaku;

8) Evaluasi terhadap pelaksanaan good governance dan laporan akuntabilitas

kinerja pada Badan Usaha Milik Negara/Daerah, kontraktor bagi hasil

kontrak kerja sama, badan‐badan lain yang di dalamnya terdapat

kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan

daerah, sesuai ketentuan peraturan perundang‐undangan yang berlaku;

9) Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan

negara pada instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan

badan‐badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan

negara/pemerintah dan pemberian bantuan audit pada instansi penyidik

dan instansi lainnya;

10) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta

pengendalian mutu pengawasan.

Aspek Strategis Eksternal

Wilayah kerja BPK Provinsi Sulawesi Selatan mencakup wilayah

Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri atas:

1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

2. Pemerintah Kota Makassar


3. Pemerintah Kota Palopo

4. Pemerintah Kota Parepare

5. Pemerintah Kabupaten Gowa

6. Pemerintah Kabupaten Maros

7. Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

8. Pemerintah Kabupaten Takalar

9. Pemerintah Kabupaten Jeneponto

10. Pemerintah Kabupaten Bantaeng

11. Pemerintah Kabupaten Bulukumba

12. Pemerintah Kabupaten Sinjai

13. Pemerintah Kabupaten Bone

14. Pemerintah Kabupaten Wajo

15. Pemerintah Kabupaten Barru

16. Pemerintah Kabupaten Pinrang

17. Pemerintah Kabupaten Kep. Selayar

18. Pemerintah Kabupaten Enrekang

19. Pemerintah Kabupaten Tana Toraja

20. Pemerintah Kabupaten Toraja Utara

21. Pemerintah Kabupaten Luwu

22. Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

23. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

24. Pemerintah Kabupaten Soppeng

25. Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang


Keduapuluh lima pemerintah daerah tersebut telah menandatangani kerja

sama (MoU) pengelolaan keuangan daerah dengan BPK Provinsi Sulawesi

Selatan. Di luar pemerintah daerah, juga terdapat 5 BUMN yang berkantor

pusat di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan 29 BUMD serta 30 Rumah

Sakit Umum Daerah.

Perwakilan BPK Provinsi Sulawesi Selatan juga telah berkerja sama

dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (UNM, Universitas Hasanuddin,

Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Kesehatan Makassar dan UIN

Alauddin), Pengadilan Tinggi Agama, KPU Provinsi Sulawesi Selatan, dan

beberapa Instansi vertikal yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas Perwakilan

BPK Provinsi Sulawesi Selatan meliputi tanah 35.982 m2, bangunan 71 unit,

peralatan dan mesin (termasuk didalamnya kendaraan dinas) 2.378 unit, dan

jaringan 1 unit.

Selain ruang untuk bekerja, bangunan kantor yang ada telah dilengkapi

dengan sarana olahraga, ruang untuk poliklinik, perpustakaan, arsip, aula, dan

sarana ibadah.
Struktur Organisasi

Visi dan Misi

Pernyataan visi tersebut di atas, mengandung beberapa kata kunci, yaitu:

a. Auditor Presiden

Sebagai Auditor Presiden, BPK merupakan mata dan telinga Presiden

yang melihat dan mendengar secara langsung fakta, data maupun

informasi dan segera merespon melalui suatu sistem peringatan dini yang

memberikan manfaat kepada Presiden.


b. Responsif

Responsif berarti tanggap atas permasalahan yang dihadapi Pemerintah

secara cepat dan tepat.

c. Interaktif

Sifat interaktif memiliki makna saling aktif atau komunikasi dua arah.

Interaktif merupakan perkembangan lebih lanjut dari tahapan sebelumnya

yang bersifat reaktif dan proaktif.

d. Terpercaya

Terpercaya berarti dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan dapat

melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan mandat yang diberikan.

e. Akuntabilitas Keuangan Negara

Akuntabilitas didefenisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi

organisasi dalam mencapai tujuan‐tujuan dan sasaran‐sasaran yang telah

ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawabkan, yang dilaksanakan

secara periodik.

f. Berkualitas

Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas ditunjukkan dengan tiga

ciri yaitu akuntabel, transparan dan partisipatif.


