Oleh :
Universitas Jember
Tahun 2019
Pendahuluan
Latar belakang
Pada suatu penempatan ban laink dan bank indonesia Dalam Entitas mengakui
aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, entitas
tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada
saat pengakuan awal aset keuangan atau kewajiban keuangan, entitas mengukur pada
nilai wajarnya. Nilai tercatat kewajiban pada bank lain tidak boleh dikompensasi dengan
nilai tercatat penempatan kepada bank lain, meskipun terhadap bank yang sama.
Rumusan masalah
B. Dasar Pengaturan
1) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 14
2) Terdapat dalam PSAK 50: Paragraf 7
3) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 43
4) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 26
5) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 49
6) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 79
7) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 46
8) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 59
9) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 64
10) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 65
11) Terdapat dalam PSAK 55: Paragraf 17
C. Penjelasan
1. Jenis penempatan pada bank lain antara lain:
a) Giro
b) Interbank call money penempatan dana pada suatu bank,
biasanya dengan media promes, yang lazimnya berjangka
waktu sampai dengan 90 hari.
c) Tabungan
d) Deposit on call
e) Deposito berjangka
f) Sertifikat deposito
g) Margin deposit
h) Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan
i) Dana pelunasan obligasi
j) Lain-lain yang memenuhi kriteria penempatan pada bank lain.
2. Penempatan pada bank lain termasuk pula penempatan dana pada
Bank Perkreditan Rakyat dalam bentuk sebagaimana pada angka 1.
3. Pengertian penempatan pada bank lain tidak termasuk tagihan derivatif
kepada bank lain, tagihan akseptasi kepada bank lain, surat berharga
yang dimiliki yang diterbitkan oleh bank lain, kredit yang diberikan
kepada bank lain, serta pos-pos aset lainnya pada bank lain yang diatur
secara khusus.
4. Penempatan pada bank lain dapat dibukukan dalam 4 kategori aset
keuangan, yaitu:
No Kategori Aset Keterangan
Keuangan
1. Diukur pada Nilai - Penempatan pada bank lain
Wajar melalui Laporan dengan tujuan untuk dijual
kembali dalam waktu dekat, dan
atau untuk memperoleh
keuntungan jangka pendek.
- Penempatan pada bank lain
yang pada saat diberikan,/dibeli
ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba
rugi(fair value option) meskipun
tidak dimaksudkan untuk
diperjual belikan
2. Dimiliki hingga Jatuh - Penempatan pada bank lain
Tempo dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan.
- Bank memiliki intensi positif dan
kemampuan untuk melakukan
penempatan tersebut hingga
jatuh tempo.
3. Pinjaman yang - Penempatan pada bank lain
diberikan dan Piutang dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak
memiliki kuotasi di pasar aktif.
4. Tersedia untuk Dijual - Penempatan pada bank lain
yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan dalam kelompok
tersedia untuk dijual.
D. Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
1) Penempatan pada bank lain diakui pada saat dilakukan
penempatan dan dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori
aset keuangan, sebagai berikut :
Pencatatann pada saat pengakuan
No Kategori awal
1. Diukur pada Nilai Sebesar nilai penempatan pada bank
Wajar Laporan Laba lain
Rugi
2. Dimiliki hingga Jatuh
Tempo
3. Pinjaman yang Sebesar nilai penempatan pada bank
diberikan dan piutang lain dikurangi atau ditambah
pendapatan dan/atau beban yang
dapat diatribusikan secara langsung.
4. Tersedia untuk Dijual
2) Setelah proses penempatan, bank mencatat nilai penempatan pada
bank lain sebagai berikut:
No. Kategori Pencatatan setelah pengakuan awal
1. Diukur pada Nilai Sebesar nilai wajar. Keuntungan atau
Wajar melalui kerugian yang timbul dari perubahan
Laporan Laba Rugi nilai wajar penempatan pada bank lain
diakui pada laporan laba rugi.
2. Tersedia untuk Sebesar nilai wajar. Keuntungan atau
Dijual kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar penempatan pada bank lain
diakui secara langsung dalam ekuitas.
3. Dimiliki hingga Tempo Sebesar biaya perolehan
Jatuh Tempo diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai
4. Pinjaman yang penempatan pada bank lain yang
Diberikan dan diukur pada saat pengakuan awal
Piutang dikurangi pembayaran pokok, ditambah
atau dikurangi dengan amortisasi
kumulatif menggunakan metode suku
bunga efektif
3) Pada saat pengakuan awal penempatan, bank tidak perlu
melakukan kapitalisasi atas pendapatan dan/atau beban pada biaya
perolehan atas penempatan, dan dapat mengakui secara langsung
sebagai pendapatan atau beban pada periode berjalan.
