Pada prosedur pertama dilakukan 4 kali percobaan dengan menggunakan 4 tabung reaksi yang berbeda, dengan langkah-langkah sebagai berikut : pada percobaan pertama dimasukkan 1 ml larutan HCl 6 N kedalam tabung reaksi pertama dan ditambahkan 1 ml NaOH 6 N, lalu diuapkan sampai kering, dan diukur suhu akhir yang didapat. Percobaan kedua, yaitu dimasukkan Na2CO3 0,1 mol sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi yang kedua, ditambahkan 10 tetes HCl 0,1 mol, lalu diupkan sampai kering dan diukur suhu akhir yang didapat. Percobaan yang ketiga, dimasukkan 10 ml NH4OH 0,1 M kedalam tabung reaksi yang ketiga, ditambahkan 1 ml CH3COOH 1 M, dan diukur suhu akhir yang didapat. Dan percobaan yang ke empat dimasukkan 2 tetes Na2CO3 0,1 M kedalam tabung reaksi yang keempat, ditambahkan 1 ml CaCl2 0,01 M, kemudian diuapkan hingga kering dan diukur suhu akhir yang didapat. 2. Reaksi redoks Pada prosedur kedua dilakukan 2 kali percobaan dengan menggunakan 2 tabung reaksi yang berbeda, dengan langkah-langkah sebagai berikut : pada percobaan pertama dimasukkan 2 ml H2SO4 1 M kedalam tabung reaksi yang pertama, lalu dimasukkan 1 buah paku besi, dan diamati perubahan yang terjadi. Pada percobaan kedua, yaitu dimasukkan 5 ml AgNO3 0,1 M kedalam tabung reaksi yang kedua, selanjutnya ditambahkan 5 ml NaCl 0,1 M. kemudian disaring endapan yang terbentuk dan dibagi menjadi 2 endapan. Endapan 1 didiamkan di tempat yang terang, dan endapan 2 didiamkan di tempat yang gelap. Dan diamati perubahan yang terjadi. 3. Reaksi pembentukkan kompleks dan substitusi ligan Pada prosedur ketiga dilakukan 4 kali percobaan dengan menggunakan 4 tabung reaksi yang berbeda, dengan langkah-langkah sebagai berikut : pada percobaan pertama dimasukkan 5 tetes FeCl3 0,04 M kedalam tabung reaksi pertama, dilarutkan hingga larut sempurna dengan aquadest, ditambahkan NH4OH sebanyak 5 tetes, kemudian ditambahkan Mg EDTA sebanyak 5 tetes, dan diamati perubahan yang terjadi. Pada percobaan kedua dimasukkan 5 tetes FeCl3 0,04 mol kedalam tabung reaksi kedua, dilarutkan dengan aquadest, ditambah dengan Mg EDTA sebanyak 5 tetes, kemudian ditambahkan dengan NH4OH sebanyak 4 tetes, dan diamati perubahan yang terjadi. Percobaan ketiga, dimasukkan CaCl2 0,01 mol sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi ketiga, ditambahkan dengan aquadest hingga larut, ditambahkan NH4OH sebanyak 4 tetes dan ditambahkan 5 tetes Mg EDTA, kemudian diamati perubahan yang terjadi. Yang terakhir pada percobaan keempat, dimasukkan CaCl2 0,01 mol sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi yang keempat, dilarutkan dengan aquadest, ditambahkan Mg EDTA sebanyak 5 tetes dan ditambahkan NH4OH sebanyak 4 tetes, kemudian diamati perubahan yang terjadi. 4. Reaksi katalisis 5. Reaksi katalisis. Disiapkan kertas putih dan gelas ukur. Dibuat lingkaran sebesar lingkaran gelas ukur, lalu digambar tanda silang pada lingkaran. Ditempatkan gelas ukur tepat di atas gambar sehingga segala perubahan isi gelas ukur dapat dilihat dari atasnya. Dengan menggunakan gelas ukur 50 mL, diukur 50 mL larutan besi(III) nitrat 1M. Dengan menggunakan gelas ukur 100 mL, diukur 50 mL larutan natrium tiosulfat 1M. Disiapkan stopwatch, dituangkan larutan besi(III)nitrat ke dalam larutan natrium tiosulfat, bersamaan dengan penuangan aktifkan stopwatch. Dilihat segala perubahan dari atas gelas ukur sampai tanda X terlihat pertama terlihat pertama kali segera hentikan stopwatch-nya, dicatat waktunya. Dilakukan pengamatan dengan jarak aman.