Tujuan utama Perwakilan BPK Provinsi Sulawesi Selatan tercermin dalam

tujuan‐tujuan strategis sebagai berikut:

a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara

b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik

c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan

pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara

d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern

pemerintah

e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

professional dan kompeten

f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang handal

bagi Presiden/Pemerintah.
2. Lokasi/Lahan

Yang perlu diperhatikan dalam penentuan suatu lokasi adalah:

a. Luas Lahan

Luas lahan yang akan dijadikan klinik FT di BPK Provinsi Sulawesi

Selatan adalah 20x20 m2 dengan 1 lantai. Adapun bangunan yang

didesain terlebih dahulu dan akan direnovasi dari bangunan yang telah

ada di BPK Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Lingkungan Sekitar Lokasi

Lingkungan sekitar lokasi pembuatan klinik FT aman, terletak tepat di

dalam Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sulawesi Selatan, di

sebelah kiri gedung utama BPK yang dilengkapi dengan penjagaan 1x24

jam oleh security. Letak BPK sendiri cukup strategis, terletak di jalan

Andi Pangeran Pettarani, Makassar, South Sulawesi, 90222, Indonesia,

dimana gedung BPK itu sendiri yang cukup tinggi dan luas dengan papan

nama yang besar sehingga sangat mudah ditemukan.

c. Ketersediaan Kebutuhan Alamiah (Air dan Listrik)

Ketersediaan kebutuhan seperti air PAM dan listrik 3500 watt.

d. Akses Transportasi ke Tempat Lokasi (Dilalui Kendaraan Umum)

Akses transportasi ke klinik “Health Caring” Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) Provinsi Sulawesi Selatan sangat mudah karena akses menuju ke

klinik yang berlokasi di jalan Andi Pangeran Pettarani dilalui oleh

kendaraan umum baik itu kendaraan beroda empat maupun kendaraan

beroda dua yang dapat memudahkan pasien.


(Akses menuju BPK Provinsi Sulawesi Selatan)

3. Fasilitas

Fasilitas yang lengkap dan memadai, menunjang kualitas sebuah klinik.

Klinik “Health Caring” BPK Provinsi Sulawesi Selatan membutuhkan

fasilitas berupa:

a. Outdoor

1) Area parkir

2) Taman

3) Pos satpam

b. Indoor

1) Ruang resepsionis dan administrasi serta ruang staff klinik

2) Ruang tunggu pasien

3) Ruang pemeriksaan fisioterapi dan intervensi fisioterapi

4) Ruang gymnasium

5) Ruang pemeriksaan umum (dokter umum)


6) Ruang pemeriksaan gigi (dokter gigi)

7) Apotek

8) Mushollah

9) Tempat wudhu

10) Ruang rapat/meeting room

11) Cafetaria

12) Ruang ganti pria dan ruang ganti wanita

13) Toilet pria dan toilet wanita

4. Sumber Daya Manusia (SDM)

Keberhasilan sebuah klinik sangat bergantung pada sumber daya

manusianya, karena itu dibutuhkan SDM yang professional, berkualitas, dan

komitmen terhadap mutu layanan dan pengembangan kemampuan

professional, mulai dari tenaga kesehatan hingga cleaning service. Berikut

SDM yang dibutuhkan dalam klinik fisioterapi “Health Caring” BPK Provinsi

Sulawesi Selatan yaitu:

a. Fisioterapis profesi (S1 profesi) 2 orang

b. Fisioterapis pelaksana (D3 FT) 2 orang

c. Recepsionis dan administrasi (SMA/SMK) 1 orang

d. Dokter umum 1 orang

e. Dokter gigi 1 orang

f. Perawat umum 1 orang

g. Perawat gigi 1 orang

h. Apoteker 2 orang
i. Instruktur gym 1 orang

j. Cleaning service 2 orang

k. Satpam 1 orang

l. Juru masak dan waiters cafetaria 2 orang

5. Dana

Dana merupakan hal paling penting dalam pembangunan sebuah klinik.

Besar dana yang tersedia menentukan tipe klinik yang dapat dibangun.

Sumber dana pun harus diperhatikan. Sumber dana dalam pembangunan

klinik fisioterapi “Health Caring” BPK Provinsi Sulawesi Selatan, adapun

dana yang kami tawarkan hanyalah berupa gambaran. Sumber dana dalam

pembangunan klinik fisioterapi “Health Caring” berasal dari BPK Provinsi

Sulawesi Selatan, dana pribadi dan bantuan dari keluarga.