4) Untuk penempatan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi, nilai yang dicatat tersebut (carrying amount) dapat
berbeda dengan nilai yang akan diterima pada saat jatuh tempo.
5) Amortisasi dilakukan selama periode berjalan menggunakan metode
suku bunga efektif atas selisih antara nilai tercatat penempatan
dengan nilai penempatan yang akan diterima pada saat jatuh
tempo.
6) Bank dapat menggunakan metode garis lurus dalam melakukan
amortisasi.
E. Penyajian
1. Penempatan pada bank lain disajikan di neraca sesuai kategori, yaitu:
No Kategori Aset Keuangan Keterangan
1. Diukur pada Nilai Wajar Sebesar nilai wajar
melalui Laporan Laba Rugi
2. Tersedia untuk Dijual
3. Dimiliki hingga Jatuh Sebesar biaya perolehan
Tempo diamortisasi (amortised cost),
yaitu nilai wajar penempatan pada
bank lain yang diukur pada saat
pengakuan awal dikurangi
pembayaran pokok, ditambah
4. Pinjaman yang Diberikan atau dikurangi dengan amortisasi
dan Piutang kumulatif menggunakan metode
suku bunga efektif.
1. Giro pada bank lain yang bersaldo kredit (overdraft) disajikan
dalam neraca sebagai pinjaman diterima.
2. Cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain
disajikan sebagai pengurang (off setting account) dari
penempatan tersebut.
3. Nilai tercatat penempatan pada bank lain tidak boleh
dikompensasi dengan nilai tercatat kewajiban kepada bank lain,
meskipun terhadap bank yang sama.
C. Penjelasan
Kategori Kewajiban pada Bank Lain Kewajiban kepada bank lain dapat
1. Diukur pada Nilai Wajar melalui Kewajiban kepada bank lain yang
untuk diperjualbelikan.
laba rugi
D. Perlakuan Akuntansi
1. Pada saat pengakuan awal kewajiban pada bank lain, bank mengakui sebesar
2. Setelah pengakuan awal, bank mencatat kewajiban pada bank lain sebagai
berikut:
efektif.
E. Penyajian
bunga efektif.
Nilai tercatat kewajiban pada bank lain tidak boleh dikompensasi dengan
nilai tercatat penempatan kepada bank lain, meskipun terhadap bank yang
sama.
3. Penempatan pada Bank Indonesia
A. Definisi
C. Perlakuan Akuntansi
D. Penyajian
Kewajiban pada Bank Indonesia adalah seluruh fasilitas yang diterima oleh bank
dari Bank Indonesia baik dalam rupiah maupun valuta asing.
B. Penjelasan
Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia berupa kredit likuiditas atau
Indonesia.
c) Lainnya Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia untuk disalurkan kepada
nasabah KUK dan atas penyaluran tersebut bank menanggung risiko.
Bukan dalam rangka KUK yaitu pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia
untuk disalurkan kepada nasabah bukan KUK dan atas penyaluran tersebut
bank menanggung risiko. Dalam jenis ini termasuk kredit langsung dari
Bank Indonesia.
c. Pinjaman subordinasi
Pinjaman yang diterima melalui Bank Indonesia yang sumber dananya berasal
dari luar negeri untuk disalurkan kepada nasabah dan atas penyaluran kredit
e. Fasilitas diskonto/kredit
Fasilitas dana talangan yang diterima dari Bank Indonesia dalam rangka
pendek.
1. Pada saat pengakuan awal, bank mengakui kewajiban pada Bank Indonesia
sebesar nilai wajar, yaitu:
2. Setelah pengakuan awal, bank mencatat kewajiban pada Bank Indonesia sebagai
berikut:
atas beban pada biaya perolehan kewajiban, dan dapat mengakui secara langsung
Jenis kewajiban bank dalam rupiah dan atau valuta asing kepada bank lain, baik
yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia.. dalam
materi bank lain penempatan/tagihan atau simpanan milik bank indonesia dalam rupiah
dan atau valuta asing pada bank lain, baik yang melakukan kegiatanoperasional di
Indonesia maupun luar Indonesia baik untuk menunjang kelancarantransaksi antar-bank
maupun sebagai secondary reserve dengan maksud untuk memperoleh penghasilan pada
bank terkait.
Referensi