Anda di halaman 1dari 2

III CARA KERJA

1. Reaksi asam basa dan metatesis


Pada prosedur pertama dilakukan 4 kali percobaan dengan menggunakan 4 tabung reaksi yang
berbeda, dengan langkah-langkah sebagai berikut : pada percobaan pertama dimasukkan 1 ml
larutan HCl 6 N kedalam tabung reaksi pertama dan ditambahkan 1 ml NaOH 6 N, lalu diuapkan
sampai kering, dan diukur suhu akhir yang didapat. Percobaan kedua, yaitu dimasukkan Na2CO3 0,1
mol sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi yang kedua, ditambahkan 10 tetes HCl 0,1 mol, lalu
diupkan sampai kering dan diukur suhu akhir yang didapat. Percobaan yang ketiga, dimasukkan 10
ml NH4OH 0,1 M kedalam tabung reaksi yang ketiga, ditambahkan 1 ml CH3COOH 1 M, dan diukur
suhu akhir yang didapat. Dan percobaan yang ke empat dimasukkan 2 tetes Na2CO3 0,1 M kedalam
tabung reaksi yang keempat, ditambahkan 1 ml CaCl2 0,01 M, kemudian diuapkan hingga kering
dan diukur suhu akhir yang didapat.
2. Reaksi redoks
Pada prosedur kedua dilakukan 2 kali percobaan dengan menggunakan 2 tabung reaksi yang
berbeda, dengan langkah-langkah sebagai berikut : pada percobaan pertama dimasukkan 2 ml
H2SO4 1 M kedalam tabung reaksi yang pertama, lalu dimasukkan 1 buah paku besi, dan diamati
perubahan yang terjadi. Pada percobaan kedua, yaitu dimasukkan 5 ml AgNO3 0,1 M kedalam
tabung reaksi yang kedua, selanjutnya ditambahkan 5 ml NaCl 0,1 M. kemudian disaring endapan
yang terbentuk dan dibagi menjadi 2 endapan. Endapan 1 didiamkan di tempat yang terang, dan
endapan 2 didiamkan di tempat yang gelap. Dan diamati perubahan yang terjadi.
3. Reaksi pembentukkan kompleks dan substitusi ligan
Pada prosedur ketiga dilakukan 4 kali percobaan dengan menggunakan 4 tabung reaksi yang
berbeda, dengan langkah-langkah sebagai berikut : pada percobaan pertama dimasukkan 5 tetes
FeCl3 0,04 M kedalam tabung reaksi pertama, dilarutkan hingga larut sempurna dengan aquadest,
ditambahkan NH4OH sebanyak 5 tetes, kemudian ditambahkan Mg EDTA sebanyak 5 tetes, dan
diamati perubahan yang terjadi. Pada percobaan kedua dimasukkan 5 tetes FeCl3 0,04 mol kedalam
tabung reaksi kedua, dilarutkan dengan aquadest, ditambah dengan Mg EDTA sebanyak 5 tetes,
kemudian ditambahkan dengan NH4OH sebanyak 4 tetes, dan diamati perubahan yang terjadi.
Percobaan ketiga, dimasukkan CaCl2 0,01 mol sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi ketiga,
ditambahkan dengan aquadest hingga larut, ditambahkan NH4OH sebanyak 4 tetes dan
ditambahkan 5 tetes Mg EDTA, kemudian diamati perubahan yang terjadi. Yang terakhir pada
percobaan keempat, dimasukkan CaCl2 0,01 mol sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi yang
keempat, dilarutkan dengan aquadest, ditambahkan Mg EDTA sebanyak 5 tetes dan ditambahkan
NH4OH sebanyak 4 tetes, kemudian diamati perubahan yang terjadi.
4. Reaksi katalisis
5. Reaksi katalisis.
Disiapkan kertas putih dan gelas ukur. Dibuat lingkaran sebesar lingkaran gelas ukur, lalu
digambar tanda silang pada lingkaran. Ditempatkan gelas ukur tepat di atas gambar sehingga
segala perubahan isi gelas ukur dapat dilihat dari atasnya. Dengan menggunakan gelas ukur 50
mL, diukur 50 mL larutan besi(III) nitrat 1M. Dengan menggunakan gelas ukur 100 mL, diukur
50 mL larutan natrium tiosulfat 1M. Disiapkan stopwatch, dituangkan larutan besi(III)nitrat ke
dalam larutan natrium tiosulfat, bersamaan dengan penuangan aktifkan stopwatch. Dilihat
segala perubahan dari atas gelas ukur sampai tanda X terlihat pertama terlihat pertama kali
segera hentikan stopwatch-nya, dicatat waktunya. Dilakukan pengamatan dengan jarak aman.

Anda mungkin juga menyukai