6. Sarana Hukum

Berkaitan dengan dana pembangunan klinik dan aturan-aturan hukum

yang berlaku, maka diperlukan:

a. Pengacara

b. Notaris

c. Perizinan klinik

Landasan praktek profesi Fisioterapi adalah sebagai berikut:

a. UU RS. No. 44/2009

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh semua tenaga kesehatan

b. PP. No. 32 tahun 1996

Sebelas jenis tenaga kesehatan → fisioterapi


c. Position Statement WCPT tahun 2011

Tentang persyaratan disebut sebagai fisioterapis

d. Kepmenkes 376/2007

Tentang standar kompetensi profesi fisioterapi

e. Kepmenkes 1363/2001

Tentang izin praktek profesi fisioterapi

f. Kepmenkes 517/2008

Tentang standar pelayanan fisioterapi

g. Kepmenkes 778/2009

Tentang pedoman pelayan fisioterapi di sarana kesehatan

h. Pedoman penyelenggaraan pelayanan di RS, Depkes RI tahun 2008

Pelayanan rehabilitasi medik terpisah dengan pelayanan keterapian

fisik

i. Proses fisioterapi di RS harus dilakukan (WCPT, Kepmenkes 1363,

Kepmenkes 376)

– Assessment Fisioterapi → CHARTS → Diagnostik FT.

– Program Fisioterapi

– Intervensi Fisioterapi

– Evaluasi Fisioterapi

– Modifikasi Fisioterapi

– Dokumentasi Fisioterapi

– Kemitraan dan pengembangan Fisioterapi


7. Marketing (promosi dan pemasaran)

a. Media cetak dan elektronik

b. Memasang papan nama di depan klinik

c. Memberikan kartu nama kepada setiap pengunjung

d. Menyediakan brosur profil klinik “Health Caring” di meja resepsionis

e. Dari pasien ke pasien

f. Website resmi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sulawesi

Selatan

8. Pasien

Pasien klinik BPK Provinsi Sulawesi Selatan adalah pegawai BPK

Provinsi Sulawesi Selatan, keluarga pegawai BPK Provinsi Sulawesi Selatan,

serta pegawai BPK diluar instansi perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan yang

berkunjung.

9. Kriteria Keberhasilan

a. Jumlah kunjungan ke klinik “Health Caring” meningkat (database

kunjungan)

b. Tingkat keluhan terhadap gangguan musculoskeletal pegawai BPK

Provinsi Sulawesi Selatan berkurang (tes-tes fisik muskuloskeletal, dll)

c. Tingkat kepuasan pegawai BPK Provinsi Sulawesi selatan, keluarga

pegawai BPK, serta pegawai BPK diluar instansi perwakilan Provinsi

Sulawesi Selatan yang berkunjung, terhadap pelayanan kesehatan BPK

meningkat (tes wawancara kepuasan)


d. Tingkat kepuasan kolaborasi-kemitraan antar-tim profesi bertambah (tes

wawancara kepuasan kolaborasi-kemitraan antar-tim profesi)

e. Peningkatan income BPK Provinsi Sulawesi Selatan (database

keuangan)
BAB III

LEARNING TO DO

1. Desain Klinik Fisioterapi “Health Caring”

Bangunan klinik berukuran 20 x 20 m2, 1 lantai dengan desain sebagai

berikut:
Denah Bangunan Depan/Outdoor

Ket:

- Tampak dari depan dengan design minimalis dan cat tembok berwarna

pink soft, dan cat pintu berwarna hitam serta jendela berwarna putih.

Ket:

- Taman mini : halaman disamping klinik (sebelah kiri pintu masuk)

dihiasi dengan tanaman hias untuk mempercantik bagian depan klinik.


Dilengkapi dengan beberapa kursi dan meja untuk rileks sejenak

menikmati tanaman hias yang cantik.

Ket:

- Area parkir : halaman disamping klinik (sebelah kanan pintu masuk)

tempat memarkirkan kendaraan pengunjung klinik “Health Caring”.


Denah Bangunan dari Atas/Indoor

Tampak atas desain klinik berukuran 20x20 m2 adalah bangunan yang sudah

ada di BPK Provinsi Sulawesi Selatan, tetapi ruangan direnovasi dengan

desain sebagai berikut:

Pintu
Masuk
Ket:

- Ruangan klinik dicat warna abu-abu dengan sedikit nuansa biru laut

untuk motif dinding klinik “Health Caring”.

Ruang Resepsionis dan Ruang Administrasi

Ket :

- Terletak di depan pintu masuk klinik “Health Caring”

- Meja setinggi 60 cm berbentuk persegi panjang dan 1 buah kursi kantor


- Dilengkapi dengan 1 unit computer beserta CPU, 1 unit printer, 1 buah

kursi roda, 1 buah vas bunga, 1 buah tempat tissue, 1 buah dispenser, 1

buah jam dinding, 1 buah rak kecil untuk penyimpanan kartu dan lembaran

administrasi lainnya, 1 buah kotak alat tulis, kertas HVS.

Ruang Admin dan Staff


Ket :

- Terletak bersebelahan dengan meja resepsionis

- Dilengkapi dengan meja dan kursi untuk staff klinik “Health Caring”, AC,

lemari penyimpanan, TV, dispenser, jam dinding, lukisan dinding dan

dengan walpaper dinding nuansa abu-abu.

Ruang Tunggu Pasien

Ket :

- Terletak di depan meja recepcionist dan di sebelah kiri pintu masuk klinik

- 1 sofa panjang berwarna merah dengan lapisan yang soft demi

kenyamanan pasien ketika duduk

- Terdapat 1 buah LED TV yang berada di atas meja

- 1 buah AC, 1 buah tempat sampah besar, 1 buah rak yang berisi

buku/majalah, 1 buah pot bunga hias yang diletakkan di sudut ruang

tunggu disamping pintu klinik

- Dinding sekitar ruang tunggu dihiasi dengan wallpaper bernuansa warna

hijau dan abu-abu, lampu berwarna putih terang


Ruang Pemeriksaan Fisioterapi dan Tindakan Fisioterapi

Ket :

- Terletak bersampingan dengan ruang pemeriksaan dokter umum

- Di dalam ruangan terdapat 4 bed pasien untuk pemeriksaan sekaligus

intervensi, dan ruangan ditutupi gorden berwarna abu-abu soft.

- Terdapat 2 kursi yang berukuran sedang, 4 buah stool, 3 buah stetoscope, 1

buah tensimeter airaksa, AC, alat pemadam kebakaran, 4 buah meja alat
yang ditempatkan pada masing-masing ruangan lengkap dengan alat

pemeriksaan dan penanganan (elastic bandage, hammer refleks, salep/obat,

interferensi, IRR, 4 sarung pad, dan ultrasound

- 3 buah tempat colokkan listrik yang masing-masing dilengkapi dengan

colokkan cabang, 4 keset kaki berwarna abu-abu soft senada dengan warna

gorden, cat dinding berwarna soft abu-abu, 4 buah bantal lengkap dengan

sarung dan seprei berwarna biru muda, lampu berwarna putih

- 1 buah washtafel dan cermin

- 3 buah lemari besi

Ruang Gymnasium
Ket:

- Terletak di depan ruang pemeriksaan dokter umum dan ruang

pemeriksaan dokter gigi

- Dilengkapi dengan bola-bola gym dengan berbagai ukuran, treadmill,

exercise bike, sit up bench, bench press.

- Dilengkapi dengan mirror wall setinggi 2 meter yang melapisi salah satu

sisi dinding, cat plafon berwarna ungu soft senada dengan warna lantai,

bohlamp berwarna putih 2 buah

Ruang Pemeriksaan Umum (Dokter Umum)


Ket:

- Ruangan pemeriksaan dokter umum terletak diantara ruang pemeriksaan

fisioterapi dan ruang pemeriksaan dokter gigi. Terdapat satu set meja

untuk konsultasi, satu tempat tidur, satu set alat pemeriksaan, lemari loker,

AC, dan satu westafel.

Ruang Pemeriksaan Gigi (Dokter Gigi)


Ket :

- Ruangan pemeriksaan dokter gigi terletak disebelah kanan ruang

pemeriksaan dokter umum. Terdapat satu set meja untuk konsultasi, satu

set alat pemeriksaan gigi, lemari loker, AC, dispenser, alat pemadam

kebakaran serta satu wastafel dan cermin.

Apotek “Health Caring”


Ket :

- Apotek terletak disamping kanan pintu masuk klinik, berdekatan dengan

cafetaria. Terdapat lemari yang berisikan obat lengkap, alat pemadam

kebakaran, AC dengan wallpaper dinding nuansa hijau.

Mushollah dan Tempat Wudhu

Ket :

- Terletak bersampingan dengan toilet klinik, dilengkapi dengan karpet

berwarna biru muda, 4 buah sejadah, 2 pasang kerudung shalat, 2 buah

sarung shalat, 2 buah hiasan kaligrafi islam dan area wudhu.


Ruang Rapat/Meeting Room

Ket :

- Terletak diantara ruang staff dan ruang gymnasium

- Dilengkapi dengan 1 buah meja kerja panjang, 6 kursi kantor, 1 buah rak

besi tempat surat-surat dan dokumen penting lainnya, 1 tempat pulpen, 1

unit proyektor lengkap dengan LCD, 1 buah vas bunga, lampu berwarna

putih
Cafetaria

Ket :

- Terletak di samping apotek “Health Caring”

- Dilengkapi dengan 1 buah lemari es, 1 buah kompor gas, meja dan kursi

makan dengan wallpaper bergaris pada dinding cafeteria.


Ruang Bilas dan Ruang Ganti
Ket :

- Terletak disudut diantara ruang gymnasium dan toilet klinik

- Dilengkapi dengan 1 buah westafel dan cermin, shower dan loker

menyimpan pakaian ganti

Toilet
Ket :

- Terletak diantara mushollah dan ruang ganti

- Terdapat 2 buah toilet untuk pria dan untuk wanita

- Masing-masing dilengkapi dengan toilet duduk, washtafel, cermin,

tempat sampah, hand dryer, tempat tissue, pengharum ruangan automatic


ANGGARAN DANA

No Jenis Barang Jumlah Harga Satuan Total

Bangunan Secara Keseluruhan

1. Luas rencana bangunan 20 x 20 m2 - Sudah tersedia

2. Biaya renovasi bangunan 20 x 20 m2 - Rp. 100.000.000,00

Recepsionis dan Administrasi

1. Kursi 1 buah Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00

2. Meja 1 buah Rp. 250.000,00 Rp. 250.000,00

3. Lukisan 1 buah Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00

4. Pesawat telepon 1 buah Rp. 350.000,00 Rp. 350.000,00

5. Lampu 2 buah Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00

6. CCTV 1 set Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00

7. Komputer 1 buah Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00

8. Printer 1 buah Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00

9. Air Conditioner (AC) 1 buah Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00

10. Tempat tissue 1 buah Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00

11. Bunga plastik 1 buah Rp. 70.000,00 Rp. 70.000,00

12. Jam dinding 1 buah Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00

13. Alat tulis 1 set Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00

14. Dispenser 1 buah Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00

15. Tempat sampah 1 buah Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00

Total Rp. 14.510.000,00


Perlengkapan Ruang Tunggu

1. Tempat sampah besar 1 buah Rp. 70.000,00 Rp. 70.000,00

2. Sofa 1 buah Rp. 6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00

3. Lukisan dinding 1 buah Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00

4. Meja 1 buah Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00

5. Kursi 2 buah Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00

6 Kursi roda 1 buah Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00

7. Lampu 2 buah Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00

8. Rak majalah/koran 1 buah Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00

9. Tempat tissue 1 buah Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00

Total Rp. 8.590.000,00

Ruang Pemeriksaan Umum, Gigi, Fisioterapi

1. Peralatan pemerik. umum 1 set - Sudah tersedia

2. Peralatan pemerik. gigi 1 set - Sudah tersedia

3. Kursi bundar (stool) 2 unit Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00

4. Bed 2 buah Rp. 1.500.000,00 Rp. 3.000.000,00

5. Meja alat 1 buah Rp. 250.000,00 Rp. 250.000,00

6. Lampu 1 buah Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00

7. TENS/Interferensi/US 1 buah Rp 50.000.000,00 Rp. 50.000.000,00

8. IRR 2 buah Rp. 750.000,00 Rp. 1.500.000,00

9. Air Conditioner (AC) 1 buah Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00

10. Handuk besar 10 buah Rp. 50.000,00 Rp. 500.000,00


11. Handuk kecil 10 buah Rp. 25.000,00 Rp. 250.000,00

12. Tirai/gorden 20 m Rp. 50.000,00 Rp. 1.000.000,00

13. Lemari handuk 1 buah Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00

14. Obat topikal 2 box Rp. 80.000,00 Rp. 160.000,00

15. Seprei 2 buah Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00

16. Westafel+cermin 1 buah Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00

17. Tempat sampah 1 buah Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00

18. Jam dinding 1 buah Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00

Total Rp. 63.710.000,00

Apotek

1 Meja 1 buah Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,00

2 Lemari obat 1 buah Rp. 5.000.000,00 Rp. 5.000.000,00

3 Kursi panjang 1 buah Rp. 1.750.000,00 Rp. 1.750.000,00

4 Air Conditioner (AC) 1 buah Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00

5 Lampu 2 buah Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00

6 Kursi 2 buah Rp. 75.000,00 Rp. 150.000,00

7 Tempat sampah 1 buah Rp. 15.000.00 Rp. 15.000,00

8 Pengharum ruangan 1 buah Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00

9 Obat-obatan 1 paket - Rp. 450.000,00

Total Rp. 11.645.000,00

Mushollah dan Tempat Wudhu

1 Karpet 1 buah Rp 500.000,00 Rp 500.000,00


2 Sajadah 5 buah Rp 100.000,00 Rp 500.000,00

3 Mukena 3 buah Rp 50.000,00 Rp 150.000,00

4 Sarung 2 buah Rp 150.000,00 Rp 300.000,00

5 Al- qur’an 3 buah Rp 100.000,00 Rp 300.000,00

6 Area Wudhu Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00

Total Rp. 3.050.000,00

Gymnasium

1 Treadmill 2 buah Rp. 20.000.000,00 Rp. 40.000.000,00

2 Sit up bench 4 buah Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00

3 Exercise Bike 2 buah Rp. 2.000.000,00 Rp. 4.000.000,00

4 Bench press 2 buah Rp. 1.000.000,00 Rp. 2.000.000,00

5 Dumble 5 buah Rp. 1.000.000,00 Rp. 5.000.000,00

6 Air Conditioner 1 unit Rp. 8.000.000,00 Rp. 8,000,000.00

7 Matras 10 buah Rp. 100.000,00 Rp. 1,000,000.00

8 Bola Gym Besar 3 buah Rp. 6,000,000.00 Rp. 6,000,000.00

9 Bola Gym Sedang 3 buah Rp. 150,000.00 Rp. 450,000.00

10 Mirror Wall 20 meter Rp. 10,000,000.00 Rp. 10,000,000.00

11 Bangku Panjang 1 buah Rp. 350,000.00 Rp. 350,000.00

12 Loker 2 buah Rp. 2.000.000,00 Rp. 4.000.000,00

13 Toilet duduk 2 buah Rp. 1.000.000,00 Rp. 2.000.000,00

14 Shower 4 buah Rp. 300.000,00 Rp. 1.200.000,00

15 Keset kaki 2 buah Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00


16 Westafel+cermin 1 buah Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00

17 Meja resepsionis 1 buah Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00

18 Kursi 1 buah Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,00

19 Komputer 1 buah Rp. 3.500.000,00 Rp. 3.500.000,00

Total Rp. 92.300.000,00

Ruang Rapat

1 Meja Panjang 1 buah Rp. 2.500.000,00 Rp. 2.500.000,00

2 Kursi 4 buah Rp 200.000,00 Rp 800.000,00

3 Proyektor 1 set Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00

4 Air Conditioner (AC) 1 buah Rp. 2.500.000,00 Rp. 2.500.000,00

Total Rp. 7.800.000,00

Cafetaria

1 Lemari es 1 unit Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00

2 Kompor gas 1 unit Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00

3 Meja + kursi makan 2 set Rp 5.000.000,00 Rp 10.000.000,00

Total Rp. 18.000.000,00

Toilet

1. Closet 1 buah Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00

2. Lampu 1 buah Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00

3. Tissue toilet 1 buah Rp. 25.000,00 Rp. 25.000,00

4. Keset kaki 1 buah Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00

5. Tempat sampah 1 buah Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00


6. Alat kebersihan toilet 1 unit Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00

Total Rp. 1.695.000,00

Alat kebersihan klinik 1 unit Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00

Biaya tak terduga Rp. 3.500.000,00

Promosi dan pemasaran : Rp. 2.000.000,00

1. Media cetak

2. Media elektronik

TOTAL Rp. 327.000.000,00

Total anggaran dana ditambah biaya tak terduga menjadi Rp 327.000.000,00


BAB IV

LEARNING TO BE

Sistem-sistem yang diterapkan dalam klinik “Health Caring” adalah:

1. Struktur Organisasi Klinik

Direktur/Kepala
BPK

Kabid
Kabid Pelayanan Kabid Pelayanan Kabid Pelayanan Kabid Pelayanan Kabid Layanan
Administrasi dan
Fisioterapi Dokter Umum Apoteker Dokter Gigi Gym
Cleaning Service

FT Pelaksana Perawat Umum Asisten Apoteker Perawat Gigi

2. Sistem Pelayanan, meliputi:

Jasa pelayanan

1) Fisioterapis

2) Dokter Umum

3) Dokter Gigi

4) Layanan Gym

5) Apoteker

3. Jadwal Klinik

Buka setiap hari Senin-Jumat (kecuali hari libur dan hari raya), pukul 08.00-

17.00 WITA
4. Alur Pelayanan “Health Caring”

a. Alur pelayanan pasien baru

Menunggu di
Pasien datang Registrasi di ruang
resepsionis tunggu/cafetaria

Menebus Pasien diperiksa oleh


Pasien
resep di dokter/fisioterapis
diintervensi
apotek

Pasien dikonsul ke Ke ruang


dokter/fisioterapis gymnasium

Pasien
diintervensi

Pasien melakukan
pembayaran di
resepsionis

Pasien pulang
b. Alur pelayanan pasien berulang

Menunggu di
Pasien datang Registrasi di ruang
resepsionis tunggu/cafetaria

Menebus Pasien dievaluasi oleh


Pasien
resep di dokter/fisioterapis
diintervensi
apotek

Pasien dire-evaluasi Ke ruang


oleh dokter atau gymnasium
fisioterapis

Pasien
diintervensi

Pasien melakukan
pembayaran di
resepsionis

Pasien pulang
Sistematika pelayanan Fisioterapi untuk pasien baru

Melakukan Pasien masuk


Assesment FT ruangan
CHARTS fisioterapi

Fisioterapi
melakukan
intervensi

Evaluasi FT Modifikasi FT Dokumentasi FT

Pasien melakukan Edukasi dan


pembayaran di Home program
resepsionis

Pasien Pulang
Sistematika pelayanan Fisioterapi untuk pasien berulang

Pasien masuk Physio melakukan Program dan


ruang FT quick assesment Intervensi FT

Edukasi dan Modifikasi FT Quick


Home program evaluation FT

Melakukan
pembayaran di
Pasien pulang
resepsionis

Ilustrasi alur pelayanan di klinik “Health Caring” sebagai berikut:

5 4

2 3
1

4
Perkiraan Income dalam 1 bulan

a. Rincian Pendapatan

1) Pelayanan klinis (untuk orang sakit) di klinik “Health Caring”

Bulan I

Minggu I 10x treatment/hr 10x5 hr 50 treatment

Minggu II 12x treatment/hr 12x5 hr 60 treatment

Minggu III 14x treatment/hr 14x5 hr 70 treatment

Minggu IV 16x treatment/hr 16x5 hr 80 treatment

Subtotal 260 treatment

Dari 260 treatment, diperkirakan 72 treatment pasien baru, 24

treatment pasien konsulen, 164 treatment pasien berulang.

Total kunjungan dalam 1 bulan :

 Pasien baru = 72

 Pasien konsulen = 24

 Pasien berulang = 164

Jadi, tarif rata-rata treatment :

 Pasien konsulen (Rp.150.000,-/treatment)

Rp.150.000,- x 24

Rp.3.600.000,-

 Pasien baru (Rp.200.000,-/treatment)

Rp.200.000,- x 72

Rp.14.400.000,-
 Pasien berulang (Rp.150.000,-/treatment)

Rp.150.000,- x 164

Rp.24.600.000,-

 Subtotal

= Rp. 3.600.000 + Rp. 14.400.000 + Rp. 24.600.000

= Rp. 42.600.000,-/bulan

2) Layanan gymnasium

Bulan I

Minggu I 5 orang/minggu

Minggu II 10 orang/minggu

Minggu III 15 orang/minggu

Minggu IV 20 orang/minggu

Subtotal 50 orang sebulan

Apabila tiap member dikenakan biaya sebesar Rp.1.500.000,-/

paket (keterangan paket = per bulan) maka:

= 50 orang x Rp. 1.500.000,-

= Rp. 75.000.000,-/bulan

3) Pendapatan cafetaria

 Biaya pendapatan bersih 1 hari = Rp. 1.000.000,00

 Biaya pendapatan bersih 1 minggu = Rp. 1.000.000,00 x 5(hari)

= Rp. 5.000.000,-

 Biaya pendapatan bersih 1 bulan = Rp. 1.000.000,00 x 20(hari)

= Rp. 20.000.000,-/bulan
Pendapatan Total dalam 1 Bulan

No Sumber Jumlah

1 Pelayanan Klinik Fisioterapi Rp. 42.600.000,00

2 Layanan Gymnasium Rp. 75.000.000,00

3 Cafetaria Rp 20.000.000,00

Subtotal Rp 137.600.000,00

b. Rincian Pengeluaran

1) Biaya operasional dalam 1 bulan

No Karyawan Gaji/Upah Jumlah

1. 2 orang fisioterapis profesi @Rp. 5.500.000 Rp. 11.000.000,00

2. 2 org fisioterapis pelaksana @Rp. 3.000.000 Rp. 6.000.000,00

3. 1 orang dokter umum @Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000,00

4. 1 orang dokter gigi @Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000,00

5. 1 orang adm/resepsionis @Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000,00

6. 1 orang perawat umum @Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000,00

7. 1 orang perawat gigi @Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000,00

8. 2 orang tenaga apotek @Rp. 2.000.000 Rp. 4.000.000,00

9. 1 orang instruktur gym @Rp. 1.750.000 Rp. 1.750.000,00

10 1 orang juru masak @Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000,00

11 2 orang cleaning service @Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000,00

12 Barang habis pakai klinik @Rp. 3.500.000 Rp. 3.500.000,00


13 Biaya listrik, telepon, air @Rp 8.000.000 Rp 8.000.000,00

dan wifi

14 Bahan habis pakai untuk @Rp 3.500.000 Rp. 3.500.000,00

gymnasium

15 Pemeliharaan gedung dan - Rp. 4.000.000,00

alat-alat lainnya

Subtotal Rp. 61.750.000,00

A. Laba Bersih (Laba Kotor – Biaya Operasional)

= Rp 137.600.000,00 – Rp 61.750.000,00

= Rp 75.850.000,00/bulan

B. Pajak PPN (10%)

= 10% x Rp 75.850.000,00

= Rp 7.585.000,00

C. Laba bersih setelah pajak (Laba bersih - Pajak)

= Rp 75.850.000,00 - Rp 7.585.000,00

= Rp 68.265.000,00/bulan

D. Total pendapatan dalam setahun (Pendapatan sebulan x 12 bulan)

= Rp 68.265.000,00 x 12 bulan

= Rp 819.180.000,00/tahun
E. Perjanjian dengan pihak BPK yaitu 60% (Tenaga Kesehatan) : 40%

(BPK)

= Rp 68.265.000,00 x 60% = Rp 40.959.000,00/bulan

Owner x 25% = Rp 15.959.000,00/bulan

Dokter Umum x 17.5% = Rp 12.500.000,00/bulan

Dokter Gigi x 17.5% = Rp 12.500.000,00/bulan

= Rp 68.265.000,00 x 40% = Rp 27.306.000,00/bulan


BAB V

LEARNING TO LIVE TOGETHER

Dalam menjalankan sistem manajemen dalam klinik “Health Caring”

maka diperlukan promosi, monitoring dan sosialisasi klinik, dalam hal ini untuk

menumbuhkan rasa memiliki antara karyawan, pasien, dan teman sejawat di

dalam klinik. Beberapa hal yang penting dilakukan untuk memaksimal pelayanan

yang diharapkan yaitu:

1. Promosi klinik

Promosi klinik dapat dilakukan dengan cara menggunakan jasa media cetak

berupa koran, brosur, spanduk dan poster-poster yang dilakukan secara

simultan yang terbit disetiap edisi media cetak tersebut selama satu bulan.

2. Meeting and evaluation

Adanya momentum dimana seluruh karyawan dan owner klinik fisioterapi

“Health Caring” ini mengadakan pertemuan satu kali saat akhir bulan untuk

membahas tentang prestasi klinik, kemajuan presentase peningkatan income

klinik, melakukan koreksi manajemen yang kurang baik dan memberikan

apresiasi kepada karyawan yang menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini

akan menciptakan suasana memiliki dan kepedulian yang tinggi terhadap

klinik. Meeting ditutup dengan makan bersama seluruh karyawan dan teman

sejawat di klinik.

3. Dana santunan/sumbangan

4. Bakti sosial
LAMPIRAN GAMBAR OBSERVASI

Anda mungkin juga menyukai